< PreviousPENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 80 Oleh karena itu sudut 11 dan sudut 12 diberi koreksi K3 = -½.K2=0,5", sehingga diperoleh sudut 11 = 64º 44' 06,"5 dan sudut 12 = 50º 00' 35,"5. - Hitung sudut jurusan semua sisi. - Hitung semua panjang sisi dengan rumus sinus : dab dbg ----------------- = ---------------- Sin (sdt 3) Sin (sdt 1) Demikian seterusnya untuk sisi-sisi berikutnya. - hitung koordinat dengan rumus : Xb = Xa + dab. Sin ab Yb = Ya + dab. Cos ab dan seterusnya. Rangkaian Segitiga. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 81 Diketahui : - koordinat titik A - jarak AB = dab. - sudut jurusan AB = ab Diukur : sudut-sudut 1 s/d 12 Ditanya : koordinat titik-titik B, C, D, E, F Perhitungan : - Jumlahkan semua sudut dalam segitiga. Bila jumlahnya tidak 180 maka beri koreksi K = 1/3 kesalahan. - Hitung sudut jurusan masing-masing sisi. - Hitung panjang semua sisi dengan rumus sinus. - Hitung koordinat titik-titik B, C, D, E, F. Metoda Trilaterasi. Kalau pada metoda triangulasi yang diukur hanyalah sudut-sudutnya maka pada metoda ini yang diukur adalah semua sisi-sisinya. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 82 Diketahui : - koordinat titik A - sudut jurusan AB = aab Diukur : jarak-jarak d1, d2, d3, d4, d5. Ditanya : koordinat titik-titik B, C, D ? Perhitungan : - Hitung jarak datar semua ukuran jarak dengan rumus : d1 = d1'.Sin Z1 = d1'.Cos m1 - Hitung sudut-sudut 1, 2, 3, 4, 5, 6 dengan rumus Cosinus : d2² + d3² - d5² Cos sdt 1 = -------------------- 2. d2. d3 - Karena adanya kesalahan pengukuran jarak dan pembulatan, maka jumlah sudut dalam setiap segitiga kemungkinan tidak 180. Untuk itu masing-masing sudut diberi koreksi = 1/3 kesalahan - Hitung sudut jurusan setiap sisi : ad = ab + sdt 1 + sdt 2 ac = ab + sdt 2. - Hitung koordinat titik-titik B, C, D. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 83 3. Latihan - Sebutkan metoda-metoda penentuan posisi horisontal yang dikategorikan dalam metoda penentuan titik tunggal. - Sebutkan metoda-metoda penentuan posisi horisontal yang dikategorikan dalam metoda penentuan banyak titik. 4. Rangkuman Materi pokok 2 membahas tentang : - Beberapa metode penentuan posisi horisontal. - Penentuan posisi cara polar. - Penentuan posisi cara kemuka. - Penentuan posisi cara kebelakang. - Penentuan posisi cara poligon. - Penentuan posisi cara triangulasi. - Penentuan posisi cara trilaterasi. - Menghitung hasil data pengukuran penentuan posisi. 5. Evaluasi Materi Pokok 2 Diketahui koordinat titik awal A dan koordinat titik akhir B serta sudut jurusan awal PA dan sudut jurusan akhir BQ. Xa = 8478.139 Ya = 2483.826 Xb = 7202.917 Yb = 2278.517 PA = 248 15'21" BQ = 269 32'07" Hasil pengukuran sudut dan jarak : PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 84 No.ttk Sudut jarak A 1 2 3 4 B 172 53'34" 185 22'14" 208 26'19" 178 31'52" 175 47'14" 180 15'20" 281.830 271.300 274.100 293.350 213.610 Hitunglah koordinat titik-titik 1, 2, 3 dan4. 6. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Apabila telah menguasai pembelajaran ini maka Anda dapat melanjutkan pada materi pokok berikutnya. PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 85 1. Indikator keberhasilan : Peserta mampu menjelaskan fungsi GPS, bagaimana GPS bekerja dan mampu menentukan posisi dengan GPS 2. Uraian Materi. PENGANTAR Menurut IAG (International Association of Geodesy) Geodesi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dan perepresentasian dari bumi dan benda-benda langit lainnya, termasuk medan gaya beratnya masing-masing, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan waktu. Sedangkan Geodesi Satelit adalah sub-bidang ilmu Geodesi yang menggunakan bantuan satelit (alam ataupun buatan manusia) untuk menyelesaikan tugas dan permasalahan geodesi, yang secara mendasar terkait dengan penentuan posisi, penentuan medan gaya berat, serta penentuan variasi temporal dari posisi dan medan gaya berat. Pada survey metode penentuan posisi dengan satelit ini disebut dengan ekstra terestris, dimana penentuan posisi titik-titik dilakukan dengan melakukan pengamatan atau pengukuran terhadap benda atau obyek diangkasa, baik berupa benda-benda, seperti bintang, bulan dan quasar, maupun terhadap benda atau obyek buatan manusia seperti satelit. 4 PENENTUAN POSISI DENGAN SATELIT PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 86 Meminjam dari dunia navigasi dan radio astronomi dan survey klasik, metode geodesi satelit untuk keruangan diperkenalkan pada awal tahun 1970 dengan pengembangan Lunar Laser ranging (LLR), satelit laser ranging (SLR), Very Long Baseline Interferometry (VLBI), dan segera diikuti oleh Global Positioning Sistem (GPS) (Smith dan Turcotte, 1993). Dari beberapa metode dan sistem penentuan posisi ekstra terestris tersebut, GPS adalah sistem yang saat ini paling banyak digunakan untuk keperluan survey penentuan posisi. Survei dengan GPS ini bahkan dapat diperkirakan akan dapat menggeser penggunaan survey terestris dibanyak bidang aplikasi, meskipun tidak seluruhnya, dimasa-masa mendatang. Tabel 4.1. Beberapa perbedaan antara survey terestris dan survey GPS Parameter (tipikal) Survei Terestris Survei GPS Visibilitas antar titik ukur Perlu Tidak perlu Wilayah cakupan survei Lokal Lokal sampai global Waktu pelaksanaan Siang hari dan cuaca baik Setiap saat dan tidak tergantung cuaca Kooordinat yang dihasilkan 2 dimensi 3 dimensi Datum posisi lokal global Sejak diberlakukannya PP 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran tanah dan Peraturan pelaksanaannya, maka Geodesi Satelit ini sudah digunakan oleh BPN RI dalam pekerjaan pelaksanaan Pelayanan Pengukuran dan Pemetaan khususnya dalam penentuan Posisi Titik Dasar Teknik Orde 2 dan orde 3 . Dimulai dari tahun 2009, Deputi PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 87 Bidang Survei, Pengukuran dan Pemetaan menginisiasi penggunaan Geodesi Satelit dengan aplikasi Networked Real Time Kinematik (NRTK) atau CORS yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia JRSP (Jaringan Satelit Pertanahan Indonesia). Selanjutnya didalam bahasan berikutnya akan dijelaskan secara panjang lebar mengenai salah satu metode dalam geodesi satelit yaitu penentuan posisi menggunakan GPS. KONSEP DASAR GPS Dalam bab ini, konsep dasar dari Global Positioning Sistem (GPS) disajikan. GPS dapat menyediakan berbagai ketepatan, tergantung pada jenis pengukuran yang digunakan dan prosedur yang diikuti.Secara umum, semakin tinggi akurasi diperlukan, semakin tinggi biaya dan semakin kompleksitas dalam penggunaan GPS.Bagi pengguna untuk memahami teknik-teknik yang paling cocok untuk kebutuhan mereka dan mengapa, penting bahwa konsep dasar dasar GPS dipahami.Segmen utama GPS dijelaskan, dilanjutkan dengan penjelasan GPS satelit komponen sinyal, teknik posisi umum, visibilitas satelit dan GPS sumber kesalahan. Deskripsi sistem Sistem GPS ini awalnya milik Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan resmi dikenal sebagai Sistem NAVSTAR (Navigation Satellite Timing and Ranging). Misi utama adalah untuk memberikan Departemen Pertahanan Pemerintah AS kemampuan untuk PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 88 menentukan posisi seseorang secara akurat pada setiap titik di permukaan bumi, setiap saat, siang atau malam, dan dalam segala kondisi cuaca. Global Positioning Sistem (GPS) merupakan sistem yang terdiri dari konstelasi satelit radio navigasi, segmen kontrol tanah yang mengelola operasi satelit dan pengguna dengan receiver khusus yang menggunakan data satelit untuk memenuhi berbagai persyaratan posisi. GPS terdiri atas tiga segmen, yaitu segmen satelit, segmen control dan segmen pengguna, lihat gambar (3.1). Konstelasi dan konfigurasi orbit dari satelit GPS dirancang sedemikian rupa sehingga sistem ini dapat dimanfaatkan kapan dan dimana saja, lihat gambar (3.2). Gambar 4.1. Tiga Segmen GPS PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN 89 Sistem ini didirikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dalam positioning dan selanjutnya dipakai untuk melayani masyarakat sipil. Konstelasi satelit, yang beroperasi penuh pada akhir 1993, terdiri dari 21 satelit dan tiga suku cadang aktif diposisikan 20.000 km (sekitar tiga kali radius bumi) di atas bumi. Satelit akan didistribusikan dengan cara yang setidaknya menjamin empat satelit terlihat di mana saja di dunia pada setiap saat (Gambar 3.2). Setiap satelit menerima dan menyimpan informasi dari segmen kontrol, mempertahankan waktu yang sangat akurat melalui jam atom tepat on-board dan dengan sinyal mentransmisikannya ke bumi. Gambar 4.2. Konstelasi satelit GPS Segmen satelit, dari segi segmen satelit dapat dijelaskan bahwa satelit GPS mempunyai enam bidang orbit dimana pada setiap bidang orbit yang mempunyai inklinasi 55o terdapat empat satelit dengan ketinggian nominal 20 200 km, yang mengelilingi bumi dalam periode 12 jam. Setiap satelit GPS memancarkan dua gelombang pembawa, Next >