< Previous63Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertikering.” Dan jadilah demikian. 10Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 11Berfirmanlah Allah: “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian. 12Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 13Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga. 14Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, 15dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian. 16Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. 17Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, 18dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 19Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat. 20Berfirmanlah Allah: “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.” 21Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 22Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: “Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.” 23Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima. 24Berfirmanlah Allah: “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.” Dan jadilah demikian.64 Kelas XII SMA/SMK b) PendalamanJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!(1) Apa yang dikisahkan dalam cerita Kitab Suci tersebut?(2) Apa yang menarik hatimu dari kisah tersebut?(3) Apa makna atau pesan dari kisah penciptaan di atas bagi kita?(4) Apa pesan kisah itu bagimu pribadi?6) Menghayati keutuhan ciptaan Tuhana) Refleksi Ungkapkan rasa kagum dan syukurmu atas tanah dalam bentuk doa atau puisi!b) AksiLakukan aksi nyata untuk menjaga dan merawat lingkungan alam di sekitar rumah dan sekolah agar tetap terawat baik. Misalnya bersama-sama teman mengadakan gerakan ekologi di sekolah; menanam dan atau merawat pohon atau bunga di sekolah dengan penuh rasa kasih dan tanggung jawab.B. Landasan untuk Memperjuangkan Nilai-Nilai Penting dalam MasyarakatDi dunia modern menjadi makin jelas bahwa solidaritas manusiawi yang luas hanya dapat dibangun, kalau secara khusus diperjuangkan bagi kepentingan mereka yang sampai sekarang tersisihkan (bdk. SRS42; CA.11). Demikian pula pembangunan sejati merupakan perkembangan diri manusia. Perkembangan itu hanya maju kalau daya cipta manusia dipercaya dan diberi ruang (bdk. SRS.31; CA.46). Dengan mengajarkan asas-asas demokrasi ini, Gereja sekaligus memaklumkan keyakinan imannya. 65Pendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiDoa PembukaAllah Bapa di Surga, kami bersyukur kepada-Mu atas berkat dan karunia-Mu bagi kami sehingga dapat berkumpul kembali untuk mendengarkan firman-Mu. Hari ini kami akan mempelajari pokok bahasan tentang nilai-nilai kehidupan yang diperjuangkan oleh negara dan Gereja-Mu. Semoga kami dapat memahami dan mendukung negara dan Gereja dalam mewujudkan nilai-nilai kehidupan dalam negara kami. Semoga kelak kami dapat menjadi garam dan terang dunia di tengah masyarakat, dengan bersaksi tentang keadilan dan perdamaian, atas dasar kasih-Mu yang tak terhingga. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.1. Nilai-Nilai Kehidupan Masyarakat yang Diperjuangkan Oleh Negaraa. Mengamati gambarPerhatikan gambar berikut ini.Sumber: http://www.antaranews.com.Diakses pada tanggal 11 Juni 2014Gambar 2.5 Lambang Negara RI: Garuda Pancasilab. Pendalaman1) Setelah memerhatikan gambar burung Garuda, cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 66 Kelas XII SMA/SMK a) Apa makna dari gambar itu?b) Apa makna Pancasila bagi bangsa Indonesia?c) Nilai-nilai apa yang terkandung dalam setiap sila?d) Jelaskan makna Pembukaan UUD 1945!e) Pasal-pasal berapa dalam UUD 1945 yang mengatur perekonomian yang memenuhi rasa kemanusiaan yang adil dan beradab?f) Apa pandangan atau sikap Gereja Katolik Indonesia terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan negara yang memperjuangkan nilai-nilai kehidupan penting dalam masyarakat?2) Untuk mendapatkan jawaban yang benar, tepat, dan lengkap. Carilah informasi dari pelbagai sumber seperti buku (misalnya, PPKn) dan juga melalui internet (bila memungkinkan).2. Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja Sebagai Landasan Kita untuk Memperjuangkan Nilai-Nilai Penting Dalam Kehidupan Masyarakat.a. Ajaran Kitab Suci 1) Menyimak pesan Kitab SuciMatius 18:21 – 3521Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” 22Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 23Sebab hal Kerajaan Surga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar 67Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertikepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35Maka Bapa-Ku yang di Surga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”2) PendalamanJawablah pertanyaan berikut ini.a) Apa isi pesan dari masing-masing teks Kitab Suci tersebut?b) Apa nilai penting dari setiap teks tersebut?c) Apa inspirasi dari teks Kitab Suci itu bagi hidupmu? b. Ajaran Gereja1) Menyimak Ajaran GerejaPACEM IN TERRIS (DAMAI DI BUMI)Paus Yohanes XXIII, 11 April 1963Ensiklik Pacem in Terris menggagas perdamaian, yang menjadi isu sentral pada dekade enam puluhan. Bilamana terjadi perdamaian? Bila ada rincian tatanan yang adil dengan mengedepankan hak-hak manusiawi dan keluhuran martabatnya. Yang dimaksudkan dengan tatanan hidup ialah tatanan relasi (1) antarmasyarakat, (2) antara masyarakat dan negara, (3) antarnegara, (4) antara masyarakat dan negara-negara dalam level komunitas dunia. Ensiklik menyerukan dihentikannya perang dan perlombaan senjata serta pentingnya memperkokoh hubungan internasional lewat lembaga yang sudah dibentuk: PBB. Ensiklik ini memiliki muatan ajaran yang ditujukan tidak hanya bagi kalangan Gereja Katolik tetapi seluruh bangsa manusia pada umumnya. Tentang Menegakkan Perdamaian yang Universal berdasarkan Kebenaran, 68 Kelas XII SMA/SMK Keadilan, Kemurahan, dan Kebebasan adalah sebuah ensiklik kepausan yang dikeluarkan oleh Paus Yohanes XXIII pada 11 April 1963. Ensiklik ini hingga kini tetap merupakan ensiklik yang paling terkenal dari abad ke-20 dan menetapkan prinsip-prinsip yang kelak muncul dalam sejumlah dokumen dari Konsili Vatikan II dan paus-paus yang kemudian.Ini adalah ensiklik terakhir yang dirancang oleh Yohanes XXIII.Kalimat pembukaan “Pacem in Terris” (Damai di Bumi) menegaskan pemahaman Gereja Katolik tentang bagaimana perdamaian dapat tercipta di dunia:“Damai di bumi, yang paling dirindukan oleh semua orang dari segala zaman, dapat ditegakkan dengan kuat, hanya apabila perintah yang ditetapkan oleh Allah dapat ditaati dengan setia.”2) PendalamanJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.a) Apa inti pesan dari setiap ajaran sosial gereja tersebut?b) Apa masalah pokok dari ajaran sosial gereja itu?c) Apa persamaan antara ajaran sosial gereja tentang nilai-nilai penting dalam kehidupan masyarakat dengan ajaran Pancasila serta UUD 1945?3. Menghayati Visi Negara dan Visi Gereja Sebagai Landasan Perjuangan Atas Nilai-Nilai Penting dalam Masyarakata. RefleksiBuatlah sebuah refleksi tentang ajaran Pancasila, UUD 1945 dan ajaran Gereja sebagai landasan untuk memperjuangkan nilai-nilai penting dalam kehidupan masyarakat.b. AksiBersama-sama temanmu mengadakan kegiatan sosial, misalnya mengumpulkan natura untuk membantu mereka yang lemah secara ekonomi, entah orang-orang dalam lingkungan sekolah atau di luar, seperti anak-anak panti asuhan, dan lain sebagainya.69Pendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiDoa PenutupAllah Bapa yang penuh kasih, Kami bersyukur kepada-Mu atas anugerah-Mu yang tak terhingga bagi bangsa dan negara kami. Bimbinglah para penyelenggara negara serta seluruh masyarakat Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bangsa kami yang tertuang dalam dasar negara serta konstitusi negara kami. Semoga kami umat Katolik dengan semangat Injil-Mu dapat ikut serta membangun bangsa Indonesia secara lebih baik, dan bertanggung jawab. Semoga Yesus Putra-Mu senantiasa menyertai kami, dan kami umat-Mu selalu menjadikan Yesus Kristus sebagai kompas hidup kami dalam perjalanan bangsa Indonesia ini. Doa ini kami sempurnakan dengan doa Yesus sendiri. Bapa kami...C. Yesus Kristus, Pejuang Keadilan, Kejujuran, Kebenaran, dan KedamaianGereja hadir dalam sejarah dunia untuk melanjutkan perutusan Yesus yakni: “mewartakan kabar baik bagi kaum miskin membebaskan yang tertawan dan menyembuhkan yang terluka” (bdk. Luk 4:19-19; Yes. 61:1-2). Artinya bahwa Gereja tidak hanya mengurus hal-hal rohani saja tetapi terlibat dalam seluruh pergulatan hidup manusia. Gereja ikut berusaha membangun kehidupan bersama yang jujur, adil, dan benar. Iman Katolik tidak cukup hanya dengan berdoa tetapi harus juga tampak dalam perjuangan mewujudkan kehidupan sosial. Yesus Kristus mewartakan Kerajaan Allah yang memerdekakan. Kekuatan iman dalam tindakan cinta kasih serta keadilan dapat mengubah situasi menjadi semakin mendekati cita-cita damai sejahtera sebagaimana yang diwartakan oleh Yesus Kristus.70 Kelas XII SMA/SMK Doa PembukaYa Allah, Engkau yang menyebut anak-anak-Mu sebagai alat pembawa damai, bantulah kami untuk bekerja tanpa lelah untuk membangun keadilan agar perdamaian dapat terjamin. Kami mohon, utuslah Roh Kudus-Mu atas kami sekalian, agar kami dapat mewartakan nilai-nilai kerajaan-Mu kepada setiap insan, ciptaan yang Engkau cintai. Bantulah kami untuk membangun hidup masyarakat yang benar, harmonis, adil, dan damai. Kami mohonkan dengan perantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, yang hidup dan berkuasa sekarang dan selama-lamanya. Amin. 1. Melihat Pengalaman Hidup a. Menyimak Kisah Kehidupan Pejuang KemanusiaanSimaklah cerita berikut ini!Mama Gisela Borowka;Semangat Kasihnya tak terhingga!!Saat berusia sepuluh tahun, Gisela Borowka sungguh terkesan membaca kisah Pastor Damian de Veuster SSCC. “Sejak itu, saya bertekad ingin mengikuti jejaknya,” ungkapnya. Keinginan itu tak lekang seiring bergulirnya waktu. Tatkala studi keperawatan di Wuezburg, Jerman, Gisela berkarib dengan Isabella Diaz Gonzales.Sobatnya itu kerap bertutur tentang kondisi para penderita kusta di Lembata, Flores. Lalu, keinginan berkarya di seberang lautan itu menyeruak di benaknya.Tahun 1958-1962, setelah menyelesaikan studi keperawat-an, Gisela mendapat tugas melayani penderita kusta di Etiopia. Setahun berselang, pada 28 Agustus 1963, impian Gisela melayani penderita kusta di Lembata mulai terwujud. “Waktu itu, setiap hari selalu ada penderita kusta meminta obat kepada saya,” kenangnya. Karena disisihkan Sumber : http://www.hidupkatolik.com.Diakses pada tanggal 11 Juni 2014Gambar 2.6 Mama Gisela Borowka71Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertioleh masyarakat, Gisela menampung mereka di sebuah pondok yang terbuat dari bambu dan beratap rumbia. Situasi di pondok itu sangat memprihatinkan. Banyak kutu busuk, tikus, dan nyamuk mengusik mereka. Tikus-tikus itu kerap menggigit kaki penderita kusta hingga darah pun berceceran. “Karena sudah mati rasa, mereka tidak merasakannya,” sambung wanita berusia 75 tahun ini.Tahun 1968, Gisela mendirikan RS Lepra Damian di Lembata atas sokongan dana dari Jerman. Perlahan-lahan penyakit kusta di wilayah itu bisa diatasi. Sementara penderita kusta yang baru terjangkit segera diobati sehingga organ-organ tubuhnya tidak sampai cacat. Akhirnya, penyakit kusta di Lembata lenyap. Tahun 1980, RS Lepra Damian diserahkan kepada suster-suster CIJ. Tahun 1987, Uskup Kupang Mgr Gregorius Manteiro SVD mengundang Gisela berkarya di Pulau Alor. Wanita yang memilih tetap melajang ini menyanggupinya. Saat pertama kali tiba di Kampung Kusta Benlelang, Kalabagi, Ibu Kota Kabupaten Alor, keprihatinan menyergapnya. Banyak di antara penderita kusta terlanjur cacat. “Dengan fisik demikian, mereka bisa memecah batu-batu besar di sungai dengan palu,” ucapnya kagum.Tahun 1989, Gisela mendirikan RS Kusta Padma di Alor. Dua tahun berselang, pemerintah mengirim dokter-dokter spesialis dari RS Kusta Sitanala, Tangerang untuk mendukung karya Gisela. Seiring waktu, kusta beranjak dari Alor. “Saya sungguh bahagia setiap kali melihat penderita kusta telah sembuh!” ujarnya dengan mata berbinar.Kemudian, Gisela yang akrab disapa Mama Putih ini mem-bangun Panti Asuhan Damian di Alor. Dewasa ini, ada 50 anak menghuni panti asuhan tersebut. “Mama Gisela memiliki keterikatan iman dengan St. Damian. Ia sangat menjunjung semangat kasih dan kebersamaan di panti asuhan itu,” ungkap penulis buku “Gisela Borowka: Hidupku Kuabdikan bagi Penderita Lepra dan Yatim Piatu”, Pastor Maxi Bria Pr melalui surat elektronik kepada HIDUP. Gisela sungguh yakin, Sumber : www.Pos-Kupang.comDiakses pada tanggal 11 Juni 2014Gambar 2.7 Mama Isabella Diaz Gonzales72 Kelas XII SMA/SMK Tuhan telah menata segenap langkahnya dengan begitu indah. “Saya tidak berpikir untuk kembali ke Jerman karena tenaga saya masih dibutuhkan di Indonesia,” kata wanita yang sejak 20 September 1996 telah menjadi warga negara Indonesia.Tahun 1999 dan 2003, Gisela memperoleh kesempatan mengunjungi Molokai. Ia menapak tilas karya-karya Damian. “Masih ada beberapa mantan penderita kusta yang memilih tetap tinggal di Molokai,” lanjutnya. Ketika mendengar Damian akan dikanonisasi menjadi Santo, kebahagiaan Gisela meluap. “Sejak dulu, saya telah menganggap Damian sebagai orang kudus,” tegasnya.Saat ditemui di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2009, dengan sukacita ia mengungkapkan, bahwa ia bersama sekelompok orang Jerman akan menghadiri kanonisasi St. Damian yang dipimpin Paus Benediktus XVI di Basilika St. Petrus, Vatikan pada 11 Oktober 2009.(Maria Etty - hidupkatolik.com/2013/02/14/menapaki-jejak-damian#sthash.OUgw4hzG.dpuf)b. PendalamanJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.1) Apa yang dikisahkan dalam cerita tersebut?2) Mengapa Mama Gisela Borowka melakukan karya itu?3) Nilai-nilai apa yang diperjuangkan oleh kedua tokoh itu?4) Apa yang dapat kamu teladani dari Mama Gisela dan mama Isabella?2. Menggali Ajaran Kitab Sucia. Menelusuri ajaran Kitab SuciCoba cari dan temukan teks-teks Kitab Suci yang menjelaskan tentang Yesus Kristus, sebagai Pejuang keadilan, kejujuran, kebenaran, dan kedamaian.b. Menyimak teks Kitab SuciMrk 10:17- 2517Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 18Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. 19Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan Next >