< PreviousxixDESKRIPSI PENULISANEra global dalam lingkup perdagangan bebas antar negaraberdampak ganda, di satusisii membuka kesempatan kerjasama yangseluas-luasnya antar negara, namun di sisi lain membawa persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu, tantangan utama di masamendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi, dan manajemen.Untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar kerja atau dunia usaha dan industri, perlu adanya hubungan timbal balik antara dunia usaha dan industri dengan lembaga diklat, baik pendidikan formal, informal maupun yang dikelola oleh industri itu sendiri. Salah satu bentuk hubungan timbal balik tersebut adalah pihak dunia usaha dan industri harus dapat merumuskan “standar kebutuhankualifikasi SDM yang diinginkan” untuk menjamin kesinambungan usaha. Bagi pihak lembaga diklat akan menggunakan standar tersebut sebagaiacuan dalam mengembangkan program dan kurikulum, sedangkan bagi pihak birokrat akan menggunakannya sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan dalam pengembangan SDM secara makro. Standar kebutuhan kualifikasi SDM tersebut diwujudkan ke dalam “StandarKompetensi Bidang Keahlian” yang merupakan refleksi ataskompetensi yang diharapkan dimiliki orang-orang atau seseorang yangakan bekerja di bidang tersebut. Disamping itu, standar tersebut harus juga ekuivalen dan kesetaraan dengan standar-standar relevan yang berlaku pada sektor industri di negara lain, bahkan berlaku secara internasional.Sejalan dengan pemikiran di atas sejak tahun 1995 Depdiknas (Depdikbud) bersama dengan pihak dunia usaha dan industri yangdirepresentasikan oleh KADIN Indonesia (DU/DI) telah membentuk Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN), yang salah satu tugas pokokfungsinya adalah memberi masukan dalam merumuskan kebijakan padaxxpengembangan Pendidikan Menengah Kejuruan. Salah satu bentukmasukan tersebut berupa“Standar Kompetensi Bidang Keahlian”, yangdalam pelaksanaannya dilakukan oleh Kelompok Bidang Keahlian (KBK).Dalam Peraturan Mendiknas No. 22 dan No. 23 Tahun 2006,tentang“Standar Isi dan Standar Kelulusan untuk Satuan PendidikanMenengah (khususnya SMK), antara lainmenjelaskan bahwa materipembelajaran“Kompetensi Dasar Kejuruan” dan “Kompetensi Kejuruan” disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja. Untuk SMK Kelompok Bisnis danManajemen, maka dalam struktur kurikulumnya yang menjadi DasarKompetensi Kejuruan adalah“Pemasaran”.Terlebih, untukBidangKeahlianPemasaran, ilmupemasaran merupakan induk atau babonkompetensi kejuruan.Berpedoman pada ketentuan tersebut, maka alur penulisan buku marketing ini antara lain adalah sebagai berikut: (1) inventarisasikompetensi keahlian, (2) koordinasi dengan BSNP, (3) perumusan judul buku, (4) penyusunan kerangka naskah, (5) penulisan buku teks, (6)penilaian buku teks oleh BSNP. Langkah-langkah ini penulis lakukandengan tujuan agar materi yang disajikan dalam buku “Pemasaran” ini benar-benar sesuai dengan“Standar Kompetensi Bidang KeahlianPemasaran” yang harus dikuasai siswa SMK Kelompok Bisnis danManajemen– Bidang Keahlian Pemasaran.Berdasarkan inventarisasi kompetensi kejuruan Bidang KeahlianPemasaran, maka kompetensi yang harus dikuasai siswa antara lainadalah sebagai berikut: (1)Memahami Pemasaran, (2)MemahamiKepuasan Pelanggan, (3)Memahami Pasar, (4)Menetapkan PasarSasaran, (5) Menetapkan Produk yang akan Dipasarkan, (6) MemahamiJasa, (7)Menetapkan Harga, (8)Menetapkan Saluran Pemasaran, (9)Memahami Komunikasi Pemasaran, dan (10)Membuat RencanaPemasaran Sederhana.Oleh karena itu, buku teks“Pemasaran” inimembahas materi-materi yang dapat memcakup/memayungi komptetensi tersebut. Secara kronologis, materi-materi yang akanxximemayungi/mencakup kompetensi-kompetensi tersebut adalah: memahami pemasaran,memahami kepuasan pelanggan,memahamipasar,menetapkan pasar sasaran,memahamiproduk,menetapkanharga,menetapkan saluran pemasaran,memahami komunikasi pemasaran, dan memahami proses perencanaan pemasaran.Buku teks “Pemasaran” ini merupakan referensi bagi guru dansiswa, yang implementasinya harus selalu disesuaikan dengan hal-hal yang baru sebagai hasil temuan agar kompetensi yang dikuasai siswa selalusesuai dengan standar kebutuhan kualifikasi SDM.xxiixxiiiPETA KOMPETENSIKETERANGANKompetensi SMKMateri PemasaranA. Memahami Pemasaran1.PendahuluanB. Memahami Kepuasan Pelanggan2. Memahami PemasaranC. Memahami Pasar3. Memahami Kepuasan PelangganD. Menetapkan Pasar Sasaran4. Memahami PasarE. Menetapkan Produk yang akan digunakan5.Menetapkan Pasar SasaranF. Memahami Jasa6. Memahami ProdukG. Menetapkan Harga7. Menetapkan HargaH. Menetapkan saluran Pemasaran8. Menetapkan Saluran PemasaranI. Memahami Komunikasi Pemasaran9. Memahami Komunikasi PemasaranJ. Membuat Rencana Pemasaran Sederhana10. Memahami Perencanaan Pemasaranxxiv 267 BAB VII MENETAPKAN HARGA Dalam tingkat persaingan yang semakin ketat dan kemajuan teknologi yang tidak dapat dibendung harga sebagai alat tukar dan mereflesikan sebagai mata uang menjadi cerminan dan tolak ukur, yaitu pertama sebagai ukuran apakah efesien atau tidak? Kedua, harga menjadi salah satu alat persaingan; ketiga, harga sebagai alat ukur menetapkan segala nilai transaksi, keempat harga sebagai penetapan harga pokok dan harga jual, kelima sebagai ukuran murah atau mahalnya suatu produk atau jasa. Dari kelima katagori yang berperan dalam menetapkan harga tersebut diatas, untuk nomor 1 dan 4 adalah pihak internal dunia bisnis yaitu yang memproduksi, menjual produk dan jasa, nomor 2 yang berperan menetapkan harga adalah persaingan antara pembisnis dan pembisnis, nomor 3 yang berperan menetapkan harga adalah pasar, sedangkan nomor 5 yang berperan menetapkan harga adalah asumsi konsumen. Sebagai pengusaha agar menang dalam suatu persaingan maka dalam memasarkan produk saat ini produsen dan pedagang tidak hanya berdasarkan pada kualitas produk itu saja tetapi juga sangat tergantung dari peranan merek yang menempel pada produk tersebut, tingkat pelayanan yang diberikan serta harga yang ada pada produk tersebut. Pada pembahasan Bab 7 akan dibahas pada sisi perusahaan dikaitkan dengan perilaku konsumen dibawah ini : 1. Konsep dan Peranan harga 2. Tujuan penetapan harga 3. Dasar Penetapan harga 4. Metode penetapan harga 5. Penyesuian-penyesuaian khusus terhadap harga. 268 Sell 0,8972 0,8428 1,42242,0421 114,3800 dalam dunia asuransi disebut premi. Gambar 7.1. Nama-Nama Harga Harga (US$,Rp, Yen, EURO) Perusahaan Premi Perusahaan Fee Perusahaan TelekomunikPerusahaan Bunga/Interest Bunga/Interest Terlepas dari macam-macam nama, pendapat beberapa akhli mengenai harga, menurut Dolan and Simon,: harga merupakan sejumlah uang atau jasa atau barang yang ditukar pembeli untuk beraneka produk atau jasa yang disediakan penjual sedangkan menurut Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan berdasarkan kalkulasi biaya yang dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya mendapatkan produk, biaya marketing, biaya operasional, keuntungan yang diinginkan perusahaan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen. Dengan kata lain harga ditetapkan karena terdapat keinginan, kebutuhan dan daya beli konsumen. Gambar 7.2. Konsep Harga Biaya Produksi Biaya Marketing Biaya Operasional Laba perusahaan Sesuatu yg diinginkan Memuaskan Konsumen Keinginan Konsumen Kebutuhan Konsumen Daya Beli Konsumen 270 PERANAN HARGA Pada kondisi dan situasi penuh persaiangan peranan harga cenderung meningkat, menurut Prof.Michael Laric dalam buku Marketing Startegy and Management, Michael J Baker, Emeritus Proffesor of Marketing, Strathclyde University, England, peranan harga dalam bauran pemasaran bahwa peranan harga cenderung meningkat apabila kondisi-kondisi berikut terjadi; • produk tersebut pertama kali diterjunkan ke pasar; • dikaitkan dengan tujuan perusahaan; • perusahaan kompetitor melakukan penurunan harga; • adanya produk baru yang dihasilkan dari pengembangan teknologi baru yang mempunyai sifat subtitusi dan lebih efisien serta efektif. Disamping itu menurut dari Prof Michael J Baker, harga memiliki peranan penting dalam bauran pemasaran dikarenakan : • Elasitas harga lebih besar pengaruh terhadap permintaan dibandingkan dengan elasitas elemen marketing mix lainnya; • Perubahan harga sangat mempengaruhi perubahan jumlah penjualan; • Pelaksanaan perubahan harga jauh lebih mudah dibandingkan dengan rencana perubahan strategi produk atau promosi; • Reaksi perusahaan saingan terhadap perubahan harga biasanya lebih cepat dan sensitif; • Dalam melaksanakan implementasi harga tidak memerlukan investasi modal; • Harga suatu produk sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal (resesi ekonomi dan inflasi, peningkatan suhu persaingan, kejenuhan pasar atau kelebihan jumlah pasokan, muncul perusahaan kompetitor baru, dan berkembangnya konsumerisme). Next >