< PreviousPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti111Dalam hadis di atas Rasulullah menegaskan bahwa sikap dan perilaku I¥s±n itu diperintahkan oleh Allah Swt. dalam semua bidang kehidupan. Pada surat al-Baqarah terdapat contoh pihak-pihak yang berhak mendapat perlakuan I¥s±n.Lebih lanjut, dalam hadis ini Rasulullah saw. memberikan contoh lain tentang cara berlaku I¥s±n. Jika harus membunuh (dalam peperangan), maka harus dilakukan dengan baik, dilakukan karena Allah Swt., bukan karena dendam atau yang lain, dan tidak pula menganiaya. Bahkan jika musuh menyerah, maka tidak boleh dibunuh.Kemudian pada bagian akhir dari hadis, Rasulullah saw. mengajarkan cara berlaku I¥s±n kepada binatang dengan menjelaskan adab menyembelih, yaitu agar pisau ditajamkan dan binatang yang mau disembelih pun dibuat senang, dengan memberikan makan yang cukup. Jika binatang saja harus dipelakukan demikian, apalagi sesama manusia.Aktivitas Siswa1. Carilah beberapa ayat al-Qur±n dan hadis terkait dengan perintah I¥s±n yang belum disebut dalam bab ini!2. Catat isi kandungan ayat al-Qur±n dan hadis yang kalian temukan!C. Keterkaitan Kewajiban Beribadah dan Bersyukur kepada Allah Swt. dengan Berbuat Baik terhadap Sesama Manusia sesuai Q.S. al-Baqārah/2:83Kepada siapa kita harus berlaku I¥s±n? Dilihat dari objeknya (pihak-pihak yang berhak mendapat perlakuan baik/I¥s±n dari kita), kita harus berbuat I¥s±n kepada Allah Swt. sebagai Sang Pencipta dan juga kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya, sebagaimana sabda Rasulullah saw. berikut.“Sesungguhnya Allah Swt. telah mewajibkan berbuat I¥s±n atas segala sesuatu…”. (HR. Muslim).Secara lebih rinci, pihak-pihak yang berhak mendapatkan I¥s±n ialah sebagai berikut.1. I¥s±n kepada Allah Swt.Yaitu berlaku I¥s±n dalam menyembah/beribadah kepada Allah Swt., baik dalam bentuk ibadah khusus yang disebut ibadah ma¥«ah (murni, ritual), seperti salat, puasa, dan sejenisnya, ataupun ibadah umum yang disebut Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK112dengan ibadah gairu ma¥«ah (ibadah sosial), seperti belajar-mengajar, berdagang, makan, tidur, dan semua perbuatan manusia yang tidak bertentangan dengan aturan agama. Berdasarkan hadis tentang I¥s±n di atas, I¥s±n kepada Allah Swt. mengandung dua tingkatan berikut ini.a. Beribadah kepada Allah Swt. seakan-akan melihat-Nya. Keadaan ini merupakan tingkatan I¥s±n yang paling tinggi, karena dia berangkat dari sikap membutuhkan, harapan, dan kerinduan. Dia menuju dan berupaya mendekatkan diri kepada-Nya.b. Beribadah dengan penuh keyakinan bahwa Allah Swt. melihatnya. Kondisi ini lebih rendah tingkatannya daripada tingkatan yang pertama, karena sikap I¥s±nnya didorong dari rasa diawasi dan takut akan hukuman. Kedua jenis I¥s±n inilah yang akan mengantarkan pelakunya kepada puncak keikhlasan dalam beribadah kepada Allah Swt., jauh dari motif riya’.2. I¥s±n kepada Sesama Makhluk Ciptaan Allah Swt.Dalam Q.S al-Qa££±£h/28:77 Allah berfirman:“…dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Swt. telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Dari berbagai ayat dan hadis, berbuat kebajikan (I¥s±n) kepada sesama makhluk Allah Swt. meliputi seluruh alam raya ciptaan-Nya. Lebih kongkritnya seperti penjelasan berikut:1. I¥s±n kepada Kedua Orang TuaAllah Swt. berfirman: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan .” dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua mendidik aku di waktu kecil.” (Q.S. al-Isr±’/17:24)Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti113Dalam sebuah hadis riwayat at-Tirm³z³, dari Abdullah bin Umar, Rasulullah saw. bersabda (artinya): “Keri«±an Allah Swt. berada pada keri«±an orang tua, dan kemurkaan Allah Swt. berada pada kemurkaan orang tua.” (HR. at-Tirm³z³).Berbuat baik kepada kedua orangtua ialah dengan cara mengasihi, memelihara, dan menjaga mereka dengan sepenuh hati serta memenuhi semua keinginan mereka selama tidak bertentangan dengan aturan Allah Swt.. Mereka telah berkorban untuk kepentingan anak mereka sewaktu masih kecil dengan perhatian penuh dan belas kasihan. Mereka mendidik dan mengurus semua keperluan anak-anak ketika masih lemah. Selain itu, orang tua memberian kasih sayang yang tidak ada tandingannya. Jika demikian, apakah tidak semestinya orangtua mendapat perlakuan yang baik pula sebagai imbalan dari budi baiknya yang tulus itu? Sedangkan Allah Swt. telah menegaskan dalam firman-Nya, “Tidak ada balasan untuk kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (Q.S. ar-Rahm±n/55:60).b. I¥s±n kepada Kerabat KaribMenjalin hubungan baik dengan karib kerabat adalah bentuk I¥s±n kepada mereka, bahkan Allah Swt. menyamakan seseorang yang memutuskan hubungan silaturahmi dengan perusak di muka bumi. Allah Swt. berfirman: “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan dimuka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” (Q.S. Muhammad/47:22).Silaturahmi merupakan kunci mendapatkan keri«¥an Allah Swt. Sebab paling utama terputusnya hubungan seorang hamba dengan Tuhannya adalah karena terputusnya hubungan silaturahmi. Dalam hadis qudsi, Allah Swt. berfirman: “Aku adalah Allah Swt., Aku adalah Rahman, dan Aku telah menciptakan rahim yang Kuberi nama bagian dari nama-Ku. Maka, barangsiapa yang menyambungnya, akan Kusambungkan pula baginya dan barangsiapa yang memutuskannya, akan Kuputuskan hubunganKu dengannya.” (HR. at-TirmÔzÔ).c. I¥s±n kepada Anak YatimBerbuat baik kepada anak yatim ialah dengan cara mendidiknya dan memelihara hak-haknya. Banyak ayat dan hadis menganjurkan berbuat baik kepada anak yatim, di antaranya adalah sabda Rasulullah saw.: “Aku dan orang yang memelihara anak yatim di surga kelak akan seperti ini…(seraya menunjukkan jari telunjuk jari tengahnya).” (HR. al-Bukh±ri, Abu D±wud, dan at-Tirm³z³).Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK114d. I¥s±n kepada Fakir MiskinBerbuat I¥s±n kepada orang miskin ialah dengan memberikan bantuan kepada mereka terutama pada saat mereka mendapat kesulitan. Rasulullah bersabda,”Orang-orang yang menolong janda dan orang miskin, seperti orang yang berjuang di jalan Allah Swt..” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).e. I¥s±n Kepada TetanggaI¥s±n kepada tetangga dekat meliputi tetangga dekat dari kerabat atau tetangga yang berada di dekat rumah, serta tetangga jauh, baik jauh karena nasab maupun yang berada jauh dari rumah.Teman sejawat adalah yang berkumpul dengan kita atas dasar pekerjaan, pertemanan, teman sekolah atau kampus, perjalanan, ma’had, dan sebagainya. Mereka semua masuk ke dalam kategori tetangga. Seorang tetangga kafir mempunyai hak sebagai tetangga saja, tetapi tetangga muslim mempunyai dua hak, yaitu sebagai tetangga dan sebagai muslim, sedang tetangga muslim dan kerabat mempunyai tiga hak, yaitu sebagai tetangga, sebagai muslim, dan sebagai kerabat.Rasulullah saw. bersabda: “Demi Allah Swt., tidak beriman, demi Allah Swt., tidak beriman. ”Para sahabat bertanya: “Siapakah yang tidak beriman, ya Rasulullah?” Beliau menjawab: “Seseorang yang tidak aman tetangganya dari gangguannya.” (HR. al-Syaikh±ni).Pada hadis yang lain, Rasulullah saw bersabda, “Tidak beriman kepadaku barangsiapa yang kenyang pada suatu malam, sedangkan tetangganya kelaparan, padahal ia megetahuinya.”(HR. at-°abr±ni).f. I¥s±n kepada Tamu I¥s±n kepada tamu, secara umum adalah dengan menghormati dan menjamunya. Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah Swt. dan Hari Akhir, hendaklah memuliakan tamunya.” (HR. Jam±’ah, kecuali Naºa’i).Tamu yang datang dari tempat yang jauh, termasuk dalam sebutan ibnu sabil (orang yang dalam perjalanan jauh). Cara berbuat I¥s±n terhadap ibnu sabil dengan memenuhi kebutuhannya, menjaga hartanya, memelihara kehormatannya, menunjukkan jalan jika ia meminta.g. I¥s±n kepada Karyawan/PekerjaKepada karyawan atau orang-orang yang terikat perjanjian kerja dengan kita, termasuk pembantu, tukang, dan sebagainya, kita diperintahkan agar membayar upah mereka sebelum keringat mereka kering (segera), Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti115tidak membebani mereka dengan sesuatu yang mereka tidak sanggup melakukannya. Secara umum kita juga harus menghormati dan menghargai profesi mereka.h. I¥s±n kepada Sesama ManusiaRasulullah saw. bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah Swt. dan Hari Kiamat, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (¦R. Al-Bukh±ri dan Muslim).Wahai manusia, hendaklah kita melembutkan ucapan, saling meng-hargai satu sama lain dalam pergaulan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran. Menunjuki jalan jika ia tersesat, mengajari mereka yang bodoh, mengakui hak-hak mereka, dan tidak mengganggu mereka dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengusik serta melukai mereka.i. I¥s±n kepada BinatangBerbuat I¥s±n terhadap binatang adalah dengan memberinya makan jika ia lapar, mengobatinya jika ia sakit, tidak membebaninya di luar kemampuannya, tidak menyiksanya jika ia bekerja, dan mengistirahatkannya jika ia lelah. Bahkan, pada saat menyembelih, hendaklah dengan menyembelihnya dengan cara yang baik, tidak menyiksanya, serta menggunakan pisau yang tajam.“…Maka apabila kamu membunuh hendaklah membunuh dengan cara yang baik, dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik dan hendaklah menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya”. (¦R. Muslim).j. I¥s±n kepada Alam SekitarAlam raya beserta isinya diciptakan untuk kepentingan manusia. Untuk kepentingan kelestarian hidup alam dan manusia sendiri, alam harus dimanfaatkan dengan penuh rasa tanggungjawab. Allah Swt. berfirman: “…dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Swt. telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. al-Qằº/28:77).Sumber: www.travelandleisure.comGambar 6.8 Perlu dilestarikan sebagai bentuk I¥s±n.Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK116Aktivitas Siswa1. Carilah kisah inspiratif terkait dengan tema I¥s±n!2. Catat pelajaran yang terdapat dalam kisah yang kamu temukan!3. Presentasikan di depan kelasmu!D. Hikmah dan Manfaat I¥s±n“Kebaikan akan berbalas kebaikan”, adalah janji Allah Swt. dalam al-Qur±n. Berbuat I¥s±n adalah tuntutan kehidupan kolektif. Karena tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri, maka Allah Swt. menjadikan saling berbuat baik sebagai sebuah keniscayaan. Berbuat baik (I¥s±n) kepada siapa pun, akan menjadi stimulus terjadinya “balasan” dari kebaikan yang dilakukan. Demikianlah, Allah Swt. membuat sunah (aturan) bagi alam ini, ada jasa ada balas. Semua manusia diberi “nurani” untuk berterima kasih dan keinginan untuk membalas budi baik. Peristiwa di samping hanya sedikit dari percikan hikmah I¥s±n. Simak dan renungkanlah!“Balasan Kebaikan adalah Kebaikan pula”(Q.S.Ar-Rahman/55:60)Diberitakan oleh CNN, Sabtu 23 Februari 2013, bahwa Sarah Darling dari Kansas City melepaskan cincin berliannya karena iritasi. Cincin berlian itu kemudian dimasukkannya ke dalam dompetnya.Saat itu, ada seorang pengemis, Billy Ray Harris. Darling memberikannya uang koin, namun cincin berliannya ikut jatuh ke dalam gelas kertas yang dipegang Harris.Ketika Darling menyadari hal tersebut, ia mencarinya di berbagai tempat tetapi tidak menemukannya. Ia kemudian teringat Harris, si pengemis itu dan segera mencarinya. Akhirnya ia pun menemukan Harris di tempat semula. “Saya tanya kepadanya, ‘apakah Anda ingat saya, saya tidak sengaja memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi saya,’ dan dia berkata ‘apakah itu cincin? Ya, saya sengaja menyimpannya sampai kau kembali lagi’,” kenang Darling. Harris bisa saja menjual cincin tersebut, namun ia memilih menjaga amanah tersebut untuk dikembalikan pada pemiliknya.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti117Tindakan Harris ini menyentuh Darling dan suaminya. Keduanya lantas menggagas bantuan online untuk Harris di situs giveforward.com. Cerita Darling ini membuat ribuan orang dari seluruh dunia ikut menyumbang.Sumbangan ini akan terbuka selama 90 hari. Saat berita ini diturunkan, baru berjalan delapan hari dan ketika sumbangan dibuka ada , 4.753 orang yang menyumbang dengan total nilai US$120.383 setara Rp1,173 miliar.Mendengar perihal sumbangan ini, Harris mengaku terkejut. Dia merasa tindakannya tidak luar biasa dan seharusnya memang dia lakukan, sehingga merasa tidak pantas mendapatkan semua itu. Indah sekali..”Jika kamu berbuat baik, sebenarnya kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri” .Sumber: www. keajaibanmoneymagnet.blogspot.comAktivitas SiswaApa saja yang dapat kamu simpulkan dari kisah di atas? Diskusikan dengan temanmu!Kemudian presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelasmu!Menerapkan Perilaku MuliaSikap dan perilaku terpuji yang harus dikembangkan terkait dengan I¥s±n ialah semua perbuatan baik kepada Allah Swt. dan kepada sesama makhluk ciptaan-Nya. Secara ringkas perilaku tersebut ialah sebagai berikut.1. Melakukan ibadah ritual (salat, zikir, dan sebagainya) dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan.2. Birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orangtua), dengan mengikuti semua keinginannya jika memungkinkan, dengan syarat tidak bertentangan dengan aturan Allah Swt..3. Menjalin hubungan baik dengan kerabat.4. Menyantuni anak yatim dan fakir miskin.5. Berbuat baik kepada tetangga.Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK1186. Berbuat baik kepada teman sejawat.7. Berbuat baik kepada tamu dengan memberikan jamuan dan penginapan sebatas kemampuan. 8. Berbuat baik kepada karyawan/pembantu dengan membayarkan upah sesuai perjanjian.9. Membalas semua kebaikan dengan yang lebih baik.10. Membalas kejahatan dengan kebaikan, bukan dengan kejahatan serupa.11. Berlaku baik kepada binatang, dengan memelihara atau memperlakukannya dengan baik. Jika menyembelih ataupun membunuh, lakukan dengan adab yang baik dan tidak ada unsur penganiayaan.12. Menjaga kelestarian lingkungan, baik daratan maupun lautan dan tidak melakukan tindakan yang merusak.Aktivitas Siswa1. Buatlah catatan penilaian diri untuk mengetahui sikap I¥s±n mana saja yang belum kalian lakukan dalam satu minggu ke depan dan jelaskan alasannya!2. Bacakan hasil catatan kalian di depan kelompok lain untuk ditanggapi!Tugas Kelompok 1. Carilah ayat dan hadis yang mengandung perintah berbuat I¥s±n kepada alam! 2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu! 3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi objekif di lapangan yang kamu temui!4. Presentasikan hasil temuanmu di depan kelas! Rangkuman1. Dalam Q.S. al-Baqarah/2:83 Allah Swt. memerintahkan Bani Israil agar menyembah Allah Swt., berbuat baik (I¥s±n) kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Agar bertuturkata yang baik kepada manusia, tetapi mereka tetap membangkang.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti1192. Rasulullah menegaskan bahwa Allah Swt. menyuruh kita berlaku I¥s±n dalam segala hal dan kepada semua makhluk Allah Swt.3. I¥s±n adalah berbuat baik dengan penuh keikhlasan, yang digambarkan dalam hadis seakan-akan kita melihat Allah Swt., atau setidaknya merasa dilihat oleh Allah Swt.4. I¥s±n mencakup ibadah ritual kepada Allah Swt. dan berbuat baik kepada semua makhluk hidup dengan ikhlas;5. Perbuatan I¥s±n pasti akan mendapat balasan I¥s±n juga, karena itu adalah janji Allah Swt. yang tidak mungkin diingkari;6. Berbuat baik (I¥s±n) kepada siapapun, akan menjadi sebab terjadinya “balasan” dari kebaikan yang dilakukan, karena demikianlah Allah Swt. menjadikan aturan bagi makhluk-Nya (Sunnatull±h), bahwa kebaikan akan dibalas kebaikan juga.EvaluasiI. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap jawaban yang paling tepat!1. Pada lafal terdapat hukum bacaan Mad . . . .a. T±bi’³b. ‘Iwadc. W±jib Muttasild. J±iz Munfásile. ‘Ari« Lissukµn2. Perhatikan potongan ayat berikut . . . . Potongan ayat di atas mengandung perintah … .a. menyantuni anak yatimb. berbicara sopan kepada guruc. bersedekah kepada fakir miskind. berlaku sopan terhadap orang tuae. berbicara santun dengan sesama manusia Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK1203. Kata “I¥s±n” dari sisi bahasa artinya . . . .a. baikb. indahc. kebaikand. berbuat baike. berkata sopan4. Berikut ini yang tidak termasuk bentuk perilaku I¥s±n kepada tetangga adalah . . . .a. menjenguk tetangga yang sakitb. membayar hutang setelah ditagih c. menyapa dengan senyum yang ramahd. berbagi oleh-oleh setelah pulang kampunge. mengembalikan piring dalam keadaan bersih5. Berikut ini yang merupakan perilaku I¥s±n kepada alam ialah . . . .a. menebang pohon dan menjualnyab. memelihara kucing untuk menangkap tikusc. menebang pohon dan menanam benih yang barud. menjaring ikan dengan produk teknologi canggihe. menyelamatkan gajah untuk dimanfaatkan gadingnya II. Kerjakan soal berikut dengan benar dan tepat!1. Sebutkan pengertian I¥s±n! 2. Jelaskan cara berlaku I¥s±n kepada Allah Swt.!3. Jelaskan cara berlaku I¥s±n kepada binatang yang boleh dimakan!4. Sebutkan 5 (lima) contoh perilaku manusia yang bertentangan dengan prinsip I¥s±n terhadap alam!5. Berikan contoh-contoh I¥s±n yang terkandung dalam ayat 83 surat al-Baqarah!Next >