< PreviousPENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 40 Pengukuran Sipat Datar Slang Plastik Alat ukur sipat datar yang paling sederhana, murah dan mudah di dapat adalah slang plastik. Waktu dulu sebelum ada slang plastik, untuk membuat bidang datar orang mempergunakan slang karet yang ada pada kedua ujung tabung gelas ini terbuka sehingga apabila slang karet diisi dengan air, maka kedua permukaan air pada tabung gelas akan terlihat dan dalam keadaan setimbang. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam menggunakan alat ini, adalah : - Di dalam slang tidak boleh ada gelembung-gelembung udara. - Tidak boleh ada kebocoran - Slang jangan sampai terpuntir atau terlipat - Jangan sampai ada kotoran yang menyumbat di dalam slang. Pada saat sekarang ini dengan telah diketemukannya slang plastik bening, maka orang lebih suka menggunakan slang plastik. Keuntungan mempergunakan slang plastik ini adalah : - Kedua permukaan zat cair pada slang plastik bening telah dapat terlihat sehingga tidak perlu lagi mempergunakan tabung gelas. - Keadaan di dalam slang plastik dapat terlihat dengan jelas sehingga adanya gelembung udara atau kotoran secara cepat dapat diketahui dan dihilangkan. - Penggunaannya lebih mudah, ringan dan harganya relatif lebih murah dibandingkan slang karet. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 41 Cara Pengukuran Beda Tinggi Dengan Slang Plastik Untuk mengukur beda tinggi antara dua titik dengan slang plastik dapat dilakukan sebagai berikut (gambar 2.9). Gambar 2.9 Pengukuran beda tinggi dengan slang. - Pekerjaan ini dapat dilakukan oleh dua orang - Siapkan slang plastik diameter 10 mm dengan panjang secukupnya (antara 25 m sampai 100 m), kemudian di isi dengan air yang bersih. - Pasang tongkat ukur atau rambu ukur pada kedua titik A dan B yang akan di ukur beda tingginya, kemudian tempelkan ujung-ujung plastik pada kedua tongkat atau rambu di A dan di B. - Pastikan bahwa tongkat atau rambu dalam keadaan tegak lurus dan slang bebas dari gelembung atau terpuntir. - Setelah kedua permukaan dalam keadaan tenang, kemudian baca dan catat hasil bacaannya. Atau dapat dengan cara mengukur tinggi permukaan air sampai ke titik A maupun titik B. - Jika hasil bacaan di titik A adalah h1 dan bacaan di titik b h2, maka beda tinggi titik A dan B adalah : h = h1 – h2 PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 42 Cara Trigonometris. Pada pengukuran tinggi secara trigonometris ini beda tinggi diperoleh secara tidak langsung, karena yang diukur adalah sudut miringnya ( helling ) atau sudut zenit. Apabila jarak mendatar atau jarak miringnya diketahui atau diukur, maka dengan memakai hubungan geometris dapat dihitung beda tinggi yang hendak ditentukan itu. (Lihat gambar 2.10). Gambar 2.10. Cara Trigonometris Keterangan. : A = tempat berdiri instrumen B = titik yang akan dicari tingginya i = tinggi instrumen α = sudut miring (helling) D‟ = jarak miring antara titik A dan titik B D = jarak mendatar antara titik A dan titik B Ba = pembacaan rambu/baak ukur (benang atas) Bt = pembacaan rambu/baak ukur (benang tengah) Bb = pembacaan rambu/baak ukur (benang bawah) Benang tengah sebagai kontrol 2 Bt = Ba + Bb PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 43 Unsur-unsur yang diukur adalah : i, Z, Ba ( pembacaan benang atas ), Bt ( pembacaan benang tengah ) dan BB ( pembacaan benang bawah ), Sehingga perhitungannya adalah : D = A (Ba – Bb) x cos2 α + B cos α A = konstanta pengali, besarnya biasa dipakai 100 B = konstanta penambah, dianggap kecil sekali, maka B = 0 Jadi jarak datar adalah : D = 100 (Ba – Bb) x cos2 α Hitungan beda tinggi adalah : Ϫ hAB = D x tan α + i – Bt Ϫ hAB = beda tinggi antara titik A dan titik B Jadi tinggi titik B adalah : HB = HA + Ϫ hAB Cara Sipat Datar. Cara penentuan tinggi titik ataupun beda tinggi, yang paling teliti adalah dengan alat sipat datar optik. Ada beberapa jenis instrumen sipat datar yang sering dipergunakan untuk pengukuran, diantaranya adalah sebagai berikut : Macam- macam sipat datar : Instrumen Sipat Datar Jenis Y Instrumen sipat datar jenis Y ini terdiri sebuah teropong yang didukung oleh penyangga yang berbentuk huruf Y. Teropong ini dapat diangkat dari penopangnya dan diputar ujungnya dengan melepas pasak pengancing bagian atas penopang teropong. Karena instrumen ini banyak bagian yang dapat disetel pada waktu pengukuran, maka konstruksinya dibuat agar mudah penyetelannya pada saat pengukuran. Akibat seringnya disetel-setel, maka kemungkinan aus adalah besar. Sehingga alat ini sekarang sudah tidak digunakan lagi. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 44 Instrumen Sipat Datar Semua Tetap (Dumpy Levels) Instrumen sipat datar Dumpy level ini hampir sama dengan instrumen sipat datar Y. Hanya saja bagian yang dapat digerakkan telah dipasang mati dari pabriknya, sehingga sumbu ke II telah tegak lurus dengan sumbu ke I. Secara mekanis instrumen ini sangat stabil, sehingga ada yang menyebutkan tipe kekar. Instrumen Sipat Datar Semua Tetap Dengan Pengungkit (Tilting Levels). Instrumen sipat datar tilting levels ini adalah satu jenis alat sipat datar yang banyak dipergunakan dalam dunia pengukuran dan cocok untuk hampir semua pekerjaan pengukuran sipat datar. Instrumen tilting level ini berbeda dengan Dumpy level karena sumbu ke I dan sumbu ke II tidak dipasang mati, Melainkan dapat diatur. Teropongnya dapat diungki sedikit dengan sekrup pengungkit. Oleh karena itu jenis ini juga sering disebut tipe jungkit. Dengan adanya teropong dapat diungkit sedikit dari sendinya, maka apabila sumbu ke I penyetelannya kurang vertikal sedikit, sumbu ke II dapat didatarkan dengan sekrup pengungkit. Instrumen Sipat Datar Otomatik Instrumen sipat datar otomatik ini mempunyai prisma kompensator yang terdapat di dalam teropong. Dengan adanya prisma kompensasator ini maka jika kedudukan teropong kurang datar sedikit, garis bidik akan dapat mendatar dengan sendirinya. Prisma kompensator berfungsi untuk membuat garis bidik tetap mendatar walaupun teropong kurang mendatar sedikit. Jadi berbeda dengan tilting level maupun Dumpy level yang menggunakan pertolongan nivo tabung untuk membuat garis bidik mendatar. Pada otomatic level ini PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 45 hanya mempunyai satu nivo yaitu nivo kotak yang berfungsi untuk membuat sumbu ke satu vertikal. Penyetelan Instrumen Sipat Datar Instrumen sipat datar atau pesawat sipat datar sebelum digunakan untuk mengukur perlu diadakan pengecekan dan penyetelan untuk mengetahui kebenaran dari alat tersebut. Alat sipat datar yang rusak atau tidak memenuhi persyaratan, jika digunakan untuk mengukur akan menyebabkan hasil ukurannya tidak benar atau kurang teliti. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh pesawat sipat datar adalah sebagai berikut : Syarat Utama :Garis bidik teropong harus sejajar dengan garis arah nivo. Syarat Kedua :Garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu ke satu. Syarat Ketiga :Garis mendatar benang silang harus tegak lurus pada sumbu ke satu. Sebelum pesawat sipat datar digunakan untuk mengukur, maka ketiga syarat tersebut di atas harus dipenuhi. Pengukuran Beda Tinggi Antara Dua Titik. Prinsip penentuan beda tinggi dilapangan adalah sebagai berikut. Ketinggian permukaan air sering juga disebut bidang nivo. Permukaan bidang nivo ini sebenarnya adalah melengkung, tetapi titik yang ada dipermukaan air mempunyai ketinggian yang sama sehingga bidang ini disebut bidang nivo. Cara membuat pertolongan bidang datar atau bidang nivo, dengan menggunakan hukum gaya berat. Akibat dari pengaruh gaya berat ini maka permukaan air menjadi datar, sehingga alat-alat penyipat datar dikontruksi dengan berpedoman pada sifat gaya berat. Arah gaya berat ini dinamakan arah vertikal dan bidang PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 46 yang tegak lurus arah gaya berat dinamakan bidang horizontal. Gambar2.11. Beda tinggi A dan B Perbedaan tinggi antara titik A dan B adalah perbedaan tinggi antara bidang horisontal yang melalui titik A dan bidang horizontal yang melalui titik B (gambar 1.9). Jika jarak titik B terhadap garis mendatar/garis bidik adalah h1 = 0,755 m. Maka : Beda tinggi titik A dan B adalah t = h2 – h1 = 1,675 m – 0,755 m = 0,920 m. Dengan menggunakan prinsip tersebut di atas, maka untuk mengukur beda tinggi antara dua titik dilapangan dengan menggunakan pesawat sipat datar adalah sebagai berikut (gambar 2.12) PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 47 Gambar 2.12. Mengukur Beda tinggi dengan Sipat Datar Pekerjaan ini paling sedikit dilakukan oleh dua orang yaitu seorang juru ukur dan seorang pembantu juru ukur sebagai pemegang rambu. - Pasang patok pada titik A dan B yang akan di ukur beda tingginya. - Dirikan kaki pesawat ditengah-tengah antara A dan B - Pasang pesawat di atas kakinya dan disetel - Pasang rambu ukur di atas patok titik A tegak lurus/arah gaya berat. - Arahkan pesawat pada rambu di titik A sebagai rambu belakang kemudian baca benang tengah, benang atas dan benang bawah dan catat hasilnya pada daftar ukur. - Pasang/pindahkan rambu ukur di atas titik B tegak lurus - Putar pesawat searah jarum jam ke rambu muka titik B kemudian baca benang tengah, benang atas dan benang bawah dan catat hasilnya pada daftar ukur. Disini yang dipakai sebagai perhitungan beda tinggi hanyalah bacaan benang tengah saja, untuk bacaan benang atas dan benang bawah hanya dipakai untuk kontrol bacaan benang tengah dan menghitung jarak antara titik A dan titik B. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 48 3. Latihan. a. Apakah yang dimaksud dengan permukaan air laut rata-rata/Mean Sea Level (MSL) ? b. Jelaskan bagaimana prinsip pengukuran beda tinggi antara dua titik dengan cara barometris. c. Sebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menggunakan alat sipat datar slang plastik. d. Sebutkan syarat-syarat pesawat sipat datar. 4. Rangkuman. Materi pokok 1 membahas tentang : Sipat datar adalah cara pengukuran/proses menemukan elevasi atau benda tinggi titik-titik. Sebagai acuan elevasi dipergunakan bidang datum (misal permukaan air laut pukul rata). Penentuan tinggi titik. Prinsip penentuannya ada tiga cara : Cara barometris, yaitu dengan mengukur tekanan atmosfir udara di titik yang bersangkutan. Cara ini kasar mengingat tekanan atmosfir udara di tiap-tiap tempat tidak sama. Cara Trigonometris, prinsip pengukurannya dengan mengukur sudut elevasi, depresi atau zenith dan jarak kedua titik cara ini lebih teliti dari cara pertama. Cara sipat datar. Cara ini paling baik karena menggunakan alat sipat datar yang berpedoman pada sifat gaya berat. Prinsip yang di ukur adalah bidang horizontal atau garis horizontal. Pengukuran sipat datar dilakukan dengan alat ukur berupa dua tabung gelas yang dihubungkan dengan pipa logam, kemudian di isi zat cair yang berwarna. Pada kedua ujung pipa berlobang agar air dapat bermain seimbang. Dengan PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 49 melalui kedua permukaan air inilah sebuah garis atau bidang ditentukan kedatarannya. Pengukuran sipat datar dengan slang plastik bening yang diisi air, Syarat : - Di dalam slang tidak boleh ada gelembung udara - Tidak boleh ada kebocoran - Slang jangan sampai terpuntir atau terlipat - Jangan ada kotoran yang menyumbat di dalam slang. Jenis Instrumen Sipat Datar Optik Alat sipat datar optik ada beberapa jenis diantaranya adalah : - Instrumen sipat datar jenis Y . Jenis alat ini sekarang sudah tidak digunakan lagi. - Instrumen sipat datar semua tetap. (Dumpy levels). Sumber ke satu dan sumber kedua dari pabrik telah dikontruksikan tetap (90o). - Instrumen sipat datar dengan pengungkit (Tilting levels). Teropongnya dapat diungkit sedikit dengan sekrup pengungkit, karena sumbu ke I (satu) dan ke II (dua) tidak dipasang mati. Pada instrumen ini mempunyai dua nivo, yaitu nivo kotak dan nivo tabung. - Instrumen sipat datar automatik didalamnya mempunyai prisma kompensator yang berfungsi mendatarkan garis bidik secara otomatis. Penyetelan Instrumen Sipat Datar Instrumen sipat datar sebelum digunakan harus memenuhi tiga syarat : - Syarat Utama :Garis bidik teropong harus sejajar dengan garis arah nivo. - Syarat ke dua :Garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu ke satu. - Syarat ke tiga :Garis mendatar benang silang harus tegak lurus pada rambu ke I (satu). Jika ketiga persyaratan tersebut belum terpenuhi, maka harus diadakan penyetelan. Next >