< Previous 133Pendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiMelalui praktik meditasi ketenangan (Samatha Bhāvanā) dan melatih meditasi dengan obyek cinta kasih akan membuat batin kita tenang, mengembangkan bentuk-bentuk pikiran yang baik, dan disayangi oleh para makhluk. Selain itu, dengan mengembangkan kewaspadaan (sati sampajhana) dan pola hidup berkesadaran maka akan dapat menemukan diri sendiri.Peran keluarga atau orang tua sangat penting dalam mengawasi perkembangan remaja. Dalam keluarga, dengan penuh cinta kasih orang tua mendidik anak agar menghindari kejahatan dan menimbun kebaikan. Pola asuh orang tua terhadap anak hendaknya dilakukan secara maksimal. Orang tua mendidik anak dimulai sejak pertama kali ibu mengandung anak hingga anak lahir dan tumbuh dewasa yang membawa perubahan tingkah laku yang baik. Pendidikan yang terutama adalah penanaman moralitas (silā), dan menanamkan keyakinan (saddhā). Anak yang mendapatkan pendidikan yang baik akan berbakti dengan menunjang orang tuanya, membantu pekerjaan mereka, memelihara kehormatan dan tradisi keluarga, menjaga warisan dengan baik, dan mendoakan mereka yang telah meninggal dunia (Sigalovada Sutta).Kewajiban orang tua kepada anak dalam Sigalovada Sutta antara lain: mencegah anak berbuat jahat; menganjurkan anak berbuat baik; memberikan pendidikan profesional kepada anak; mencarikan pasangan yang sesuai untuk anak; menyerahkan harta warisan kepada anak pada saat yang tepat. Dalam Vatthupama Sutta Sang Buddha menegaskan bahwa, “Orang tua menjauhkan anaknya dari keinginan jahat, ketamakan, kemarahan, kekikiran, penipuan, kecurangan, keras kepala, praduga, keangkuhan, dan kesombongan yang menjadi suatu sebab ketidaksempurnaan yang selalu mengotori moral. Anak-anak harus dididik untuk hidup bersusila, bertindak dengan pikiran, ucapan dan perbuatan yang baik”. ”Jangan bergaul dengan orang jahat, jangan bergaul dengan orang berbudi rendah, tetapi bergaullah dengan sahabat yang baik, bergaullah dengan orang yang berbudi luhur” (Dhammapada 78). “Bergaullah dengan kawan-kawan yang baik, kendalikanlah lima indra maka akan memperoleh ketenangan hidup” (Rahula Sutta). “Tak bergaul dengan orang yang tak bijaksana, bergaul dengan orang yang bijaksana, itu merupakan berkah utama” (Maṅgala Sutta). “Barang siapa mengikuti kawan-kawan yang jahat, segera akan mengalami kehancuran.”Buddha sangat menekankan pentingnya pergaulan yang baik, beliau bersabda, “Aku tidak melihat ada satu faktor lain yang sangat menolong seperti persahabatan dengan orang yang baik (kalyanāmitta)”. Demikian hendaknya seseorang dalam bergaul di kehidupan sehari-hari.134 Kelas XII SMA/SMK Demikian yang diungkapkan oleh Buddha dalam Muni Sutta, seorang anak muda walaupun ia berkelana sendiri, yang tidak terpengaruh pergaulan bebas walaupun masih muda serta menjauhkan diri dari kemalasan dan kesombongan disebut orang suci oleh para bijaksana. Berdiam di lingkungan yang baik adalah hal yang baik bagi perkembangan diri seseorang. Dalam Khagavisana Sutta, Sang Buddha juga menganjurkan untuk hidup bersama seorang sahabat yang hidup dengan moralitas dan waspada. Adapun ciri-ciri sahabat yang baik antara lain: sahabat penolong, sahabat pada waktu senang dan susah, sahabat yang memberikan nasihat baik dan sahabat yang bersimpati (Sigalovada Sutta).Selalu waspada, mengendalikan diri dan janganlah tergoda oleh nafsu indra. “Bagai seorang gembala dengan tongkat mengawasi ternak-ternaknya, sehingga mereka tidak berkeliaran dan merusak tanaman orang lain (mahaparinirvana pacchimovadhasutra)”. Demikianlah orang yang dapat mengenda-likan dirinya. Sebagai gene rasi muda hendaknya kita me-mikirkan masa depan. Jangan-lah merusak masa depan kita hanya karena kita terjerumus dalam pergaulan bebas.Dalam Kitab Uthana Sutta, Buddha berpesan: Bangkitlah! Duduklah dengan Tegak! Jangan biarkan ke sempatan emasmu berlalu. Mereka yang membiarkan kesempatan emas ini berlalu akan meratap ketika masuk ke dalam kesengsaraan! Peningkatan keyakinan ke-pada Triratna serta penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu menghindari pergaulan bebas. Akan tetapi, walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’, namun tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain itu masih ada lagi solusi-solusi lainnya. Beberapa solusi tersebut adalah sebagai berikut.1. Menanamkan nilai agama, moral dan etika.2. Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya intelektual, tetapi juga mengembangkan emosional remaja.Sumber: menujubermartabat.wordpress.comGambar 6.6 Himbauan untuk waspada dalam Pergaulan, 135Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti3. Pendidikan dan penyuluhan seksual.4. Pengawasan dari orang tua di rumah serta guru-guru di sekolah secara intensif. Pada dasarnya semua solusi atau upaya pencegahan yang telah diuraikan sebelumnya tetap tergantung dari diri setiap remaja untuk mau melakukannya atau tidak. Jika para generasi muda menginginkan perubahan, sebaiknya mereka memiliki arahan untuk melakukan hal yang memang patut mereka lakukan. Itu semua kembali pada diri setiap remaja itu masing-masing dan juga dukungan dari lingkungan, baik itu keluarga, masyarakat ataupun sekolah.Pengembangan kesadaran terhadap pergaulan bebas didasarkan pada sikap mental sebagai rangkaian hubungan sebab akibat yang saling bergantungan. Ajaran Buddha mengenai Hukum Kamma tidak dapat lepas dari ajaran yang menguraikan tentang hukum Paticcasamuppāda. Melalui pengembangan batin yang berdasarkan kebijaksanaan, perilaku moral (sīla), konsentrasi, dan belas kasih, menyadari betapa pentingnya pergaulan yang sehat secara luas, sehingga para remaja tidak akan melangkah ke arah yang salah. Bagi pemerintah, dianjurkan agar dapat memberi bimbingan dan penyuluhan kepada para pemuda agar tidak salah dalam memilih pergaulan. Bagi orang tua, diharapkan memberi kasih sayang tidak hanya limpahan materi saja tetapi juga perlu memperhatikan tingkah laku anak-anaknya agar tidak salah jalan.Media massa juga sangat berperan. Media massa harus menampilkan hal-hal positif yang perlu dilakukan, bukan malah menampilkan tontonan/acara-acara yang negatif. Seperti menampilkan hebohnya gemerlap dunia malam dan maraknya pergaulan bebas yang dapat disalahtafsirkan merupakan suatu kebanggaan bagi para remaja. Semua pihak perlu berperan untuk menanamkan “gaul tanpa pergaulan bebas”, terutama diri kita sendiri. Mudah-mudahan masyarakat luas dan umat Buddha pada khususnya dapat memahami hal ini sehingga tidak terjerumus pada perbuatan buruk yang merugikan diri sendiri dan makhluk lain.136 Kelas XII SMA/SMK Sumber: seruji.co.idGambar 6.7 Bentuk usaha menghindari pergaulan bebasRangkumanSebagian besar orang tua di zaman sekarang sangat sibuk mencari nafkah. Mereka sudah tidak mempunyai banyak kesempatan untuk dapat mengikuti terus kemana pun anak-anaknya pergi. Oleh karena itu orang tua, harus membekali anak-anaknya untuk menjaga pikiran/corak batin malu berbuat jahat dan takut. Orang tua pun harus memberikan pemahaman mengenai akibat jika ia melakukan pergaulan bebas/pergaulan yang tidak baik. Bergaullah dengan sahabat-sahabat yang baik dan hindari bergaul dengan sahabat-sahabat palsu.Ayo MengomunikasikanPresentasikan hasil analisis dan diskusi di depan kelas, serta melaporkannya secara tertulis tentang apa itu pergaulan bebas, mengapa terjadi pergaulan bebas, apa saja akibatnya, dan bagaimana solusi pergaulan bebas ditinjau dari agama Buddha! 137Pendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiKecakapan HidupSetelah kalian menyimak wacana di atas, tulislah hal-hal yang telah kamu mengerti dan hal-hal yang belum kamu mengerti pada kolom berikut.No.Hal-Hal yang Telah Saya MengertiHal-hal yang Belum Saya Mengerti1.2.3.4.5.Kemukakan di depan kelas tentang hal-hal yang sudah dan belum Anda pahami dengan baik.Tugas Individu:Membuat Kliping Buatlah kliping dari koran, majalah, tabloid, internet dan lain-lain, mengenai kasus-kasus/peristiwa pergaulan bebas yang terjadi di masyarakat. Setelah itu berikan catatan dan analisisnya, misalnya sebagai berikut. 1. Nama, tempat, dan waktu kejadian 2. Mengapa hal itu terjadi? 3. Apakah akibatnya jika melakukan hal tersebut? 4. Bagaimana pandangan agama Buddha tentang peristiwa tersebut? 5. Apakah saran atau komentar kamu atas peristiwa tersebut?138 Kelas XII SMA/SMK RenunganRenungkan isi syair kitab suci Dhammapada berikut ini, kemudian tulislah pesan apa yang dapat Anda petik dari sabda Buddha berikut.“Jarang di dunia ini ada orang yang dapat mengendalikan dirinya dengan kerendahan hati, jarang ada orang yang dapat menghindari segala celaan bagaikan seekor kuda yang rajin yang selalu waspada dalam menghindari cambukan cemeti.” (Dhammapada 143).Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang ternoda. Oleh diri sendiri kejahatan tidak dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci. Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri; tak seorang pun yang dapat mensucikan orang lain. (Dhammapada 9)(Dhammapada 17-18)RenunganRenungkan isi syair kitab suci Dhammapada berikut ini, kemudian tulislah pesan apa yang dapat Anda petik dari sabda Buddha tersebut.Pertanyaan pelacak1. Siapa yang tahu arti renungan dalam Dhammapada tersebut?2. Berikan komentarmu mengapa diri sendiri manusia itu penting!3. Apakah fungsi dan peranan pikiran terkait dengan pegendalian diri kehidupan manusia?EvaluasiUji Kompetensi Pengetahuan1. Jelaskan dengan kata-kata atau bahasa sendiri tentang pengertian pergaulan bebas!2. Mengapa kita sebaiknya menghindari pergaulan bebas? Berikan komentar Anda!3. Jelaskan alasan-alasan atau sebab terjadinya pergaulan bebas!4. Uraikan akibat-akibat dari pergaulan bebas!5. Bagaimana caranya mengatasi pergaulan bebas sesuai dengan ajaran Buddha? Jelaskan! 139Pendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiTugas Individuv Lakukan pengamatan terhadap temanmu atau orang-orang di sekitarmu yang tidak melakukan pergaulan bebas!v Berikan tanggapan dari hasil pengamatanmu lalu buatlah laporan kepada gurumu!Penilaian Diri Sikap SpiritualPetunjuk1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dalam pelaksanaan kehidupan yang bermoral untuk menghindari pergaulan bebas yang Kamu lakukan dalam kehidupan lakukan sehari-hari.NoPernyataanTPKD SRSL1.Saya selalu berhati-hati dalam melakukan pergaulan. 2.Saya tidak memiliki teman yang jahat3.Saya selalu saling perhatian dengan teman-teman. 4.Saya berkata jujur kepada teman-teman.5.Saya selalu menepati janji.6.Saya berupaya untuk mencegah dan mengatasi pergaulan bebas.7.Saya berupaya untuk menimbulkan dan mempertahankan pergaulan yang baik.8.Saya malu melakukan pergaulan bebas.9.Saya takut akan akibat pergaulan bebas.10.Saya melatih suatu keterampilan yang akan terus saya kembangkan untuk melakukan pergaulan yang benar.Jumlah140 Kelas XII SMA/SMK Keterangan:• SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan• SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang- kadang tidak melakukan• KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan• TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukanTugas Proyek1. Buatlah deskripsi singkat melalui diskusi tentang pandangan agama Buddha tentang pergaulan bebas!2. Buatlah matrik seperti di bawah ini dan isilah kolom-kolom yang merupakan kasus-kasus pergaulan bebas yang disebabkan oleh faktor lingkungan! Faktor LingkunganSebabAkibatKomentarKeluargaSekolahMasyarakatAspirasiSetelah Kamu mempelajari pokok bahasan di atas, tuliskan aspirasimu di buku tugas. Kemudian sampaikan kepada orang tua dan guru untuk ditandatangi dan dinilai.Perhatikan contoh kalimat aspirasi ini!Jauhi pergaulan bebas dan Lakukan pergaulan yang benarBerdasarkan contoh tersebut, buatlah kalimat aspirasi di buku tugasmu sesuai dengan materi pelajaran di bab/subbab ini! 141Pendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiHindari Penyalahgunaan Narkoba dan Tawuran BAB VIIDuduk Hening!Duduklah dengan rileks, mata terpejam, perhatikan dan sadari napas Kamu, rasakan dalam hati: “Menyadari … napas masuk”“Menyadari … napas keluar”“Menyadari … napas masuk”“Menyadari … napas keluar”Tahukah Kamu?Penyalahgunaan Narkoba• Apakah yang dimaksud dengan penyalahgunaan Narkoba?• Apakah itu pencegahan penyalahgunaan narkoba?• Faktor apa yang mendorong seseorang menggunakan narkoba?• Apa akibat dari penyalahgunaan Narkoba?• Bagaimana cara mencegah penyalahgunaan narkoba?142 Kelas XII SMA/SMK MengamatiBacalah teks/lakukan pengamatan terhadap gambar-gambar yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba di bawah ini!PENYALAHGUNAAN NARKOBAA. Pengertian Penyalahgunaan di sini maksudnya adalah penggunaan narkoba bukan untuk maksud pengobatan tetapi ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebihan, teratur, dan cukup lama sehingga menyebabkan gangguan kesehatan, fisik, mental, dan kehidupan sosialnya. Lalu apa yang dimaksud dengan narkoba? NARKOBA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahanbahan adiktif lainnya. Narkotika adalah zat/obat yang berasal dari tanaman atau bukan, baik sin-tesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penu -runan atau peruba-han kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Zat yang termasuk jenis Narkotika adalah: Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicing-ko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tana-man ganja, dan damar ganja.Sumber: fenamagazine.files.wordpress.comGambar 7.1 Tanaman papaverNext >