< Previous73Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertiibumu!” 20Lalu kata orang itu kepada-Nya: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” 21Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di Surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.” 22Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 23Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” 24Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 25Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum dari pada seorang kaya masuk dalam Kerajaan Allah”.Mat 23:1-151Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: 2”Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. 3Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. 4Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. 5Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; 6mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; 7mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. 8Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. 9Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di Surga. 10Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. 11Barang siapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. 12 Dan barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. 13Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. 14Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah 74 Kelas XII SMA/SMK janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. 15Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.c. PendalamanJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:1) Apa yang dikatakan dalam teks Kitab Suci itu?2) Nilai apa yang diwartakan Yesus dalam teks-teks tersebut?3) Apa yang dapat kamu teladani dari warta dan tindakan Yesus bagi hidupmu sehari-hari?3. Menghayati Yesus Kristus, Pejuang Keadilan, Kejujuran, Kebenaran, dan Kedamaiana. RefleksiTulislah sebuah refleksi tentang upayamu mewujudkan keadilan, kejujuran, dan kebenaran dalam lingkup sekolah, keluarga sesuai teladan Yesus Kristus.b. Aksi Bersama temanmu dalam kelompok membuat rencana aksi bersama untuk menegakan keadilan, kejujuran, kebenaran, dan perdamaian di sekolah.Doa PenutupBapa di Surga, kami mengucap syukur untuk Sabda-Mu yang mengingatkan kami tentang indahnya Kerajaan-Mu. Kami bersyukur karena Engkau telah mengangkat kami untuk menjadi anggota Kerajaan-Mu lewat Sakramen Pembaptisan. Bapa, bantulah kami supaya dapat hidup sesuai dengan ajaran-Mu agar dengan demikian kami dapat menjadi saksi yang hidup untuk mewartakan kasih Putra-Mu Yesus Kristus. Bantulah kami ya Bapa, untuk taat kepada mereka yang telah Engkau pilih sebagai penerus para rasul-Mu, agar bersama-sama dengan mereka, kami dapat turut mewartakan kasih-Mu dalam hidup kami sehari-hari dengan bersikap jujur, adil, benar, damai dengan sesama kami sebagaimana yang telah diteladankan oleh Yesus Putra-Mu. Bapa, terimalah doa ini yang kami sampaikan di dalam nama Putra-Mu Yesus Kristus. Amin. 75Pendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiBAB IIIKeberagaman dalamHidup BermasyarakatPada bab I, kita telah mempelajari tentang “Panggilan Hidup”, dan pada bab II telah dipelajari tentang “Memperjuangkan Nilai-Nilai Dasar Kehidupan Manusia”. Pada bab III ini akan dipelajari tentang “Keberagaman dalam Hidup Bermasyarakat”. Keberagaman adalah sebuah keniscayaan, tidak bisa tidak disangkal. Keberagaman adalah fakta keindonesiaan kita. Masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia pada umumnya adalah komunitas yang beragam, penuh dengan perbedaan, sehingga kita harus dapat bersikap arif dalam menyikapi perbedaan yang ada agar tidak berujung pada sebuah konflik. Ada beberapa teori konflik yang menjelaskan penyebab terjadinya konflik di tengah masyarakat antara lain: Teori hubungan masyarakat; berpandangan bahwa konflik yang sering muncul di tengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan, dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda, perbedaan bisa dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideologi politiknya. Teori identitas; berpandangan bahwa konflik yang mengeras di masyarakat tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan. Teori kesalahpahaman antarbudaya; berpandangan bahwa konflik disebabkan ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi di antara budaya yang berbeda. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadinya konflik berpandangan bahwa ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai penyebab terjadinya masalah sosial budaya dan ekonomi. Intinya, manusia yang beradab harus bersikap terbuka dalam melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan agar keragaman menjadi aset kekayaan bangsa yang dapat mempersatukan bangsa.Pada bab III tentang “Keberagaman dalam Hidup Bermasyarakat”, peserta didik dibimbing untuk sungguh memahami makna dan hakikat keberagaman dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk memahami hal tersebut maka, topik-topik yang akan dipelajari dalam kegiatan pembelajaran ini adalah: 76 Kelas XII SMA/SMK A. Keberagaman Sebagai Realitas Asali Kehidupan ManusiaB. Mengupayakan Perdamaian dan Persatuan bangsaA. Keberagaman sebagai Realitas Asali Kehidupan ManusiaProblematika yang sedang dialami bangsa Indonesia saat ini adalah adanya gejala diskriminasi dalam masyarakat yang beragam. Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik. Kondisi ini bertolak belakang dengan semangat kebangsaan kita sebagaimana ditegaskan dalam pasal 28 ayat 2 UUD 1945 bahwa “Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu”.Doa PembukaAllah, Bapa kami, Engkau telah menciptakan alam semesta sebagai kediaman bagi umat manusia. Tatkala umat pilihan-Mu hidup terlunta-lunta di pengasingan, Engkau membebaskan mereka dan mengantar ke tanah perjanjian. Tanah air yang subur dan berlimpah susu serta madu. Engkau pun memberikan tanah air kepada kami.Bapa, kami bersyukur atas tanah air kami yang luas dengan isinya yang beraneka ragam; lautan dengan ribuan pulau; gunung dan daratan; hutan dan belantara; semuanya menyemarakkan tanah air kami.Kami bersyukur atas ratusan suku dan aneka budaya serta bahasa yang Kau himpun menjadi satu bangsa dan satu bahasa. Kami mohon berkat-Mu bagi semua yang mendiami tanah air ini. Semoga kami semua berusaha memelihara dan memajukannya. Bebaskanlah tanah air kami dari bahaya bencana alam, kelaparan, perang, dan wabah penyakit.Semoga kami semua tekun membangun tanah air kami demi kemakmuran dan kesejahteraan seluruh bangsa. Bantulah kami mewujudkan tanah air yang adil, makmur, aman, damai, dan sejahtera, sehingga tanah air yang kami diami di dunia ini selalu mengingatkan kami akan tanah air surgawi, tempat kami akan berbahagia abadi bersama Engkau. Semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. (PS 194)77Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti1. Keanekaragaman dan Kesatuan Bangsa Indonesiaa. Melihat keberagaman kitaPerhatikanlah gambar-gambar berikut ini dengan saksama!Sumber: http://edukasi.kompasiana.com...Diakses pada tanggal 14 Juni 2014 Gambar 3.2 Keberagaman dalam kesatuan. Sumber: http://ilmupengetahuanumum.com/...Diakses pada tanggal 12 Juni 2014Gambar 3.1 Semboyan NKRI: Bhinneka Tunggal Ikab. Pendalaman1) Rumuskan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan pengamatan terhadap gambar-gambar tersebut!2) Cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.a) Gambar pertama (3.1) menggambarkan tentang apa?b) Jelaskan aneka keberagaman yang ada di Indonesia!c) Gambar kedua (3.2), menggambarkan tentang apa?d) Apa makna bhinneka tunggal ika? e) Dari mana asal keanekaragaman itu?f) Apa maksudnya bahwa kesatuan itu tidak sama dengan keseragaman?g) Bagaimana caranya kita menghayati Bhinneka Tunggal Ika dalam hidup sehari-hari?3) Untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan baik, maka coba-lah kamu mengeksplorasi informasi dari berbagai sumber, yaitu buku-buku pelajaran yang lain, misalnya mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), apabila memungkinkan, kamu dapat mewawancarai guru bidang studi PPKn atau yang sejenisnya. 4) Kamu juga dapat mengakses internet untuk menggali informasi tentang keberagaman di Indonesia atau hal-hal yang terkait dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut.78 Kelas XII SMA/SMK 2. Tantangan Terhadap “Bhinneka Tunggal Ika”a. Menelusuri kasus-kasus kekerasan di negeri kitaCoba temukan beberapa kasus dalam kehidupan masyarakat kita yang mencerminkan bahwa ada orang-orang atau kelompok tertentu yang perilaku/tindakannya masih jauh dari semangat Bhinneka Tunggal Ika. Sumber informasi yang dapat kamu cari adalah laporan Komnas HAM, atau laporan lembaga-lembaga, baik pemerintah maupun swasta atau yang disebut dengan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Informasi ini dapat diakses di internet.b. Melihat kekerasan bernuansa SARA di masyarakat Diserang Saat Ibadat Rosario Metrotvnews.com, Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengecam penyerangan terhadap sekumpulan umat Katolik yang sedang menggelar ibadat Rosario dalam rangka penghormatan terhadap Bunda Maria di kediaman Direktur Galang Press, Julius Felicianus, di Desa Tanjungsari, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Kamis (29/5/14) malam. “Kami mengecam keras tindakan intoleransi yang dilakukan segelintir kelompok yang merusak sendi-sendi kehidupan berbhinneka dan berbangsa plural. Kami meminta aparat kepolisian mengusut secepatnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan diproses secara hukum agar tindakan yang sama tidak merembes ke tempat-tempat lain di tengah tingginya tensi politik saat ini,” tandas Komisoner Komnas HAM Natalius Pigai dalam pesan singkatnya yang diterima Media Indonesia di Jakarta, Jumat (30/5/2014). Menurut Natalis, tindakan pembubaran, perusakan, dan pemukulan kepada umat Katolik itu telah mencederai prinsip penghormatan terhadap hak beribadah dan berkeyakinan agama yang dianut, berdasarkan Kovenan PBB tentang Hak Sipil dan Politik, Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, dan Pancasila.“Kita memegang prinsip yang sama yaitu Undang-Undang Dasar 1945 yang secara substansial mengandung nilai adagium Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi modal persatuan dan kesatuan bangsa kita. Ini harus diusut tuntas,” tegasnya. Seperti diberitakan, rumah Sumber: http://www.onvsoff.com/Diakses pada tanggal 14 Juni 2014Gambar 3.3 Korban intoleransi79Pendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiDirektur Penerbitan Galang Press Julius Felicianus diserang dan dirusak oleh sekelompok orang berjubah putih. Penyerangan terjadi ketika rumah tersebut dipakai untuk ibadat doa Rosario, sebagai bentuk penghormatan Umat Katolik terhadap Bunda Maria. Saat penyerangan Julius menjadi bulan-bulanan kelompok penyerang. Menurut Julius, para penyerang datang menggunakan sepeda motor. Kepala Julius dipukul menggunakan besi dan pot bunga. Tak hanya Julius, ibu-ibu yang sedang menjalankan ibadah pun dipukul. Tak luput dari penyerangan itu, seorang wartawan Kompas TV, Michael Ariawan, juga menjadi korban pemukulan. (Jco)http://news.metrotvnews.com/read/2014/05/30/247298/komnas-ham-kecam-penyerangan-umat-katolik-di-Yogyakarta c. Pendalaman/Diskusi1) Setelah membaca berita tersebut, cobalah rumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan bersama temanmu.2) Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.a) Bagaimana perasaanmu ketika membaca atau mendengar cerita itu?b) Menurutmu, peristiwa Pak Julius ini termasuk peristiwa apa?c) Sebutkan dan jelaskan beberapa peristiwa bentrokan atau kerusuhan antarsuku yang pernah terjadi di tanah air?d) Apakah ada tindakan-tindakan dari anak-anak bangsa ini yang dapat menimbulkan bahaya disintegrasi terhadap negara kita? Berikan contoh tindakan-tindakan tersebut!e) Apa penyebab terjadinya bentrokan antarsuku dan antarpeng-anut agama di Indonesia ?3. Keanekaragaman dan Kesatuan Suatu Bangsa dalam Terang Iman Kristiania. Ajaran Kitab Suci 1) Menyimak teks Kitab SuciSimaklah teks Kitab Suci berikut ini.Yohanes 4:1-421Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes. 2meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, 3Ia pun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea. 4Ia harus melintasi daerah Samaria. 5Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang 80 Kelas XII SMA/SMK bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. 6Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. 7Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.” 8Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. 9Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria) 10Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” 11Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? 12Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?” 13Jawab Yesus kepadanya: “Barang siapa minum air ini, ia akan haus lagi, 14tetapi barang siapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” 15Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.” 16Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini.” 17Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, 18sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.” 19Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. 20Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.” 21Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. 22Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. 23Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa 81Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertipenyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. 24Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” 25Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” 26Kata Yesus kepadanya: “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.” 27Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorang pun yang berkata: “Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?” 28Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” 30Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus. 31Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: “Rabi, makanlah.” 32Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.” 33Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?” 34Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. 35Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. 36Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. 37Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. 38Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.” 39Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.” 40Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari lamanya. 41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, 42dan mereka 82 Kelas XII SMA/SMK berkata kepada perempuan itu: “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.2) Pendalamana) Cobalah rumuskan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan teks Kitab Suci yang telah kamu baca. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul kemudian diformulasikan untuk didiskusikan bersama.b) Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.(1) Apa pesan Yohanes 4:1-42?(2) Bagaimana sikap Yesus waktu Ia hidup di dunia ini terhadap keanekaan dari bangsanya? Apakah Ia pernah mendambakan semangat persatuan dari bangsanya yang terdiri atas suku-suku?(3) Apa kaitan pesan Kitab Suci dengan sikap kita sebagai umat Kristiani tentang kebhinnekatunggalikaan di negeri kita Indonesia? b. Ajaran Gereja1) Menyimak Ajaran Gereja“Tetapi kita tidak dapat menyerukan nama Allah Bapa semua orang, bila terhadap orang-orang tertentu, yang diciptakan menurut citra kesamaan Allah, kita tidak mau bersikap sebagai saudara. Hubungan manusia dengan Allah Bapa dan hubungannya dengan sesama manusia saudaranya begitu erat, sehingga Alkitab berkata: “Barang siapa tidak mencintai, ia tidak mengenal Allah” (1Yoh 4:8). Jadi tiadalah dasar bagi setiap teori atau praktik, yang mengadakan pembedaan mengenai martabat manusia serta hak-hak yang bersumber padanya antara manusia dan manusia, antara bangsa dan bangsa. Maka Gereja mengecam setiap dikriminasi antara orang-orang atau penganiayaan berdasarkan keturunan atau warna kulit, kondisi hidup atau agama, sebagai berlawanan dengan semangat kristus. Oleh karena itu, Konsili Suci mengikuti jejak para Rasul kudus Petrus dan Paulus, meminta dengan sangat kepada Umat beriman kristiani, supaya bila ini mungkin “memelihara cara hidup yang baik di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi” (1Ptr 2:12), dan sejauh tergantung dari mereka hidup dalam damai dengan semua orang[13], sehingga mereka sungguh-sungguh menjadi putera Bapa di Surga”. (NA.5)*****Next >