< Previous 23 Direktorat Pembinaan SMK 2013 VIDEOGRAFI 2. Videografi dalam Desain Komunikasi Visual Pada saat akan terjadi suatu peristiwa besar, misalnya konser, ulang tahun daerah, dan lain-lain, Anda pasti melihat begitu banyak poster, baliho, dan spanduk yang dipasang di tempat-tempat umum. Bisa pula Anda pernah membuat media promosi untuk pemilihan ketua OSIS atau kepentingan lain di sekolah. Selain menggunakan media visual tersebut, ada pula informasi yang disampaikan melalui radio. Selain untuk menyosialisasikan kegiatan yang akan diselenggarakan, media audio visual juga digunakan dalam promosi produk. Poster, baliho, dan spanduk adalah media yang murni menyajikan informasi secara visual. Berbagai informasi disajikan secara visual dengan semenarik mungkin sehingga menjadi persuasif. Sementara itu, radio memberikan informasi melalui pendengaran manusia. Berdasarkan penelitian, tiap-tiap media tersebut memiliki tingkat keefektifan sendiri-sendiri dalam menyampaikan pesan, sesuai dengan karakteristik sasarannya.Media yang merangsang lebih banyak indra (multiindra) dipandang akan mampu menyajikan informasi dan pengaruh lebih banyak dibandingkan yang hanya menggunakan atau memanfaatkan satu indra, misalnya penglihatan saja atau pendengaran saja. Selain itu, media ini akan menimbulkan kesan dan pemahaman yang lebih besar dibandingkan media yang hanya merangsang satu indra manusia. Media yang menyasar lebih dari satu indra yang dimiliki manusia tersebut dikenal dengan istilah multimedia. Video menyampaikan pesan melalui media audio dan visual sekaligus. Dengan begitu, secara otomatis video akan menyasar indra penglihatan dan pendengaran pemirsanya secara bersamaan. Untuk kepentingan periklanan, seorang pembuat iklan haruslah memahami dengan baik media-media yang paling efektif dalam penyampaian pesan-pesan. Pada praktiknya, hal ini banyak bergantung kepada konsumen. Konsumenlah yang menentukan apakah dia akan memanfaatkan media visual, audio, audio-visual, atau multimedia. 24 Direktorat Pembinaan SMK 2013VIDEOGRAFI 3. Berbagai Peralatan dalam Pembuatan Video Pada unit pertama sudah dibahas tentang berbagai kelengkapan dalam sebuah studio film. Selain peralatan yang bersifat fisik tersebut, juga dibutuhkan peralatan jenis lain, yang sifatnya nonfisik, yaitu cerita, naskah, dan storyboard. Jadi, secara lengkap, kebutuhan dalam pembuatan film adalah sebagai berikut. a. cerita b. naskah c. storyboard d. kamera e. komputer f. software editing video-audio g. kepingan VCD/DVD 4. Langkah-langkah dalam Pembuatan Video a. Menulis Cerita Untuk membuat film, Anda harus memiliki cerita. Tanpa sebuah cerita, tentulah tidak akan ada yang dapat dilakukan. Pun begitupun dalam pembuatan iklan. Saat ini, iklan-iklan biasanya disampaikan dalam sebuah cerita, baik cerita tentang keingintahuan seseorang atas sebuah produk, cerita tentang pengalaman pemakainya, maupun cerita lain yang bersinggungan dengan produk ciri, fungsi, atau manfaat produk. b. Menulis Naskah Cerita yang telah ditulis kemudian diterjemahkan menjadi naskah film atau naskah iklan. Naskah iklan ini dijadikan dasar pembuatan storyboard. c. Membuat Storyboard Pada proses pengambilan suara dan gambar, tim harus memiliki panduan yang lebih jelas agar hasil yang didapat benar-benar sesuai rencana. Untuk itu, dibuatlah storyboard. d. Mengambil Gambar Setelah naskah dan storyboard selesai dibuat, tim pun mengambil gambar berdasarkan naskah dan storyboard tersebut. Pada proses ini, tentu saja dialog juga langsung diambil. e. Transfer File Gambar dan suara yang tersimpan di kamera kemudian dimasukkan ke dalam komputer. Untuk itu, dilakukan proses transfer file. File harus disesuaikan dengan kebutuhan software yang akan digunakan. Jika tidak sesuai, file tidak dapat dibaca. 25 Direktorat Pembinaan SMK 2013 VIDEOGRAFI f. Editing Setelah file ditransfer ke komputer, dilakukanlah proses editing atau penyuntingan. Pada tahap ini, bagian-bagian yang dianggap tidak perlu dapat dibuang. Pada tahap ini dapat pula dilakukan penambahan animasi, efek suara, atau unsur lain. g. Rendering Rendering adalah proses yang dilakukan jika proses editing sudah selesai dan produk siap dipublikasikan. Pada proses ini file ditransfer menjadi format tertentu sesuai kebutuhan. h. Burn to Disc/Tape Setelah rendering selesai, file sudah siap disimpan ke media penyimpanan akhir, misalnya VCD, DVD, atau bentuk lain. E. Rangkuman 1. Desain komunikasi visual adalah pekerjaan komunikasi yang menggarap pengolahan pesan untuk tujuan sosial dan komersial dari individu atau kelompok kepada individu atau kelompok lain. 2. Bidang desain komunikasi visual terbagi menjadi tiga, yaitu grafis, multimedia, dan periklanan. 3. Video dipandang dapat menyampaikan pesan lebih efektif karena menggunakan audio dan video sekaligus. 4. Kelengkapan yang dibutuhkan dalam pembuatan video adalah cerita, naskah, storyboard, kamera, komputer, software editing audio-video, dan kepingan VCD/DVD. 5. Langkah-langkah dalam pembuatan video adalah (a) menulis cerita, (b) menulis naskah (c) membuat storyboard, (d) mengambil gambar, (e) transfer file, (f) editing, (g) rendering, (h) burn to disc. 26 Direktorat Pembinaan SMK 2013VIDEOGRAFI F. Penilaian 1. Instrumen Penilaian Sikap Nama : __________________ Kelas : __________________ Aktivitas Peserta didik ….. Petunjuk: Lingkarilah 1. BT, bila aspek karakter belum terlihat 2. MT, bila aspek karakter mulai terlihat 3. MB, bila aspek karakter mulai berkembang 4. MK, bila aspek karakter menjadi kebiasaan Lembar Observasi NO Aspek-aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK 1. 1 2 3 4 2. 1 2 3 4 3. 1 2 3 4 4. 1 2 3 4 5. 1 2 3 4 Jumlah skor Skor maksimal : (4 x 5) X 10 20 2. Instrumen Penilaian Pengetahuan Nama : __________________ Kelas : __________________ Soal: Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat! 1. Desain komunikasi visual mulai dikenal di Belanda pada tahun …. 2. Seorang desainer grafis tidak sekadar menangani urusan cetak-mencetak, tetapi juga mengurusi moving image, audio-visual, display, hingga pameran. Kosep ini dikemukakan oleh …. 3. Desain komunikasi visual dikelompokkan menjadi tiga, yaitu …. 4. Peralatan dalam pembuatan video adalah …. 5. Langkah-langkah dalam pembuatan video adalah …. 27 Direktorat Pembinaan SMK 2013 VIDEOGRAFI Kunci Jawaban penilaian pengetahuan: 1. 1977. 2. Gert Dumbar . 3. Grafis, multimedia, dan periklanan. 4. Cerita, naskah, storyboard, kamera, komputer, software editing video-audio, kepingan VCD/DVD atau tape. 5. Menulis cerita, menulis naskah, membuat storyboard, mengambil gambar, transfer file, editing, rendering, burn to disc/tape. G. Refleksi 1. Apakah pembelajaran dalam modul ini menyenangkan? 2. Manfaat apa sajakah yang Anda peroleh setelah mempelajari unit ini? 3. Hal-hal baru apa sajakah yang Anda peroleh setelah mempelajari unit ini? 4. Menurut Anda, apakah yang perlu ditambahkan dalam unit ini? 5. Bagaimana sebaiknya sikap kita kalau memperoleh sesuatu yang berharga/baru? 6. Apakah yang dapat dilakukan setelah mempelajari modul ini? 7. Menurut Anda, apakah modul ini berkaitan dengan modul lain? H. Referensi Kusrianto, Adi. 2009. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi. Supriyono, Rakhmat. 2010. Komunikasi Visual: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi. 29 Direktorat Pembinaan SMK 2013 VIDEOGRAFI MEMBUAT NASKAH VIDEO A. Ruang Lingkup Pembelajaran B. Tujuan Pembelajaran 1. Mengidentifikasi langkah-langkah dalam pembuatan naskah video. 2. Memahami cara membuat naskah video. 3. Menyusun naskah produksi (skenario) film. C. Kegiatan Belajar 1. Mengamati Video tentulah tidak lagi menjadi produk asing bagi pelajar Indonesia, khususnya pelajar SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Oleh karena itu, pekerjaan mengamati video bukanlah pekerjaan yang sulit. Hanya saja, kecuali untuk kepentingan pembelajaran, video-video tersebut tidak pernah dilengkapi dengan naskah. Naskah hanya dibutuhkan pada proses pembuatan video atau iklan. Setelah selesai, hanya video/iklan jadi yang dipublikasikan. Walaupun begitu, Anda dapat menemukan contoh naskah di perpustakaan sekolah dan atau menemukan naskah yang telah diunggah ke internet. Membuat Naskah VideoMembuat Naskah Video Proses Pembuatan Naskah VideoMembuat Naskah Video Proses Pembuatan Naskah VideoMembuat Naskah Video Proses Pembuatan Naskah Video Berbagai Istilah dalam naskah VideoUNIT 3 30 Direktorat Pembinaan SMK 2013VIDEOGRAFI Setelah menemukan, cermatilah naskah tersebut. Untuk mencermati kekhasannya, Anda dapat membandingkannya dengan naskah-naskah lain, misalnya dengan naskah drama. Sebagai panduan, berikut hal-hal yang perlu dicermati. a. Cermatilah ciri khas naskah video! b. Cermatilah berbagai istilah yang digunakan dalam naskah video! c. Cermatilah proses pembuatan naskah video! 2. Menanya Buatlah daftar pertanyaan untuk membantu proses pengumpulan informasi. Anda dapat menggunakan daftar pertanyaan berikut dalam proses menanya ini. a. Apakah ciri khas naskah video/iklan yang membedakannya dengan naskah-naskah lain? b. Istilah-istilah apa sajakah yang digunakan dalam naskah video/iklan, temukan pula arti tiap-tiap istilah tersebut! c. Apa sajakah yang dilakukan penulis naskah dalam penulisan naskah video/iklan? Agar dapat mengumpulkan informasi lebih luas dan detail, Anda dapat menambahkan sendiri beberapa pertanyaan yang dianggap perlu. Jangan lupa tulislah pertanyaan Anda pada sebuah lembar pertanyaan. Jika kesulitan, gunakan form berikut sebagai model. No. Pertanyaan 1. 2. 3. dst. 31 Direktorat Pembinaan SMK 2013 VIDEOGRAFI 3. Mengumpulkan Data Carilah informasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan pemahaman yang utuh dan menyeluruh. Jangan lupa data atau informasi yang didapatkan ditulis pada lembar khusus. Berikut contoh tabel pencatatan informasi atau data. No. Sumber informasi Bentuk informasi Tanggal pengambilan data Keterangan 1. 2. 3. dst. 4. Mendiskusikan Data yang sudah dikumpulkan kemudian didiskusikan pada kelompok-kelompok kecil. Hal ini dilakukan untuk menguji informasi dan pemahaman yang Anda dapatkan. Selain itu, kegiatan diskusi juga bertujuan untuk memperkaya dan memperkuat pengetahuan Anda. Oleh karena itu, bagilah kelas Anda menjadi beberapa kelompok. Dalam pembagian kelompok, yang harus diingat adalah perbandingan antara jumlah anggota dengan keluasan tema. Jangan sampai membentuk kelompok dengan anggota terlalu banyak untuk tema yang sempit. Jika itu dilakukan, tentu beban kerja tiap-tiap anggota tidak akan maksimal. Berikut beberapa pertanyaan yang dapat Anda gunakan sebagia tema diskusi. a. Ciri naskah video. b. Istilah bahasa Inggris yang digunakan dalam naskah drama. c. Padanan bahasa Indonesia istilah yang digunakan dalam naskah video. d. Padanan istilah-istilah yang digunakan dalam naskah video dalam bahasa Indonesia. e. Proses penulisan naskah drama. Daftar tersebut tidaklah mutlak, Anda dapat mengembangkannya sendiri sesuai kebutuhan. Yang perlu diingat, pertanyaan tidak boleh keluar dari tema dan jangan sampai mengulang materi pertanyaan terdahulu/sebelumnya. 32 Direktorat Pembinaan SMK 2013VIDEOGRAFI 5. Menyajikan Diskusi belumlah tuntas tanpa penyajian hasil atau presentasi. Penyajian hasil merupakan bentuk pertangungjawaban kelompok atas kegiatan yang telah dilakukan sekaligus bertujuan pengujian hasil diskusi Anda. Pada proses penyajian ini, peserta lain berkesempatan memberikan pertanyaan, masukan, atau sekadar pendapat atas hasil diskusi kelompok Anda. Perlu diingat, berbagai pendapat dan masukan yang diberikan hendaknya dicatat secara rapi agar dapat dijadikan sebagai bahan untuk perbaikan atau untuk berbagai kepentingan lain pada masa yang akan datang. D. Penyajian Materi 1. Mengenal Naskah Video Penulisan naskah secara teoretis merupakan komponen dari pengembangan media atau secara lebih praktis merupakan bagian dari kegiatan poduksi media. Penulisan naskah ini tentu saja melalui tahap-tahap perencanaan dan desain, pengembangan, serta evaluasi. Seperti halnya proses menulis pada umumnya, penulisan untuk naskah video atau film ini juga dimulai dengan penelaahan ide/gagasan dan topik. Gagasan yang telah dirumuskan kemudian dikembangkan menjadi sebuah cerita. Perhatikan contoh berikut. Ide/Gagasan Dampak negatif jejaring sosial Cerita “Terjebak Jaringan Facebook” Dusun Tegalanom dihuni oleh penduduk yang mayoritas pekerjaannya adalah petani. Mereka hidup berdampingan dengan damai. Sebuah permasalahan dialami para pemuda, kekompakan dalam beberapa kegiatan mulai mengalami kemunduran. Anom adalah pemuda tanggung yang peduli tentang permasalahan tersebut. Dia bertanya-tanya, mengapa teman-temannya mulai terasa malas. Dia pun mulai berpikir dan menyelidiki hal itu. Secara diam-diam, Anom merencanakan sebuah niat baik. Pemuda Tegalanom memiliki kegiatan rutin, yaitu pertemuan Minggu Pon. Pada kesempatan itu, Anom mulai melancarkan aksinya, menghampiri dan mengajak beberapa orang teman. Pemuda pertama yang diajaknya adalah si Galo. Ketika didatangi, si Galo sedang asyik menonton sepak bola melalui layar ponselnya. Sementara itu, teman lainnya, punya kesibukan yang hampir sama. Ada yang sedang asyik 33 Direktorat Pembinaan SMK 2013 VIDEOGRAFI SMS, ngerumpi di pos ronda, asyik menonton sinetron di layar televisi, ada pula yang hanya nongkrong tidak jelas. Perjalanan Anom berakhir di teras rumah Aiti, seorang remaja putri. Ditemui Anom, Aiti sedang asyik mengakses situs jejaring sosial Facebook. Dia terlihat asyik dengan teman-teman Facebook-nya itu. Ajakan Anom pun ditolak mentah- mentah oleh Aiti. Pagi harinya, Simbok Yoto, Ibu Aiti, bertanya kepada Aiti tentang ketidakhadirannya pada acara kumpul pemuda semalam. Terjadilah dialog yang sengit nan lucu. Berulang kali Aiti menyebut kata Facebook. Ibunya tentu saja tidak paham. Malam berikutnya, Aiti dan Maya naik sepeda motor ke luar kampung menuju kota untuk bertemu Tean, sang pujaan hati Aiti, seorang pemuda yang dikenalnya melalui Facebook. Sampai di taman kota, mereka penasaran seperti apa Tean. Sepuluh menit kemudian datanglah seorang pria dengan postur tinggi, besar, hitam, namanya Begu. Dia datang bersama seorang teman dan mengaku diminta Tean menjemput Aiti dan Maya. Aiti dan Maya sempat curiga atas alasan Tean. Keduanya bertanya-tanya, mengapa Tean tidak datang sendiri untuk menjemput. Sebelum keduanya sempat berpikir lebih jauh, Begu dan temanya membekap keduanya dengan sapu tangan hingga tidak sadarkan diri. Aiti dan Maya ambruk. Keduanya pun diangkat masuk ke sebuah mobil yang diparkir tidak jauh dari tempat itu. Sementara itu, sepeda motor yang digunakan Aiti dan Maya dibawah oleh teman Begu. Dia mengikuti mobil yang membawa Aiti dan Maya. Di sebuah rumah kosong, gelap, pengap, dan jauh dari keramaian, Aiti dan Maya diturunkan. Begu dan komplotannya merampas semua barang yang dibawa keduanya sebelum pergi meninggalkan Aiti dan Maya yang mulai tersadar dari pingsannya. Ketika pergi, dompet Begu terjatuh tanpa disadarinya. Anom dan Ketud melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Prambanan. Anom adalah pemuda yang peduli dengan teman-temannya dan Ketud adalah ketua pemuda, keduanya merasa terpanggil untuk membantu Aiti dan Maya. Mereka pun menjelaskan dengan rinci kejadian yang menimpa Aiti dan Maya sesuai yang dituturkan keduanya melalui telepon. Rupa-rupanya para penyekap tidak sempat mengambil ponsel Aiti. Bersama polisi, Anom dan Ketud menuju ke lokasi Aiti dan Maya disekap. Tiba di lokasi penyekapan, Anom, Ketud, dan Pak Polisi langsung mencari Aiti dan Maya. Mereka disertai papa Maya dan pemuda-pemuda lain. Tidak lama kemudian, mereka menemukan Aiti dan Maya masih terlihat lunglai. Next >