< PreviousPENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 20 Seorang lagi memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, tarik meteran selurus mungkin dan letakan meteran di titik yang dituju dan baca angka meteran yang tepat di titik tersebut. 2.1.2 Mistar Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil 1 mm. Mistar ini memiliki ketelitian 0,5 mm yaitu setengah skala terkecil. Umumnya panjang yang digunakan sekitar 50 cm – 100 cm. Ketelitian adalah nilai terkecil yang masih dapat diukur oleh alat ukur. Gambar 2.2 Mistar atau penggaris Mistar banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari, sebagai misal digunakan untuk mengukur panjang suatu meja, kain, buku, ruangan kelas dan lain lain 2.1.3 Rambu Ukur Rambu ukur adalah alat yang terbuat dari kayu atau campuran alumunium yang diberi skala pembacaan. Alat ini berbentuk mistar ukur yang besar, mistar ini mempunyai panjang 3, 4 bahkan ada yang 5 meter. Skala rambu ini dibuat dalam cm, tiap-tiap blok merah, putih atau hitam menyatakan 1 cm, setiap 5 blok tersebut berbentuk huruf E yang menyatakan 5 cm, tiap 2 buah E menyatakan 1 dm. Tiap-tiap meter diberi warna yang berlainan, merah-putih, hitam-putih, dll. Kesemuanya ini dimaksudkan agar memudahkan dalam pembacaan rambu.. Contoh rambu ukur dapat dilihat pada gambar 2.3. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 21 Fungsi yang utama dari rambu ukur ini adalah untuk mempermudah/membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah. Hal yang perlu diperhatikan dari rambu adalah : Skala rambu dalam cm atau mm atau interval jarak pada garis-garis dalam rambu tersebut setiap berapa cm atau berapa mm. Skala dari rambu, terutama pada daerah sambungan rambu harus benar. Gambar 2.3 Rambu ukur Cara menggunakan rambu ukur : 1. Atur ketinggian rambu ukur dengan menarik batangnya sesuai dengan kebutuhan, kemudian kunci. 2. Letakkan dasar rambu ukur tepat diatas tengah-tengah patok (titik) yang akan dibidik. 3. Usahakan rambu ukur tersebut tidak miring/condong (depan, belakang, kiri dan kanan), karena bisa mempengaruhi hasil pembacaan. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 22 2.2. Alat Ukur Sudut 2.2.2. Kompas Kompas adalah sebuah alat dengan komponen utamanya jarum dan lingkaran berskala. Salah satu ujung jarumnya dibuat dari besi berani atau magnit yang ditengahnya terpasang pada suatu sumbu, sehinngga dalam keadaan mendatar jarum magnit dapat bergerak bebas ke arah horizontal atau mendatar menuju arah utara atau selatan. Kompas yang lebih baik dilengkapi dengan nivo, cairan untuk menstabilkan gerakan jarum dan alat pembidik atau visir. Kompas ini bergam jenis dan bentuknya. Gambar 2.2 Kompas Fungsi utama dari kompas adalah untuk menentukan arah mata angin terutama arah utara atau selatan sesuai dengan magnit yang digunakan. Kegunaan lain yang juga didasarkan pada penunjukkan arah utara atau selatan adalah (1) penentuan arah dari satu titik/tempat ke titik/tempat lain, yang ditunjukkan oleh besarnya sudut azimut, yaitu besarnya sudut yang dimulai dari arah utara atau selatan, bergerak searah jarum jam sampai di arah yang dimaksud, (2) mengukur sudut horizontal dan (3) membuat sudut siku-siku. Cara menggunakan kompas untuk menentukan arah ke suatu tujuan : Pegang Alat dengan kuat di atas titik pengamatan PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 23 Atur agar alat dalam keadaan mendatar agar jarum dapat bergerak dengan bebas. Kalau alat ini dilengkapi dengan nivo atur gelembung nivo ada di tengah Baca angka skala lingkaran yang menuju arah/titik yang dimaksud. Gambar 2.3 Cara menggunakan kompas dengan benar 2.2.2. Theodolite Theodolite atau theodolit adalah instrument / alat yang dirancang untuk menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Teodolit merupakan salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan sudut mendatar dan sudut tegak. Sudut yang dibaca bisa sampai pada satuan sekon ( detik ). Dalam pekerjaan – pekerjaan ukur tanah, teodolit sering digunakan dalam pengukuran polygon, pemetaan situasi maupun pengamatan matahari. Teodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti PPD bila sudut vertikalnya dibuat 90°. Dengan adanya teropong yang terdapat pada teodolit, maka teodolit bisa dibidikkan ke segala arah. Untuk pekerjaan-pekerjaan bangunan gedung, teodolit sering digunakan untuk menentukan PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 24 sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat. Gambar 2. Theodolite Digital Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi. Persyaratan pengoperasian theodolite Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sbb : 1. Sumbu ke I harus tegak lurus dengan sumbu II / vertical ( dengan menyetel nivo tabung dan nivo kotaknya ). 2. Sumbu II harus tegak lurus Sumbu I 3. Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu II (Sumbu II harus mendatar). 4. Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu (kesalahan indek vertical sama dengan nol.) PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 25 5. Apabila ada nivo teropong, garis bidik harus sejajar dengan nivo teropong 6. Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan garis indeks skala tegak 7. Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II ( Garis bidik tegak lurus sumbu kedua / mendatar). 1.2.3. Macam – Macam Theodolit Dari konstruksi dan cara pengukuran, dikenal 3 macam theodolite : 1. Theodolite Reiterasi Pada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap. Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci plat nonius. Gambar 2: Konstruksi Theodolite Type Reiterasi 2. Theodolite repetisi Pada theodolite repetisi, plat lingkarn skala mendatar ditempatkan sedemikian rupa, sehingga plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung poros sebagai sumbu putar. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci lingkaran mendatar dan sekrup nonius. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 26 Gambar 3: Konstruksi Theodolite Type Repetisi 3. Theodolite Elektro Optis Dari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya antara theodolite optis dengan theodolite elektro optis sama. Akan tetapi mikroskop pada pembacaan skala lingkaran tidak menggunakan system lensa dan prisma lagi, melainkan menggunkan system sensor. Sensor ini bekerja sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang elektromagnetis). Hasil pertama system analogdan kemudian harus ditransfer ke system angka digital. Proses penghitungan secara otomatis akan ditampilkan pada layer (LCD) dalam angka decimal. Gambar 4: Theodolite Elektro Tipis PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 27 1.2.4. Pengoperasian Theodolite Penyiapan Alat Theodolite Cara kerja penyiapan alat theodolit antara lain : 1. Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan 2. Tinggikan setinggi dada 3. Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan 4. Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi 5. Kuatkan (injak) pedal kaki statif 6. Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar 7. Letakkan theodolite di tribar plat 8. Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite 9. Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak / vertical dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut. 10. Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut. 11. Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering kemudian geser kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi ikat (BM), dilihat dari centering optic. 12. Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada dinding. 13. Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran dengan melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui nilai kesalaha index tersebut. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 28 Gambar 5: Sketsa Theodolite SOKKIA TM20E pandangan dari belakang Keterangan : 1. Tombol micrometer 2. Sekrup penggerak halus vertical 3. Sekrup pengunci penggerak vertical 4. Sekrup pengunci penggerak horizontal 5. Sekrup penggerak halus horizontal 6. Sekrup pendatar Nivo 7. Plat dasar 8. Pengunci limbus 9. Sekrup pengunci nonius 10. Sekrup penggerak halus nonius 11. Ring pengatur posisi horizontal 12. Nivo tabung 13. Sekrup koreksi Nivo tabung 14. Reflektor cahaya 15. Tanda ketinggian alat 16. Slot penjepit 17. Sekrup pengunci Nivo Tabung Telescop PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 29 18. Nivo Tabung Telescop 19. Pemantul cahaya penglihatan Nivo 20. Visir Collimator 21. Lensa micrometer 22. Ring focus benang diafragma 23. Lensa okuler 24. Ring focus okuler Next >