< Previous 303 1. Pemotong pipa Karena di dalam pekerjaan yang kita hadapi adalah pipa-pipa yang lunak, maka dalam mengerjakannya harus ekstra hati-hati, dimana waktu kita memotong pipa harus teliti dan tidak boleh sembarangan, karena dengan pekerjaan yang ceroboh bukannya memperoleh hasil pekerjaan yang baik malahan sebaliknya akan menambah kerusakan pada sistem Untuk mendapatkan hasil potongan pipa yang baik, kit harusmenggunakan alat yang sesuai, dalam hal ini alat pemotong pipa khusus yaitu tubing cutter, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini : Walaupun sudah ada alat khusus untuk memotong pipa ini, kalau cara penggunaannya kurang tepat maka hasil pemotongannya akan jelek dan rusak. . Prosedur pemotongan pipa: 1) Ukurlah panjang pipa yang akan dipotong dan beri tanda yang jelas. 2) Letakan pipa yang akan dipotong tersebut pada rol beralur yang ada pada tubing cutter seperti pada gambar 3.48 a, putarlah knob pengatur tekanan pisau sehingga pisau pemotong menyentuh pipa dan tepat pada tanda ukuran yang telah dibuat diperlihatkan pada gambar 3.48 b. Gambar 3.48. cara menempatkan pipa pada rol 304 3) Putarlah pemotong pipa ini secara mengelilingi pipa sampai putaran terasa ringan, setelah itu putarlah knob pengatur tekanan pisau ¼ atau ½ putaran seperti diperlihatkan pada gambar 3.48. a, setelah itu putarkanlah pemotong pipaseperti diperlihatkan pada gambar 3.48. b. Gambar 3.49. cara mengatur posisi pisau 4) Ulangi langkah 4 tadi sampai pipa tadi selesai dipotong, setelah pipa terpotong selanjutnya bersihkanlah kedua ujung pipa tadi dari serbuk-serbuk pipa atau permukaannya tidak rata atau tajam dengan menggunakan reamer atau dengan kikir Gambar 3.50 Cara Membersihkan Ujung Pipa 2. Pembengkok Pipa Untuk mendapatkan efek bengkokan, dapat digunakan dua cara yaitu menggunakan elbow atau dengan cara membengkokkan pipa. Cara untuk mendapatkan bengkokan yang baik, kita bisa menggunakan elbow, akan tetapi harga elbow yang sudah jadi relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan kita 305 membuat sendiri, dimana untuk membuat bengkokan pipa tersebut kita menggunakan alat pembengkok pipa. Alat pembengkok yang ada di pasaran untuk sementara ini hanya ada 2 (dua) jenis yaitu : 1. Jenis bending spring 2. Jenis lever bender a. Bending spring (Pembengkok pipa spiral) Bending spring ini adalah alat pembengkok pipa yang konvensional, dimana hasil bengkokannya tidak dapat serapih mungkin dibanding dengan pembengkok jenis lever bender. Pembengkok pipa jenis ini banyak dijual dipasaran dengan bermacam-macam ukuran, disesuaikan dengan ukuran pipa yang ada. Diameter luar dan diameter dalam dari pembengkok pipa jenis spiral ini dapat dipergunakan untuk membengkokan dua macam ukuran pipa yang berdiameter tertentu, sebagai contoh : Pembengkok pipa spiral untuk ukuran diameter pipa ¼” dapat juga digunakan untuk membengkok pipa yang berukuran ½ inchi. Caranya adalah kalau pipa yang dibengkokan berukuran ¼” maka pipa yangakan dibengkok dimasukan ke dalam pembengkoknya, tetapi jika pipa yang akan dibengkokan berukuran ½” maka pembengkoknya dimasukan ke dalam lubang pipanya. Dan biasanya pembengkok pipa spiral ini digunakan hanya untuk membuat bengkokan yang dekat dengan ujung pipa yang dibuat flaring . Gambar 3.51 Pembengkok pipa spiral Cara untuk membuat bengkokan dengan menggunakan pembengkok spiral adalah seperti ditunjukan pada gambar 3.52. Adapun langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut : 2. Berilah tanda ukuran pipa yang akan dibengkokan 3. Masukan pipa yang akan dibengkokan ke lubang pembengkok spiral 306 2. Letakan pembengkok spiral itu, sehingga tengah-tengah pembengkok itu kira-kira berada pada tanda ukuran pipa yang akan dibengkokan 3. Peganglah kedua ujung pembengkok itu seperti gambar di atas 4. Lakukanlah penekanan secara perlahan-lahan kearah bagian dalam, sampai membentuk bengkokan yang diharapkan. Dengan catatan radius bengkokan tidak boleh kurang dari 5 kali diameter pipa 5. Perbaikilah hasil bengkokan itu dengan cara memijit-mijitnya dengan ibu jari secara perlahan 6. Jika pekerjaan pembengkokan pipa telah selesai cabutlah pembengkok spiralnya . Gambar 3.52 Membengkok pipa b. Lever Bender Pembengkok pipa jenis ini adalah alat pembengkok pipa yang akurat, dimana pembengkok ini dapat membengkokan pipa dengan radius bengkokan yang relative kecil dan membuat sudut bengkokan sesuai dengan yang diharapkan, karena dilengkapi dengan ukuran sudut bengkokan. Dengan demikian hasil bengkokan akan lebih baik dan rapi Pembengkok pipa jenis ini banyak sekali macamnya, diantaranya ada yang bentuk single dan triple, seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini : 307 Gambar 3.53 Membengkok pipa dengan lever bender Pembengkok pipa ini dapat digunakan untuk membengkokan pipa tembaga, aluminium, baja dan baja stainless. Kedua jenis pembengkok ini banyak sekali di pasaran dengan ukuran sebagai berikut (tabel 3.13 ) Prosedur menggunakan alat lever bender : 1. Berilah tanda ukuran pipa yang akan dibengkokan 2. Pilihlah pembengkok pipa yang sesuai dengan ukuran pipa yang akan dibengkokan 3. Letakan pipa yang akan dibengkokan pada alur yang telah tersedia pada pembengkok pipa, seperti gambar berikut : 4. Aturlah posisi pipa sehingga tanda tadi benar-benar tepat pada tanda penyidik (skala), dimana jika ukuran yang ditentukan anda tempatkan di 308 sebelah kiri maka tanda ukuran tadi harus anda tempatkan tepat garis bertanda L pada tuas pembengkok tersebut, jika sebaliknya maka ukuran tadi harus anda tempatkan tepat tanda garis R pada tuas pembengkok atau seperti diperlihatkan pada gambar Berikut: Gambar 3.54 Pipa Dibengkok 5. Putarlah tuas pembengkok secara perlahan-lahan sambil memperhatikan skala tanda sudut bengkokan 6. Jika skala tanda sudut bengkokan telah mencapai sudut bengkokan yang diminta, maka berhentilah menekan tuas, lalu dengan perlahan angkatlah tuas tadi. 7. Ambilah pipa yang telah dibengkokan tadi dari pembengkok pipa tersebut 8. Proses pembengkokan pipa telah selesai c. Penyambunan pipa sistem flaring Sambungan dengan sistem flaring adalah salah satu cara sistem penyambungan pipa dengan sistem penjepitan bibir pipa yang telah dikembangkan dengan fitting dengan menggunakan flare nuts. Seperti halnya diperlihatkan pada gambar berikut ini 309 Gambar 3.55 Penyambunan pipa sistim flaring Untuk melakukan penyambungan pipa dengan sistem flaring terlebih dahulu ujung pipa harus dibuat mengembang dengan menggunakan flaring tool. Gambar 3.56 flaring tool Prosedur penggunaan flaring tool, untuk mendapatkan hasil flaring yang baik ada beberapa langkah yang harus diikuti, sebagai berikut : 1. Masukan flare nuts terlebih dahulu pada ujung pipa yang akan di flaring , dan diperiksa kembali apakah ujung pipa yang akan di flaring sudah dibersihkan atau belum, jika belum bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan reamer atau kikir. Seperti diperlihatkan pada gambar berikut 2. Letakan pipa pada blok penjepit. Sebelum dikerakan aturlah ujung pipa tersebut sehingga ujung pipa tadi menonjol keluar kira-kira 1/3 dari kedalaman lubang miring dari lubang block flaring atau sekitar 3 mm di atas block, seperti gambar berikut : Gambar 3.57 Memasang flaring nuts 310 3. Keraskanlah mur kupu-kupu (wing nuts) yang ada pada block flaring , secukupnya sehingga dapat memegang pipa dengan kokoh. 4. Sebelum yoke (kaki) flaring dipasangkan di atas block flaring terlebih dahulu berilah sedikit minyak kompresor pada kerucutnya (cone), dengan demikian akan mengurangi gesekan kerucut dengan dinding pipa, setelah itu masukan yokenya, seperti pada gambar berikut ini. Gambar 3.58cMembuat flare yang baik Gambar 3.59 Memasukan cone 5. Putarlah tuas pemutar batang cone secara perlahan-lahan sampai menyentuh ujung pipa, setelah itu putarlah kira-kira ¼ atau ½ putaran lalu kendorkan lagi, lakukanlah cara tersebut berulang-ulang hingga proses pembuatan flaring selesai 6. Periksalah hasil dari pembuatan flaring tersebut, jika hasilnya kurang baik akan mengakibatkan terjadinya kebocoran pada sistem. Berikut ini diberikan contoh hasil pembuatan flaring yang biasa terjadi, diperlihatkan pada gambar berikut : 311 Gambar 3.60Hasil pengerjaan flaring 3. Sistim Brasing (Penyolderan) Penyambungan pipa dengan sistim brasing dilakukan dengan menggunakan aksesoris pipa yang disebut socket atau coupling, dan dengan membuat fungsi socket sendiri melalui pekerjaan yang disebut swage dengan alat swagging tool, sebenarnya alat ini masih merupakan kesatuan dengan flaring tool hanya mengganti cone (kerucut) dengan Punch (plug). Cara penggunaannya sama seperti flaring tool, akan tetapi yang berbeda hanya pada langkah nomor 2, dimana ujung pipa harus dikeluarkan di atas blok penjepit sekitar 1 (satu) kali diameter pipa yang akan di swagging, seperti halnya diperlihatkan pada gambar berikut : Gambar 3.61 Teknik swaging a. Brasing dan Perlengkapan Las Asetilin Brasing adalah penyambungan dua buah logam atau lebih, baik itu logam sejenis maupun tidak sejenis dengan menggunakan bahan tambah yang titik cairnya jauh lebih rendah dibanding dengan titik cair logam yang akan disambung dengan menggunakan temperature yang rendah. Brasing dapat pula disebut soldering. Welding adalah penyambungan dua buah logam atau lebih baik itu logam sejenis maupun yang tidak sejenis dengan menggunakan alat 312 pemanas yang temperaturnya sangat tinggi sehingga dapat mencairkan kedua logam tersebut dan dapat menyatukan kedua logam tersebut. Perlengkapan untuk brasing maupun untuk welding pada dasarnya sama, hanya berbeda pada proses pengerjaannya saja, karena yang banyak dihadapi dalam pekerjaan mesin pendingin adalah pekerjaan brasing maka untuk kesempatan ini kita mencoba membahas bagaimana cara-cara melakukan proses brasing tersebut. Dimana cara penyambungan pipa dengan sistem brasing ini akan relatif lebih murah jika dibandingkan dengan istem flaring , terlebih jika pipa yang akan dikerjakan/disambung berdiameter di atas ¾ inchi, dimana untuk ukuran ini sistem flaring sudah tidak praktis lagi untuk digunakan. Gambar 3.62Perlengkapan las Oksiasetilin Pada umumnya sumber panas yang digunakan untuk brasing maupun welding adalah sama yang berasal dari hasil pembakaran bahan campuran Oksigen– Asetilin (Oxigen-acetylene) yang dikemas dalam tabung yang berbeda. Hal yang harus diperhatikan/dipahami adalah mengetahui fungsi dan langkah pengoperasian dari alat-alat tersebut di atas. Perlengkapan Las oksiasetilin terdiri telah dibahas pada bab sebelumnya. b. Cara Pengelasan (Brasing) Brasing (penyolderan) adalah salah satu cara penyambungan dua buah logam atau banyak yang sejenis maupun tidak sejenis dengan menggunakan bahan tambah yang titik cairnya jauh lebih rendah dibanding logam yang akan disambungnya, jadi brasing dapat juga disebut pengelasan dengan alat pemanas dengan temperatur rendah. Untuk pengelasan pipa tembaga bahan Next >