< Previous 423 Sebuah kontak tusuk selalu terdiri dari bagian yang member aliran, dan bagian yang menerima aliran. a. Kotak-kontak (Stop Kontak) Stop kotak merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan listrik yang diperlukan untuk pesawat atau alat listrik. Tegangan/Sumber listrik ini diperoleh dari hantaran fasa dan netaral yang berasal dari PLN. Simbol dan jenis kotak-kontak dapat dilihat pada Gambar 4.82. Untuk rumah-rumah mewah umumnya dikehendaki kotak-kontak dinding dan sakelar yang dapat ditanam di dalam dinding. Kotak-kontak dinding dapat juga disatukan dengan sakelar menjadi sebuah kombinasi. b. Kontak Tusuk Kontak tusuk digunakan untuk menghubungkan pesawat atau alat listrik yang dipasang tetap ataupun dapat dipindah-pindahkan. Jenis kontak tusuk dapat dilihat pada Gambar 4.83. Gambar 4.82 Gambar 4.83 Lambang dan bentuk Kontak Tusuk Jenis-jenis Kontak Tusuk Penggunaan dan pemasangan kontak listrik ada beberapa ketentuan antara lain : a. Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya ada disebelah kanan (ayat 206 B4). b. Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai harus dilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5). 424 c. Kotak-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup (ayat 511 B4) d. Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran pengaman (ayat 321 B1 sub b4). e. Ruangan yang dilengkapi dengan kotak kontak dengan kotak pengaman, tidak boleh dipasang kotak-kontak tanpa pengaman, kecuali kotak-kontak tegangan rendah dan untuk pemisahan pengaman (ayat 321 B1 sub b4). f. Pada satu tusuk kontak, hanya boleh dihubungkan satu kabel yang dapat dipindah pindah (ayat 511 A9 sub c). g. Kemampuan kotak-kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840 C6). 5. Kontak hubung bagi Kotak PHB harus dibuat dari bahan yang tidak dapat terbakar, tahan lembab dan kukuh (ayat 610 A1). Pada setiap hantaran fasa keluar suatu perlengkapan hubung bagi harus dipasang pengaman arus (ayat 602 D1). Pada hantaran netral tidak boleh dipasang pengaman arus, kecuali bila potensial hantaran netralnya tidak selalu mendekati potensial tanah. Setiap peralatan listrik, kecuali kotak-kontak dengan kemampuan hantar arus nominal 16 A atau lebih, harus merupakan rangkaian akhir tersendiri kecuali jika peralatan tersebut bagian yang tidak terpisahkan dari suatu unit instalasi (ayat 602 N1). Gambar 4.84a memperlihatkan diagram rangkaian akhir sederhana untuk satu fasa, dan Gambar 4.84b menunjukkan bentuknya. (a) (b) Gambar 4.84 Perlengkapan hubung bagi dan diagramnya 425 Kontak hubung bagi juga harus memenuhi persyaratan antara lain: - Kontak hubung bagi harus kokoh, terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tahan lembab. - Pada kontak hubung bagi yang berdiri sendiri sekurang-kurangnya harus mempunyai satu saklar dengan kemampuan sakelar sekurang-kurangnya sama dengan kemampuan arus nominal pengaman tetapi tidak kurang dari 10A. - Sakelar masuk boleh ditiadakan kalau kontak hubung bagi merupakan suplai dari hubung bagi lainnya. - Setiap hantaran fasa keluar harus dipasang pengaman arus. Komponen-komponen penting dari kontak hubung bagi adalah : a. Kontak rel, berfungsi sebagai terminal untuk menyambungkan pada beberapa saluran ke beban. b. Kotak pengaman c. Kotak Sakelar yang merupakan satu kesatuan dari kontak hubung bagi. 11. Fitting Fitting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis : fitting langit-langit, fitting gantung, dan fitting kedap air. a. Fitting langit-langit Pemasangan fitting langit-langit ditempelkan pada langit-langit (eternit) dan dilengkapi dengan roset. Roset diperlukan untuk meletakan/penyekerupan fitting supaya kokoh kedudukannya pada langit-langit. Cara pemasangan fitting ini dapat dilihat pada Gambar 4.85. 426 Gambar 4.85 Pemasangan fitting langit-langit b. Fitting gantung Pada fitting gantung dilengkapi dengan tali snur yang berfungsi sebagai penahan beban bola lampu dan kap lampu, serta untuk menahan konduktor dari tarikan beban tersebut. Konstruksi dari fitting gantung dapat dilihat pada Gambar 4.86. Gambar 4.86 Konstruksi fitting gantung c. Fitting kedap air Fitting kedap air merupakan fitting yang tahan terhadap resapan/rembesan air. Fitting jenis ini dipasang di tempat lembab atau tempat yang mungkin bisa terkena air misalnya fitting untuk di kamar mandi. Konstruksi fitting ini terbuat dari porselin, dimana bagian kontaknya terbuat dari logam kuningan atau tembaga dan bagian ulirnya dilengkapi dengan karet yang 427 berbentuk cincin sebagai penahan air. Konstruksi fitting kedap air dapat dilihat apada Gambar 4.87. Gambar 4.87 Konstruksi fitting kedap air 12. Sakelar Fungsi sakelar adalah untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai/beban. Sakelar terdiri dari banyak jenis tergantung dari cara pemasangan, sistem kerja, dan bentuknya. Berdasarkan sistem kerjanya, sakelar dibagi menjadi tujuh. a) Sakelar tunggal Fungsi sakelar tunggal adalah untuk menyalakan dan mematikan lampu. Pada sakelar ini terdapat dua titik kontak yang menghubungkan hantaran fasa dengan lampu atau alat yang lain. (a) Sakelar bulat (b) Sakelar persegi Gambar 4.88 Bentuk Sakelar 428 b) Sakelar kutub ganda (dwi kutub) Titik hubung dwi kutub ada empat, biasanya digunakan untuk memutus atau menghubungkan hantaran fasa dan nol secara bersama-sama. Sakelar ini biasanya digunakan pada boks sekering satu fasa. c) Sakelar kutub tiga (tri kutub) Sakelar mempunyai enam titik hubung untuk menghubungkan atau memutuskan hantara fasa (R, S, dan T) secara bersama-sama pada sumber listrik 3 fasa. d) Sakelar kelompok Kegunaan sakelar kelompok adalah untuk menghubungkan atau memutuskan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian, tetapi kedua golongan tidak dapat menyala bersamaan. Umumnya sakelar ini dipakai sebagai penghubung yang hemat pada kamarkamar hotel, asrama, dan tempat-tempat yang memerlukan. e) Sakelar seri Sakelar seri adalah sebuah sakelar yang dapat menghubungkan dan memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergantian maupun bersama-sama. Sakelar seri sering disebut pula sakelar deret. f) Sakelar tukar Sakelar tukar sering disebut dengan sakelar hotel karena banyak dipakai dipakai di hotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian. Selain itu, sakelar dapat pula digunakan untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu atau satu golongan lampu dari dua tempat dengan menggunakan dua sakelar tukar. g) Sakelar silang Untuk melayani satu lampu atau satu golongan lampu agar dapat dinyalakan dan dimatikan lebih dari dua tempat dapat dilakukan dengan mengkombinasikan antara sakelar tunggal dan sakelar silang. Yang harus diingat, sakelar pertama dan terakhir adalah sakelar tukar sedangkan sakelar diantaranya adalah sakelar silang. Berdasarkan cara pemasangannya, sakelar dibedakan atas dua jenis, yaitu sakelar yang dipasang di luar tembok dan sakelar yang dipasang di dalam tembok. Pemasangan sakelar di luar tembok (out bow) dilengkapi denga roset sebagai tempat dudukan. Pemasangan sakelar di dalam tembok (inbow) 429 memerlukan mangkuk sakelar (dos tanam) baik yang terbuat dari plat besi maupun plastik (PVC), sebagai dudukan sakelar. Berdasarkan cara bekerjanya, sakelar dapat diklasifikasikan menjadi: a) Sakelar tarik; biasanya terdapat pada fitting lampu dan untuk mengoperasikan digunakan seutas tali. b) Tombol tekan; bila ditekan maka kontak terhubung dan begitu dilepas maka kontak akan terputus kembali. Tombol biasannya dipakai untuk bel listrik, tetapi ada pula tombol yang dalam keadaan normal terhubung dan saat ditekan terputus. Misalnya tombol yang terpasang pada pintu almari es untuk penyalaan lampunya. c) Sakelar jungkit; saat ini lebih banyak digunakan untuk menggantikan sakelar putar karen pengoperasiannya mudah. d) Sakelar putar, sudah jarang digunakan karena sudah ada penggantinya yaitu sakelar jungkit. Pemakaiannya hanya pada tempat tertentu, misalnya: box sekering. 430 Gambar 4.89 Macam-macam Sakelar, Lambang, Konstruksi, dan Pengawatannya 13. Pengaman Pengaman adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi sistem instalasi dari beban arus yang melebihi kemampuannya. Biasanya arus yang mengalir pada suatu penghantar akan menimbulkan panas, baik pada saluran penghantar maupun pada alat listriknya sendiri. Untuk mencegahnya digunakan pengaman lebur dan pengaman otomat. Alat ini digunakan untuk : 431 - Mengamankan system instalasi listrik (hantaran, perlengkapan listrik dan alat/ pesawat yang menggunakan listrik) - Melindungi/membatasi arus lebih yang disebabkan oleh pemakaian beban yang berlebihan dan akibat hubung singkat antara fasa dengan fasa, fasa dengan netral atau fasa dengan badan (body). - Melindungi hubung singkat dengan badan mesin atau perlengkapan lainnya. Pengaman lebur harus memutuskan rangkaian yang diamankan kalau arusnya menjadi terlalu besar. Bagian pengaman yang memutuskan rangkaian disebut patronlebur. Untuk arus nominal sampai dengan 25 A, menurut ayat 630 B15 harus digunakan patron lebur jenis D, yaitu berupa patron ulir dan biasanya digunakan maksimum 63 A. a. Pengaman ulir Pengaman ulir ini terdiri dari rumah sekering, pengepas patron, dan patron lebur. Gambaran mengenai rumah sekering, tudung sekering dan pengepas patron dapat dilihat pada Gambar4.90. (a) Rumah sekering (b) Tudung sekering (c) Pengepas patron Gambar 4.90 Pengaman ulir Pengaman jenis ini bekerja dengan cara memutuskan kawat leburnya apabila pada sistem terjadi kenaikan arus diluar batas nominalnya. Kenaikan arus ini disebabkan oleh beban lebih atau hubung singkat. Berkaitan dengan patron lebur memiliki kawat lebur dari jenis bahan perak dengan campuran beberapa logam lain, seperti timbel, seng, dan tembaga. Untuk kawat lebur digunakan perak, karena logam ini hampir tidak berkarat dan daya hantar listriknya tinggi. Jadi diameter kawat leburnya bisa sekecil mungkin untuk menghidari timbulnya uap bila kawatnya melebur. Diameter luar ujung patron 432 lebur berbeda-beda tergantung arus nominalnya, yaitu makin tinggi arus nominal makin besar diameter ujung patronnya. Warna patron yang digunakan untuk menandai patron lebur dan pengepas patron, berasal dari warna-warna perangko Jerman, antara lain : 2A : merah muda 4A : cokelat 6A : hijau 10A : merah 16A : kelabu E 16 dan E 27 20A : biru 25A : kunig 35A : hitam 60A : putih 65A : warna tembaga b. Patron pisau Untuk mengamankan sistem instalasi diatas 65 A dapat menggunakan pengaman lebur jenis patron pisau. Konstruksi patron pisau dapat dilihat pada Gambar 4.91. Gambar 4.91 Konstruksi patron pisau Gambar4.91 memperlihatkan sebuah kotak pengaman untuk enam patron pisau. Supaya patronnya bisa masuk tepat pada tempatnya, di antara tempat Next >