< Previousvi Ilmu Kesehatan 4.5. Pemeliharaan Kesehatan Paru-paru………………….. 94 Bab 5. Ginjal dan Ekskresi ……………………………................. 99 5 Sistem Ekskresi 100 5.1. Ginjal …………………………………………………….. 101 5.2. Fungsi Ginjal 109 5.3. Mekanisme Pengaturan Kadar Air Tubuh 113 5.4. Regulasi Kadar Ion Natrium ( Sodium ) 114 5.5. Penyakit dan Ketidaknormalan Ginjal 115 Bab 6. Syaraf dan Koordinasi ................................................... 123 6. Sistem Koordinasi ...................................................... 124 6.1. Sistem Syaraf ............................................................. 124 6.2. Neuron Sensoris dan Motoris ..................................... 127 6.3. Sinapsis ...................................................................... 128 6.4. Sel Glia ....................................................................... 128 6.5. Klasifikasi Sistem Syaraf ............................................ 129 6.6. Klasifikasi Sistem Syaraf 129 6.7. Lengkung Refleks 134 6.8. Kelelahan Syaraf 135 Bab 7. Alat Indera dan Rangsangan ......................................... 139 7. Sistem Indera ............................................................. 140 7.1. Struktur dan Fungsi Alat Indera Penglihatan (Mata) .. 140 7.2. Mekanisme Penerimaan Rangsang Cahaya 141 7.3. Kelainan Gangguan penglihatan 142 7.2. Struktur & Fungsi Alat Inder Pendengaran (Telinga) 144 7.3. Indera Keseimbangan 146 7.4. Struktur dan Fungsi Alat Indera Pembau (Hidung) .... 146 7.5. Struktur dan Fungsi Alat Indera Pengecap (Lidah) .... 147 7.6. Struktur dan Fungsi Alat Indera Peraba (Kulit) .......... 148 7.7. Pemeliharaan Kesehatan Indera ............................. 150 7.8. Perawatan Luka pada Kulit 150 Bab 8. Hormon dan regulasi ………...…………………………… 153 8.. Sistem Endokrin ………………………………………... 154 8.1. Hipotalamus …………………………………………….. 154 8.2. Kelenjar Pituitaria (Hipofise) ……………………...…… 154 8.3. Kelenjar Tiroid …………………………………………. 159 8.4. Kelenjar Paratiroid .................................................... 161 8.5. Kelenjar Adrenal ....................................................... 162 8.6. Ovarium .................................................................... 164 8.7. Pankreas .................................................................. 165 8.8 Saluran Pencernaan ................................................. 166 8.9 Mekanisme Pengaturan Kadar Ion Kalsium ............. 166 vii Ilmu Kesehatan Bab 9. Rangka dan Otot …………………………………………... 169 9. Sistem Rangka 170 9.1. Rangka Sumbu ……………………………………….. 172 9.2. Rangka Anggota Badan…………………………….... 174 9.3. Persendian 176 9.3. Otot 181 9.4. Pengaturan KadarIon Kalsium dalam Darah 177 9.5. Pemeliharaan Kesehatan Rangka 178 9.6. Makanan untuk Pertumbuhan Tulang 179 9.7. Cidera, Kelainan, dan Penyakit pada Rangka 179 Bab 10. Gizi dan Kesehatan ……………………………………… 187 10. Gizi ……………………………………………………… 188 10.1. Karbohidrat 189 10.2 Lemak 189 10.3. Protein 189 10.4. Vitamain 191 10.5 Mineral 192 10.6. Serat Kasar 192 10.7. Air 194 10.8. Makanan Sehat dan Bergizi 194 10.9. Pengukuran Status Gizi 195 Bab 11. Kesehatan Reproduksi ................................................ 221 11 Sistem Reproduksi 222 11.1 Sistem Reproduksi Laki-Laki .................................... 222 11.2. Sistem Reproduksi Wanita ..................................... 225 11.3. Siklus Reproduksi ………………………………... 228 11.4. Hormon-hormon Reproduksi Wanita ……………….. 235 11.5. Kehamilan dan Melahirkan ………………………….. 237 11.6. Tumbuh Kembang Remaja ………………………….. 239 11.7. Seks dan Seksualitas 241 11.8. Perilaku Seksual 242 11.9. Kesehatan Reproduksi 244 11.10 Pengaturan Kehamilan ( Keluarga Berencana ) 244 11.11 Koontrasepsi 245 11.12 Penyakit Menular Lewat Hubungan Seksual 247 BUKU JILID 2 Bab 12. Olahraga dan Kesehatan ............................................. 255 12. Apakah Olahraga Itu?............................................... 256 12.1. Jenis Olahraga ………………………………………… 257 12.2. Cara Melakukan Olahraga …………………………… 259 12.3. Manfaat Olahraga …………………………………… 264 viii Ilmu Kesehatan Bab 13. Kesehatan Masyarakat ………………………………….. 275 13. Batasan Pengertian Kesehatan Masyarakat ……..... 276 13.1. Sanitasi Lingkungan 282 13.2. Pemberantasan Penyakit 282 13.3. Promosi kesehatan 283 13.4. Pengembangan Rekayasa Sosial dalam rangka Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ….................. 290 13.5. Pencegahan dan Penanggualangan Penyakit 291 Bab 14. Kesehatan Lingkungan ............................................... 299 14.1. Pengertian Kesehatan Lingkungan ………………..... 300 14.2. Masalah Kesehatan Lingkungan 302 14.3. Sanitasi Lingkungan 305 14.4. Upaya Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup 334 14.5 Penyakit-Penyakit Lingkungan 335 Bab 15. Kesehatan dan Keselamatan Kerja ………………….. 341 15. Batasan Kesehatan Kerja ……………….................. 342 15.1. Diterminan Kesehatan Kerja ……….......................... 344 15.2. Kemampuan Kerja ………………………………........ 347 15.3. Faktor Fisik dalam Bekerja ………………………...... 345 15.4. Faktor Fisik dalam Bekerja ……………………… 350 15.5. Faktor Manusia dalam Bekerja 355 15.6. Ergonomi 356 15.7. Psikologi Kerja 358 15.8. Kecelakaan Kerja 359 15.9. Tujuan Pengawasan Kesehatan Kerja & Lingkungan Kerja 362 Bab 16. Penyakit Menular dan Tidak Menular ………………... 367 16.1 Pengertian Penyakit ………………………………….. 368 16.2. Mekanisme Terjadinya Penyakit .............................. 368 16.2. Cara Penyakit Masuk ke Dalam Tubuh …………….. 372 16.3. Pengertian dan Peranan Epidemiologi ..................... 377 16.4. Imunisasi ………………………………………………. 379 16.5. Penyakit Tidak Menular ........................................... 381 16.4. Penyakit Menular 387 16.6. Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit ……….. 392 16.9. Usaha-usaha menjauhkan diri dari penyakit-penyakit .................................................................... 395 16.10.. Pengobatan Penyakit ……………………………….... 395 16.11. Penyakit-penyakit Menular …………………………... 395 Bab 17. Obat, Narkotika, dan Penyalahgunaan Obat ....…….. 401 17. Obat ……………………………………..... 402 17.2. Penyalahgunaan Obat ........................................................ 410 17.2. Minuman Keras .................................................................. 431 17.3. Penyalahgunaan Obat ……………………………….. ......... 401 17.3. Nikotin …………………………………………........................432 17.5. Memahami Efek Ketergantungan Narkoba ……….............. 499 17.6. Memahami Efek Ketergantungan Narkoba ..........................427 17.6. Hukum dan Narkoba ............................................................431 17.7. Narkotika .....................................................................417 17.8. Faktor & akibat Narkotika .....................................................430 17.9. Berbagai Alasan Memakai Narkoba …………………............428 Lampiran A. Daftar Pustaka …………………………………………… Lampiran B. Glossari …………………………………………………. Lampiran C. Daftar Singkatan………………………………………… Bab 12: Kesehatan Olahraga 255 Berapa kali anda kuat lari mengelilingi lapangan sepakbola, 1, 3, 5 atau 15 kali. Ketahanan lari merupakan salah satu manfaat olahraga bagi tubuh. Manfaat lainnya yang sangat berharga yaitu tubuh menjadi sehat dan kuat. Ingat kata pepatah kuno “Mensana in corpora sano” Pada bab ini akan dipelajari tentang: Olahraga sumber kesehatan Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan setelah berolahraga Manfaat olahraga Olahraga menguatkan jantung Olahraga mempertinggi vitalitas paru-paru Olahraga mengurangi berat badan ▲ Gambar 12.1. Berolah secara teratur dan terukur menyehatkan badan Bab 12: Kesehatan Olahraga 256 12. Apakah Olahraga itu? Apakah olahraga itu? Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Olahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari. Dengan majunya dunia teknologi memudahkan semua kegiatan sehingga menyebabkan seseorang menjadi kurang bergerak (hypokinetic), seperti penggunaan remote kontrol, komputer, lift dan tangga berjalan, tanpa dimbangi dengan aktifitas fisik yang akan menimbulkan penyakit akibat kurang gerak. Gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja (sedentary) dan kurang gerak ditambah dengan adanya faktor risiko, berupa merokok, pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit tidak menular, seperti: penyakit jantung, pembuluh darah, tekanan darah tinggi, kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan. Olahraga telah menjadi bagian hidup dari sebagian besar masyarakat Indonesia, baik di kota besar maupun di pelosok pedesaan. Orang yang mempunyai gaya hidup tidak merokok, berolahraga secara teratur, dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali lebih tinggi terhindar dari penyakit jantung dan stroke daripada yang bergaya hidup sebaliknya. Faktor kegemukan, kurang gerak, riwayat keluarga terkena penyakit kardiovaskular, serta penyakit diabetes mempunyai risiko terkena penyakit jantung koroner empat kali lebih tinggi dibanding yang tidak menderita diabetes. Pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) bertujuan agar masyarakat terhindar dari penyakit-penyakit tersebut menjadi bergerak agar sehat dan bugar. Oleh karena itu kegiatan aktifitas fisik/latihan fisik dan atau olahraga perlu menjadi gerakan masyarakat. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Apakah Aktifitas Fisik Itu? Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori). Dalam kegiatan sehari-hari setiap orang (individu) melakukan berbagai aktifitas fisik. Bab 12: Kesehatan Olahraga 257 Aktifitas fisik tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori) dalam tabel 1 berikut: Tabel 1. Jenis aktivitas fisik dan jumlah kalori yang dikeluarkan No Aktifitas Fisik Kalori Yang Dikeluarkan 1. Cuci Baju 3,56 Kcal/menit 2. Mengemudi Mobil 2,80 Kcal/menit 3. Mengecat Rumah 3,50 Kcal/menit 4. Potong Kayu 3,80 Kcal/menit 5. Menyapu Rumah 3,90 Kcal/menit 6. Jalan Kaki (kec. 3, 5 Mil/jam) 5,60 – 7 00 Kcal / menit 7. Mengajar 1,70 Kcal/menit 8. Membersihkan Jendela 3,70 Kcal/menit 9. Berkebun 5,60 Kcal/menit 10. Menyetrika 4,20 Kcal/menit 12.1. Jenis Olahraga ▲ Gambar 12.2. Bersepeda merupakan olahraga santai Bab 12: Kesehatan Olahraga 258 12.1.1. Olahraga aerobik Olahraga aerobik adalah olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Sebagai contoh olahraga aerobik adalah gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang, dan bersepeda. Olahraga aerobik merupakan latihan intensif yang menggerakkan dua tangan dan kedua kaki seperti jogging, bulu tangkis, berenang gaya krol (bukan gaya katak), bersepeda aktif (bukan sepeda statis). Latihan ini dimulai dengan pemanasan selama 5 menit kemudian diikuti latihan pokok dengan mengukur maksimum detak jantung menuju pencapaian 200 dikurangi usia yang sedang berlatih per menit (DNM). Latihan ini dilakukan selama 20 menit, namun bila dilakukan setiap hari atau bila tidak ada waktu boleh dilakukan 3x30 menit per minggu. Senam aerobik telah menjadi sangat populer di Indonesia. Dahulu, kaum pria menganggap senam aerobik adalah olahraga untuk wanita saja dan menganggapnya kurang bermanfaat. Tetapi kini, baik pria maupun wanita, bersama-sama melakukan senam aerobik demi kebugaran dan kegembiraannya. Senam tersebut diiringi dengan musik kesenangannya dan irama musik menjadi panduan dari gerakan yang dilakukan. Mereka yang dahulu mengira senam aerobik merupakan olahraga ringan, setelah melakukannya sendiri merasa bahwa senam aerobik keras intensitasnya sehingga mereka menghargai seperti olahraga lain yang juga cukup keras intensitasnya. Dalam rangka meningkatkan kebugaran/kesegaran jasmani karyawan/karyawati mengadakan senam aerobik. 12.1.2. Olahraga anaerobik Olahraga anaerobik adalah olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai contoh angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan, dan bulu tangkis. Merupakan latihan olahraga yang dipakai oleh para atlet olahragawan untuk meningkatkan masa otot dan non-endurance sifatnya, seperti angkat beban dalam meningkatkan masa otot. American Heart Association (2007) menganjurkan angkat beban hendaknya dilakukan setelah latihan aerobik dan hanya sebagai pelengkap sifatnya untuk penampilan yang baik bagi tubuh kita. Latihan aerobik dan anaerobik hendaknya dilakukan secara teratur dan tidak usah berlama-lama sehingga over-exchausted Bab 12: Kesehatan Olahraga 259 yang malah berbahaya karena dapat menimbulkan serangan jantung mendadak. Latihan anaerobik dan aerobik juga bekerja untuk meningkatkan daya kerja dari organ jantung terutama dalam meningkatkan volume kedua ventrikel kiri dan kanan dari organ jantung dengan latihan aerobik, atau memperbaiki kekuatan otot myocardial jantung dengan latihan anaerobik Terutama latihan aerobik akan memperbaiki endurance, dan bila latihan ini dilakukan oleh orang yang sudah lanjut usia, akan memperbaiki keadaan fisiknya dan juga mencegah agar tidak pelupa. 12.2. Cara Melakukan Olahraga Olahraga yang baik dan benar yaitu olahraga yang dilakukan secara teratur dan terukur. Lakukan olahraga sekurang-kurangnya 30 menit perhari dengan baik dan benar agar bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Sebagai contoh: Turun dari bus lebih awal menuju tempat kerja yang kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang berhenti di halte yang menghabiskan kira-kira 10 menit berjalan kaki menuju rumah. Membersihkan rumah selama 10 menit, dua kali dalam sehari ditambah 10 menit bersepeda. Berdansa selama 30 menit. Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum terbiasa dapat dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap. Olahraga dianjurkan minimal 30 menit, lebih lama akan lebih baik. Olaharaga dapat dilakukan dimana saja, tetapi tetap dengan memperhatikan lingkungan yang aman dan nyaman, bebas polusi, tidak menimbulkan cidera, misalnya: di rumah, sekolah, tempat kerja, dan tempat-tempat umum (sarana olahraga, lapangan, taman, tempat rekreasi). Pilihlah olahraga yang digemari, aman, mudah, dan murah. Dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan 5-10 menit, diikuti dengan latihan inti minimal 20 menit dan diakhiri dengan pendinginan selama 5-10 menit. 12.2.1. Waktu Latihan Latihan olahraga hendaknya dilakukan pada udara terbuka dan bebas polusi, atau bila tidak, lakukanlah di ruang tertutup yang Bab 12: Kesehatan Olahraga 260 temperatur ruangannya dapat diatur. Lakukanlah setiap sore hari minimal 30 menit. Kenapa demikian? Menurut penyelidikan di Framingham USA, di Inggris, Belgia, National University of Singapore dan di Jepang bahwa serangan jantung frekuensinya banyak terjadi antara pukul 06.00–12.00 siang. Kenapa hal ini bisa terjadi? Beberapa faktor yag menjadi penyebab di antaranya adalah adanya circardian hormone adrenalin yang banyak bersirkulasi dalam tubuh pada pagi mulai pukul 04.00–09.00. Juga aktivitas fibrinolitic yaitu zat pengencer darah dari tubuh sendiri pada pagi hari aktivitasnya menurun sehingga darah relatif akan lebih kental pada pagi hari. Menurut laporan terakhir Dr Peter Kokkinos dari Veterans Affairs Medical Center dan dimuat di majalah kedokteran Circulation, Januari 22 2008, pada 15.660 orang pria veteran yang menderita atau tidak menderita penyakit cardiovaskuler, setelah melakukan tes treadmill, diperoleh hasil bahwa latihan fitness dapat mengurangi angka risiko kematian (mortalitas) sampai 70%. Selamat berlatih.(*) Dr D Amidi SpJP Klinik Plaza Indonesia Perlindungan terhadap penyakit jantung, stroke, diabetes, kegemukan, hipertensi, penurunan memori, kanker kolon, patah tulang, dan depresi pada pria dapat dilakukan dengan berolahraga. Tapi bagi yang perlu ekstra motivasi harus mempertimbangkan manfaat tambahan bagi prostat dan seksualitas mereka. Pernyataan tersebut adalah hasil laporan Harvard Men’s Health Watch 12.2.2. Persiapan Sebelum Olahraga Pilih kegiatan olahraga yang nyaman. Apakah yoga, berlari, bersepeda, atau olahraga lain, melakukan sesuatu yang disenangi akan membantu kita tetap mengikuti program. Jangan membiarkannya menjadi suatu kebiasaan. Mengganti kegiatan bila dibutuhkan untuk tetap bermotivasi. 1. Sebaiknya sebelum melakukan olahraga dilakukan pemeriksaan pendahuluan untuk menentukan dosis yang aman dan jenis olahraga yang cocok dengan tes pembebanan terutama bila terdapat keluhan seperti sering pusing, sesak nafas, nyeri dada. Berpenyakit seperti jantung koroner, asma, kencing manis, hipertensi, dll. Berusia diatas 30 tahun. 2. Sebaiknya gunakan pakaian dan sepatu olahraga yang sesuai dan nyaman. Next >