< Previous421BAB VIDESAIN PRODUKSI KRIYA KAYUA.WAWASAN DESAIN PRODUKDesain produk atau dalam bahasa keilmuan disebut juga Desain Produk Industri adalah sebuah bidang keilmuan atau profesi yang menentukan bentuk / fom dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar sesuai dengan pemakaianya dan sesuai dengan kemampuan proses produksinya pada industri yang memproduksinya. Sebagai contoh : Desainer produk mendesain kursi tidak hanya agar kusi tersebut tampak bagus tetapi juga agar nyaman diduduki dan mudah untuk diproduksi.Tujuan dasar dari segala upaya yang dilakukan oleh / sebuah team desainer produk dalam kerjanya adalah untuk membuat hidup lebih nyaman, menyenangkan, dan efisien. Kursi kantor yang nyaman, pisau dapur yang nyaman dipakai oleh orang berusia lanjut danmainan yang aman dimainkan dan dapat merangsang anak-anakuntuk belajar adalah contoh-contoh hasil kreasi para desainer produk yang dihasilkan dengan mempelajari manusia pada saat melakukan aktivitasnya dalam kerja, dirumah, ataupun dilaain tempat. Dengan mempelajari bagian-bagian produk yang langsung beriteraksi dengan manusia pemakainya trsebut, diharapkan selain dapat dihasilkanproduk-produk yang nyaman terhadap penggunaannya jugaamanterhadap lingkungan. Pada akhirnya dari sentuhan seorang / team desainer produk lahirlah sebuah produk yang elegant yangmembuat masyarakat ingin untuk membelinya.422Para desainaer produk juga dapat bekerja diluar lingkup sebuah produk, meliputi packaging, pameran, interior, dan pada beberapakasus, corporate identity. Lebih jauh, dengan teknologi Informasi yang semakin berkembang menjadi komplek, desainer produk juga dapat bekerja untuk menyederhanakan software yang menjalankanberbagai macam produk.Seorang desainer produk dibekali dengan pola piker untuk mencari jalan yang lebih baik dan inovatif untuk mengerjakan sesuatu.Mereka melakukan pendekatan pada kerjanya sebuah systempemecahan masalah dengan mengajukan pertanyaan “ bagaimana orang ingin melakukan perjalanan ? “ Dan bukan langsungmenyatakan “ Ayo kita bikin mobil lagi “.Untuk menjawab pertanyaan semacam itu, desainer produkmengembangkan dan menjelajahi ruang lingkup aleternatif yang lebar melalui gambar dan model, kemudian menyempitkan desainya secara terarah dengan melalukan seleksi alternative melalui tes tolak ukur kebutuhan kebutuhan pengguna akan manufaktur.Istilah desain produk muncul pada awal abad 20 sebagaipendeskripsian dari proses pendahuluan secara kreatif yangdilakukan oleh artis individu terhadap barang-barang yang diproduksi secara missal. Untuk mengatasi rumitnya sebuag produksi missal, desain produk bekerja sama dengan profesi lain yang terlibat untuk mnghasilkan, mengembangkan, dan memanufaktur produk. Profesi tersebut diantaranya adalah ahli marketing, mekanik, teknisi desain manufaktur dan programmer software. Bersama dengan spesialis ilmu factor manusia, desainer produk menyelenggarakan tes daya guna produk untuk membuat produk-produk lebih efisien untukmemproduksi dan mudah untuk di rakit, diperbaiki dan didaur ulang.Desain produk menghubungkan pengetahuan tentang tehnologi dan seni visual dengan pengetahuan tentang manusia. Sebagaipelengkap dari pemahaman secara umum tentang sains fisika, prinsi-prinsip teknik, ergonomic,, estetika, dan material dan prodes, desainer produk harus memiliki dasar yang kuat dalam ilmu pengetahuan social, seperti psikologi, sosiologi dan anthropologi dan senikomunikasi, seperti fotografi, video, cetak, dan media elektronik.Keahlian yang harus dimiliki dan harus dipunyai oleh seorangdesainer meliputi : Keahlian memecahkan masalah secara kreatif, Kemampuan untuk menuangkan konsep dengan sketsa cepat.Ilmu(desain produk – seperti yang tersebut diatas)1.Intelectual (kemampuan barfikir ilmiah, kreatif-alternatif-inovatif)2.Talenta (konsep produk, gambar, model, computer)3.Participatif(konsep pemecahan masalah, rencana dan review,mengambil keputusan)4.Speak Up (mampu mengutarakan pendapat)5.Open Mind (mampu menerima perubahan dan masukan)423Desainer produk mempunyai kesempatan bekerja dalam area kerja yang luas dalam berbagai macam dan tingkatan industri seperti desaintransportasi, produk medis,elektronik, special effect untuk industrihiburan, animasi computer, desain furniture, dan desain lingkunganmeliputi interior bangunan dan sign.Pada dasarnya lingkungan kerja yang memberikan keempatan bagidesainer produk terbagi menjadi 3 tingkat:a.Tingkat produksiIndustri manufaktur (pabrik, bengkel– karoseri) mengambilperanan besar dalam tingkat ini.Fungsi kerja seorang desainer produk pada tingkat ini adalah:-drafter-product engineering-product planning-material adviser-detail design-packaging development baik untuk display atau untukshipment (pengiriman)424b.Tingkat perantaraDisini yang banyak terlibat adalah industri trading, industri yang menghubungkan antara produsen dan konsumen dan suppliernya (pabrik) dimana produk itu dibuat dan dimanufaktur, dan industri konsultan desain. Untuk konsultan desain, pada beberapa kasus, lingkup kerja mereka terkadang juga berada pada tingkatprincipal.Fungsi kerja seseorang desainer product pada tahap ini adalah :-Drafter-Packaging development untuk display-Ergonomic conseptc.Tingkat PrincipalDalam tingkat ini, industri yang terlibat beraneka ragam, mulai daritook ( yang memiliki desainer sendiri ), konsultan desain, bahkan kadang-kadang juga menjadi satu dengan industri manufakturapabilaIndustri manufaktur itu juga memiliki jalur langsung yang berhubungan dengan konsumen akhir ( end user ).Ditingkat ini proses yang memiliki peranan utama adalahperencanaan sebuah produk mulai awal, dimana konsep guna, konsep produksi, sampai konsep marketing terlibat secara intens. Fungsi kerja seorang desainer produk juga pada tingkat ini adalah :-Product consept ( studi kelayakan, trend )-Market consept and development ( segment-target-positioning)-Product planningSebenarnya ada satu tingkat lagi yang tidak terkait dan sedikit hubungannya dengan 3 tingkat diatas yaitu Tingkat Edukasi dan Riset Ilmiah,Dimana pada tingkat ini fungsi kerja utama adalah sebagaipendidik atau peneliti Ilmiahyang banya bernaung dibawahUniversitas dan Institusi PendidikanB.PROSES DESAINDisain, merupakan suatu proses yang dapat dikatakan seumur dengan keberadaan manusia di dunia. Hal ini, seringkali tidak kita disadari. Akibatnya, sebagian dari kita berpendapat seakan-akandisain baru dikenal sejak masa modem, dan merupakan bagian dari kehidupan modern. Selain itu, ada juga kerancuan pendapat yang berkait dengan siapa yang lebih berhak atas suatu proses disain. Banyak disainer mengatakan bahwa proses disain, sesuai 425dengan sebutannya, merupakan milik dari profesi disainer.Sebaliknya, para enjiner berpendapat demikian pula. Bagian ini, menjelaskan berbagai bahasan yang berkait dengan proses disaindan para pelakunya.a.Manusia sebagai makhluk berakalManusia dikaruniai kemampuan sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal.Sejak manusia Nadir di muka bumi,kemampuan akalnya terus berkembang. Kemampuan akalinilah yang memungkinkan manusia sebagai makhluk hidup dapat bertahan, berkembang, memperbaiki tingkatkehidupannya, dan bahkan memperbaiki lingkungkehidupannya. Sejak awal keberadaannya, manusia selalu berusaha untuk melengkapi dan memperbaiki pemenuhankebutuhan hidupnya. Berbagai kebutuhan hidupnya itu, pada dasarnya dibagi menjadi : 1.Kebutuhan hidup yang bersifat utama dan sangat penting; disebut kebutuhan primer.Kebutuhan hidup yangdimasukkan ke dalam kategori ini, bersifat sama sekali tidak dapat ditinggalkan, dan mutlak harus dipenuhi;karena berkait langsung dengan mati-hidupnya manusia. Jika kebutuhan hidup ini tidak dipenuhi, maka manusia tidak akan dapat mempertahankan hidupnya dan manusia akan mati. Bahkan, jika dalam skala yang lebih besar, dapat berakibat manusia punah. Karenanya, dalamkehidupan manusia, kebutuhan hidup yang bersifat utama ini mempunyai prioritas tertinggi dan bersifat mutlak harus dipenuhi. Misalnya : pemenuhan kebutuhan makan dan minum.2.Kebutuhan hidup yang bersifattidak utama; disebutkebutuhan sekunder. Kebutuhan hidup yang termasuk ke dalam kategori ini, bersifat tidak berpengaruh secaralangsung kepada mati-hidupnya manusia. Meskipunkebutuhan ini dapat dikatakan penting, tetapi jikakebutuhan hidup ini tidak dipenuhi, manusia masih dapat mempertahankan hidupnya, dan belum tentu akan mati (belum tentu akan punah). Karenanya, dalam kehidupan manusia, kebutuhan hidup yang bersifat tidak utama ini mempunyai prioritas sedang; dan bersifat tidak selalumutlak harus dipenuhi. Misalnya : pemenuhan kebutuhanyang berkait dengan tempat tinggal, alas kaki, pelindung tubuh, pakaian, kemeja, senjata.3.Kebutuhan hidup yang bersifat pelengkap hidup dankesenangan; disebut kebutuhan tersier. Kebutuhan hidup yang termasuk ke dalam kategori ini, bersifat sama sekali tidak berpengaruh apapun terhadap hidup atau mati426manusia. Jika kebutuhan hidup ini tidak dipenuhi, tidak ada pengaruhnya terhadap hidup atau matinya manusia.Karenanya, dalam kehidupan manusia, kebutuhan hidup yang bersifat pelengkap hidup ini mempunyai prioritas terendah. Misalnya pemenuhan kebutuhan yang berkaitdengan keindahan, tartan, musik, kesenian, permainan.Manusia sebagai makhluk yang berakal, pada tahap awalnya, selalu mengutamakan pemenuhan kebutuhan yang lebih mengarahkepada kebutuhan utama (primer). Tetapi pada tahap-tahapselanjutnya, sesuai dengan perkembangan jaman, teknologi, dan ilmu pengetahuan, serta tingkat kehidupannya; manusia lalu.berusaha melengkapi kebutuhan hidupnya dengan berbagaikebutuhan lainnya yang bersifat tidak penting (sekunder). Bahkan, akhirnya juga banyak memenuhi berbagai kebutuhan yang sama sekali tidak penting, yakni berbagai kebutuhan yang sebenarnya termasuk ke dalam kategori pelengkap kehidupan dan kesenangan semata. Semua ini, sesuai dengan sifat manusia itu sendiri, yang karena kemampuannya untuk menggunakan akalnya, manusiaselalu berusaha untuk hidup dengan cara-cara yang lebih baik (dan juga lebih nyaman) dari sebelumnya. Adanya kemampuan akal, telah membuat manusia mampun berbuat lebih banyak dari waktu-waktu sebelumnya; yaitu memikirkan, merencanakan, dan membuat berbagai macam alat bantu yang sangat berguna bagi pemenuhan kebutuhan dan kesenangan hidup manusia.Selama sejarah kehidupan manusia, telah dibuat berbagai macam alat, barang, dan benda pakai yang berkait dengan pemenuhan kebutuhan hidup manusia, yaitu kebutuhan hidup yang bersifatutama (kebutuhan primer), kebutuhan hidup yang bersifat tidakutama (kebutuhan sekunder), serta kebutuhan hidup yang sama sekali tidak penting dan hanya untuk memenuhi berbagaikesenangan saja (kebutuhan tersier). Semua itu, pada dasarnya dilakukan manusia dengan tujuan meningkatkan kualitas hidupmanusia, memudahkan berbagai kegiatan manusia, danmenyenangkan hidup manusia. Seluruh proses ini, yaitu sejakdimulai dengan memikirkan (sejak masih berupa gagas), kemudian direncanakan, dianalisis, dihitung, ditentukan, dicoba, dan akhimya dibuat; merupakan gabungan antara "proses perencanaan" (design process) dengan "proses pembuatan" (manufacturing process).Dengan demikian, proses perencanaan dan proses pembuatansuatu produk tertentu adalah suatu proses yang dapat dikatakan relatif panjang dan tidak dapat dikatakan sebagai suatu proses yang sederhana.Kenyataannya, sering kita tercengang dan tidak menyangka, bahwasuatu barang atau benda yang terlihat relatif sederhana bentuknya; yang dalam kehidupan kita sehari-hari pada masa sekarang kita 427gunakan sebagai kelengkapan hidup yang kurang pentingperannya; jika kita telusuri cara dan proses pembuatannya,termasuk sejarahnya; temyata mempunyai proses yang sangatpanjang, berbelit-belit, serta menggunakan berbagai ilmupengetahuan dan teknologi, untuk membuatnya. Contoh benda-pakai sederhana yang dimaksudkan ini, misalnya : kancing baju, pinsil, jarum, kertas, kartu telepon, sikat gigi, botol, ball point,kancing tank (retsluiting), dan sebagainya. Jika dicermati lebih teliti, benda-benda tersebut meskipun sangat sederhana, seringkalimelibatkan berbagai jenis teknologi (bahkan mungkin menggunakan teknologi paling mutakhir) untuk bisa mewujutkannya.Karena adanya berbagai proses yang diperlukan untuk muwujudkan sebuah benda/produk, maka setiap barang, produk, atau benda buatan manusia, umumnya selalu mempunyai "sejarah" (yangkemudian lebih dikenal sebagai "sejarah disain" dari suatu produk) yang berbeda-beda. Dan bentuk, hasil, dan sejarahnya, sebuah barang atau benda buatan manusia dapat ditelusuri kembali,bagaimana barang atau benda tersebut dibuat. Bahkan berdasar analisis menggunakan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi,akhirnya dapat juga diketahui berbagai sifat dan lingkung manusia yang membuat barang atau benda tersebut. Pada penyelidikan dan penggalian lokasi-lokasi (situs) prasejarah; penemuan berbagaibentuk barang dan benda buatan manusia, dapat digunakan untukmenentukan tinggi-rendahnya tingkat kebudayaan, serta tinggi-rendah tingkat penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan oleh suatu kelompok masyarakat tertentu.b.Manusia, dan disainPada jaman dahulu kala, memang belum dikenal adanya istilah "disain".Tetapi, proses disain itu sendiri, sebenarnya sudah ada sejak jaman purbakala. Yaitu, sejak manusia mulai berusahamembuat berbagai peralatan untuk menunjang kebutuhanhidupnya. Usaha untuk membuat berbagai peralatan itu, secara umum merupakan bagian dari "kebudayaan manusia". Dariberbagai telaah, juga dapat dibuktikan bahwa tinggi-rendahnyatingkat kebudayaan suatu kelompok masyarakat tertentu, juga menentukan tinggi-rendahnya tingkat kemampuan untukmelakukan proses disain secara keseluruhan. Karena tinggi-rendahnya tingkat kebudayaan manusia didasarkan kepadakemampuan manusia untuk belajar, maka faktor pendidikan juga merupakan suatu faktor yang sangat penting.Adanya kemampuan akal pada manusia, membuat manusiasecara sadar atau tidak sadar, selalu "belajar" dan menambah khazanah pengetahuannya. Segala sesuatu yang harus dipelajari lebih dahulu oleh manusia untuk dapat dilakukan, lazim disebut "kebudayaan" (culture). Sedangkan peri laku manusia itu sendiri, akhimya merupakan suatu bentuk "budaya". Dalam428perkembangan selanjutnya, secara umum manusia akhirnya juga mengenal adanya dua sifat budaya, yakni "budaya yang bersifat relatif baik" (budaya baik) dan "budaya yang bersifat relatif buruk" (budaya buruk). Perbedaan sifat di antara kedua macam bentuk budaya itu, sebenarnya sangat relatif. Pada suatu kelompokmasyarakat tertentu, "budaya baik", mungkin dapat berarti suatu "budaya buruk" bagi kelompok masyarakat lainnya. Demikianpula, sebaliknya. Tetapi, tentu saja tidak tertutup adanyakemungkinan bentuk budaya yang sifatnya sama dan berlakusecara universal bagi beberapa kelompok masyarakat.Pemahaman akan hal ini, merupakan salah satu hal yang sangat penting, dan pada saatnya nanti (yakni pada saat perencana melaksanakan proses disain), harus menjadi salah satu perhatian utama perencana.Pada bahasan selanjutnya, akan dijelaskan mengapa hal ini menjadi sangat penting.Perkembangan tata kehidupan, letak geografis, adat-istiadat,tradisi, aturan, tata krama, hukum, kekerabatan, dan pranata yang hidup di dalam lingkung suatu kelompok masyarakat tertentu, seringkali menghasilkan suatu bentuk "budaya baik" dan "budaya buruk" yang sangat berbeda dan berlawanan dengan kelompok masyarakat lainnya. Bagi suatu kelompok masyarakat tertentu, "budaya baik" dan "budaya buruk" yang hidup di dalamkalangannya, dapat sangat bertentangan (berlawanan) dengan kelompok masyarakat lainnya. Seringkali, hal ini sedemikianberlawanan, sehingga jika kedua kelompok masyarakat itudipersatukan atau dipertemukan, dapat menimbulkan gesekan(friksi) dan pertentangan yang hebat. Dengan demikian, budaya baik dan budaya buruk, dapat dikatakan menjadi bersifat sangat relatif. Hal ini, sangat penting untuk dipahami, karena dalampembuatan dan penyampaian suatu produk tertentu, bagi suatu kelompok masyarakat tertentu, mungkin tidak menimbulkanmasalah apaapa. Tetapi bagi kelompok masyarakat lainnya,mungkin produk tersebut merupakan hal yang ditabukan dan tidak dapat diterima. Sehingga dengan demikian, produk tersebuthanya dapat diterima pada suatu kelompok masyarakat tertentu saja.Kebudayaan manusia yang kita kenal sekarang, merupakan suatu hasil dari perkembangan kebudayaan manusia selama berjuta juta tahun, yang berkembang secara perlahan-lahan dengan carsevolusi. Terjadinya berbagai perbedaan itu, lazimnya diakibatkan oleh adanya perbedaan bahasa, lokasi, geografi, cara berpikir, cara memandang, serta tinggi-rendahnya tingkat penguasaanteknologi, ilmu pengetahuan, dan erat-renggangnya tingkathubungan sosial antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat lainnya.429c.Pengertian disainSejauh ini, kita belum membahas apa sebenamya yang dimaksud dengan “disain”. Istilah “disain” atau “desain” dalam ejaan bahasa Indonesia, berasal dari kata “design” dalam bahasa Inggris. Istilah disain, secara umum dapat berarti : potongan, model, moda, bentuk atau pola; konstruksi, rencana, mempunyai maksud,merencanakan; baik, bagus, atau indah bentuknya.Istilah “disain”, dalam ejaan bahasa Indonesia, merupakan suatu istilah yang dituliskan berdasar bunyi pengucapan (pelafalan) kata "design " dalam bahasa Inggris. Suku-kata “de” pada kata “design” dalam bahasa Inggris, umumnya diucapkan seperti mengucapkan sukukata Vi " dalam bahasa Indonesia. Sedangkan suku-kata"sign" pada kata "design" dalam bahasa Inggris, umumnyadiucapkan (dilafalkan) seperti mengucapkan suku-kata "sain"dalam bahasa Indonesia. Karenanya, istilah "design" dalambahasa Inggris, kemudian dituliskan menjadi "disain " dalam ejaan bahasa Indonesia, sesuai dengan bunyi pelafalannya.Istilah "desain" dalam ejaan bahasa Indonesia, kelihatannya juga merupakan suatu istilah yang dituliskan berdasar bunyipengucapan (pelafalan) kata "design" dalam bahasa Inggris, tetapi dengan sedikit perbedaan pada bunyi pengucapan (pelafalan) suku-kata "de" pada kata "design" dalam bahasa Inggris, yang dilafalkan dengan penekanan lebih banyak ke arah bunyi "e", dari pada bunyi "i". Karenanya, kemudian penulisannya dalam ejaan bahasa Indonesia, menjadi "desain".Bagaimanapun juga, kedua istilah ini, yaitu istilah "disain" atau istilah "desain", bermakna sama. Dalam buku ini, arti kedua istilah ini tidak dibedakan. Untuk selanjutnya, dalam buku ini digunakan istilah "disain", dengan pengertian yang setara dengan "desain". Kata "mendisain" atau "mendesain", mempunyai pengertian yang secara umum setara dengan merancang, merencana, merancang-bangun, atau mereka-yasa; yang artinya setara dengan istilah "to design" atau "designing" dalam bahasa Inggris. Istilah "mendisain" atau "mendesain", mempunyai makna melakukan kegiatan(aktivitas, proses) untuk menghasilkan suatu "disain".Selain istilah "disain" atau "desain", juga dikenal istilah "rencana ", "rancangan ", "rancangbangun ", dan "reka yasa " denganpengertian yang dapat dikatakan sama, setara, atau setidak-tidaknya mendekati kesamaan. Beberapa di antara istilah-istilahini, seringkali digunakan secara khas dalam bidang-bidangtertentu. Dalam hal ini, kegiatannya kemudian disebut dengan istilah "merencana", "merancang", "merancang-bangun", dan"mereka-yasa".Dalam bahasa Inggris juga dikenal adanya istilah "plan", "to plan" dan "planning"; yang maknanya secara umum dapat dikatakan setara dengan istilah "design", "to design", dan "designing"; tetapi 430dalam pengertian yang lebih luas dan mencakup lebih banyakaspek. Dalam buku ini, untuk menghindarkan kerancuan makna, selanjutnya istilah "plan" dalam ejaan bahasa Inggris, dituliskan "plan" dalam ejaan bahasa Indonesia.Jika dicermati lebih teliti, maka segera terasa bahwa terdapat semacam kesamaan makna antara istilah disain dan istilah plan. Kedua istilah tersebut, bermakna setara dengan rencana (hasil dari suatu proses merencana), rancangan (hasil dari prosesmerancang), reka yasa (hasil dari proses mereka-yasa), atau rancang-bangun (hasil dari proses merancang-bangun). Istilah-istilah ini, semuanya menunjuk kepada "hasil dari suatu proses", atau menunjuk kepada "sesuatu yang dihasilkan oleh suatuproses tertentu". Meskipun demikian, kenyataannya dalampenggunaannya, terdapat perbedaan. Istilah "disain", lebih banyak digunakan untuk menunjukkan suatu rencana atau hasil proses perencanaan yang bersifat mikro (kecil, khusus, sempit, khas,detail, rinci). Misalnya : rencana jembatan (bridge design),rencana jalan (road design), rencana rumah (house design),rencana interior (interior design), rencana produk (product design),rencana barang industri (industrial design), rencana kendaraan (automotive design), dan sebagainya. Sedangkan istilah "plan", lebih banyak digunakan untuk menunjukkan suatu rencana atau hasilproses perencanaan yang bersifat makro (luas, umum,global, menyeluruh). Misalnya : rencana strategis (strategic plan),rencana utama (master plan),-rencana manajemen (managementplan), rencana perusahaan (corporate plan), rencana proyek(project plan), rencana kota (city plan), dan sebagainya.Dengan berpegang pada penjelasan di atas, maka lazimnya,sebuah plan (rencana makro, rencana global, rencanamenyeluruh) dapat mencakup atau dapat disusun atas sejumlah disain(rencana mikro, rencana detail). Artinya, disain (rencana mikro) bisa merupakan bagian dari sebuah plan (rencana makro); tetapi bukan sebaliknya. Meskipun demikian, disain (rencanamikro) dapat juga bersifat berdiri sendiri, dan tidak berkait dengan sebuah plan (rencana makro) tertentu.Kegiatan (proses) yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu "rencana mikro" atau "disain", lazim disebut "mendisain". Dalam bahasa Inggris, disebut "designing". Sedangkan kegiatan (proses) yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu "rencana makro" atau "plan", lazim disebut "memplan". Dalam bahasa Inggris disebut "planning". Kedua istilah ini, yaitu disain dan plan, juga banyak digunakan untuk menyebut berbagai jenis "rencana" yang sifatnya abstrak, tak nyata, atau tak terlihat mata; misalnya gagas (ide), konsep,strategi, atau pemikiran. Kedua istilah tersebut,yaitu "mendisain" atau "memplan", dalam bahasa Indonesiaumumnya (dengan tidak mempermasalahkan perbedaan yangNext >