< Previous 100 Button shellac sangan cocok untuk lubang yang relative kecil. Keuntungan pemakaian Button shellac : Cepat penggunaannya / pemakaiannya Sisa – sisa dapat segera dibersihkan Kekerasannya cukup andal Dapat digunakan untuk sudut sisi Aman pada pekerjaan jika finishing dengan lacquer Hanya untuk pekerjaan yang relatife kecil Kerugian pemakaian button – shellac Diperlukan keterampilan yang khusus dalam menggunakan button shellac. Warna button shellac akan memberi kesan warna yang lebih gelap pada finishing French polish, pemudaran button shellac tidak stabil karena ditentukan operator. Mudah pecah atau regas jika telah dingin karena penyusutan. (2) Bees wax Beeswax digunakan untuk lubang – lubang kecil, lubang yang lebih besar dan lubang paku hendaknya memakai jenis stopping yang lain. Beeswax tidak cocok untuk lacquer finishing. Beeswax dapat dipotong dengan mudah dengan jari – jari tangan kemudian panaskan agar meleleh, pemakaiannya dapat dilakukan dengan alat yang disebut quirk stick. Untuk menghilangkan sisa 101 beeswax dilakukan dengan menggunakan scraper hingga rata dengan permukaan benda kerja. Untuk sudut – sudut yang sulit dijangkau scraper dapat menggunakan quirk stick, kemudian diampelas bekas dan ampelas halus. Perlu diperhatikan jangan sampai terjadi beeswax tertinggal di permukaan benda kerja di sekitar lubang. Beeswax tidak digunakan pada kayu mentah, sebab wood stain tidak bisa memasuki wax, jika terjadi akan mengakibatkan noda pada permukaan kayu. Sebaiknya pemakaian beeswax dilakukan setelah first coat French polish, beeswax dapat juga dilakukan pada saat proses bodyingfrench polishing. Beeswax dapat diberi warna pada saat matching. Untuk mendapatkan warna yang sama dengan benda kerja beeswax dapat diberi warna pada sat meleleh. Perlu diperhatikan warna Beeswax kering lebih muda dari pada saat masih menjadi pasta. Pewarnaan beeswax dengan oker dan sedikit minyak tumbuh – tumbuhan (linceed oil ) diaduk hingga merata benar. Keuntungan pemakaian beeswax : Mudah pemakaiannya Cepat mengeras Dapat dilunakan dan diberi pigment Kerugian pemakain beeswax : Mengandung minyak 102 Tidakbisa digunakan di bawah lacquer finishing Menolak / menahan masuknya wood stain ke dalam kayu Tidak cocok untuk sisi sudut benda kerja Terlalu lenak, jangan digunakan untuk lubang yang lebih besar dari lubang paku. Tidak memiliki daya rekat tinggi pada shellac (3) Terven wax Terven wax selunak beeswax tetapi cocok untuk dibawah lacquer finishing atau plastic. Erven wax jangan digunakan langsung pada kayu, sebab stain tidak bisa masuk, dapat diberi warna saat meleleh. Keuntungan pemakaian terven wax : Mudah pemakaiannya. Dapat diberi warna sesuai dengan warna akhir finishing. Cocok untuk lubang yang kecil. Kerugian pemakaian terven wax : Menghalangi masuknya stain kedalam kayu. Cocok untuk sisi sudut benda kerja. Cocok untuk lubang yang kecil. 103 (4) Lacquer Putty Lacquer putty dengan bahan dasar NC, putty dapat digunakan dibawah semua jenis finishing material dan cocok untuk lubang yang besar / luas juga dapat diberi warna. Jika memakai lacquer putty memerlukan waktu yang lama untuk mongering. Untuk itu cocok sekali untuk lubang yang kecil. Dalam aplikasi pemakaiannya gunakanlah lacquer yang mendekati dengan warna kayu yang akan difinishing. Pemakaian dengan menggunakan pisau dempul atau quirck stick dan tekan secukupnya, usahakan permukaannya berada diatas permukaan benda kerja sedikit sebab saat mongering akan menyusut. Usahakan pula untuk dilakukan sekali kerja pada saatobjek, karena pelapisan kedua tidak mau melekat dengan sempurna. Lacquer putty tidak bisa digunakan ulang, untuk itu pemakaiannya harus secukupnya. Kaleng selalu ditutup rapat – rapat (kedap udara) agar tidak cepat mengeras. Keuntungan pemakaian lacquer putty : Mudah pemakaiannya. Setelah kering keras sekali. Bagus sekali untuk serat kayu yang putus pada ujung kayu. Memiliki daya tarik yang tinggi terhadap semua material finishing. Kerugian pemakaian lacquer putty 104 Tidak cocok untuk sisi sudut atau pojokan, harus ada pendukung atau angker pada kayu. Keras sekali dan tidak mengikat kuat pada kayu. Jika terjadi penyusutan kayu ia akan muncul. (5) Fibre glass Fibre glass adalah penemuan akhir pada stopping , terdiri dari dua bagian material yang jika dicampur akan mengeras pada sat yang singkat, karena proses kimia fibre glass tidak mengenal penyusutan. Fibre glass sangat cocok untuk perbaikan pada lubang yang cukup luas sisi sudut pojokan atau moulding. Diperlukanketerampilan yang rendah untuk membentuk dan menyamakan dengan sekelilingnya yang rusak. Juga kekerasan dan keliatannya, akan menyatu dengan paku maupun sekrup. Campuran fibre glass 50 : 1 ( 50 adalah bahan larutan dan 1 adalah hardener sebagai bahan pengeras ) Pemakaian dilakukan dengan menggunakan pisau dempul ditekan secukupnya, diusahakan tinggi lebih dari permukaan benda kerja. Setelah kering diampelas hingga rata dengan permukaan benda kerja atau bentuknya sama dengan bentuk sekitarnya. Keuntungan pemakaian fibre glass : 105 Mudah pemakaiannya Dapat dipakai dibawah semua material finishing Kerugian pemakaian fibre glass : Sulit untuk pemberian warna Berpengaruh pada kulit, timbul gatal – gatal dan lain – lain e) Wood filler Wood filler berfungsi sebagai bahan pengisi pori-pori atau lubang pada kayu. Wood filler yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut : Dapat mengisi pori-pori dengan baik, cepat kering, mudah diampelas, dan dapat menyerap warna atau bahan lapisan finisihing di atasnya dengan baik. Dilihat dri bahan pengencernya wood filler dapat digolongkan kepada: Wood Filler yang dilarutkan dengan air. Wood Filler dengan bahan pembawa minyak. Wood Filler dengan bahan resin sintetik. Penggunaan wood filler ini akan sangat tergantung pada sifat dan jenis kayu yang akan diproses finishing serta jenis bahan finishing yang akan diaplikasikan. Wood Filler. Wood Filler berfungsi untuk menutupi pori-pori atau lubang-lubang kecil pada permukaan kayu.Wood 106 Filler atau dempul telah banyak dipormulasi untuk sistem finishing kayu.Wood Filler dalam penggunaannya dapat dengan menggunakan kape atau dengan kuas lalu diratakan dengan kain majun dan dihaluskan dengan ampelas. Gambar 4.1. Contoh warna wood filler solvent base Pengisiannya menggunakan pisau kape atau sekerap, diulaskan dalam kondisi seperti bubur basah. Apabila filler campuran tadi mulai mengering dan mulai menepung karena terlalu lama di permukaan dan tidak segera dioleskan, jangan dipakai untuk mengisi pori. Sebab filler tidak akan masuk dan tidak akan melekat ke dalam dinding pori dengan baik, hingga pada proses pengamplasan selanjutnya akan terlepas 107 kembali. Beberapa tukang reka oles memasukkan filler kontras ini dengan cara diusapkan dengan kain hingga pori-pori kenyang. Cara demikian tidak salah, karena hasilnya sama saja, hanya penggunaan kain atau kaus perca adalah boros. Setelah pengisian pori padat dan merata, tunggu beberapa saat hingga terlihat kering. Kemudian, amplas bersih semua lebihannya dengan kertas amplas nomor 220-240. Hanya filler kontras saja yang tertinggal mengisi pori. f) Pewarna/Wood Stain (1) Berfungsi untuk memberi warna pada kayu. (2) Wood Stain yang dijelaskan disini adalah yang berhubungan dengan pewarnaan yang bersifat transparan. (3) Wood Stain menurut bahan pelarutnya dibagi dua yaitu : (4) Solvent Stain (5) Water Stain (6) Wood Stain akan memberi warna pembangun sehingga tidak mengurangi kesan kayu secara umum. (7) Jenis pewarna baik solvent stain maupun water stain umumnya telah dikemas siap pakai, tanpa diencerkan dapat langsung diaplikasi (8) Wood Stain dimaksudkan untuk memberikan warna pada kayu sesuai dengan selera. Akan tetapi tidak semua jenis kayu atau tidak semua orang senang, bila ditambah warna pembangun serat .(pada tahap 108 ini dapat diabaikan bila tidak dibutuhkan). (9) Wood Stain dalam penggunaannya bisa dengan menggunakan kuas atau dengan kain majun lalu diratakan dengan kain majun dan dihaluskan dengan ampelas. 4) Aplikasiteknik Politur (a) Persiapan Persipan Shellac Polish Polish biasanya disiapkan dari pencampuran shellac dan methylated spiritus dalam perbandingan 1 kg shellac : 4,5 liter ms. Untuk keperluan yang sedikit dapat dicampurkan antara 125 gram – 225 gram : 1 liter spiritus. Pencampuran 1 : 45 adalah cukup kental yang biasanya dilakukan untuk pekerjaan tangan. Pencampuran sebaiknya dilakukan pada tempat yang terbuat dari keramik atau gelas / kaca, untuk menghindari penguapan, tempat harus ditutup dan kedap udara. Polish yang tersimpan pada botol sering terjadi melekat pada mulut botol karena setiap kali menuang akan tertinggal padanya, sehingga tutup botol susah dibuka dan harus memecah tutup tersebut. MenyaringAdonan Politur Sering kali dilakukan penyaringan politur terutama sekali untuk keperluan kualitas hasil polituran yang tinggi. Politur disaring dengan kertas saring atau (kertas screem) yang sejenis, tidak dibenarkan memakai kertas Koran atau yang sejenis karena warna kertas tersebut akan mencemari warna politur. Politur yang terbuat dari orange shellac dan white shellac sulit disaring karena mengandung wax, untuk itu dilakukan dengan pemanasan sehingga wax tersebut 109 meleleh dan mengapung di permukaan politur yang akan disaring. Tempat Politur Politur yang disimpan pada wadah / container metal akan cepat berubah warna menjadi gelap karena terjadi korosi,maka dianjurkan untuk menyimpannya pada botol atau container yang terbuat dari kaca / plastik. Efek Kelembaban pada Politur Kelembaban akan mempengaruhi polituran karena spiritus ( yang bersuhu cukup dingin ) akanmenarik uap air dari udara yang cukup besar sehingga polesan menjadi berjamurpada benda kerja. Oleh karena itu harus direncanakan ruang kerja yang cukup hangat dengan dipasang alat pemanas ruang. Untuk menghindari terjadinya bunga susu / jamur pada permukaan benda kerja, maka pada politur perlu diambah 5 % butyl celiosolve. Bunga susu / jamur yang terjadi pada permukaan benda kerja dapat dihilangkan dengan menggosokkanrubber yang dicelup lembab pada spiritus, sehingga permukaan benda kerja menjadi lembab dan melepaskan kadar air di permukaan tersebut. Pada saat proses polituran, apabila kelembaban udara sangat tinggi dapat dilakukan juga dengan cara menghangatkan wadah politur yaitu menyimpan wadah politur dekat dengan kompor listri dengan jarak tertentu. KuasUntuk Politur Ada beberapa macam kuas / alat polesan yang diperlukan untuk laburan politur. diantaanya : Mop : berbagai ukuran diperlukan untuk pewarnaan dan coating Blender : untuk pelaburan (coating) dalam ukuran yang luas Next >