< Previous 373 Tabel 4.3 Tahanan jenis bahan Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkatikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengandemikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar. Tabel 4.4 Koefisien temperatur bahan pada 200C 374 B. Pemanfaatan Listrik 1. Penyediaan dan Instalasi Listrik Pemanfaatan energi listrik oleh manusia mada saat ini telah menjadi kebutuhan primer. Penggunaan listrik pada skala rumah tinggal, perkantoran, sekolah, industri bahkan jalan raya tidak dapat dipungkiri lagi. Matinya tenaga listrik dapat menjadi kendala bagi berbagai kehidupan aktivitas manusia, bahkan dapat mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit jika satu industri mengalami gangguan mati tenaga listrik dalam hitungan jam saja. Penyedia energi listrik di Indonesia dikelola perusahaan ketenagalistrikan (PT. PLN), dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh instalatir. Energi listrik dari pembangkit sampai ke pemakai/konsumen, disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik. Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan tenaga listrik. Agar konsumen listrik dapat memanfaatkan energi listrik dengan aman, nyaman dan kontinyu, diperlukan instalasi listrik yang perencanaan maupun pelaksanaannya memenuhi standar berdasarkan peraturan yang berlaku. Gambar 4.20 Saluran energi listrik dari pembangkit ke pemakai Keterangan : G : Generator GI : Gardu Induk GH : Gardu Hubung GD : Gardu Distribusi TT : Jaringan tegangan tinggi TM : Jaringan tegangan menengah TR : Jaringan tegangan rendah APP : Alat pembatas dan pengukur Di pusat pembangkit tenaga listrik, generator digerakan oleh turbin dari bentuk energi lainnya antara lain : dari Air - PLTA; Gas - PLTG; Uap - PLTU; Diesel - PLTD; Panas Bumi - PLTP; Nuklir - PLTN. Energi listrik dari pusat 375 pembangkitnya disalurkan melalui jaringan transmisi yang jaraknya relatif jauh ke pemakai listrik/konsumen. Gambar 4.21 Pembangkit tenaga listrik Gambar 4.22 Gardu Induk 376 Gambar 4.23 Gardu Distribusi Gambar 4.24 Jaringan tegangan tinggi Gambar 4.25 Jaringan tegangan menengah 377 Gambar 4.26 Jaringan tegangan rendah Gambar 4.27 Alat pembatas dan pengukur Instalasi dari pembangkitan sampai dengan alat pembatas/pengukur (APP) disebut Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik. Dari mulai APP sampai titik akhir beban disebut Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik. PT. PLN membedakan konsumen listrik di Indonesia sebagai berikut : 1. Konsumen Rumah Tangga Kebutuhan daya listrik untuk rumah tangga antara 450VA s.d 4400VA, secara umum menggunakan sistem 1 fasa dengan tegangan rendah 220V/380V dan jumlahnya sangat banyak. 2. Penerangan Jalan Umum (PJU) Pada kota-kota besar penerangan jalan umum sangat diperlukan oleh karena bebannya berupa lampu dengan masing-masing daya tiap lampu/tiang antara 378 50VA s.d 250VA bergantung pada jenis jalan yang diterangi, maka sistem yang digunakan 1 fasa dengan tegangan rendah 220V/380V. 3. Konsumen Pabrik Jumlahnya tidak sebanyak konsumen rumah tangga, tetapi masing-masing pabrik dayanya dalam orde kVA. Penggunaannya untuk pabrik yang kecil masih menggunakan sistem 1 fasa tegangan rendah (220V/380V), namun untuk pabrik-pabrik yang besar menggunakan sistem 3 fasa dan saluran masuknya dengan jaringan tegangan menengah 20kV. 4. Konsumen Komersial Yang dimaksud konsumen komersial antara lain stasiun, terminal, KRL (Kereta Rel Listrik), hotel-hotel berbintang, rumah sakit besar, kampus, stadion olahraga, mall, hypermarket, apartemen. Rata-rata menggunakan sistem 3 fasa, untuk yang kapasitasnya kecil dengan tegangan rendah, sedangkan yang berkapasitas besar dengan tegangan menengah. Standarisasi daya tersambung yang disediakan oleh PT. PLN berupa daftar penyeragaman pembatasan dan pengukuran dengan daya tersedia untuk tarif S-2, S-3, R-1, R-2, R-4, U-1, U-2, G-1, I-1, I-2, I-3, H-1 dan H-2 pada jaringan distribusi tegangan rendah. Sedangkan daya tersambung pada tegangan menengah, dengan pembatas untuk tarif S-4, SS-4, I-4, U-3, H-3 dan G-2 seperti dimuat dalam tabel 4.5. 379 Tabel 4.5 Daya Tersambung Pada Tegangan Menengah Keterangan : *) Secara bertahap disesuaikan menjadi 20 kV **) Pengukuran tegangan menengah tetapi dengan pembatasan pada sisi tegangan rendah dengan pembatas arus 3 x 355 Ampere tegangan 220/380 Volt. ***) Pengukuran tegangan menengah tetapi dengan pembatasan pada sisi tegangan rendah dengan pembatas arus 3 x 630 Ampere tegangan 127/220 Volt. Pengguna listrik yang dilayani oleh PT. PLN dapat dibedakan menjadi beberapagolongan yang ditunjukkan tabel berikut ini : Tabel 4.6 Golongan Pelanggan PT. PLN 380 2. Jaringan Listrik Pusat tenaga listrik pada umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik disalurkan melalui jaringan transmisi. Karena tegangan generator pembangkit umumnya relatif rendah (6kV-24kV). Maka tegangan ini dinaikan dengan transformator daya ke tegangan yang lebih tinggi antara 30kV-500kV. Tujuan peningkatan tegangan ini, selain memperbesar daya hantar dari saluran (berbanding lurus dengan kwadrat tegangan), juga untuk memperkecil rugi daya dan susut tegangan pada saluran. Penurunan tegangan dari jaringan tegangan tinggi/ekstra tinggi sebelum kekonsumen dilakukan dua kali. Yang pertama dilakukan di gardu induk (GI), menurunkan tegangan dari 500kV ke 150kV atau dari 150kV ke 70kV. Yang kedua dilakukan pada gardu distribusi dari 150 kV ke 20 kV, atau dari 70kV ke 20 kV. Saluran listrik dari sumber pembangkit tenaga listrik sampai transformator terakhir, sering disebut juga sebagai saluran transmisi, sedangkan dari transformator terakhir sampai konsumen disebut saluran distribusi atau saluran primer. Ada dua macam saluran transmisi/distribusi PLN yaitu saluran udara (overhedlines) dan saluran kabel bawah tanah (undergound cable). Kedua cara penyaluran tersebut mesing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian. Dari segi keindahan, saluran bawah tanah lebih disukai dan juga tidak mudah terganggu oleh cuaca buruk : hujan, petir angin dan sebagainya. Namun saluran bawah tanah jauh lebih mahal dibanding saluran udara, tidak cocok untuk daerah banjir karena bila terjadi gangguan/kerusakan, perbaikannya lebih sulit. Akhir/ujung dari saluran transmisi, adalah merupakan saluran masuk pelayanan kedalam suatu gedung/bangunan, sebagai pengguna energi listrik. Adapun komponen/peralatan utama kelistrikan pada gedung/bangunan. Dari pertimbangan diatas, bahwa saluran udara lebih cocok di gunakan pada : 1. saluran transmisi tegangan tinggi, 2. daerah luar kota, misalnya di pegunungan atau daerah jarangpenduduknya. Sedangkan untuk saluran bawah tanah akan cocok digunakan pada : 1. saluran transmisi tegangan rendah, 2. kota-kota besar yang banyak penduduknya. Sedangkan keuntungan pemasangan saluran bawah tanah antara lain : 381 1. Biaya pemeliharaan saluran kabel bawah tanah relatif murah. 2. Sambungan bawah tanah relatif tidak terganggu oleh pengaruh-pengaruhcuaca : hujan, angin, petir, salju, sabotase, pencurian kabel lebih sulit,gangguan layang-layang. 3. Saluran bawah tanah tidak menggangu keindahan pandangan, tidaksemerawut seperti saluran udara. Secara rinci keuntunganpemasangan saluranudara antara lain : 1. Biaya investasi untukmembangun suatusaluran udara jauh lebih murah dibandingkan untuk saluran dibawah tanah. 2. Untuk daerah-daerah 3. Gambar Instalasi Listrik Pada saat konsumen akan memasang instalasi listrik, dibutuhkan Gambar yang dapat menjelaskan pemasangan listrik pada satu area atau tempat. Gambar yang dibutuhkan diantaranya adalah : a. Gambar Situasi Gambar situasi menunjukan Gambar posisi gedung/bangunan yang akan dipasang instalasilistriknya terhadap saluran/jaringan listrik terdekat. Data yang perlu ditulis pada gambar situasi ini adalah alamat lengkap, jarak terhadap sumber listrik terdekat (tiang listrik/bangunan yang sudah berlistrik) untuk daerah yang sudah ada jaringan listriknya. Bila belum ada jaringan listriknya, perlu digambarkan rencana pemasangan tiang-tiang listrik. b. Gambar Instalasi Gambar instalasi menunjukan gambar denah bangunan (pandangan atas) dengan rencana tata letak perlengkapan listrik dan rencana hubungan perlengkapan listriknya. Saluran masuk langsung ke APP yang biasanya terletak di depan/bagian yang mudah dilihat dari luar. Dari APP ke PHB utama melalui kabel toefoer, yang biasanya berjarak pendek, dan posisinya ada didalam bangunan. Pada PHB ini energi listrik didistribusikan ke beban menjadi beberapa group/kelompok : Gambar 4.28 Situasi Keterangan : A : Lokasi bangunan B : Jarak bangunan ke tiang C : kode tiang/transformator U : menunjukkan arah utara 382 1) Untuk konsumen domestik/bangunan kecil, dari PHB dibagi menjadi beberapa group dan langsung ke beban. Biasanya dengan sistem satu fasa. 2) Untuk konsumen industri karena areanya luas, sehingga jarak ke beban jauh dari PHB utama dibagi menjadi beberapa group cabang/Sub Distribution Panel baru disalurkan ke beban. Dalam perencanaan instalasi listrik pada suatu gedung/bangunan, berkas rancangan instalasi listrik terdiri dari : 1) Gambar Situasi 2) Gambar Instalasi 3) Diagram Garis Tunggal 4) Gambar Rinci Next >