< Previous 167sel-sel tertentu dindingnya akan menebal membentuk heterosista untuk mengikat nitrogen. Anabaena ayllae dan Anabaena cycadae mempunyai tubuh berselaput lendir dan trikomnya berbentuk bola (membentuk rantai), berkembang biak dengan fragmentasi dan heterosista, memiliki akinet, mampu menambat N, dan hidup sebagai plankton. Rivularia mempunyai tubuh seperti bola diselubungi oleh lendir, trikomnya meruncing, hidup menempel pada tanaman air/batuan yang lembap, dan tidak memiliki akinet. Perkembangbiakan Cyanophyta Reproduksi Cyanophyta pada umumnya adalah dengan cara membelah diri. Cyanophyta yang berbentuk filamen dapat melakukan reproduksi dengan cara fragmentasi dan pemutusan bagian sel yang lemah (hormogonium). Masing-masing sel akan tumbuh menjadi individu baru. Selama itu, heterosista dapat juga digunakan sebagai alat reproduksi, misalnya pada Anabaena. Peranan Cyanophyta Karena mampu melakukan fotosintesis, Cyanophyta berperan sebagai penyedia oksigen bagi perairan. Cyanophyta merupakan penyedia oksigen terbesar di perairan. Selain itu, Cyanophyta merupakan penyedia bahan pangan (produsen) bagi makhluk hidup di air. sebagai fitoplankton. Cyanophyta pengikat nitrogen yang hidup bebas mampu menyuburkan tanah, misalnya Nostoc commune dan Gloeocapsa. Cyanophyta pengikat nitrogen yang hidup bebas, ada juga yang hidup bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, misalnya Anabaena cycadae bersimbiosis dengan akar pakis haji (Cycas rumphii} dan Anabaena azollae bersimbiosis dengan akar tanaman paku-pakuan (Azolla pinnata}. Cyanophyta berperan sebagai bahan makanan, misalnya Spirullina maxima. Spirullina banyak mengandung protein, yaitu 45% - 49% dari berat keringnya. Spirullina sudah lama digunakan sebagai bahan makanan oleh bangsa indian di Meksiko. Selain menguntungkan, Cyanophyta juga dapat merugikan, menyebabkan blooming dan menghasilkan racun neurotoksin, misalnya Microcystis. 5.2.2. Peranan bakteri dalam kehidupan Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bidang pertanian, dan kesehatan pada manusia. 168 a. Bakteri yang menguntungkan 1. Bidang pertanian a. Rhizobium leguminosorum pada akar tanaman kacang-kacangan, mengikat nitrogen bebas. b. Azotobacter chlorococcum mampu menyuburkan tanah dengan mengikat nitrogen di udara. c. Nitrosomonas dan Nitrosococcus, menghasilkan nitrit yang menyuburkan tanah. Jenis-jenis bakteri yang menguntungkan tersebut dapat digunakan sebagai pupuk hayati. 2. Bidang industri makanan a. Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus, digunakan untuk membuat yoghurt. b. Acetobacter xylinum, digunakan untuk membuat nata de coco. c. Streptococcus lactis, digunakan untuk membuat keju. d. Acetobacter sp, digunakan untuk membuat cuka. 3. Bidang farmasi a. Streptomyces griceus, menghasilkan antibiotik streptomisin (membunuh bakteri penyebab TBC). b. Streptomvces aureofaciens, menghasilkan antibiotik aureomisin. c. Streptomyces olivaceus, untuk menghasilkan sianokobalamin vitamin B12. d. Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik kloromisetin. e. Bacillus brevis, menghasilkan antibiotik tiromisin (Gambar 5.25). Gambar 5.25. Bakteri Bacillus brevis (antibiotik). 169f. Pseudomonas denitrificans dan Propioni bacterium, menghasilkan vitamin B12 (Gambar 5.26). Gambar 5.26. Pseudomonas sp. g. Clostridium acetobutylicum, menghasilkan aseton dan butanol. h. Xanthomonas campestris, menghasilkan polisakarida. i. Acetobacter aceti, digunakan untuk membuat asam cuka. j. Leucanostoc masenteroides, menghasilkan dekstran. k. Lactobacillus delbruecki, penghasil asam laktat. 4. Pembuatan biogas dan pengurai a. Escherichia coli, membantu proses pembusukan makanan dalam kolon manusia dan pembentuk vitamin K (Gambar 5.27). Gambar 5.27. Escherichia coli di usus sapi. 170 b. Methanobacterium omelianski dan Methanobacterium ruminatum, menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2. c. Clostridium sporangeus, menguraikan asam amino menjadi amonia. d. Desulfovibrio desulfuricans, menguraikan bangkai dan menguraikan sulfat di tempat becek dan menghasilkan H2S. e. Thiobacillus denitrificans, menguraikan nitrit dan menghasilkan N atau disebut denitrifikasi. Kalian telah mengetahui macam-macam bakteri yang menguntungkan. Lakukanlah kegiatan berikut agar kalian dapat menerapkan ilmu biologi yang kalian peroleh dalam kehidupan. Kalian tentu pernah minum yogurt? Seperti yang kalian ketahui, yogurt merupakan minuman yang baik untuk kesehatan sebab mengandung bakteri-bakteri yang melindungi tubuh dari bakteri penyebab penyakit. Untuk membuat yoghurt diperlukan bahan berupa susu sapi layak minum, gelas plastik, termometer, dan lemari es. Yogurt dapat diperoleh dengan melakukan fermentasi susu menggunakan biakan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococus thermophilus. Tahap pertama, susu dipanaskan pada suhu 90oC. Hal ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi dan merupakan kondisi yang baik untuk inokulasi bakteri. Selain itu, perubahan kasein karena pemanasan akan memberikan hasil akhir yang baik dengan kondisi yang seragam. Selanjutnya pada tahap yang kedua, susu didinginkan menjadi 43oC. kemudian diinokulasi dengan 2% biakan starter campuran Lactobacilus bulgaricus dan Streptoccocus thermophilus. Suhu campuran tersebut di biarkan selama 3 jam hingga diperoleh keasaman yang diinginkan (0.35-0.95)%. Usahakan pH pada kemasaman mencapal pH 4.5. Produk didinginkan hingga suhunya menjadi 5oC. Selanjutnya, kalian dapat mengemas produk yoghurt. b. Bakteri yang merugikan Bakteri dikatakan merugikan karena menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan atau menghasilkan toksin. 1. Bakteri penyebab penyakit pada manusia a. Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC. 171b. Mycobacterium leprae, penyebab penyakit lepra. c. Salmonella typhosa, penyebab penyakit tifus. d. Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri. e. Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru. f. Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis (raja singa). g. Klebsiella pneumoniae penyebab infeksi saluran pernapasan h. Meningococcus, penyebab meningitis, yaitu penyakit radang selaput otak (meninges). i. Neisseria gonorrhoea, penyebab penyakit kencing nanah. j. Vibrio cholerae, penyebab penyakit kolera. k. Bacillus anthracis, penyebab penvakit antraks. 2. Bakteri penyebab penyakit pada hewan a. Campylobacterfetus sp, penyebab keguguran pada sapi, kambing, serta radang usus manusia. b. Bacillus anthracis, menyebabkan penyakit antraks pada temak. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan adalah dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan badan (mandi dan mencuci tangan sebelum makan), melakukan olahraga secara teratur, makan makanan bergizi, dan istirahat. 3. Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan a. Agrobacterium tumefaciens, penyebab tumor pada tumbuhan dikotil. b. Pseudomonas cattleyae, rnenyerang tanaman anggrek. c. Pseudomnonas solanacearum, menyerang tanaman pisang. d. Bacterium papaye, menyerang tanaman pepaya. 4. Bakteri penghasil toksin a. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan racun asam bongkrek pada tempe bongkrek. 172 b. Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinurn pada makanan kaleng yang sudah rusak. c. Leuconostoc mesentroides, menyebabkan makanan berlendir. Keanekargaman bakteri Bakteri sangat beragam dan sangat banyak jumlahnya. Baru sekitar 0.1% anggota bakteri yang telah diketahui dari jumlah spesies yang diperkirakan sekitar 3 juta spesies. Oleh karena itu peluang penemuan spesies baru dari bakteri termasuk di Indonesia masih terbuka luas. Hal ini terbukti bahwa baru-baru ini 6 spesies baru bakteri ditemukan oleh Dr. Puspita Lisdayanti. Keenam spesies bakteri tersebut adalah Acetobacter cibinongensis (dari daerah Cibinong), Acetobacter indonestensis (dari Indonesia), Acetobacter syzygii (dari buah sirsak), Acetobacter tropicalis dan Acetobacter bogoriensis (dari daerah Bogor), serta Kozakia baliensis (dari daerah Bali). Selain itu beberapa spesies bakteri baru dari genus Asaia, seperti Asaia bogariensis, ditemukan oleh peneliti Jepang. Asaia ialah salah satu bakteri yang penting untuk industri. Archaebacteria Archaebacteria tidak dikenali sebagai bentuk kehidupan lain dari bakteri hingga tahun 1977 saat Carl Woese dan George Fox menunjukkan kingdom ini melalui analisis RNA. Archaebacteria merupakan makhluk hidup tertua (rchae = purba) yang hidup di bumi. Mereka termasuk makhluk hidup prokariotik uniseluler. Archaebacteria berbeda dari Eubacteria dalam hal dalam hal pelipatan 16SrRNA dan dalam hal komposisi membran plasma serta dinding selnya. Dinding sel Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan, meskipun secara struktural mirip prokariotik uniseluler. Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan. Beberapa spesies dapat dalam bentuk set tunggal, sedangkan jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni. Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner), membentuk tunas, atau fragmentasi. Archaebacteria sering disebut makhluk hidup ekstrimofil karena mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem. Misalnya di mata air panas dan di dasar samudra. Semua anggota Archaebacteria merupakan makhluk hidup non patogen. Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. kingdom ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu metanogen, ekstrem halofil, dan termoasidofil. 173 1. Metanogen Ciri khas makhluk hidup metanogen ialah memiliki kemampuan menggunakan hidrogen untuk mereduksi karbon dioksida menjadi gas metan. Dari reaksi tersebut, dihasilkan energi. Reaksinya adalah sebagai berikut. CO2 + 4H2 CH4 + 2H20 + energi karbon hidrogen metan uap air dioksida (Brock Biology of microorganisms, 2006) Gambar 2.29. Methanobrevibacterrium ruminantium dan Methanosarcina barkerii. Bakteri hidup di lingkungan yang anaerob, seperti dasar rawa-rawa, tempat penampungan limbah, dan saluran pencernaan hewan, termasuk manusia. Di dalam saluran pencernaan sapi, mereka (Brock Biology of microorganisms, 2006) Gambar 5.28. Keragaman morfologi metanogen. 174 menguraikan selulosa sehingga memungkinkan sapi memperoleh nutrisi dari tumbuhan. Dalam industri, metanogen digunakan untuk mengolah limbah dan menjemihkan air. Contoh Archaebacteria metanogen, antara lain Methanopyrus, Methanobrevibacter, dan Methanococcus. 2. Ekstrim Halofil Makhluk hidup kelompok ekstrim halofil mampu hidup di lingkungan yang salinitasnya sangat tinggi (10 kali salinitas air laut), seperti makanan yang diasinkan. Makhluk hidup ini menggunakan garam untuk membentuk ATP. Contoh anggota kelompok ini adalah Halobacterium halobium. Di dalam membran plasma Halobacterium halobium. terdapat pigmen rodopsin yang disebut bakteriorodopsin. Bakteriorodopsin bertanggung jawab terhadap proses pembentukan ATP pada spesies tersebut. Contoh lain Halobacteroides holobius. (Brock Biology of microorganisms, 2006) Gambar 5.30. Habitat Arkea halofilik. 1753. Termoasidofil Anggota kelompok ini dapat ditemukan di lingkungan yang sangat masam dan bersuhu tinggi. Mereka dapat hidup di lingkungan yang bersuhu 110°C dengan pH di bawah 2, misalnya di bawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudra. Sebagian besar kelompok ini merupakan makhluk hidup anaerob yang menggunakan belerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen. Contohnya adalah Sulfolobus solfataricus dan Sulfolobus acidocaldarius. (Brock Biology of microorganisms, 2006) Gambar 5.31.Daerah termofil tampat hidup archaea. 176 Beberapa bakteri ditemukan merugikan di bidang pertanian karena dapat merusak pertumbuhan tanaman, diantaranya adalah: 1. Pseudomonas syringae pv. Tomato 2. Ralstonia solanacearum pada tanaman pisang 3. Xanthomonas campestris pv glycine Rangkuman Virus berukuran mikroskopis, makhluk hidup metagenesis (peralihan mahkluk hidup dan benda mati), bentuknya kompleks, mempunyai asam nukleat (DNA atau RNA) sebagai bahan inti. Virus merupakan salah satu faktor penyebab penyakit, contohnya HIV, influenza, flu burung, mosaik tembakau, dan virus kentang. Virus melakukan reproduksi dengan proliferasi secara daur litik dan daur lisogenik. Daur litik terdiri dari 5 fase, yaitu fase adsorpsi, penetrasi, replikasi, perakitan, dan lisis. Sedangkan daur lisogenik akan membntuk profag. Pada daur litik, sel inang akan mati karena terjadi penguasaan inti sel inang oleh virus. Sedangkan pada daur lisogenik, sel inang tidak mati karena inti sel inang dan sel virus bergabung membentuk profag. Pada umumnya, virus menyebabkan berbagai penyakit pada makhluk hidup. Namun, beberapa virus sengaja dibudidayakan manusia untuk tujuan tertentu, yaitu meningkatkan kesejahteraan manusia. Diantaranya adalah bakteri yang mengandung profag bermanfaat untuk pengobatan berbagai macam penyakit, untuk membuat interferon dari virus melalui rekayasa genetika, untuk membuat vaksin (mikroorganisme yang dilemahkan sehingga sifat patogenitasnya hilang, akan tetapi sifat antigenitas tetap), dan untuk membuat peta kromosom. Makhluk hidup prokariotik merupakan makhluk hidup yang belum memiliki membran inti sel sehingga bahan asam nukleatnya tersebar di dalam sitoplasma. Umumnya prokariotik merupakan makhluk hidup bersel tunggal, tetapi ada yang membentuk rantai, filamen, atau koloni. Berdasarkan struktur ribosomnya, prokariotik dibagi menjadi dua kingdom, yaitu: Eubacteria dan Archaebacteria. Eubacteria merupakan bakteri yang kita kenal pada umumnya. Sebagian besar merupakan makhluk hidup heterotrof, meskipun ada juga yang merupakan makhluk hidup fotosintetik dan kemotrof. Eubacteria hidup secara aerob ataupun anaerob. Anggota kingdom ini Next >