< Previous 483 2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiap bagian nadi kabel yang terkupas. 3. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir/dililit pakai tang kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri dan kekanan dengan kuat seperti ditunjukkan Gambar di atas. 4. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan seperti ditunjukkan Gambar di atas. 5. Tutup hasil sambungan dengan isolasi. G. Review Jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Apa yang dimaksud dengan sambungan simpul? 2. Sebutkan dua macam bentuk sambungan simpul? H. Penilaian Kegiatan Latihan Penilaian dilakukan terhadap 3 kriteria yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan. 1. Nilai sikap diperoleh dari observasi selama kegiatan belajar 2. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil pemeriksaan jawaban review dan laporan praktikum/latihan 3. Nilai keterampilan dilaksanakan melalui hasil unjuk kerja latihan yang dilaksanakan siswa. 484 Nama Siswa : ................................. 1. Penilaian Sikap Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan belajar teori dan praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai No Aspek Penilaian Penilaian Sangat Baik (4) Baik (3) Kurang (2) Tidak Mampu (1) 1 Disiplin 2 Kerjasama dalam kelompok 3 Kreatifitas 4 Demokratis Jumlah Nilai Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/4) 2. Penilaian Keterampilan Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil observasi selama kegiatan belajar praktik, dengan memberikan ceklis pada kolom yang sesuai No Aspek Penilaian Penilaian Sangat Baik (4) Baik (3) Kurang (2) Tidak Mampu (1) A Sikap Kerja 1 Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3 2 Menunjukan sikap kerja yang benar saat bekerja 3 Menunjukan kerjasama yang baik dengan kawan 4 Melaksanakan pekerjaan atas izin guru Jumlah Nilai Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/4) Penilaian Latihan 6 Menyambung Kabel “Sambungan Simpul” 485 2. Penilaian Keterampilan Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai No. Aspek Penilaian Kriteria Hasil Pengamatan Benar Salah 4 3 2 B Proses (Langkah Kerja) 1 Pemakaian alat K3 Sesuai pekerjaan 2 Alat bahan disiapkan Alat bahan lengkap 3 Langkah kerja Sesuai prosedur Jumlah Nilai Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/3) 2. Penilaian Keterampilan Isilah kolom penilain berikut oleh Guru, berdasar observasi/pengamatan pada saat latihan dilaksanakan. Berikan ceklis pada hasil pengamatan (Benar/Salah), jika benar ceklis pada salah satu kolom nilai No. Aspek Penilaian Kriteria Hasil Pengamatan Benar Salah 4 3 2 C Penilaian Hasil Pekerjaan 1 Ukuran sambungan sesuai gambar kerja 2 Hasil penyambungan kokoh dan rapih 3 Waktu penyelesaian 3 x 45 menit Jumlah Nilai Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/3) 486 3) Penilaian Pengetahuan Isilah kolom penilain berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang diserahkan No. Aspek Penilaian Nilai Perolehan 1 Review 2 Laporan Praktik/ Latihan Jumlah Nilai Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2) Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 6 No Aspek Evaluasi Nilai Perolehan* Angka Predikat 1 Penilaian Sikap 2 Penilaian Keterampilan Rata-rata dari nilai : a. Sikap Kerja b. Proses c. Hasil Kerja 3 Penilaian Pengetahuan Kesimpulan : Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten* dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan .........................., ................ Penilai .................................... Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut. Umpan Balik Siswa: Tanda Tangan Siswa: ..................................... Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut. Umpan Balik Orangtua/Wali siswa: Tanda Tangan Orangtua/Wali Siswa: ..................................... *) Skala 4 **)Coret yang tidak perlu 487 2. Instalasi Dasar Listrik Penerangan a. Dasar-dasar Peraturan Umum Pemasangan instalasi listrik tidak dapat dilakukan senbarangan. Jika tidak hati-hati dapat membawa akibat yang fatal, baik bagi pemasang instalasi maupun bagi pemakainya. Peraturan-peraturan ini bertujuan melindungi manusia dan mengamankan barang dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh listrik, serta menyediakan tenaga listrik yang aman dan efisien. Peraturan untuk instalasi listrik terdapat pada buku Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987, yang disingkat PUIL 1987. Buku peraturan instalasi ini diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). PUIL 1987 ini berlaku untuk semua instalasi listrik arus kuat (ayat 102.A1), kecuali instalasi-instalasi atau bagian-bagian instalasi yang disebut dalam ayat 102.A2. Di samping PUIL 1987, kita juga harus memperhatikan peraturan-peraturan lain yang ada hubungannya dengan instalasi listrik, yaitu ; 1. Undang-undang dan Peraturan mengenai keselamatan kerja yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970. 2. Peraturan Bangunan Nasional, contoh: pemotongan ujung kabel menggunakan tang potong. Jangan sampai sissa potongan kabel tersebut berserakan di sembarang tempat karena sisa potongan ini cukup tajam yang mungkin dapat melukai orang lain yang melewati tempat tersebut. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1B tahun 1972 tentang perusahaan Umum Listrik Negara, dan 4. Peraturan-peraturan lain yang berlaku untuk kelistrikan yang tidak bertentangan dengan PUIL 1987. b. Instalasi Dasar Listrik Penerangan 1) Instalasi satu lampu pijar dengan satu sakelar tunggal Instalasi seperti Gambar 4.127 dibawah ini adalah instalasi paling sederhana. Macam instalasi seperti ini adalah instalasi yang sering dipasang di rumah-rumah maupun gedung. Instalasi ini terdiri dari komponen-komponen seperti satu sakelar tunggal, satu lampu, satu T dos, dan penghantar. Lampu pijar sebanyak satu buah dilayani oleh satu 488 sakelar. Saat sakelar mati maka lampu pijar akan mati. Begitu pula jika sakelar menyala maka lampu pijar juga akan menyala. (a) Gambar bagan (b) Gambar pengawatan Gambar 4.127 Bagan dan Pengawatan Instalasi Satu Lampu Satu Sakelar Tunggal 2) Instalasi dua lampu pijar dengan satu sakelar seri (Deret) Instalasi ini terdiri dari dua buah lampu yang dapat dihidupkan maupun dimatikan dari satu sakelar. Sakelar yang digunakan adalah sakelar seri atau deret. Pada sakelar tersebut terdapat dua tuas sakelar yang dapat dikendalikan sendiri-sendiri. Instalasi seperti Gambar 4.128 penggunaanya sering di jumpai di bagian rumah atau gedung yang terdiri dari dua ruangan yang dikendalikan dari satu tempat. Dua buah lampu yang terpasang, satu lampu dilayani sakelar seri tuas A dan satu lampu lainnya dilayani sakelar seri tuas B. 489 (a) Gambar bagan (b) Gambar pengawatan Gambar 4.128 Bagan dan Pengawatan Instalasi Dua Lampu Satu Sakelar Seri (Deret) 3) Instalasi satu lampu pijar dengan dua sakelar tukar Instalasi ini terdiri dari satu lampu pijar yang dapat dihidupkan dan dimatikan dari dua sakelar. Sakelar yang digunakan adalah sakelar tukar atau sering disebut sakelar hotel. Rangkaian instalasi ini sering dijumpai pada lorong yang terdapat dua pintu. Ditengah-tengah ruangan terdapat lampu. Lampu tersebut dapat dihidupkan dan dimatikan dari dua sakelar yang berada di dua pintu. (a) Gambar bagan (b) Gambar pengawatan Gambar4.129 Bagan dan Pengawatan Instalasi Satu Lampu Pijar dengan Dua Sakelar Tukar 4) Instalasi satu lampu pijar dengan satu sakelar tunggal dan satu stop kontak dilengkapi dengan kotak sekering satu fasa Instalasi ini terdiri dari gabungan instalasi satu lampu dan satu sakelar tunggal dengan instalasi satu stop kontak. Pada instalasi ini diawali dengan sebuah kotak sekering satu fasa yang berfungsi sebagai pengaman instalasi 490 dari bahaya hubung pendek (konslet). Pemasangan stop kontak tidak tergantung kepada sakelar tapi berdiri sendiri. Jika sakelar tunggal dinyalakan maka lampu akan menyala. Sebaliknya jika sakelar dimatikan maka lampu akan mati. (a) Gambar bagan (b) Gambar pengawatan Gambar 4.130 Bagan dan Pengawatan Instalasi satu lampu pijar dengan satu sakelar tunggal dan satu stop kontak dilengkapi dengan kotak sekering satu fasa 491 3. Simbol-simbol listrik 492 Next >