< Previous 437e. Air ledeng Berasal dari berbagai sumber, melalui tahap proses penyulingan, maka diperoleh air yang memiliki kwalitas yang baik Syarat-Syarat Air Yang Baik Untuk Laundry a. Soft/lunak kadar kapurnya rendah b. Clear/jernih dan odor free (bebas dari bau) c. Neutral dengan Ph (Powet Hidrogen) = 7 d. Free of Iron (0,032 mg/1) -Æ logam putih keperak-perakan (mirip besi tapi tidak magnetis) Untuk mengetahui kwalitas dari air yang akan digunakan untuk laundry biasanya dilakukan analisa melalui uji laboratorium yang meliputi; a. Kesadahan Untuk mengetahui banyaknya zat yang terkandung di dalam air b. PH Logaritma dari jumlah ion-ion yang menyatakan kondisi air yang bersangkutan PH>7 : Basa PH<7 : Asam PH=7 : Netral c. Alkalinities Berapa persen alkali (kimia sabun yang terkandung di dalam air, tujuannya agar tidak terjadi kelebihan dosis sehubungan dengan penggunaan alkali sebagai chemical 2. Detergent Adalah suatu kimia yang dapat menurunkan/menghilangkan pengotor yang memiliki ikatan dengan pakaian. Kumpulan zat kimia yang dipakai dalam proses pencucian. 3. Alkali (sabun) Digunakan untuk mencuci pada cucian yang tingkat pengotorannya sangat berat, zat kimia yang dibuat secara khusus Beberapa penyebab pengotoran pada cucian putih dapat disebabkan dari berbagai sumber: a. Warna kekuning-kuningan/kecoklat-coklatan disebabkan kandungan ion-ion besi (kadar besi) yang terlalu tinggi dalam air pencucian. b. Warna kuning muda juga dapat disebabkan kelebihan alkali yang masih tertinggal setelah pembilasan, hal ini disebabkan 438kurang sempurnanya pembilasan atau tingginya alkalitas air pencuci c. Warna keabu-abuan dapat ditimbulkan oleh; 1) Tingginya kesadahan air pencuci 2) Berlebihnya beban dari mesin cuci 3) Detergent yang diberikan dibawah dosis yang seharusnya 4) Pembilasan yang kurang sempurna Zat-Zat Kimia Yang Terkandung Dalam Detergent a. Surfactant Salah satu zat kimia aktif penurun tegangan permukaan sistem, fungsinya; 1) Sebagai Elmusifiying Power; menyatukan 2 buah zat yang tidak bisa bercampur 2) Sebagai wetting power; daya membasahi pakaian 3) Sebagai alat untuk mensuspensikan; merandam/mencegah jangan sampai kotoran melekat kembali ke pakaian b. Alkali Builder Zat pembentuk alkali. Manfaat dari penambahan alkali builder: 1) Membuat suasana pencucian pada Ph>7 (basa), karena pada suasana basa, lemak akan lebih mudah disabuni/diemulsikan 2) Dapat menetralisir pengotor-pengotor yang bersifat asam 3) Akan mengurangi pemakaian dari surfactant 4) Sequestran/Water Softener Zat-zat kimia tambahan yang tidak mutlak ada Jenis-jenis additive yang dipergunakan dalam detergent a. OBA : Optical Brightener Additive (zat pencemerlang), zat kimia yang dapat diserap/melekat pada pakaian, jika terkena pantulan sinar ultra violet matahari akan bersinar. b. Anti Corrosion Agent Additive (zat pencegah karat), mencegah karat pada mesin-mesin dan cucian (retsluiting/kancing) c. ARA : Anti Redeposit ion Agent/Additive, fungsinya sama dengan surfactant yang berfungsi sebagai suspensium d. ENZYME ADDITIVE: mampu menhancurkan kotoran-kotoran yang mengandung protein, misalnya; darah e. BLEACH : Zat kimia pemutih, digunakan khusus untuk pakaian yang berwarna putih, contoh: bayclean 439f. SOUR : Zat kimia yang berfungsi untuk menetralisir sisa-sisa kimia dari akali, detergent, bleach g. FABRIC/Textile Softener : Zat kimia pelembut cucian h. STARCH : Zat kimia yang digunakan untuk membuat cucian jadi lebih kaku, misalnya: kanji i. ALKALI/SABUN: Bahan/zat kimia yang memiliki zat pembasmi kuman pada cucian j. DETERGENT : bahan pembersih/kimia yang digunakan untuk membersihkan cucian namun tidak memiliki zat pembasmi kuman 6.7. Prosedure Layanan Cucian 6.7.1. Linen Laundry Operation Flow Chart Gambar.6.14. Linen Laundry Operation Flow Chart 4401. Collecting/Pengumpulan linen kotor Prosedur pengumpulan itu sendiri akan sangat tergantung kepada tipe jumlahnya. Beberapa contoh dasar adalah sebagai berikut: a. Restaurant semua serbet yang sama warnanya dan taplak meja dapat dikumpulkan menjadi satu. Di dalam operasi restaurant sangat penting untuk tidak mengikut sertakan sisa-sisa makanan yang ada di meja atau bekas sekaan asbak dengan table napkin, karena akan berpengaruh pada tingkat pengotoran dari masing-masing napkin. Sehingga didalam penanganannya akan berbeda tergantung dari tingkat pengotoran tadi. b. Klinik-klinik, rumah sakit-rumah sakit, pada umumnya linen-linen yang bekas dipakai oleh pasien yang mudah menularkan penyakit harus dikumpulkan secara terpisah dari keseluruhan linen. Ini penting agar bakteri-bakteri atau kuman-kuman yang menempel pada linen-linen dari rumah sakit tidak menular pada linen-linen lain, seperti dari restaurant misalnya. c. Hotel-hotel/motel-motel barang-barang hotel/motel dapat digolongkan ke dalam pengotoran biasa dan pengotoran berat oleh petugas kamar. Tergantung dari jenis linen tersebut dipergunakan untuk apa. 2. Transporting of Soiled Linen Pada saat pengangkutan cucian kotor, cucian diterima dibagian penyortiran dengan berbagai cara: a. Diangkut dengan menggunakan trolley/kereta dorong yang terbuat dari besi, plastik anyaman kawat, fiber glass kayu dll. b. Diangkut dengan menggunakan keranjang terbuat dari plastik rotan atau bambu. c. Diangkut dengan menggunakan tas atau bahan pembungkus lainnya. Ingat! harus hati-hati untuk mencegah terjadinya pengotoran lebih berat atau kerusakan pada bahan, misalnya jangan diseret, atau ditarik dengan kereta/trolley. Untuk menjaga kesehatan /hygiene jangan memakai trolley yang sama untuk membawa bahan yang bersih atau yang kotor. 3. Sorting Soiled Linen /Clasifying Penyortiran bahan kotor perlu dilakukan untuk menjamin efisiensi waktu di laundry. Penyortiran memberikan beberapa keuntungan yaitu : a. Hemat waktu Proses pencucian dilakukan sesuai dengan jenis bahan dan disesuaikan dengan kondisi pengotorannya. Misalnya bahan 100% catton memerlukan pemerasan yang lebih lama dari pada bahan polyester cotton. b. Hemat chemical 441Perbedaan tingkat pengotoran memerlukan kombinasi dan jumlah chemical yang berbeda dan tentunya memerlukan penanganan yang berbeda pula. c. Produk yang maximum Tanpa penyortiran proses pencucian harus disiapkan untuk bahan yang tingkat pengotorannya maximum, yang mana dapat menurunkan hasil produksi. Hendaknya bahan disortir menurut kotoran dan jenis bahan. Pengklasifikasian Kotoran Bahan dari P/C (polyester/catton) hendaknya dipisahkan ke dalam golongan yang tingkat pengotorannya berat dan golongan yang tingkat pengotorannya sedang untuk diproses dengan chemical yang sesuai dan untuk mencapai efisiensi yang maximal. Tanpa penyortiran bahan yang tingkat pengotorannya berat sering masih kurang bersih, sedang yang tingkat pengotorannya biasa akan kelebihan proses, untuk itu didalam proses pencuciannya harus dipisahkan. Pengklasifikasian Bahan Bahan katun (terry cloths, towel dll) dapat dicuci bersama-sama karena daya serap kain katun membutuhkan waktu pemerasan dan pengeringan lebih lama. Bahan P/C (polyester/catton) memerlukan waktu pemerasan dan pengeringan lebih singkat. Bahan yang berwarna harus dipisahkan dari bahan yang putih untuk mencegah kelunturan bagi bahan yang putih. Bahan yang tenunanya halus seperti blanket, badspred dan sejenisnya, harus dicuci di dalam mesin yang airnya tinggi untuk menjamin usia bahan bisa maximum. Pada umumnya laundry-laundry mengklasifikasikan bahan untuk dicuci sebagai berikut: a. Pencucian umum : sheet/slips/towel b. Pencucian berat : terkena darah, bumbu dan kotoran sisa makanan c. Pencucian bahan halus : blanket, bad sheet, baju pribadi dsb d. Pencucian khusus bad pad Bahan yang mudah rusak sejenis kain perban dab lain-lain, waktu dicuci dianjurkan memakai net (jaring/jala). 4. Washing/Extracting Mesin-mesin laundry ada berbagai macam bentuk dan ukurannya, juga mempunyai berbagai fungsi otomatisnya, ada beberapa yang 442diprogram secara lengkap yang lain hanya satu formula seperti halnya mesin-mesin yang dipakai dirumah. Berikut ini ikhtisar ringkas mengenai siklus proses pencucian dengan urutan yang biasa dipakai dalam mesin cuci secara normal. a. Flush- semburan/pembasahan-banyak sekali dipakai b. Break-Pre-wash penghancuran kotoran sebelum pencucian untuk pengotoran berat c. Wash-suds-pencucian-penyabunan-selalu ada d. Bleach-pengelantangan-kadang-kadang dipakai e. Rinse-pembilasan-selalu ada f. Sour/condition-final rinse-pengasaman-penetralan-selalu ada g. Extract-pemerasan-selalu ada h. Immediate extract-pemerasan cepat-pakai kadang-kadang/pada beberapa proses. 5. Drying, Ironing, Pressing Pengeringan di laundry akan berkurang dari 15-45 kg, kapasitas berat kering, biasanya menggunakan pemanas gas tetapi kadang memakai pemanas steam atau listrik. Drying tumbler adalah bagian yang penting dalam operation laundry, semua pekerjaan diproses melalui pengering dan dilakukan secara cepat dan efisien. Kawat kasa pada mesin pengering harus dibersihkan setiap hari untuk mendapatkan hasil pengeringan yang maksimal. Jika pengering lambat atau hangus disebabkan oleh sistem pemanas yang tidak benar atau kesalahan kontrol thermostatis. Di beberapa laundry menggunakan setrikaan dengan ukuran yang besar dan otomatis biasanya electric tapi ada juga yang memakai gas atau steam, dibeberapa laundry juga mempunyai mesin press untuk uniform. 6. Folding Setelah bahan dikeringakan dan disetrika bahan dilipat, pelipatan dapat dilakukan dengan tangan atau mesin otomatis, namun di laundry yang kecil masih menggunakan tangan. Jika bahan masih kotor pelipatan jangan diteruskan, simpanlah disamping untuk dicuci kembali, ini sangat penting dilakukan di laundry, sebab dapat menyullitkan petugas bagian lain misalnya waktu bagian pasang sprei atau taplak meja, mereka akan complain ke atasannya. Ini adalah suatu problem yang sangat besar. 3 sampai 5 % yang dikembalikan adalah ukuran yang sehat, kalau jumlah lebih besar sistem perlu diperbaiki atau kalau terlalu rendah atau tidak sama sekali kemungkinan over proses yang dapat menyebabkan bahan rusak. 4437. Stocking/Storage Setelah bahan dilipat biasanya disimpan digudang tersendiri untuk dipakai hari berikutnya. Bahan yang dipress secara permanen sebaiknya disimpan dalam keadaan terlipat paling sedikit satu malam sehingga tidak akan kusut bila digunakan. Penyimpanan ini tidak perlu untuk bahan seperti terry cloth. Disini adalah tempat yang paling bagus untuk mengetahui standar pekerjaan secara umum, sebagai contoh tumpukan sheet akan terlihat bervariasi tergantung dari lamanya dan dari apa bahan dibuat. 8. Using Clean Linen Pemakaian linen yang bersih adalah mutlak, sehingga sangat penting diadakan pengarahan atau latihan dalam membatasi kemungkinan penyalahgunaan bahan/linen misalnya taplak meja atau napkin tidak boleh dipakai untuk lap meja atau asbak, atau bahkan handuk dipakai untuk membersihkan barang-barang dikamar seperti bathtub, wash basin dan lain-lain. 6.7.2. Guest Laundry Flow Cart Keterangan: 1. Pengumpulan a. Untuk memastikan kondisi pakaian tamu, periksalah terlebih dahulu secara teliti pada pakaian yang akan dicuci b. Hitung jumlah pakaian c. Tulis nomor kamar d. Tulis nama tamu e. Masukan ke dalam laundry bag f. Konfirmasi dengan tamu, dan tamu diminta untuk menanda tangani lauindry list. Pengumpulan Transportasi Penyortiran Pencucian Pemerasan Pengeringan Pengepresan Finishing Pelipatan Pengepakan Pembukuan Pengiriman Billing Gambar. 6.15. Guest Laundry Flow Cart 4442. Transportasi : a. Membawa pakaian dengan tangan : 1) Hindari membawa pakaian terlalu berlebihan. 2) Hindari tercecer. 3) Masukan pakaian kedalam laundry bag b. Membawa dengan trolly 1) Jangan melebihi muatan. 2) Jangan menggunakan kantong laundry yang rusak. 3. Penyeleksian & memberi tanda ( Sortir ) a. Jenis kotoran/tingkat kotoran Jenis/tingkat pengotoran dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) ringan 2) sedang 3) berat b. Jenis bahan / kain 1) bahan dasar kain 2) warna 3) Proses akhir c. Memberi tanda seragam/Uniform Karyawan 1) sebuah kode biasanya menunjukkan departemen dan posisi/jabatan, contohnya: GM, EAM dan kemudian departemennya: • FO 1 untuk manager Front Office • FO 2 untuk asisten manager Front Office • Untuk tingkat staff, kode didasarkan pada nama pegawai yang diperoleh dari daftar nama-nama pegawai. 2) Beri tanda pada bagian yang tidak terlihat, seperti di bagian dalam kerah, atau bagian bawah dalam baju dan lain-lain. 3) Jika tidak dapat menandai pada bagian dalam kerah, gunakan penjepit untuk menahan tanda pada lubang kancing atau tempat ikat pinggang. d. Memberi tanda pakaian tamu 1) Nomor-nomor dan kode-kode yang digunakan: • Minggu : MG • Senin : SN • Selasa : SL • Rabu : RB • Kamis : KM • Jum’at : JT • Sabtu : ST 445 Gambar. 6.16. Mesin untuk memberi tanda pada cucian 2) Kode penomoran dimulai dari nomor 101 sampai 140 kemudian dilanjutkan ke nomor 210 hingga 240, dan seterusnya. • Nomor pertama pada kode adalah kelompok jenis pencucian, nomor kedua adalah nomor pencucian. • Tanda pada pakaian tamu harus sesuai dengan daftar permintaan pencucian. • Lepaskan semua tanda lama yang ada pada pakaian tamu. • Jika tanda tidak dapat dipasang pada bahan pakaian, gunakan penjepit / peniti atau stapler untuk memberi tanda baru. • Penandaan dengan penjepit atau stapler harus berhati-hati supaya tidak merusak pakaian, seperti lubang kancing, dll. • Pada saat menggunakan mesin untuk menandai, pastikan pakaian tidak akan rusak. Jika perlu lakukan pada bagian pakaian yang terlihat. 446• Jika anda ragu pakaian/bahan akan rusak, gunakan penjepit / peniti atau stapler. e. Menggunakan mesin untuk menandai 1) Siapkan mesin untuk menandai 2) Periksa setiap komponen • nomor kode • pita • bahan pembersih • cara menggunakan. 3) Hubungkan ke sumber listrik, sesuai dengan tegangannya. 4) Hidupkan dan panaskan mesin. 5) Letakkan bagian pakaian yang akan diberi tanda dan tekan pegangannya ke bawah untuk membuat nomor kode. f. Proses pencucian : 1) Laundry 2) Dry cleaning g. Konfirmasi 4. Pencucian a. Kapasitas yang dianjurkan : 1) Kotoran ringan 2) Kotoran sedang 3) Kotoran berat 4) Kotoran extra berat. Gambar. 6.17.Washing Machine Next >