< PreviousPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti201Nahdatul Ulama didirikan pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar. Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasyim Asy’ari merumuskan kitab Qānµn Asāsi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I’tiqād Ahlussunnah Wal Jamā’ah. Kedua kitab tersebut kemudian diimplementasikan dalam khittah NU, yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.Organisasi ini bertujuan untuk menegakkan ajaran Islam menurut paham kitab I’tiqād Ahlussunnah Wal Jamā’ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Untuk mencapai tujuannya tersebut, NU menempuh berbagai jenis usaha di berbagai bidang, antara lain sebagai berikut.1) Di bidang keagamaan, melaksanakan dakwah Islamiyah dan meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak pada semangat persatuan dalam perbedaan.2) Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas. Hal ini terbukti dengan lahirnya Lembaga-lembaga Pendidikan yang bernuansa NU dan sudah tersebar di berbagai daerah khususnya di Pulau Jawa bahkan sudah memiliki cabang di luar negeri.3) Di bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang sesuai dengan nilai keislaman dan kemanusiaan.4) Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi rakyat. Hal ini ditandai dengan lahirnya BMT dan Badan Keuangan lain yang yang telah terbukti membantu masyarakat.5) Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas. f. MuhammadiyahOrganisasi ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan. Kegiatan Muhammadiyah dipusatkan dalam bidang pendidikan, dakwah dan amal sosial. Muhammadiyah mendirikan berbagai sekolah Islam ala Belanda, baik dalam satuan pendidikan, jenjang maupun kurikulumnya. Muhammadiyah pun menerima subsidi dari pemerintah Belanda.Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK202Organisasi ini sangat menekankan keseimbangan antara pendidikan agama dan pendidikan umum, serta pendidikan keterampilan. Para alumni lembaga pendidikan Muhammadiyah diharapkan memiliki aqidah Islam yang kuat, sekaligus memiliki keahlian untuk hidup di zaman modern. Dengan bekal akidah, pendidikan dan keterampilan yang baik, kaum muslimin dapat mengembangkan kualitas hidup mereka sesuai dengan tuntutan ajaran al-Qur±n. Bahkan sampai sekarang, Muhammadiyah merupakan ormas Islam besar yang memiliki satuan-satuan pendidikan sejak dari Taman Kanak-kanak hingga Program Pasca sarjana. Dalam bidang amal sosial, ormas Islam ini memiliki antara lain beberapa puluh rumah sakit, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dan Panti Asuhan. Gerakan dakwah Muhammadiyah sangat menekankan kemurnian aqidah; memerangi berbagai perbuatan syirik, menyekutukan Allah Swt. dalam segala bentuknya; menentang takhayul; khurafat; dan perbuatan bid’ah serta mengikis habis kebiasaan taqlid buta dalam beragama. Muhammadiyah, menekankan pentingnya membuka pintu ijtihad dalam bidang hukum Islam agar umat Islam terbebas dari taqlid buta serta menolak tradisi bermazhab dalam fiqih.g. Persatuan Islam (Persis)Persatuan Islam (Persis) berdiri pada permulaan tahun 1920-an, tepatnya tanggal 12 September 1923 di Bandung. Ide mulanya dari seorang alumnus Dâr al-‘Ulûm Mekkah bernama H. Zamzam yang sejak tahun 1910-1912 menjadi guru agama di sekolah agama Dâr al-Muta’alimîn. Ia bersama teman dekatnya, H. Muhammad Yunus, seorang pedagang sukses yang sama-sama kelahiran Palembang, yang di masa mudanya memperoleh pendidikan agama secara tradisional dan menguasai bahasa Arab, sehingga ia mampu autodidak melalui kitab-kitab yang jadi perhatiannya. Latar belakang pendidikan dan kultur yang sama ini, menyatukan mereka dalam diskusi-diskusi tentang keislaman. Tema diskusi biasanya mengenai beberapa masalah di sekitar gerakan keagamaan yang tengah berkembang saat itu, atau masalah agama Sumber: www.kaumy-dki.orgGambar 9.19 Amal Sosial (RS PKU Muhammadiyah).Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti203yang dimuat dalam majalah al-Munîr terbitan Padang dan majalah al-Manâr terbitan Mesir, yang telah lama menjadi bacaan dan perhatian mereka. Pada tahun 1924 A. Hassan mulai terlibat dalam diskusi-diskusi agama dengan tokoh-tokoh agama di Indonesia sekitar pertentangan antara kaum muda dan kaum tua, antara paham modernis dan paham tradisional. Ayah A. Hassan memang termasuk orang yang berpandangan modernis. Maka dapat dimengerti jika A. Hassan juga sejalan dengan faham kaum muda. Tidak lama kemudian A. Hassan pindah ke Bandung dan masuk lingkungan Persatuan Islam. Selanjutnya ia memusatkan kegiatan hidupnya dalam pengembangan pemikiran Islam dan menyediakan dirinya sebagai pembela Islam melalui Persis.. Beliau dikenal sebagai pendiri Persis. Sebagai organisasi, Persis memiliki ciri khas dalam gerak dan langkahnya, yaitu menitikberatkan pada pembentukan paham keagamaan yang dilancarkan melalui pendidikan dan da’wah lainnya. Persis bertujuan: Pertama, mengamalkan segala ajaran Islam dalam setiap segi kehidupan anggotanya dalam masyarakat, kedua, menempatkan kaum muslimin pada ajaran aqidah dan syari’ah berdasarkan al-Qur±n dan al-Sunnah.Lahirnya Jami’at Khair, al-Irsyad, Persyarikatan Ulama, NU, Muhammadiyah dan Persis yang bergerak di bidang pembaharuan pendidikan dan dakwah tersebut dipicu oleh perkembangan baru di bidang keagamaan. Agama harus fungsional dalam kehidupan, bukan hanya sekedar tuntunan untuk kebahagiaan akhirat saja. Karena itu, agama harus didukung oleh ilmu pengetahuan modern.Aktivitas Siswa1. Telusuri lebih lanjut (di internet) untuk menemukan bukti-bukti fisik peran ormas-ormas di atas dalam bidang pendidikan, dalam bentuk foto-foto!2. Berikan deskripsi pada setiap foto tersebut, beri bingkai, kemudian pajang di tempat yang layak (dinding, majalah dinding, dan lain-lain)!2. Gerakan PolitikIslam tidak dapat menerima penjajahan dalam segala bentuk. Perjuangan umat Islam dalam mengusir penjajah sebelum abad dua puluh dilakukan dengan kekuatan senjata dan bersifat kedaerahan. Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK204Pada awal abad dua puluh perjuangan itu dilakukan dengan mendirikan organisasi modern yang bersifat nasional, baik ormas (organisasi sosial kemasyarakatan), maupun orsospol (organisasi sosial politik). Melalui pendidikan, ormas memperjuangkan kecerdasan bangsa agar sadar tentang hak dan kewajiban dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dengan orsospol, kaum muslimin memperjuangkan kepentingan golongan Islam melalui saluran politik yang diakui pemerintah penjajah. Mereka misalnya berjuang melalui parlemen Belanda yang disebut Volksraad.Di antara partai politik Islam yang tumbuh sebelum zaman kemerdekaan adalah Persaudaraan Muslimin Indonesia (Permi), Sarikat Islam (SI), dan Partai Islam Indonesia (PII). SI didirikan di Solo pada tanggal 11 November 1911 sebagai kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada tanggal 16 Oktober 1905. SI kemudian berubah menjadi Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII). Partai Islam Masyumi pada awal berdirinya merupakan satu-satunya partai politik Islam yang diharapkan dapat memperjuangkan kepentingan seluruh golongan umat Islam dalam negara modern yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Masyumi merupakan partai federasi yang menampung semua golongan tradisional. Aktivitas SiswaTelusuri kembali partai-partai politik di atas (Permi, SI/PSII, PII) untuk melihat visi dan misi mereka, terutama terkait dengan perjuangan melawan penjajah!G. Nilai-Nilai Keteladanan Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Perkembangan Islam di IndonesiaTokoh-tokoh penggerak utama dalam penyebaran Islam dan telah menggoreskan nilai-nilai keteladan mereka lebih dikenal dengan sebutan “Wali Songo” yaitu sebagai berikut.1. Maulana Malik Ibrahim, nama lainnya adalah Maulana Maghribi (Barat). Disebut Maghribi karena asalnya dari Persia, pusat kegiatannya di Gresik, Jawa Timur.2. Sunan Ampel atau Ngampel, nama kecilnya Raden Rahmat yang berkedudukan di Ngampel Surabaya. Melalui peran beliau lahirlah generasi Islam yang tangguh, salah satunya Raden Fatah sultan pertama Demak.3. Sunan Giri, nama aslinya Raden Paku. Beliau adalah murid Sunan Ampel. Pusat kegiatannya di Bukit Giri, Gresik.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti2054. Sunan Bonang, nama kecilnya adalah Makdum Ibrahim putra Raden Rahmat yang berkedudukan di Bonang dekat Tuban.5. Sunan Drajat, nama kecilnya adalah Malik Munih juga putra Raden Rahmat dengan pusat kegiatan di daerah Drajat, dekat Sedayu suatu wilayah antara Gresik dan Tuban.6. Sunan Kalijaga, nama aslinya Joko Said. Pusat kegiatannya di Kadilangu, Demak (Jawa Tengah).7. Sunan Gunung Jati disebut pula Syarif Hidayatullah, berkedudukan di Gunung Jati, Cirebon (Jawa Barat).8. Sunan Kudus, berkedudukan di Kudus.9. Sunan Muria, yang berkedudukan di gunung Muria dekat Kudus.Masing-masing anggota Wali Songo tersebut, memiliki tugas menyampaikan dakwah Islam, melalui berbagai perbaikan dalam sistem nilai dan sistem sosial budaya masyarakat. Menurut buku Atlas Wali Songo, disebutkan tugas tokoh-tokoh Wali Songo dalam mengubah dan menyesuaikan tatanan nilai-nilai budaya masyarakat, sebagai berikut:1. Sunan Ampel membuat peraturan-peraturan yang islami untuk masyarakat Jawa.2. Raja Pandhita di Gresik merancang pola kain batik, tenun lurik dan perlengkapan kuda.3. Susuhunan Majagung, mengajarkan mengolah berbagai jenis masakan, lauk pauk, memperbaharui alat-alat pertanian, membuat gerabah.4. Sunan Gunung Jati di Cirebon mengajarkan tata cara berdoa dan membaca mantra, tata cara pengobatan, serta tata cara membuka hutan.5. Sunan Giri membuat tatanan pemerintahan di Jawa, mengatur perhitungan kalender siklus perubahan hari, bulan, tahun, windu, menyesuaikan siklus pawukon, juga merintis pembukaan jalan.6. Sunan Bonang mengajar ilmu suluk, membuat gamelan, menggubah irama gamelan.7. Sunan Drajat, mengajarkan tata cara membangun rumah, alat yang digunakan orang untuk memikul orang seperti tandu dan joli.8. Sunan Kudus, merancang pekerjaan peleburan, membuat keris, melengkapi peralatan pande besi, kerajinan emas juga membuat peraturan undang-undang hingga sistem peradilan yang diperuntukkan orang Jawa.Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK206Aktivitas SiswaCoba kalian gali nilai-nilai keteladan dari para tokoh-tokoh organisasi Islam seperti Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis) dan Tokoh-tokoh Islam modern lainnya! Hasil dari penelusuran kalian diskusikan dengan kelompok kalian dan hasilnya dipresentasikan di depan kelas dengan bimbingan guru!H. Menjunjung Tinggi Kerukunan dalam Kehidupan Sehari-hariSikap dan perilaku mulia yang harus kita kembangkan sebagai Implementasi dari pelajaran tentang sejarah perkembangan Islam di Indonesia, antara lain sebagai berikut.1. Menghargai jasa para pahlawan muslim yang telah mengorbankan segalanya demi tersebarnya syiar Islam.2. Berusaha memahami dan menganalisis sumber-sumber sejarah untuk mendapatkan informasi terkini dan valid mengenai sejarah Islam,mengingat terbatasnya sumber data dan perdebatan para pakar tentang validitas data sejarah.3. Meneladani sikap dan perilaku para tokoh teladan pada masa permualaan masuknya Islam yang mengedepankan cara damai.4. Menjadikan semua aktivitas dalam hidup (pernikahan, perdagangan, kesenian, dan lain-lain) sebagai sarana syiar Islam dan dakwah.5. Belajar dari para tokoh penyebar Islam di Indonesia yang memperkenalkan dan mengajarkan Islam kepada penduduk setempat tentang Islam, dengan prinsip-prinsip antara lain sebagai berikut.a. Islam mengajarkan toleransi terhadap sesama manusia, saling menghormati dan tolong menolong.b. Islam mengajarkan bahwa dihadapan Allah Swt., derajat semua manusia sama, kecuali takwanya.c. Islam mengajarkan bahwa Allah Swt. adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Penyayang, dan mengharamkan manusia saling berselisih, bermusuhan, merusak, dan saling mendengki.d. Islam mengajarkan agar manusia menyembah hanya kepada Allah Swt. dan tidak menyekutukannya serta senantiasa setiap saat berbuat baik terhadap sesama manusia tanpa pilih kasih. Melalui prinsip-prinsip di atas, ajaran Islam ini sangat menarik perhatian penduduk Indonesia. Dengan demikian, dakwah dan pengaruh Islam makin meluas, baik di kalangan masyarakat biasa, maupun bangsawan atau penguasa karena Islam menjunjung tinggi kerukunan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti207Menerapkan Perilaku MuliaSikap dan perilaku mulia yang harus kita kembangkan sebagai implementasi dari pelajaran tentang dakwah Islam di Nusantara, antara lain sebagai berikut.1. Menghargai jasa para pahlawan muslim yang telah mengorbankan segalanya demi tersebarnya syiar Islam.2. Berusaha memahami dan menganalisis sumber-sumber sejarah untuk mendapatkan informasi terkini dan valid mengenai sejarah Islam, mengingat terbatasnya sumber data dan perdebatan para pakar tentang validitas data-data sejarah.3. Meneladani sikap dan perilaku para dai pada masa permulaan masuknya Islam yang mengedepankan cara damai.4. Menjadikan semua aktivitas dalam hidup (pernikahan, perdagangan, kesenian, dan lain-lain) sebagai sarana dakwah. 5. Berusaha menjadi dai yang mukhlis (ikhlas), tanpa mengukur jerih payah dalam berdakwah dengan penghasilan.6. Berusaha menjadi dai yang pantas diteladani oleh umat, khususnya generasi muda.7. Tetap membangun optimisme dengan kerja keras untuk meraih kembali kejayaan Islam.8. Bersikap moderat dan santun dalam berdakwah dan menyebarluaskan ajaran Islam.Aktivitas Siswa1. Bacalah biografiSunan Kalijaga!2. Jelaskan nilai-nilai luhur dari kepribadian Sunan Kalijaga yang dapat kamu petik dari biografibeliau tersebut!3. Diskusikan/berbagilah dengan kelompok lain untuk saling melengkapi!Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK208 Tugas Individu dan KelompokKegiatan KelompokKegiatan Individual1. Diskusikanlah tema “Strategi Dakwah Islam di Kalangan Pelajar dalam Upaya Mempersiapkan Generasi Qur±ni”. 2. Buat 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6-7 orang!3. Presentasikan dalam diskusi panel!1. Carilah biografitokoh-tokoh penyeru Islam, pembela ajaran Islam dan pahlawan-pahlawan di Indonesa!2. Satu siswa 1 tokoh dan tidak boleh sama, dan nama-nama tokoh sudah disiapkan oleh guru!Rangkuman1. Terdapat tiga teori yang dikemukakan para ahli sejarah terkait dengan masuknya agama Islam ke Indonesia, yaitu: Pertama, teori Gujarat yang menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M, melalui peran para pedagang India. Kedua, teori Makkah, yang menyatakan bahwa agama Islam tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia, yang menyatakan bahwa agama Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia sekitar abad ke-13 M.2. Masing-masing teori memiliki argumen ilmiah, namun dalam Seminar Nasional tentang masuknya Islam ke Indonesia di Medan tahun 1963, para ahli sejarah menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-1 H. (abad ke-7 M) dan langsung dari tanah Arab. 3. Terkait dengan strategi dakwah Islam, terdapat beberapa cara dan jalur yang dipergunakan dalam penyebaran Islam di Indonesia, seperti perdagangan, perkawinan, pendidikan, kesenian, tasawuf, dan politik.4. Secara garis besar ada dua bentuk gerakan pembaruan Islam di Indonesia; (1) Gerakan Pendidikan dan Sosial, (2) Gerakan Politik.5. Gerakan pembaharuan di bidang pendidikan, ditandai dengan lahirnya lembaga-lembaga seperti Sekolah Thawalib, Jamiat Khair, Al Irsyad, Persyarikatan Ulama, dan Muhammadiyah. 6. Gerakan pembaharuan di bidang politik, ditandai dengan berdirinya Ormas dan Orsospol.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti2097. Di antara partai politik Islam yang tumbuh sebelum zaman kemerdekaan adalah Persaudaraan Muslimin Indonesia (Permi), Sarikat Islam (SI), dan Partai Islam Indonesia (PII). SI didirikan di Solo pada tanggal 11 November 1911 sebagai kelanjutan dari SarIkat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada tanggal 16 Oktober 1905. EvaluasiI. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap jawaban yang paling tepat!1. Menurut teori Mekah, Islam sudah masuk ke Indoesia pada abad ke-7, bukan abad 13, pernyatan di bawah ini merupakan buktinya, kecuali . . . a. adanya makam Syekh Mukaidin di Baros tertanda tahun 674b. berita Marco Polo yang pernah singgah di Sumatra tahun 1292c. peranan bangsa Arab dalam menyebarkan Islam sambil berdagangd. berita Tiongkok tentang Raja Ta Cheh mengirim utusan ke Kalinggae. ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Leran tertanda tahun 10822. Kegiatan di bawah ini yang tidak termasuk strategi penyebaran dakwah Islam di Indonesia adalah . . . a. pernikahanb. ajaran tasawufc. akulturasi budayad. peperangane. perdagangan3. Munculnya beberapa kerajaan Islam di Indonesia, menunjukkan bahwa Islam begitu mudah diterima oleh masyarakat melalui pendekatan akulturasi budaya. Berikut ini yang bukan termasuk akulturasi budaya adalah . . . a. ajaran Islam sangat lentur dan fleksibel memasuki tradisi lokalb. ajaran Islam mempertimbangkan kondisi sosial masyarakatc. ajaran Islam mewajibkan adanya integrasi ilmu sosiald. pengaruh ajaran Islam sejalan dengan fitrah manusiae. adat dapat dijadikan sebagai landasan agamaKelas XII SMA/MA/SMK/MAK2104. Syarif Hidayatullah adalah salah seorang wali yang berdakwah dan berkedudukan di . . . a. Gresik, Jawa Timurb. Cirebon, Jawa Baratc. Ngampel, Jawa Timurd. Demak, Jawa Tengahe. Kudus, Jawa Tengah 5. Gerakan pembaharu Islam yang berfokus kepada pemberantasan syirik dan bid’ah adalah . . . a. Thawalibb. Jam’iyat Khairc. Al-Irsyadd. Persatuan Ulamae. MuhammadiyahII. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar!1. Menghargai jasa para pahlawan muslim yang telah mengorbankan segalanya demi tersebarnya syiar Islam merupakan . . . .2. Memahami dan menganalisis sumber-sumber sejarah untuk mendapatkan informasi terkini dan valid mengenai sejarah Islam diperlukan . . . .3. Sikap dan perilaku para dai pada masa permulaan masuknya Islam di Indonesia perlu dicontoh oleh para dai masa kini karena . . . .4. Sebagai seorang muslim maka semua aktivitas dalam hidup (pernikahan, perdagangan, kesenian, dan lain-lain) harus dijadikan sebagai sarana dakwah, karena . . . .5. Menjadi dai yang mukhlis (ikhlas), tanpa mengukur jerih payah dalam berdakwah dengan penghasilan dalam kehidupan yang serba materi merupakan . . . .III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!1. Mengapa terjadi perbedaan pendapat tentang sejarah awal masuknya agama Islam ke Nusantara (Indonesia)? 2. Apa yang kalian ketahui tentang perkampungan “Baros” di pesisir Sumatera dalam konteks sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia?Next >