< Previous 383 Gambar 4.29 Denah rumah 384 Gambar 4.30 Instalasi rumah c. Diagram Garis Tunggal Diagram garis tunggal menunjukan gambar satu garis dari APP ke PHB utama yang di distribusikan ke beberapa group langsung ke beban (untuk bangunan berkapasitas kecil) dan melalui panel cabang (SDP) maupun sub panel cabang (SSDP) baru ke beban. Pada diagram garis tunggal ini selain pembagian group pada PHB utama/cabang/sub cabang juga menginformasikan jenis beban, ukuran dan jenis penghantar, ukuran dan jenis pengaman arusnya, dan sistem pembumian/pertanahannya. 385 Gambar 4.31 Diagram satu garis instalasi listrik pada bangunan/gedung Tegangan Rendah Gambar 4.32 Diagram satu garis instalasi listrik pada bangunan/gedung sistem Tegangan Menengah dan Tegangan Rendah 386 C. Keamanan Penggunaan Listrik Tidak dipungkiri lagi bahwa energi listrik sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, namun penggunaan yang tidak aman akan sangat membahayakan bagi kehidupan manusia pula. Kecelakaan akibat listrik dapat berupa kecelakaan langsung seperti tersengat listrik dan kebakaran, juga kecelakaan tidak langsung seperti terjatuh dari tempat ketinggian, ledakan, dan luka bakar. 1. Kondisi berbahaya Banyak penyebab bahaya listrik yang ada dan terjadi di sekitar kita, diantaranya adalah isolasi kabel rusak, bagian penghantar terbuka, sambungan terminal yang tidak kencang. Isolasi kabel yang rusak merupakan akibat dari sudah terlalu tuanya kabel dipakai atau karena sebab-sebab lain (teriris, terpuntir, tergencet oleh benda berat dll), sehingga ada bagian yang terbuka dan kelihatan penghantarnya atau bahkan ada serabut hantaran yang menjuntai. Ini akan sangat berbahaya bagi yang secara tidak sengaja menyentuhnya atau bila terkena ceceran air atau kotoran-kotoran lain bisa menimbulkan kebakaran. a b c Gambar 4.33 Contoh-contoh penyebab bahaya listrik (a) Kabel terkelupas (b) Konduktor yang terbuka (c) isolasi kabel yang sudah pecah Penghantar yang terbuka biasa terjadi pada daerah titik-titik sambungan terminal dan akan sangat membahayakan bagi yang bekerja pada daerah tersebut, khususnya dari bahaya sentuhan langsung. 387 Sambungan listrik yang kendor atau tidak kencang, walaupun biasanya tidak membahayakan terhadap sentuhan, namun akan menimbulkan efek pengelasan bila terjadi gerakan atau goyangan sedikit. Ini kalau dibiarkan akan merusak bagian sambungan dan sangat memungkinkan menimbulkan potensi kebakaran. Gambar 4.34 Contoh penggunaan alat listrik 2. Prosedur Keselamatan Umum a. Hanya orang-orang yang berwenang, dan berkompeten yang diperbolehkan bekerja pada atau disekitar peralatan listrik. b. Menggunakan peralatan listrik sesuai dengan prosedur (jangan merusak atau membuat tidak berfungsinya alat pengaman). c. Jangan menggunakan tangga logam untuk bekerja di daerah instalasi listrik d. Pelihara alat dan sistem dengan baik Gambar 4.35 Penggunaan tangga di daerah instalasilistrik 388 Gambar 4.36 Rutinitas pemeriksaan kondisi peralatan e. Menyiapkan langkah-langkah tindakan darurat ketika terjadi kecelakaan. f. Prosedur shut-down, tombol pemutus aliran listrik (emergency off) harus mudah diraih. Pertolongan pertama pada orang yang tersengat listrik. Korban harus dipisahkan dari aliran listrik dengancara yang aman sebelum dilakukan pertolongan pertama. Hubungi bagian yang berwenang untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pertolongan pertama harus dilakukan oleh orang yang berkompeten Gambar 4.37 Pemisahan si korban dari aliran listrik Gambar 4.38 Tindakan pertolongan pertama 3. Prosedur Keselamatan Khusus a. Prosedur Lockout/Tagout 389 Prosedur ini merupakan prosedur keselamatan khusus yang diperlukan ketika bekerja untuk melakukan pemeliharaan/perbaikan pada sistem peralatan listrik secara aman. Tujuan prosedur locout/tagout adalah: 1) Mencegah adanya release baik secara elektrik maupun mekanik yang tidak disengaja yang membahayakan orang yang sedang dan atau perbaikan. 2) Memisahkan/ melakukan pekerjaan pemeliharaan memutuskan dari aliran listrik. Langkah-langkah prosedur ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Buat rencana lockout/tagout 2) Beritahu operator dan penggunalainnya rencana pemutusan aliranlistrik 3) Putuskan aliran pada titik yangtepat Gambar 4.39 Titik pemutusan aliranlistrik 4) Periksa apakah tim/pekerja telah menggantungkan padlocksnya pada titik lockout Gambar 4.40 Penandaan alat yang diperbaik 390 5) Letakkan tulisan ”perhatian” pada titik lockout Gambar 4.41 Tanda pekerjaan selesai 6) Lepaskan energi sisa/tersimpan (baterai kapasitor, per) 7) Pastikan bahwa peralatan/sistem tidak beraliran listrik 8) Semua anggota tim/pekerja mengambil padlocknya kembali setelah pekerjaan selesai. b. Sengatan Listrik Sengatan listrik dapat terjadi akibat sentuhan langsung atau sentuhan tidak langsung terhadap jaringan instalasi listrik yang secara terbuka dialiri arus listrik. a. Sentuhan Langsung b. Sentuhan Tak Langsung Gambar 4.42 Sentuhan manusia pada jaringan listik Sengatan listrik terjadi akibat Ada tiga faktor yang menentukan tingkat bahaya listrik bagi manusia, yaitu tegangan (V), arus (I) dan tahanan (R). Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi antara satu dan lainnya yang ditunjukkan dalam hukum Ohm, yaitu: . 391 Tegangan dalam satuan volt (V) merupakan tegangan sistem jaringan listrik atau sistem tegangan pada peralatan. Arus dalam satuan ampere (A) atau mili amper (mA) adalah arus yang mengalir dalam rangkaian, dan tahanan (R) dalam satuan Ohm, kilo Ohm atau mega Ohm adalah nilai tahanan atau resistansi total saluran yang tersambung pada sumber tegangan listrik. Pada saat terjadi sengatan listrik, tubuh manusia merupakan tahanan bagian dari rangkaian listrik, yang menerima arus listrik dan memberikan dampak bagi tubuh manusia. Gambar 4.43 Tubuh manusia bagian dari rangkaian listrik Bahaya sengatan listrik berawal dari sistem tegangan yang digunakan untuk mengoperasikan alat. Semakin tinggi sistem tegangan yang digunakan, semakin tinggi pula tingkat bahayanya. Jaringan listrik tegangan rendah di Indonesia mempunyai tegangan fasa-tunggal 220 V, dan fasa-tiga 220/380 V dengan frekuensi 50 Hz. Sistem tegangan ini sungguh sangat berbahaya bagi keselamatan manusia. Dampak Sengatan Listrik Pada Manusia 1.Gagal kerja jantung (Ventricular Fibrillation), yaitu berhentinya denyut jantung atau denyutan yang sangat lemah sehingga tidak mampu mensirkulasikan darah dengan baik. Untuk mengembalikannya perlu bantuan dari luar. 2.Gangguan pernafasan akibat kontraksi hebat (suffocation) yang dialami oleh paru-paru 3.Kerusakan sel tubuh akibat energi listrik yang mengalir di dalam tubuh. 4.Terbakar akibat efek panas dari listrik. 392 Ada tiga faktor yang menentukan keseriusan sengatan listrik pada tubuh manusia, yaitu: besar arus, lintasan aliran, dan lama sengatan pada tubuh. Besar arus yang mengalir dalam tubuh akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan tubuh. Tegangan tergantung sistem tegangan yang digunakan, sedangkan tahanan tubuh manusia bervariasi tergantung pada jenis, kelembaban/moistur kulit dan faktor-faktor lain seperti ukuran tubuh, berat badan, dan lain sebagainya. Tahanan kontak kulit bervariasi dari 1000 kΩ (kulit kering) sampai 100 Ω (kulit basah). Tahanan dalam (internal) tubuh sendiri antara 100– 500Ω. Lintasan arus listrik dalam tubuh juga akan sangat menentukan tingkat akibat sengatan listrik. Lintasan yang sangat berbahaya adalah yang melewati jantung, dan pusat saraf (otak). Untuk menghindari kemungkinan terburuk adalah apabila kita bekerja pada sistem kelistrikan, khususnya yang bersifat ONLINE adalah sebagai berikut: a. gunakan topi isolasi untuk menghindari kepala dari sentuhan listrik, b. gunakan sepatu yang berisolasi baik agar kalau terjadi hubungan listrik dari anggota tubuh yang lain tidak mengalir ke kaki agar jantung tidak dilalui arus listrik, c. gunakan sarung tangan isolasi minimal untuk satu tangan untuk menghindari lintasan aliran kejantung bila terjadi sentuhan listrik melalui kedua tangan. Bila tidak, satu tangan untuk bekerja sedangkan tangan yang satunya dimasukkan ke dalam saku. Lama waktu sengatan listrik ternyata sangat menentukan kefatalan akibat sengatan listrik. Penemuan faktor ini menjadi petunjuk yang sangat berharga bagi pengembangan teknologi proteksi dan keselamatan listrik. Semakin lama waktu tubuh dalam sengatan semakin fatal pengaruh yang diakibatkannya. Oleh karena itu, yang menjadi ekspektasi dalam pengembangan teknologi adalah bagaimana bisa membatasi sengatan agar dalam waktu sependek mungkin. Next >