< Previous 90 Kaleng pengaduk campuran Tongkat pengaduk cat Rak tempat penyimpanan politur dan perlengkapannya 3) Bahan Politur Biasa (Franch Polish) Sejak dahulu jika orang ingin membuat tampilan akhir yang bagus dari suatu produk yang terbuat dari kayu (Furnitur kayu), maka mereka akan melapiskan politur atau vernis karena politur adalah citra manusia exclusive sejak jaman dahulu. Bahan dasar politer, yaitu : o bahan dasar chellac asli o shellac pabrik o bleached lac a) Bahan dasar Shellac Asli Shellac diperoleh dari resin keras yang disebut lac, dihasilkan dari kulit yang tipis dari serangga yang berada pada pepohonan yaitu semacam species pohon ara yang terdapat di Bengali, Siam, China, Ceylon, Burma, dan Kepulauan Malaka. Bahan ini dikenal dengan resin murni yang dihasilkan langsung melalui aktifitas serangga. Jenis serangga betina yang banyak menghasilkan shellac, mereka menerobos kulit kayu pohon ara dan mendesak getahnya dalam pertumbuhan batang. Perpindahan tempat serangga dari cairan getah sampai pada tetesan pasta berwarna merah delima, lalu kemudian mengeras pada sarang serangga. Kegiatan serangga yang terus menerus tersebut, 91 kemudian akhirnya dapat merubah getah menjadi material yang menyelimuti sarang keras serangga hingga ketebalannya sampai ½”. b) Shellac Pabrikan Jika diperhatikan sekilas, lac dari serangga yang mengeras pada permukaan batang kayu ara, dapat dipatahkan dengan berbagai ukuran dari 15 sampai dengan 30 cm, lac ini disebut stick-lac. Stick-lac dikikis dengan gerinda atau scraper,lac dipisahkan dari sarang keras serangga dan dibentuk pellet menyerupai biji-bijian disebut Seed-Lac. Seed lac dicuci agar bebas dari warna tua dan dari benda-benda lain yang melekat padanya. Setelah kering, lalu ditempatkan pada kantung kain katun berdiameter + 7,5 cm, dengan panjang bervariasi . Kedua ujung kantung disangga oleh pengikat kemudian dipanaskan pada bara api arang. Dengan pemanasan yang berangsur, Lac meleleh dan lalu ditebarkan hingga menjadi lembar tipis sekali pada drum porselin yang dingin, lapisan tipis inilah yang disebut Shellac. Pada pelunakan awal yang dijatuhkan berbentuk gumpalan– gumpalan pada palt pendingin dibentuk semacam kue berdiameter 5 s.d 7cm dengan ketebalan 3mm. Ini disebut button lac, biasanya dbungkus plastik berlabel kualitas lac tersebut. Kondisi awal lac yang berwarna tua dan kotor hasil dari proses pelelehan dan penyucian, dalam perdagangan disebut garnet lac, Garnet Lac ini selain sebagai bahan shellac, juga dapat dijadikan bahan hiasan atau permata tiruan yang berwarna merah 92 delima. 1) Komposisi Lac Prosentase unsur pokok yang terdapat pada shellac bervariasi tergantung dari jenis pohon, tempat/lokasi , cuaca, namun secara umum, kandungan material shellac terdiri dari : Lac resin 65 – 70% Lac wax 3 – 5 % Gluten 4 – 6 % Pewarna 10 – 12% Prosentase di atas belum termasuk benda benda yang tidak berguna. Seperti bangkai serangga, kotoran dan lain – lain. Keberadaan lac wax berfungsi sebagai penambah kekuatan tarik dan memperendah tahanan kelembaban. Pada campuran alkoho,l wax menampilkan campuran yang keruh. Bahan pewarna pada lac yang asli terdiri dari dua pewarna (dye), satu larut dalam air, satu larut dalam spiritus. Banyak air melarutkan dye ketika seed lac dicuci. Pada waktu tertentu, sebelum nilai resin shellac diketahui. Lac malah dipanen /diambil untuk dijadikan shellac warna (dye shellac). Tetapi kebanyakan dye dari shellac dilarutkan dengan spiritus, dan jika secara kimia shellac diwax, maka warna shellac ini akan menjadi bening. 2) Bleached Lac Bleached lac digunakan pada finishing kayu, secara kimia memiliki unsur sebagai penghilang warna dan 93 juga berakibat berubahnya kualitas material itu sendiri. Satu cara bleaching adalah merebus shellac orange yang encer, dilarutkan pada carbone potash dan potash akan meleleh mengendap di bawah air dan tunggu sampai shellac menjadi putih. Cara lain adalah melarutkan shellac dalam alkali dan kemudian melewati cucuran gas chlorine menjadi larutan. Ini dikerjakan di bawah air sampai memutih. Pada kegiatan yang teliti dan besar yang dikomersilkan, digunakan sodium hypochlorite dan dinetralkan dengan sulpuric asid diteruskan dengan penyaringan dan pencucian. 4) Ultran Politur a) ULTRAN POLITUR P-01 Fungsi • Memperindah dan melindungi kayu yang tidak terekspose langsung oleh sinar matahari dan hujan Keunggulan • Tahan sinar matahari & hujan • Cukup fleksibel • Warna halus dan mengekspose keindahan alami serat kayu 94 Penggunaan • Untuk kusen, daun pintu, daun jendela, reling tangga dll yang masih terlindung atap b) ULTRAN POLITUR P-03 UV Fungsi • Memperindah dan melindungi kayu yang terekspose langsung oleh sinar matahari dan hujan Keunggulan • Tahan sinar matahari & hujan • fleksibel • Sun blocker • Anti jamur Penggunaan • Untuk pergola, listplank, pagar kayu, gazebo, dll. c) ULTRANYUNIOR P-05 95 Fungsi • Melindungi & memperindah kayu bangunan Keunggulan • Harga lebih ekonomis Penggunaan • Untuk kayu yang tidak terekspose langsung sinar matahari & hujan 5) Bahan Finishing Ramah Lingkungan Bahan finishing politur ramah lingkungan adalah bahan finishing yang tidak mengandung toxin, yaitu apabila diaplikasikan, selain berfungsi proteksi dan dekorasi, juga mengandung fungsi hygenis. Bahan finishing politur ramah lingkungan sama seperti bahan finishing lainnya, yaitu setelah diaplikasikan akan mengering serta membentuk suatu lapisan keras, rata dan berwarna solid atau transparan (clear). Hasil dari suatu lapisan yang mengering menutupi serat kayu disebut dengan istilah tutup urat (opaque finish). Sedangkan lapisan yang mengering dan menghasilkan tampilan yang jernih atau transparan (tidak menutupi serat kayu) disebut clear finish. Bahan finishing ramah lingkungan ditandai dengan semua bahan (terdiri dari resin/binder, solvent, pigmen, filler, dan bahan additive, semuanya berbasis air), yaitu water based. 96 Bahan finishing ini ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan tergolong juga pada material non-volatile, yaitu material finishing dengan kadar bahan mudah menguap ke udara seperti thinner, diganti dengan air. Aqua Politur. Aqua politur adalah salah satu bahan finishing yang ramah lingkungan, karena politur ini tidak memakai spirtus sebagai pengencer atau pelarutnya, tetapi memakai air, Aqua politur dengan pengencer air, dapat melindungi kayu dari sinar matahari, hujan, serangan jamur dan serangan serangga. Politur ini juga tidak berbau, dan tidak beracun, sehingga tidak mengganggu kesehatan manusia, serta cepat kering. Peralatan dan bahan untuk aplikasi aqua politur : Kuas cat, bulu padat dan halus Tempat adonan politur Majun kaos putih Ampelas, no. 100, 240 dan 400 Bahan : Aqua Politur Benda kerja jadi, sebagai substrat finishing Alur pelaksanaan aplikasi aqua politur dengan kuas, sama saja seperti aplikasi reka oles politur yang lainnya, adalah sebagai berikut : PENGAMPELASAN Ampelas no 240 Ampelas no 320 LAPISAN 1 Tunggu sampai kering ± 2 jam LAPISAN 2 Tunggu kering atau ± 2 jam (Ampelas no. 320) 97 Gambar 3.4. diagram alur aplikasi aqua politur 6) BAHAN TIMBER STPOPING a) Peralatan dan bahan stoping tradisional (1) Bahan – bahan yang diperlukan : Lilin / wax (sebagai pengikat) : 1 bagian Singkut atau tepung dempul (sebagai pengisi) : 1 bagian Arpus / gondorukem (sebagai pengeras) : secukupnya Pewarna (bermacam – macam warna dari tepung oker) secukupnya atau sesuai dengan warna yang dikehendaki. (1) Peralatan yang digunakan : Wadah dempul yang terbuat dari logam untuk memanaskan campuran dempul. Sendok dempul (atau memakai kape). (2) Langkah Pembuatannya : Panaskan lilin dan arpus pada wadah yang telah 98 disiapkan diatas kompor sampai mencair dan aduk – aduk supaya campuran tersebut merata. Masukkan tepung dempul kedalam campuran tersebut sambil diaduk – aduk supaya bercampur secara merata (homogen). Masukkan pewarna (oker) sedikit – demi sedikit sambil diaduk – aduk sampai mendapatkan warna yang dikehendaki. Dempul siap digunakan sambil tetap di hangatkan b) Dempul Fabrikan Dempul fabrikan adalah dempul yang dibuat oleh fabrik bahan finising, jenis dan kamasananyapun beraneka ragam hal inisesuai dengan kebutuhan dan pengetahuan pabrik untuk meningkatkan nilai ekonomis dan jangkauan pasar, adapun jenis dempul yang ada dipasaan adalah : (1) Dempul kayu biasa (2) Wooden Putty (3) Dempul Plastik c) Peralatan dan bahan fillering Untuk pengisian pori-pori hingga terlihat kontras, digunakan filler khusus. Filler ini dapat dibuat dengan membeli bubur pengisi pori kayu yang dapat larut atau diencerkan dengan thinner. Pilih warna yang muda, misalnya wood filler warna kamfer atau wood filler warna jati. Pilih bahan pewarna yang larut thinner, warna tua atau warna lain sesuai dengan pilihan. Campurkan ke dalam bubur filler warna muda, yang telah kita siapkan 99 tadi. Diharapkan bahan pewarna pilihan kita tadi bisa muncul kontras dengan warna latar belakang yang utama. Lubang pada permukaan benda kerja seperti lubang paku, mata kayu dan kerusakan pada sisi sudut, harus disumbat terlebih dahulu sebelum proses stain dilaksanakan. Banyak jenis material yang digunakan untuk itu, yang pada umunya semua iti disebut stopping. Operator harus lebih kenal akan karakteristik setiap jenis material stopping yang akan digunakan untuk macam finishing, jangan sampai terjadi kesalahan yang berakibatfatal pada akhir finishing. Material stopping yang sering dipakai adalah : Button shellac Bees wax Terven wak Lacquer wak Fibre glass d) Aplikasi bahan stoping (1) Button shellac Button shellac dipanaskan denga seterika atau langsung dibakardengan nyala api, setelah meleleh diteteskan pada lubang yang dimaksud kemudian ditekan dengan jari tangan. Dalam beberapa menit setelah kering sisa button shellac dikikis dengan pahat yang tajam sehingga rata dengan permukaan benda kerja. Next >