< Previous 283 3) Membangkitkan tekanan bahan pendingin di kondensor Pipa kapiler terdiri dari berbagai macam ukuran. Yang diukur bagian diameter dalam (Inside Diameter/ID) dari pipa, lain halnya dengan pipa tembaga yang diukur adalah diameter luar (outside diameter/OD) Pipa kapiler tidak boleh dibengkok terlalu tajam, karena dapat menyebabkan tersumbatnya lubang pipa. Pipa kapiler menghubungkan saringan (filter dryer) dan evaporator, merupakan batas antara sisi tekanan tinggi dan tekanan rendah dari sistem. Pada bagian tengahnya sepanjang mungkin dilekatkan dengan saluran hisap dan disolder. Bagian yang disolder ini dinamakan Penukar Kalor (heat exchanger). Jika kita tidak mempunyai ukuran panjang dan ID pipa kapiler yang tepat untuk lemari es yang hendak diperbaiki, kita dapat memakai daftar pemakaian pipa kapiler pada tabel 3.11. Table 3.11 Daftar pemakaian pipa kapiler * S – Statis F- Fan S – Statis untuk kondensor tanpa fan motor, dan F – Fan untuk kondensor yang memakai fan motor 284 Semua ukuran ID (Inside Diameter) x panjang pipa kapiler di atas, hanya dipakai sebagai perkiraan saja, apabila kita tidak mengetahui ukuran dan panjang pipa kapiler yang harus dipakai. Pada pelaksanaannya dapat diadakan perubahan, untuk disesuaikan dengan keperluannya. Semua ukuran ID (Inside Diameter) x panjang pipa kapiler di atas, hanya dipakai sebagai perkiraan saja, apabila kita tidak mengetahui ukuran dan panjang pipa kapiler yang harus dipakai. Pada pelaksanaannya dapat diadakan perubahan, untuk disesuaikan dengan keperluannya. Panjang dan ID dari setiap pipa kapiler di atas dapat diubah dan disesuaikan dengan ID pipa kapiler yang telah kita miliki, dengan memakai daftar perbandingan panjang pipa kapiler pada tabel 3.12. Tabel 3.12 Daftar Perbandingan Panjang Pipa Kapiler Cara pembacaan tabel 3.12. : 1) Letakan ukuran ID (Inside Diameter) pipa kapiler yang telah dikatahui pada lajur paling kiri 285 2) Tarik garis mendatar ke kanan sampai memotong lajur ukuran ID pipa kapiler di atas yang hendak kita pakai. Kita mendapatkan faktor pengali. Pilihlah beberapa faktor pengali yang berada dalam kurung. 3) Kalikan panjang pipa kapiler baru yang diketahui dengan faktor yang diperoleh pada langkah 2. Untuk lemari es pilihlah lemari es dengan panjang minimum 1,5 meter dan maksimum 4,5 meter. 4) Hasilnya kita mendapatkan pipa kapiler dengan ID yang baru dan panjang yang tertentu, dengan tahanan dan sifat yang sama dengan pipa kapiler sebelumnya. Contoh 1 Lemari es dengan kompresor 1/6 PK, kondensor statis, direncanakan untuk dipakai pada suhu rendah -200C. Berapa ukuran pipa kapiler yang diperlukan? Dengan melihat 3.12 (Daftar pemakaian pipa kapiler), kompresor 1/6 PK dengan kondensor statis untuk suhu evaporator –200C, harus memakai pipa kapiler 0.031 ID dengan panjang 3.62 meter. Contoh 2 Pipa kapiler 0.040 ID panjang 3 meter, hendak ditukar dengan pipa kapiler lain ID yang dapat memberikan karakteristik yang sama. Dengan melihat 3.12(Daftar perbandingan panjang pipa kapiler), pada lajur paring kiri dari 0.040 tarik garis mendatar ke kanan, akan mendapatkan beberapa faktor : • Di bawah 0.036 ID didapat faktor 0.62 • Di bawah 0.042 ID didapat faktor 1.25 Kalikan panjang pipa kapiler yang telah diketahui 3 meter dengan faktor yang diperoleh. Dengan pipa kapiler 0.036 ID – 0.62 x 3 m = 1.86 meter Pipa kapiler pengganti (0.036 ID, panjang 1.86 m) dapat memberikan tahanan yang sama seperti kapiler 0.040 ID panjang 3 meter. 286 2. Soldering Fitting Soldering fitting adalah aksesoris pemipaan yang berguna untuk membantu melakukan sambungan dan pencabangan dengan cara pengelasan. Beberapa jenis soldering fitting yang sering digunakan adalah : a. Socket (Coupling) Socket adalah salah satu jenis aksesoris pemipaan, dimana fungsi dari socket ini adalah untuk membantu melakukan penyambungan 2 buah pipa yang berdiameter sama. Ukuran socket mengikuti ukuran pipa tembaga lunak tetapi dinyatakan dengan ukuran diameter dalam atau ID. Gambar 3.26. b. Reducing Socket Reducing socket adalah salah satu jenis aksesoris pemipaan, dimana fungsi dari reducing socket ini untuk membantu melakukan penyambungan dua buah pipa yang diameternya berbeda. Ukuran reducing socket sama seperti ukuran pipa tembaga. Gambar 3.27 Reducing socket 287 c. Bengkokan pipa (Elbows) Di pasaran elbow tersedia dengan berbagai jenis, diantaranya ada elbow 450, 900, dan ada pula yang radius bengkokannya 180 derajat . Gambar 3.28 Elbows d. Socket Cabang T Untuk membuat pencabangan pipa saluran mesin pendingin baik itu untuk menempatkan alat ukur tekanan rendah maupun tekanan tinggi atau pemasangan pentil atau komponen lainnya, maka disini diperlukan suatu alat aksesoris yang disebut dengan socket cabang T. Gambar 3.29 Cabang T e. Flare Fitting Flare fitting adalah salah satu aksesoris pemipaan yang berfungsi untuk membantu melakukan penyambungan pipa yang tidak permanen, baik itu sambungan pipa dengan pipa, maupun pipa dengan komponen yang lainnya seperti halnya dengan filter dryer, sight glases, solenoid, atau stop kran. 288 Perbedaan flare fitting dan soldering fitting adalah terletak pada proses pengerjaannya saja, dimana soldering fitting proses pengerjaannya dengan alat Bantu las (brasing) sedang flare fitting tanpa pengelasan. Gambar 3.30Flare fitting f. Flare nuts Flare nuts adalah salah atu aksesoris pemipaan yang merupakan Pasangan dari double flare dan mempunyai bentuk menyerupai Mur (nuts), dimana fungsinya sama seperti flare fitting. Adapun jenis-jenis dari flare nuts yang ada di pasaran adalah sebagai berikut : 1) flare nuts – Plain 2) flare nuts – Short Barrel 3) flare nuts – Frost Proof 4) flare nuts – Frost Proof Grooved 5) flare nuts – Plain Reducing 6) flare nuts – Frost Proof Reducing 7) flare nuts – Frost Proof Grooved Reducing Gambar 3.30 Flare nuts 289 g. Double Fitting Double Fitting adalah salah satu bagian dari flare fitting, double fitting ini tidak selamanya berbentuk double fitting khusus akan tetapi bisa berupa stop kran, filter dryer, dan sebagainya. Adapun bentuk-bentuk atau jenis-jenis dari double fitting yang khusus adalah sebagai berikut : Double fitting berbentuk lurus, double fitting jenis ini adalah sebagai berikut : 1. Double fitting 2. Double fitting reducing 3. Male flare to male flare 4. Male flare to Female Flare 5. Male flare to Paralel male BSP 6. Male flare to female BSP 7. Female flare to female BSP 8. Female flare to female flare 9. Female BSP to Female flare 10. Female Flare to Female BSP 11. Male BSP to solder 12. Female BSP to solder 13. Male flare to solder Gambar 3.30 Double Fitting Double flare bentuk elbows ini berfungsi untuk membantu melakukan pembuatan sambungan pada belokan dengan menggunakan jenis sambungan flaring fitting. Dimana jenis-jenis dari pada double flare bentuk elbows ini adalah sebagai berikut: 290 1. Double flare 2. Male BSP to Male BSP 3. Male flare to solder 4. Male flare to female flare 5. Female BSP to male BSP 6. Male Flare to female BSP 7. Female BSP to Female BSP 8. Double flare reducing 9. Male flare to female BSP 10. Male BSP to solder Gambar 3.31 Peralatan pemipaan 1. Pemotong pipa (Tubing cutter) Alat pemotong pipa ada 2 macam yaitu tubing cutter dan gergaji (hacksaw). Yang perlu diperhatikan pada saat memotong pipa adalah jangan sampai kotoran-kotoran masuk dalam sistem waktu memotong pipa. Untuk memotong pipa dengan tubing cutter, pipa dimasukan antara roller dan cutting wheel. Tightening knob berfungsi untuk menyesuaikan dengan diameter pipa yang dipotong. C. Peralatan Pemipaan 291 Cutting, merupakan proses pemotongan pipa tembaga atau material pipa lunak lainnya dengan menggunakanpemotong pipa (tubing cutter).Pemotong pipa tembaga (tubing cutter) digunakan agar potongan menjadi rata dan pipa tetap bulat serta tidak ada retakan, hal ini penting agar pada saat pipa di flare atau di swage pipa tidak pecah dan hasilnya baik. Gambar 3.31 Tubing Cutter Bila roda pemotong ditukar dengan roda penekan yang tumpul, maka fungsi tubing cutter akan berubah menjadi memperkecil ujung diameter pipa, sehingga dapat disambung dengan pipa yang lebih kecil. 292 Gambar 3.32 Cara memotong pipa 2. Penguliran, Penguliran merupakan proses pembuatan ulir bagian luar pada ujung pipa yang relative besar sedangkan untuk pipa berukuran kecil menggunakan fitting ulir untuk penyambungan pipa. Proses membuat ulir dilakukan melalui tahapan-tahapan, yaitu persiapan penguliran, memasang alat pembuat ulir (sney), dan penguliran itu sendiri. Bagian ujung pipa yang akan diulir dikikir miring (chamfer) untuk memudahkan masuknya alat pembuat ulir (sney), alat pengulir ini mempunyai gigi pengulir yang dapat dilepas dan diganti sesuai dengan besar kecilnya diameter pipa yang akan diulir. Gigi pengulir ini tiap-tiap ukuran merupakan satu rangkaian yang terdiri dari 4 buah, yang masing-masing diberi nomor urut 1, 2, 3, dan 4. Memasang gigi pengulir harus tepat pada lubangnya dengan cara mencocokkan nomor yang ada pada gigi pengulir dengan nomor yang ada pada rumah pengulir, kemudian dikunci hingga terpasang kokoh.Pipa yang akan diulir dijepit pada ragum pipa dengan kuat agar pipa tidak berputar. Ketika dibuat ulir dan ujung pipa ditonjolkan kira-kira 13 ÷ 15 cm. Ujung pipa dimasukkan ke mulut rumah gigi pengulir dengan hati-hati dan diusahakan jangan sampai miring. Bidang muka alat pengulir harus tegak lurus pada pipa, kemudian pengarah dikencangkan hingga menjepit pipa. Gambar 3.33 Pengulir pipa Next >