SMA/SMKKELASXIIPendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiPendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiPendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti • Kelas XII SMA/SMK8Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDilindungi Undang-UndangDisklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.Katalog Dalam Terbitan (KDT)Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.— Edisi Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.vi, 178 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA Kelas XIIISBN 978-602-427-058-2 (jilid lengkap) ISBN 978-602-427-061-2 (jilid 3)1. Katolik -- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 230Penulis : Daniel Boli Kotan dan P. Leo SugionoNihil Obstat : FX. Adisusanto 14 Agustus 2014Imprimatur : Mgr. John Liku Ada 21 Agustus 2014 Penelaah : Matias Endar Suhendar, Matheus Benny Mithe, dan Salman HabeahanPe-review : Ludwig SitompulPenyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.Cetakan Ke-1, 2015 (ISBN 192-602-282-420-6)Cetakan Ke-2, 2018 (Edisi Revisi)Disusun dengan huruf Times New Roman, 12 pt.iiiPendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiKata PengantarPantaslah kita semua bersyukur kepada Allah yang Mahakuasa atas terbitnya buku Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang telah direvisi dan diselaraskan sesuai perkembangan Kurikulum 2013.Agama terutama bukanlah soal mengetahui mana yang benar atau yang salah. Tidak ada gunanya mengetahui tetapi tidak melakukannya, seperti dikatakan oleh Santo Yakobus: “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yakobus 2:26). Demikianlah, belajar bukan sekadar untuk tahu, melainkan dengan belajar seseorang menjadi tumbuh dan berubah. Tidak sekadar belajar lalu berubah, tetapi juga mengubah keadaan. Begitulah Kurikulum 2013 dirancang agar tahapan pembelajaran memungkinkan siswa berkembang dari proses menyerap pengetahuan dan mengembangkan keterampilan hingga memekarkan sikap serta nilai-nilai luhur kemanusiaan.Pembelajaran agama diharapkan mampu menambah wawasan keagamaan, mengasah keterampilan beragama, dan mewujudkan sikap beragama peserta didik yang utuh dan berimbang yang mencakup hubungan manusia dengan Penciptanya, sesama manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Untuk itu, pendidikan agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan penanaman karakter dalam pembentukan budi pekerti yang luhur. Karakter yang ingin kita tanamkan antara lain: kejujuran, kedisiplinan, cinta kebersihan, cinta kasih, semangat berbagi, optimisme, cinta tanah air, kepenasaran intelektual, dan kreativitas.Nilai-nilai karakter itu digali dan diserap dari pengetahuan agama yang dipelajari para siswa itu dan menjadi penggerak dalam pembentukan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan, dan perbaikan perilaku anak didik agar mau dan mampu melaksanakan tugas-tugas hidup mereka secara selaras, serasi, seimbang antara lahir-batin, jasmani-rohani, material-spiritual, dan individu-sosial. Selaras dengan itu, pendidikan agama Katolik secara khusus bertujuan membangun dan membimbing peserta didik agar tumbuh berkembang mencapai kepribadian utuh yang semakin mencerminkan diri mereka sebagai gambar Allah, sebab demikianlah “Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia” (Kejadian 1:27). Sebagai makhluk yang diciptakan seturut gambar Allah, manusia perlu mengembangkan sifat cinta kasih dan takut akan Allah, memiliki kecerdasan, keterampilan, pekerti luhur, memelihara lingkungan, serta ikut bertanggung jawab dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. [Sigit DK: 2013]iv Kelas XII SMA/SMK Buku pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ini ditulis dengan semangat itu. Pembelajarannya dibagi-bagi dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam usaha memahami pengetahuan agamanya. Akan tetapi pengetahuan agama bukanlah hasil akhir yang dituju. Pemahaman tersebut harus diaktualisasikan dalam tindakan nyata dan sikap keseharian yang sesuai dengan tuntunan agamanya, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial. Untuk itu, sebagai buku agama yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi, rencana pembelajarannya dinyatakan dalam bentuk aktivitas-aktivitas. Di dalamnya dirancang urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan siswa. Dengan demikian, buku ini menuntun apa yang harus dilakukan siswa bersama guru dan teman-teman sekelasnya untuk memahami dan menjalankan ajaran iman Katolik. Buku ini bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013, siswa didorong untuk mempelajari agamanya melalui pengamatan terhadap sumber belajar yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Lebih-lebih untuk usia remaja perlu ditantang untuk kritis sekaligus peka dalam menyikapi fenomena alam, sosial, dan seni budaya.Peran guru sangat penting untuk menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersedian kegiatan yang ada pada buku ini. Penyesuaian ini antara lain dengan membuka kesempatan luas bagi kreativitas guru untuk memperkayanya dengan kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan dengan tempat di mana buku ini diajarkan, baik belajar melalui sumber tertulis maupun belajar langsung dari sumber lingkungan sosial dan alam sekitar.Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas ajaran iman Katolik berterima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas kerja sama yang baik selama ini mulai dari proses penyusunan kurikulum hingga penulisan buku teks pelajaran ini.Tim PenulisvPendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiDaftar IsiKata Pengantar ............................................................................................iiiDaftar Isi .......................................................................................................ivBAB I PANGGILAN HIDUP SEBAGAI UMAT ALLAH .........................1A. Makna Hidup Manusia ............................................................2B. Panggilan Hidup Berkeluarga .................................................6C. Perkawinan dalam Tradisi Katolik ........................................13D. Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yangDicita-citakan ........................................................................22E. Panggilan Hidup Membiara ..................................................26F. Panggilan Karya/Profesi ........................................................33BAB II MEMPERJUANGKAN NILAI-NILAI KEHIDUPAN MANUSIA DALAM MASYARAKAT .............................................39A. Nilai-Nilai Kehidupan Penting dalam Masyarakat yangDiperjuangkan .......................................................................40B. Landasan untuk Memperjuangkan Nilai-Nilai Pentingdalam Masyarakat .................................................................64C. Yesus Kristus, Pejuang Keadilan, Kejujuran, Kebenaran,dan Kedamaian ......................................................................69BAB III KEBERAGAMAN DALAM HIDUP BERMASYARAKAT .......75A. Keberagaman Sebagai Realitas Asali Kehidupan Manusia ...76B. Mengupayakan Perdamaian dan Persatuan Bangsa ..............84vi Kelas XII SMA/SMK BAB IV DIALOG DAN KERJA SAMAANTARUMAT BERAGAMA ............................................................93A. Kekhasan Agama-Agama di Indonesia .................................94B. Dialog Antar-Umat Beragama dan Kepercayaan Lain ........126C. Membangun Persaudaraan Sejati, Melalui Kerja SamaAntar-Umat Beragama .......................................................133BAB V PERAN SERTA UMAT KATOLIK DALAMPEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ..................................141A. Membangun Bangsa dan Negara yang DikehendakiTuhan ...................................................................................142B. Tantangan dan Peluang Umat Katolik dalam MembangunBangsa dan Negara seperti yang Dikehendaki Tuhan .........153C. Dasar Keterpanggilan Gereja Katolik dalam MembangunBangsa dan Negara ..............................................................161Glosarium ..................................................................................................169Daftar Singkatan .......................................................................................171Daftar Pustaka ..........................................................................................172Profil Penulis .............................................................................................173Profil Penelaah ..........................................................................................175Profil Editor ...............................................................................................1781Pendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiBAB IPanggilan Hidupsebagai Umat Allah Dalam kehidupan agama Katolik (Kristiani), kata panggilan dikait-kan dengan Tuhan. Artinya bahwa Tuhanlah yang memanggil manu-sia agar manusia hidup sesuai ke-hendak-Nya. Panggilan hidup, baik religius maupun awam senantiasa menuntun seseorang untuk hidup se-cara bertanggung jawab. Panggilan hidup menunjukkan bahwa manusia memiliki kehendak bebas. Dengan kebebasan tersebut, manusia dapat menentukan apapun yang baik bagi dirinya secara otonom. Kitab Suci menjelaskan bahwa manusia di-panggil untuk menjadi murid-murid Yesus Kristus. Sebagai murid-murid Yesus, kita menjadi garam dan terang bagi sesama.Untuk memahami makna dan hakikat panggilan hidup sebagai umat Allah, maka pada kegiatan pembelajaran ini, peserta didik dibimbing untuk memahami dan menghayati bahwa hidupnya sungguh bermakna. Peserta didik yang sudah beranjak dewasa diharapkan memahami tentang makna hidup keluarga, tradisi perkawinan Katolik, tantangan dan peluang untuk membangun keluarga yang ideal atau yang dicita-citakan, makna hidup membiara, serta profesi atau karya sebagai panggilan hidup.Sumber: http://khabarbaik.com/pertemuan-dengan-yesus/.Diakses 25 Mei 2014Gambar 1.1 Ilustrasi dialog Yesus dengan anak muda2 Kelas XII SMA/SMK Untuk memahami makna panggilan hidup sebagai umat Allah, maka pada Bab I (pertama) ini, peserta didik akan mempelajari lima pokok-bahasan yaitu; A. Hidup Manusia yang Bermakna.B. Panggilan Hidup Berkeluarga.C. Perkawinan dalam Tradisi Katolik.D. Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan.E. Panggilan Hidup Membiara.F. Panggilan Karya/Profesi.A. Makna Hidup ManusiaSetiap orang, cepat atau lambat pasti akan bertanya seperti ini di dalam hatinya; “Untuk apa sih saya hidup di dunia ini?” Pada dasarnya pertanyaan seperti ini merupakan pertanyaan refleksi pribadi bagi dirinya sendiri untuk menemukan makna dan tujuan hidupnya di dunia. Dengan bertanya tentang tujuan hidup, kita dapat mencari jawaban tentang makna sesungguhnya hidup kita di dunia. Sesungguhnya Tuhan sendiri yang membimbing manusia untuk mencari tujuan akhir hidupnya. Tuhan yang menciptakan kita, menanamkan di dalam hati kita kerinduan hati untuk kembali kepada-Nya, dari mana kita berasal, dan tujuan akhir tempat kita berpulang.Doa PembukaAllah Bapa yang penuh kasih,Puji dan syukur kami haturkan kehadirat-Mu atas anugerah kehidupan yang Engkau berikan kepada kami. Bimbinglah kami ya Bapa dalam kegiatan pembelajaran ini supaya kami dapat memahami tentang makna hidup sebagai anugerah-Mu yang sangat berharga. Semoga firman-Mu yang kami dengar dalam kegiatan pembelajaran ini dapat menjadi pelita hidup kami. Amin1. Makna Hidup manusiaa. Melihat Pandangan masyarakat tentang hidup manusiaSimaklah cerita kesaksian berikut ini. Next >