< PreviousPENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 160 ketua tim, yang bertugas mengarahkan tenaga pembuat rintisan dan sekaligus melakukan pencatatan. Mengingat jarak yang diukur adalah jarak lapangan, maka ketua tim diharuskan selalu mencatat hasil ukuran dan mengkonversinya ke dalam jarak, sehingga jarak datarnya dapat selalu dimonitor. pencatatan Pencatatan hasil ukuran biasanya dilakukan oleh ketua tim, tetapi memungkinkan untuk dilakukan oleh anggota tim yang lain. Dalam pengukuran yang dilakukan lebih dari satu hari dan tidak memungkinkan untuk selalu kembali ke camp (camp berjalan), biasanya dalam tim terdapat tenaga yang khusus untuk membawa logistik. Berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh tim, maka dapat disusun organisasi yang dibutuhkan, yaitu : (a) Ketua tim : 1 orang (b) Pencatat/pengukur arah : 1 orang (bisa dirangkap ketua tim) (c) Anggota : tenaga rintis : 2 - 3 orang tenaga ukur jarak : 1 orang tenaga logistik : 2 - 3 orang jadi tenaga ukurnya : 5 - 6 orang, atau 7 - 9 orang apabila menggunakan camp berjalan. (6) Peralatan Peletakan petak contoh ini dilakukan melalui kegiatan pengkuran di lapangan. Besaran yang akan diukur di lapangan meliputi, jarak, arah (azimuth), dan kemiringan, namun mengingat pekerjaan ini tidak memerlukan ketelitian tinggi, sehingga alat yang dibutuhkan adalah : Alat ukur jarak, seperti tali ukur atau meteran kompas clinometers GPS Alat tulis dan Penggaris alat pembuka jalan (membuat rintisan), seperti parang dan kampak. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 161 (7) Perlengkapan pendukung Pada lokasi survey yang remote dengan aksesibilitas rendah, kesiapan dukungan logistik dan peralatan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan survei. Tenda, bahan makanan, alat penerangan, dan peralatan kesehatan, merupakan peralatan pendukung yang harus dipersiapkan oleh tim. b) Pelaksanaan (1) Pengukuran Kegiatan pengukuran diawali dengan mencari titik ikat di lapangan. Untuk mempercepat pencarian titik ini, sebaiknya menggunakan tenaga kerja lokal yang benar-benar yang mengetahui lokasi. Pengukuran dimulai dari titk ikat (titik A‟) ini menuju salah satu titik dari petak contoh (misal titik A. Arah dan jarak mengikuti daftar trayek yang telah dibuat. Dari titik A ini diteruskan dengan pengukuran ketitik-titik selanjutnya sesuai dengan daftar trayek. (2) Pencatatan Setiap hasil pengukuran di catat dan langsung dikonversi kedalam jarak datar, sehingga tujuan akan segera diketahui. c) Pelaporan Laporan hasil pengukuran disamping melaporkan pelaksanaan kegiatan juga harus dilampiri peta hasil pengukuran. C.8 Memetakan Objek di Lapangan ke Dalam Peta Dalam suatu kegiatan penjelajahan seringkali dijumpai objek-objek yang penting untuk diinformasikan posisi atau letaknya, seperti fenomena alam yang khas atau lokasi yang alternatif untuk pembuatan PLT mikrohidro. Sesungguhnya dengan teknologi yang telah berkembang sekarang tidaklah sulit menentukan letak lokasi-lokasi tersebut di permukaan bumi. Mempergunakan GPS (Global Positioning Systen), maka letak suatu titik dipermukaan bumi dapat langsung diketahui. Namun GPS tidak selalu PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 162 dimiliki oleh setiap orang, bahkan oleh seorang surveyor dan peneliti. Pada kondisi dimana kita harus memasukan lokasi tersebut ke dalam peta, maka beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : Catat wilayah adminitrasi kawasan tersebut, misalnya nama desa, kecamatan, kabupaten dan propinsi Catat nama anak sungai dan sungai di wilayah tersebut Catat nama gunung atau phenomena alam khas lainnya Catat kondisi spesifik areal sekitar, seperti tebing, jurang, pohon beringin besar dan lain-lain Lakukan pengikatan ke belakang terhadap titik-titik pasti atau titik marking yang terdapat didekat lokasi temuan. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 163 Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh Pengertian Pada awalnya data geografis hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan simbol, garis dan warna. Elemen-elemen geometris ini dideskripsikan di dalam legendanya misalnya, garis hitam tebal untuk jalan utama, garis hitam tipis untuk jalan sekunder. Selain itu, berbagai data juga dapat dioverlaykan berdasarkan sistem koordinat yang sama. Akibatnya sebuah peta menjadi media yang efektif baik sebagai alat presentasi maupun sebagai bank tempat penyimpanan data geografis. Tetapi media peta masih mengandung kelemahan atau keterbatasan. Informasi-informasi yang tersimpan, diproses dan dipresentasikan dengan suatu cara tertentu dan biasanya untuk tujuan tertentu pula. Tidak mudah untuk merubah bentuk presentasi dari suatu peta. Sebuah peta selalu menyediakan gambar atau simbol unsur geografi dengan bentuk yang tetap atau statik meskipun diperlukan untuk berbagai kebutuhan yang berbeda. Peta juga merupakan asset publik yang sangat berharga. Survey-survey pemetaan yang telah dilakukan di berbagai negara telah mengindikasikan bahwa jumlah keuntungan dari penggunaan peta akan meningkat hingga beberapa kali lipat biaya produksi peta itu sendiri. Dengan semakin bertambahnya waktu biasanya akan terjadi penurunan dari kualitas peta tersebut sehingga kemungkinan kerusakan peta-peta tersebut akan terjadi dengan semakin lamanya disimpan. Dengan adanya SIG penyimpanan peta akan lebih aman dan SIG mampu menyimpan beratus bahkan beribu peta dalam satu komputer atau media penyimpanan lainnya 7 Sistem Informasi Geografis PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 164 dan SIG mampu mempresentasikan peta dalam berbagai cara dan bentuk serta mampu mereproduksi dan mengupdate peta secara cepat. Definisi SIG selalu berkembang, bertambah dan bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar. Selain itu SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu dan berkebang dengan cepat. Istilah sistem informasi geografis memiliki tiga unsur pokok: sistem, informasi dan geografis. SIG merupakan salah satu sistem informasi yang menekankan pada unsur informasi geografis. Sistem merupakan sekumpulan objek,ide, berikut interelasinya dalam mencapai tujuan atau sasaran bersama. Sistem digunakan untuk mendeskripsikan banyak hal, khususnya untuk aktivitas-aktivitas yang diperlukan pada pemrosesan data. Pengertian informasi geografis adalah informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu obyek terletak di permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui. Gambar 7.1. Contoh kemampuan SIG dalam mengintegrasikan banyak data PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 165 Sistem informasi geografis merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan, mengatur, mentranformasi, memanipulasi dan menganalisis data-data geografis. Secara lebih khusus, SIG adalah satu sistem yang powerful yang terdiri dari perangkat keras komputer, perangkat lunak dan prosedur-prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan, menyimpan, memanggil, mentransfer, manipulasi, analisis dan menampilkan data spasial dari permukaan bumi yang bereferensi geografi, untuk tujuan memecahkan masalah perencanaan dan pengelolaan dari yang sederhana sampai yang rumit. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang-bidang spasial dan geoinformasi. Dewasa ini hamper semua disiplin ilmu, terutama yang berkaitan dengan informasi spasial, menggunakan SIG atau format-format yang kompatible dengan SIG sebagai alat analisis dan representasi yang menarik. Remote Sensing, padanan bahasa Indonesia-nya penginderaan jauh (remote = jauh, sensing = indera), dapat didefinisikan sebagai ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi tentang suatu obyek, wilayah atau fenomena dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat (sensor yang dipasang pada wahana) tanpa kontak langsung terhadap obyek, wilayah atau fenomena yang diamati/dikaji. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan beberapa definisi berikut ini : 1. Penginderaan jauh adalah ilmu atau seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala, dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat, tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau gejala yang akan dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1990). 2. Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, mengidentifikasi dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian (Avery, 1985). 3. Penginderaan jauh merupakan teknik yang dikembangkan untuk memperoleh dan menganalisis informasi tentang bumi. Informasi itu berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi (Lindgren, 1985). PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 166 Gambar 7.2. Komponen Remote sensing ( Inderaja) Sistem informasi geografis merupakan sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. Berdasarkan beberapa definisi yang beredar saat ini, SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut: 1. Subsistem Masukan (input): Subsistem ini mempunyai tugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG. 2. Subsistem Keluaran (output): Subsistem ini adalah menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy sepeti tabel, grafik peta dan lainnya. 3. Subsistem Manajemen : pada subsistem ini adalah untuk mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate dan diedit. 4. Subsistem Manipulasi & Analisis: Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu subsistem ini juga PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 167 melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Komponen SIG SIG terdiri dari beberapa komponen yang meliputi : 1. Perangkat Keras (Hardware): pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC dekstop, workstation, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (harddisk) yang besar, dan mempunyai kapasitas memori yang besar (RAM). Walaupun demikian, fungsionalitas SIG tidak terikat secara ketat terhadap karakteristik fisik perangkat keras ini sehingga keterbatasan memori pada PC-pun dapat diatasi. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer (PC), mouse, digitizer, printer, plotter dan scanner (pemindai). 2. Perangkat Lunak (Software); SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basis data memegang peranan kunci. Setiap susbsistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, hingga tidak mengherankan jika ada perangkat lunak SIG yang terdiri dari ratusan modul program (.exe) yang masing-masing dapat dieksekusikan sendiri. 3. Data & infromasi geografi; SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimportnya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dengan menggunakan keyboard. 4. Manajemen dan Metoda: suatu proyek SIG akan berhasil jika dimanage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan dengan menggunakan metoda yang tepat. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 168 Pendapat lain menyatakan bahwa Sistim Informasi Geografis dilaksanakan melalui tiga komponen utama, yaitu perangkat keras (hardware) yang terdiri atas komputer dengan perlengkapan lannya (peripheral), perangkat lunak (software) yang terdiri atas rangkaian program komputer, serta manusia (brainware) yang mengoperasikan sistim tersebut. Komponen manusia (brainware) ini tidak kalah pentingnya dibanding dengan kedua komponen yang lain. Brainware ini merupakan pengelola Sistim Informasi Geografis, dan bertindak sebagai pembuat desain, pelaksana dan pengawas (supervisor) dalam menyelesaikan problem yang harus diselesaikan melalui Sistim Informasi Geografis. Ini berarti, brainware ini harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan analisa spatial, pembuatan model dan memahami penggunan fungsi-fungsi analisa Sistim Informasi Geografis . Gambar 7.3. Komponen SIG PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 169 Peta Digital Peta digital adalah peta yang data grafis, data tekstual dan segala atributnya tersimpan dalam bentuk softcopy (file) pada komputer. Peta ini dihasilkan dari proses digitasi dengan menggunakan meja digitizer ataupun onscreen digitasi dari hasil scan sebuah peta. Gambar.7.4 Contoh Peta Digital Dalam pembuatan peta digital ini diperlukan perangkat-perangkat keras seperti komputer beserta kelengkapannya, dan perangkat lunak baik perangkat lunak untuk sekedar membuat peta digital seperti Autocad ataupun perangkat lunak untuk tujuan analisis yang biasa disebut sistem informasi geografis seperti ArcView, Mapinfo, Geomedia dll. Jenis peta ini mulai dikembangkan pada era 80-an sejalan dengan berkembangnya teknologi komputer dan perangkat lunak untuk penggambaran dengan bantuan komputer (Computer Assisted Drawing/CAD) serta perangkat lunak SIG itu sendiri. Fungsi SIG seringkali diasumsikan hanya untuk pembuatan peta digital, sebenarnya SIG berfungsi lebih daripada pembuatan peta digital. Pengelompokan data atau klasifikasi data, pencarian data, penrhitungan Next >