< Previous 427h. Silinder i. Padding j. Belt, Sabuk pengikat silinder 6. Mesin Penghilang Noda ( Spooting Board Machine Mesin ini digunakan untuk menghilangkan noda-noda pada pakaian dengan memakai berbagai jenis spot removal. Sistem kerja dari mesin dengan memakai steam, penghisap (vacuum) dan angin penyemprot (kompresor). Spoting ini dilakukan sebelum pakaian dicuci, sehingga pada saat dicuci noda sudah tidak ada lagi. Gambar.6.10 Spooting Board Machine Alat ini dilengkapi dengan : a. Hand brush: sikat tangan dengan bahan nilon b. Chemical (Obat pembersih noda) c. Spatula, seperti pipa untuk merokok terbuat dari gading gajah, khusus dipakai sebagai alat pembersih noda pada cucian-cucian yang halus seperti wool, sutera dan cucian lain sejenis). 4286. Mesin pemberi tanda (Polimark Macine). Mesin ini digunakan untuk memberi tanda (marker) pada semua cucian yang akan dicuci agar tidak tertukar antara pemilik yang satu dengan yang lain. Gambar. 6.11. Polimark Machine 7. Mesin Dry Cleaning. Mesin ini digunakan untuk mencuci pakaian yang mewah, seperti baju pesta atau jas dan bahan yang tidak tahan jika dicuci dengan air seperti wool, sutra dan bahan lain yang tipis. Media pencuci dari mesin ini adalah Solvent (Percloro Ethyline), solvent dapat dipakai ber(l)ulang-ulang. Jika solvent kotor dapat disaring kembali dan digunakan kembali. Gambar. 6.12. Dry Cleaning Machine 429 Mesin ini dilengkapi dengan : a. Washer /pencuci b. Extractor/pemeras c. Dry tymbler/pengering d. Kran steam e. Air f. Angin g. Filter h. Button trap : perangkap kancing i. Still : alat suling untuk distilasi j. Muck coocker : Tempat untuk memasak solvent kotor k. Flow line : Pipa-pipa saluran l. Tombol otomatic dan manual m. Storage tank: tangki solvent 6.5. Peralatan Kebersihan (Supporting Unit) 1. Sink atau bak. Tempat pencucian pakaian secara manual (dengan tangan), semua pakaian yang tidak dapat dicuci dengan mesin seperti pakaian dalam wanita yang sangat sensitif, akan dicuci dengan cara manual. Begitu juga kerah pakaian yang sangat kotor akan disikat diatas sink. 2. Trolley atau wagon Adalah kereta dorong yang berbentuk segi empat dengan menggunakan roda. Trolley ini digunakan untuk menempatkan sementara cucian yang akan diproses, dan untuk mengantar cucian yang telah selesai diproses. Trolley terbuat dari bahan sbb : a. Kanfas, yaitu digunakan untuk menaruh sementara cucian yang yang sudah dicuci (bersih). b. Fibre glass, biasanya digunakan untuk menaruh cucian yang kotor dan basah, disamping itu juga bisa digunakan untuk menaruh cucian yang akan dicuci ulang karena masih ada noda (kotoran). c. Stainless steel, biasanya digunakan untuk menggantung pakaian yang sudah selesai diproses (bersih), dan untuk mengantar pakaian tamu yang sudah rapih untuk dikirim kekamar. 3. Brush Sikat yang digunakan untuk menyikat kerah pakaian yang sangat kotor maupun noda-noda yang lain dengan cara menyikat satu arah 430dan diberi sedikit bahan pembersih (detergent) untuk memudahkan penghilangan noda. 4. Spatula Alat seperti kape yang digunakan untuk membersihkan noda-noda pada pakaian, alat ini terbuat dari stainless steel atau gading gajah ukuran 2cm x 10cm. 5. Pail (ember) Alat ini digunakan untuk memisah-misahkan cucian (pakaian) yang telah diberi tanda (marking), dengan tujuan untuk mengklasifikasikan cucian (pakaian) berdasarkan warna, jenis serat (bahan) dan proses pencuciannya, disamping itu pail juga digunakan untuk menaruh cucian yang tingkat kotorannya sangat berat. 6. Washing Net Jala (net) yang digunakan untuk membungkus pakaian yang sangat sensitife seperti sutera, dasi dan lain-lain, terutama pakaian yang akan dicuci dengan cara dry cleaning, agar pakaian tersebut tidak rusak dikarenakan aksi mekanik (bantingan) dari mesin. 7. Table Linen ( Meja Linen) Biasanya table linen/meja linen ini ditempatkan didepan mesin flat work ironer dan digunakan untuk menempatkan linen-linen yang bersih yang akan dipress maupun linen-linen bersih yang sudah rapih. 8. Measuring (C)cup Measuring cup atau gayung pengukur digunakan untuk menakar bahan pembersih yang akan digunakan dalam proses pencucian. 9. Checker (R)rack / table Rak atau meja checker untuk memilah-milah dan merapihkan pakaian yang sudah diproses. 10. Cabinet Lemari yang digunakan untuk menyimpan sementara pakaian yang sudah rapih dan bersih, tetapi masih ada masalah yang harus diselesaikan. 431Gambar.6.13. Laundry Machine Lay out LAUNDRY MACHINES LAYOUT Spotting table sink Washer and Extractor pm Dry cleaner machine Flat Work Ironer presser Linen Table presser Tumbler 4326.6. Bahan Pembersih (Cleaning Agent) Sebelum membahas mengenai bahan pembersih, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu macam-macam/jenis pengotor pada kain. 6.6.1. Macam-Macam/Jenis Pengotor yang perlu diketahui adalah: Kotoran akan melekat pada pakaian yang berasal dari berbagai sumber, dengan demikian akan berbeda pula daya lekat dari masing-masing pengotor. Daya lekat dari pengotor ini dibedakan antara adanya ikatan kimia dan ikatan fisik antara pengotor dan pakain. Pengotor (soiled) dikelompokkan dalam 2 (dua) golongan yakni kotoran (dirt) dan Noda (stain) 1. Kotoran (Dirt): Jenis pengotor yang memiliki ikatan fisik lebih besar dari pada ikatan kimia terhadap bahan cucian. Untuk menghilangkannya lebih banyak diperlukan gaya mekanis (tidak digunakan bahan-bahan kimia atau dapat juga digunakan bahan-bahan lunak). Yang termasuk dalam kotoran/dirt, adalah: a. Kotoran yang larut dalam air, seperti: • Gula • Garam • Sari buah, dll b. Kotoran yang dapat dibersihkan dengan sabun/deterjen, seperti; • Lemak hewan • Tanah • Akan lebih mudah terjadi pada temperature tinggi adanya gaya mekanis dan juga bahan kimia alkali. a. Kotoran yang harus diemulsikan, seperti; • Minyak bumi • Gemuk Untuk pengotor jenis ini harus memakai bahan kimia yang memiliki kekuatan tegangan permukaan (Detergent). Bahan yang digunakan adalah Surfactant, yakni zat kimia untuk menyatukan dua buah zat yang tidak bisa bersatu. Emulsi adalah penyatuan dua zat yang tidak bisa bersatu. d. Kotoran yang mudah dibersihkan dengan bantuan tenaga mekanis • Debu • Duri 433• Sebuk gergaji Kotoran jenis ini cukup ditepuk-tepuk dibersihkan dengan menggunakan tangan. 2. Noda (Stain) Yaitu jenis pengotor yang dimiliki ikatan kimia lebih besar dari pada ikatan fisik terhadap bahan cucian. Untuk menghilangkannya digunakan dengan bantuan reaksi kimia lain dengan menggunakan zat-zat kimia yang berfungsi OKSIDATOR (melepaskan dua zat kimia yang melekat kuat sekali). Contoh: a. Tinta b. Kopi c. Darah 6.6.2. Tingkatan Pengotoran: 1. Light Soiled (ringan) contoh; Top sheet, Hand towel 2. Medium soiled (sedang) contoh; sarung bantal, bath towel, second sheet dan face towel 3. Heavy Soiled (berat) contoh; table cloth, napkin, uniform for cook and engineering, blanket, Bath Mat 6.6.3. Jenis-jenis Bahan Cucian Dengan semakin majunya teknologi untuk jenis bahan pakaian, semakin banyak pula jenis pakaian, perbedaan tersebut karena bahan dasar maupun cara pembuatannya. Perbedaan bahan dasar menyebabkan perbedaan pada sifat dari masing-masing serat, baik sifat fisik maupun sifat kimianya. Dengan mengetahui jenis textile, kita dapat; 1. Menjaga sifat asli bahan yang berkaitan dengan; a. Proses : LAUNDRY/ Dry cleaning b. Dosis : Chemical c. Price : Harga 2. Menghindari Claim tamu 434 Klasifikasi Texstil Berdasarkan Sumber Bahan 1. Bahan dari Selulosa (Tumbuhan/Nabati) a. Alam Biji : kapas, Cotton Buah : Kapuk, Dril/Blacu (semi cotton) Batang : Linen, Kapas, Karung goni Daun : Rayon b. Buatan, Kupranium (sisntesis) Viscosa 2. Bahan dari Protein (hewani) a. Alam Wool (biri-biri) Silk (kepompong Ulet) Kulit Kambing, Kuda, Lisang, Singa laut, Beruang, Kelinci Ciri-cirinya: bau rambut terbakar jika terbakar b. Buatan Serat-serat protein yang bahan dasarnya diambil dari sumber selulosa Bahan protein buatan ini dapat dibagi menjadi: Wool susu, berasal dari lemak hewan Vikada, berasal dari protein tumbuhan, misalnya kacang Ciri-cirinya: Bau minyak Wool dari domba : kasar Wool dari biri-biri: halus 3. Thermoplastic Serat-serat sintetis/buatan yang berasal dari sumber minyak bumi (buatan yang berasal dari zat kimia) Contoh: a. Polyster b. Polyacrylic c. Asetat 4. Mineral. Berasal dari sumber-sumber mineral, seperti: a. Alam: asbes b. Buatan: Fiberglass texstile (serat gelas) c. Benang logam (dari besi) Jenis texstil yang umum ditemukan di laundry; 1. Cotton, linen, Rayon 4352. Wool, silk 3. Polyester 4. Campuran thermoplastic and alam (selulosa) yakni; Poly cotton, misalnya untuk sheet. Keuntungan dari polyester-cotton: 1. Penampilan dan kehalusan dari serat praktis tidak berubah setelah pencucian beberapa kali 2. Seratnya tidak mudah mengkerut, luntur/kehilangan warna 3. Bagian yang kusut dengan mudah dapat dihilangkan 4. Bahan yang berwarna relatif lebih baik perekat zat warnanya 5. Penyerapan air relatif lebih rendah Cara mengetahui jenis bahan dasar dan texstil Dalam hal ini dipakai metode membakar serat texstil yang bersangkutan 1. Yang berasal dari kapas kapuk Bila benang terbakar api atau seterika, memberikan bau seperti kertas terbakar dan meninggalkan abu. 2. Polister/rayon Bila benang terbakan oleh api, akan meleleh yang pada akhirnya meninggalkan bulatan kecil berwarna hitam ujung benang tersebut. 3. Wool/Sutera Bila benang terbakar oleh api, akan memberikan bau seperti kertas terbakar, tidak meninggalkan abu tetapi meninggalkan bulatan kecil hitam pada ujung sisi benang 4. Nylon Bila terbakar api, akan meleleh dan memberikan bau yang khas serta meninggalkan bulatan hitam pada ujung benang 6.6.4. Sifat-sifat Bahan Cucian Tabel 6.1 Sifat-sifat Bahan Cucian Jenis Texstil Maximum Temperatur Bleaching Efek Samping Wool 40 - - Sutera 30 - - Katun Berwarna Putih Tergantung dari Zat warna kain bersangkutan + + + + 43690 Sintetis • Putih • Berwarna • Halus 60 60 40 - - - - - - Poliyster Cotton 60 + - Catatan: + Menyatakan tahan terhadap efek asam - Menyatakan tidak tahan terhadap efek asam 6.6.5. Jenis-Jenis Bahan Pembersih Macam-macam bahan pencucian pada proses pencucian 1. Air; Sebagai bahan utama Sumber air: a. Air hujan Butiran air ini akan menyerap gas dan berbagai partikel dari udara tergantung pada keadaan udara tempat ia jatuh, partikel-pertikel tersebut antara lain; • CO2 • Garam-garam amoniak • Nitrat • Clorida b. Air sungai Ketersediaan air tergantung dari musim,dan type dari daerah yang dilalui lingkungan sekitar sungai, apakah lingkungan tersebut bersih atau lingkungan yang dilalui daerah pegunungan yang bersih sehingga kualitas air akan tergantung dari lingkungan yang dilaluinya. c. Air berasal dari mata air Tergantung dari daerah yang dilalui sebelum muncul kepermukaan bumi, kadang-kadang banyak mengandung gas CO2 yang berasal dari garam-garam kalsium dan magnesium karbonat. Apakah air tersebut mempunyai kesadahan (mengandung kapur/sirih yang cukup tinggi) atau memiliki PH yang normal. d. Air Sumur Komposisinya hamper sama dengan air yang berasal dari mata air, air sumur juga tergantung dari lapisan tanah yang ada pada daerah yang dilaluinya. Next >