< PreviousPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti271Aktivitas SiswaCoba kalian diskusikan dengan kelompokmu tentang korelasi antara Kerja keras dan tanggung jawab!C. Korelasi antara Perilaku Kerja Keras, Jujur, Tanggung Jawab, Adil dan Toleransi dalam Kehidupan Sehari HariOrang yang bekerja keras akan dengan senang hati menjalani kehidupan ini. Setiap detik kehidupan yang dijalaninya adalah kerikil kecil bagi dasar bangunan masa tuanya. Setiap detak nafas kehidupan dilaluinya dengan kepuasan hati. Dan setiap langkahnya adalah perbuatan yang bermanfaat bagi siapa saja yang dijumpainya. Rasulullah saw. adalah manusia paling mulia, tetapi orang yang paling mulia tersebut begitu melihat tangan si tukang batu yang kasar karena mencari nafkah yang halal, Rasulpun menggenggam tangan itu, dan menciumnya seraya bersabda; “Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada”, inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya. Rasulullah saw.tidak pernah mencium tangan para pemimpin Quraisy, tangan para pemimpin Khabilah, Raja atau siapapun. Sejarah mencatat hanya putrinya Fatimah Az Zahra dan tukang batu itulah yang pernah dicium oleh Rasulullah saw. Padahal tangan tukang batu yang dicium oleh Rasulullah saw. justru tangan yang telapaknya melepuh dan kasar, kapalan, karena membelah batu dan karena kerja keras.Peristiwa tersebut diatas memberikan gambaran kepada kita bahwa sebenarnya ada korelasi antara perilaku kerja keras dengan sikap jujur, tanggung jawab, adil dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Coba renungkan bagaimana respon para sahabat terhadap perilaku Rasulullah saw. ketika mencium tangan tukang pemecah batu, yang kemudian diwujudkan dalam sebuah pertanyaan; “Wahai Rasulullah saw., seandainya kami bekerja seperti dilakukan orang itu, apakah kami dapat digolongkan jihad di jalan Allah Swt. (Fi sabilillah)?, maka alangkah baiknya.” Mendengar itu Rasul pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anakanaknya yang masih kecil, maka itu fisabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fisabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak memintaminta, maka itu fisabilillah. (HR Thabrani).Sedangkan orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang lebih jauh mengakibatkan kehidupannya menjadi mundur. Rasulullah saw. amat prihatin terhadap para pemalas (Perhatikan Q.S. alJumu’ah/62:10 dan QS Nuh/71:1920).Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK272Perilaku seorang muslim harus selalu bekerja keras dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya. Tidak mungkin pekerjaan yang dipilihnya akan berhasil maksimal jika kita bermalas-malasan, atau tidak mau bekerja keras. Kita akan jauh ketinggalan dari orang lain atau umat lain, jika kita tidak memiliki semangat kerja keras ini. Agar hasil yang diperoleh dari bekerja keras mencapai tujuan, maka seseorang harus memiliki niat dan kemauan. Melakukan segala sesuatu harus dilandasi motivasi hanya mengharap ridha Allah Swt. Nilai sebuah amal di hadapan Allah Swt. sangat ditentukan oleh niat atau motivasi seseorang. Rasulullah saw. dalam sebuah hadits yang sangat populer menyatakan bahwa sesungguhnya segala amal manusia ditentukan oleh niatnya. Selain itu, seorang muslim harus senantiasa menimbang-nimbang dan menilai segala sesuatu yang akan dilakukan apakah benar dan bermanfaat. Apabila ia sudah yakin akan kebenaran dan kemanfaatan sesuatu yang akan dilakukan, maka tanpa ragu-ragu lagi untuk dilakukan.Rasulullah saw. mengingatkan dalam sabdanya; "Jaminlah kepadaku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin bagi kalian surga: jujurlah jika berbicara, penuhilah jika berjanji, tunaikan jika dipercaya, jagalah kemaluan kalian, tundukanlah pandangan, dan tahanlah tangan kalian” (HR. Ahmad).Seorang pekerja keras di samping jujur dalam niat, lisan dan jujur dalam berjanji, tidak akan sempurna jika tidak dilengkapi dengan jujur ketika berinteraksi atau bermu’amalah dengan orang lain. Seorang muslim tidak pernah menipu, memalsu, dan berkhianat sekalipun terhadap non muslim.Ketika ia menjual tidak akan mengurangi takaran dan timbangan, ketika ia bekerja, bekerja dengan maksimal sesuai target yang ditetapkan. Pada saat membeli tidak akan memperberat timbangan dan menambah takaran. Orang bekerja keras juga perlu jujur dalam berpenampilan sesuai kenyataan. Seorang yang jujur akan senantiasa menampilkan diri apa adanya sesuai kenyataan yang sebenarnya. Ia tidak memakai topeng dan baju kepalsuan, tidak mengada-ada dan menampilkan diri secara bersahaja. Kenapa perilaku bekerja keras harus berperilaku jujur, tanggung jawab, adil dan toleransi dalam kehidupannya? Seorang yang bekerja tentu berkaitan erat dengan kewajiban yang dibebankan padanya. Semakin tinggi kedudukannya di masyarakat maka semakin tinggi pula tanggung jawabnya, kejujurannnya, berprilaku adil dan toleran. Seorang pemimpin negara bertanggung jawab atas perilaku dirinya, keluarganya, saudara-saudaranya, masyarakatnya dan rakyatnya. Tanggung jawab vertikal ini bertingkat-tingkat tergantung levelnya. Siswa, kepala keluarga, kepala desa, camat, bupati, gubernur, dan kepala negara, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawabannya sesuai dengan ruang lingkup yang Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti273dipimpinnya. Seorang mukmin yang cerdas tidak akan menerima kepemimpinan itu kecuali dengan ekstra hati-hati dan senantiasa akan memperbaiki dirinya, keluarganya dan semua yang menjadi tanggungannya. Para salafus sholih banyak yang menolak jabatan sekiranya ia khawatir tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Seorang penguasa tidak akan terlepas dari beban berat tersebut kecuali bila selalu melakukan kontrol, mereformasi yang rusak pada rakyatnya, menyingkirkan orang-orang yang tidak amanah dan menggantinya dengan orang yang sholeh. Islam memerintahkan kepada kita agar kita berlaku adil kepada semua manusia. yaitu keadilan seorang muslim terhadap orang yang dicintai, dan keadilan seorang muslim terhadap orang yang dibenci. Sehingga perasaan cinta itu tidak bersekongkol dengan kebathilan, dan perasaan benci itu tidak mencegah dia dari berbuat adil (insaf) dan memberikan kebenaran kepada yang berhak.Sejak dari kecil kita selalu diajarkan sikap sopan santun, jujur, adil, toleran dan berbagai aturan-aturan yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat atau sosial. Pembelajaran tersebut bertujuan agar sejak dini kita dapat menanamkam dan menerap kan nilai-nilai atau norma-norma dalam diri kita yang sendirinya akan sangat mempengaruhi bagaimana kita bersikap di dalam lingkungan masayarakat kita. Menerapkan Perilaku MuliaMenerapkan perilaku kerja keras dan bertanggung jawab dapat diwujudkan antara lain dengan langkah-langkah berikut.1. Menggunakan waktu secara efektif dan efisienWaktu yang diberikan Allah Swt. untuk manusia sehari semalam tidak lebih dari 24 jam. Dan waktu 24 jam ini sebaiknya dimanfaatkan secara efektif untuk beribadah kepada Allah Swt., untuk bekerja, dan digunakan untuk beristirahat.2. Gali dan kembangkan potensi diri secara baik Allah Swt. melengkapi manusia dengan fithrah cerdas, cerdas fisik, cerdas emosi, cerdas intelektual, cerdas kebajikan dan cerdas akhlak. Dengan kerja keras dan tanggung jawab manusia dapat mengembangkan berbagai potensi cerdasnya untuk meraih kesuksesan. Kemampuan-kemapuan menggali dan mengembangkan potensi diri inilah yang pada akhirnya dapat mengisi aktivitas manusia dalam menghabiskan waktunya.Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK2743. Selalu Fokus, Melabelkan diri dan Berkata PositifBentuk kerja keras yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari harus selalu fokus, dan berani melabelkan diri bahwa pasti sukses dan berhasil dengan diiringi kata-kata positif pasti bisa dan menjauhkan diri dari kata putus asa, tidak mampu dan sebagainya. Seseorang dapat sukses dalam usahanya jika mereka bekerja keras. 4. Tekun dalam BekerjaPekerjaan apapun yang ditekuni oleh seseorang, hendaknya dilakukan dengan niat baik, professional dan azam (kemauan) yang kuat. Jangan melakukan pekerjaan yang sia-sia yang tidak ada manfaatnya. Jangan sekali-kali melakukan suatu pekerjaan didasari dengan sikap malas. Rangkuman1. Bekerja keras berarti berusaha atau beriktiar secara sungguh-sungguh, dengan kata lain bekerja keras adalah bekerja dengan gigih dan sungguh-sungguh untuk mencapai suatu yang dicita-citakan.2. Orang yang bekerja keras akan dengan senang hati menjalani kehidupan ini. Setiap detik kehidupan yang dijalaninya adalah kerikil kecil bagi dasar bangunan masa tuanya. Setiap detak nafas kehidupan dilaluinya dengan kepuasan hati, dan setiap langkahnya adalah perbuatan yang bermanfaat bagi siapa saja yang dijumpainya.3. Empat prinsip yang harus dimiliki seorang muslim dalam bekerja dan bertanggung jawab Pertama. bekerja secara halal (thalaba addunya halalan). Kedua, bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban. Ketiga, bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga (sa’yan ala iyalihi) dan Keempat, bekerja untuk meringankan beban hidup tetangga (ta’aththufan ala jarihi). 4. Orang yang bekerja keras adalah orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik. Dia dapat memanfaatkan dua pertiga waktunya (16 jam) untuk bekerja dan beribadah dan 8 jam sisanya digunakan untuk beristirahat (tidur). Ibadah di sini tidak hanya dalam bentuk ibadah mahdlah (khusus) tetapi juga semua aktivitas lainnya yang didasari dengan niat yang tulus ikhlas karena Allah Swt.5. Tanggung jawab seorang berkaitan erat dengan kewajiban yang dibebankan padanya. Semakin tinggi kedudukannya di masyarakat, maka semakin tinggi pula tanggung jawabnya. Seorang pemimpin negara bertanggung jawab atas perilaku dirinya, keluarganya, saudara-saudaranya, masyarakatnya dan rakyatnya.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti2756. Tanggungjawab itu bukan saja terhadap apa yang diperbuatnya akan tetapi melebar sampai semua akibat dan bekas-bekas dari perbuatan tersebut. Orang yang meninggalkan ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah atau anak yang sholeh, kesemuanya itu akan meninggalkan bekas kebaikan selama masih berbekas sampai kapanpun. Dari sini jelaslah bahwa orang yang berbuat baik atau berbuat jahat akan mendapat pahala atau menanggung dosanya ditambah dengan pahala atau dosa orang-orang yang meniru perbuatannya.EvaluasiI. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling tepat!1. Bekerja keras berarti berusaha atau berikhtiar secara sungguh-sungguh, dengan kata lain bekerja keras adalah bekerja dengan gigih dan sungguh-sungguh untuk mencapai suatu yang dicita-citakan merupakan sikap….a. Wajib dimilikib. Seseorang pekerjac. Seorang peserta didikd. Seorang pegawaie. Semua orang2. Tanggungjawab itu bukan saja terhadap apa diperbuatnya akan tetapi melebar sampai ….a. Semua akibat dan bekas-bekas dari perbuatan tersebutb. Menimpa orang yang memberikan amanahc. Menimpa keluargad. Menimpa teman kerjae. Menimpa masyarakat sekitarnya3. Empat prinsip yang harus dimiliki seorang muslim dalam bekerja dan bertanggung jawab adalah seperti berikut, kecuali…a. bekerja secara halal (thalaba addunya halalan). b. bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban umat-umat terdahuluc. bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga (sa’yan ala iyalihi) d. bekerja untuk meringankan beban hidup tetangga (ta’aththufan ala jarihi). e. Bekerja untuk menafkahi keluargaKelas XII SMA/MA/SMK/MAK2764. Orang yang bekerja keras adalah orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik dengan mengatur waktunya ....a. Sebagian untuk bekerja, beribadah dan beristirahatb. Sebagian untuk beribadah, bekerja dan berekreasic. Sepertiga waktu untuk ibadah, sepertiga waktu untuk mencari nafkah dan sepertiga untuk beristirahatd. Seperdelapan untuk ibadah, seperdelapan untuk bekerja dan seperdelapan untuk beristirahate. Seperempat untuk ibadah, seperempat untuk bekerja, seperempat untuk istirahat dan seperempat untuk rekreasi5. Berikut ini yang tidak termasuk sikap perilaku orang yang bertanggung jawab adalah … .a. Melaksanakan amanahb. Bekerja sesuai peraturanc. Jujur dalam melaksanakan pekerjaand. Melaksanakan kegiatan sesuai cita-citanyae. Mengerjakan tugas sesuai tupoksinya (tugas pokok dan fungsinya)II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar.1. Memahami makna bekerja keras akan menumbuhkan sikap ....2. Memahami makna tanggung jawab akan menumbuhkan sikap perilaku sehari-hari ....3. Keterkaitan antara bekerja keras dan tanggung jawab akan menghasilkan....4. Contoh orang yang bekerja keras dan bertanggung jawab ....5. Tuntutan era global mendorong seorang muslim harus ....III. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar.1. Jelaskan apa saja yang harus dilakukan oleh umat Islam terhadap ayat-ayat alQurān dan hadist yang menjelaskan tentang kewajiban bekerja keras dan tanggung jawab dalam setiap aktivitas!2. Berdasarkan analisis kalian, jelaskan beberapa manfaat dari bekerja keras dan bertanggung jawab! 3. Nyamuk yang biasa terbang ternyata menjadi makanan cicak yang tidak dapat terbang. Coba kalian analisis maknanya di balik fakta tersebut!4. Jelaskan karakteristik orang yang bekerja keras dan bertanggung jawab!5. Jelaskan sikap dan perilaku umat islam yang sejalan dengan ajaran Islam tentang kewajiban bekerja keras dan bertanggung jawab!Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti277IV. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap kalian!SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak SetujuNo.PernyataanSSSKSTS1Dengan memahami kewajiban bekerja keras dan tanggung jawab dalam Islam,saya berusaha menumbuhkan sikap untuk senantiasa mengatakan ”saya bisa”.........................2Dengan memahami kewajiban bekerja keras dan tanggung jawab dalam Islam, telah menumbuhkan kesadaran dalam diri saya untuk selalu berbuat maksimal dalam setiap pekerjaan.........................3Dengan memahami kewajiban bekerja keras dan tanggung jawab dalam Islam, telah mendidik diri saya untuk selalu bekerja keras dengan penuh tanggung jawab akan masa depan saya, keluarga, agama dan bangsa.........................4Dengan memahami kewajiban bekerja keras dan tanggung jawab dalam Islam ,telah membuat diri saya untuk selalu menghindari sikap malas.........................5Dengan memahami kewajiban bekerja keras dan tanggung jawab dalam Islam, telah menumbuhkan kesadaran dalam diri saya untuk selalu mencoba hal baru yang bernilai positif.........................V. Tugas Kelompok 1. Carilah ayat dan hadis lain yang mengandung informasi tentang kewajiban bekerja keras dan tanggung jawab!2. Temukan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu dari berbagai sumber terpercaya (kitab tafsir)! 3. Diskusikanlah mengenai bagaimana sikap seorang muslim menghadapi era globalisasi, buat kesimpulan dan presentasikan di depan kelas! Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK278Daftar PustakaAbu ‘Athifah, Adika Mianoki. 2010. Majalah Al-Furqan, Edisi 01 Tahun ke-10 1431.Abd. Rahman ,Sholeh Dimyathi, Munawir, M. Rofiq dkk. 2012. Ensiklopedi Standar Isi SD, SMP,SMA dan SMK, Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan BALITBANG DIKLAT, Kementerian Agama RI.Abu, Bakr, Jabir al-Jazairi. 2002. Minhaajul Muslim, atau Ensiklopedi Muslim: Minhajul Muslim, terj. Fadhli Bahri,Beirut: Darul Falah.Afifi, al-A’la, Abu.1946. Fushush al–Hikam wa al-Ta’iqot alaih, Beirut: Dam Ihya al –Kutub.Al Buraikan, Ibrahim Muhammad Bin Abdullah, (tt.) Pengantar Studi Aqidah islam (terj.), Muhammad Anis Matta, Jakarta: Litbang Pusat Studi Islam Al Manar.Al-Hafizh, Zaki Al-Din ‘Abd Al-’Azhum Al Mundziri. 2008. Ringkasan Shahih Muslim, Al-Maktab Al-Islami, Beirut, dan Bandung: PT. Mizan Pustaka. Al Gazali, Muhammad, (tt.). Fiqhus Sirah; Menghayati nilai-nilai riwayat hidup Muhammad Rasul Allah (terj.), Abu Laila Muhammad Tohir Bandung: PT Al Ma’arif, cet.ke-2.Alu syaikh, Abdurrahman bin Hasan. 2003. Fathul Majid (terj), Ibtidain Hamzah dkk, Jakarta: Pustaka Azzam, cet.ke-4.Amru Khalid. 2007. Revolusi Diri: Memaksimalkan potensi untuk menjadi yang terbaik, Jakarta: Qisthi Press.Arifin, Bey. 1998. Hidup Sesudah Mati, Jakarta:Kinanda, cet.ke-15.Asmuni, Yusran. 1996. Ilmu Tauhid, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Azyumardi Azra,Ahmad Qodri Abdillah Azizy, Chaeruddin, etc. 2008. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Jakarta: Penerbit PT. Ichtiar Baru Van Hoeve. Editor: Taufik Abdullah, Quraish Shihab, Ahmad Sukardja, Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir al-Qur'±n. 2007.Syaamil Al-Quran Terjemah Perkata, Syaamil International. ………………………, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir al-Qur'±n. 1994. Al-Quran dan Terjemahnya,Semarang: PT. Kumudasmoro Grafindo.Glasse, Cyril. 1999. Ensilopedia Islam, Jakarta: Grafindo Persada.Haris, Abd., dkk. 2012. Pendalaman Materi Ajar PAI, Jakarta: FITK UIN Jakarta, cet.ke-1.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti279Hanafi, A. 2003, Pengantar Teologi Islam. Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru, cet.ke-8Ilyas, Hamim, 2007. “Paradigma dan Karakteristik Islam Sebagai Rahmat untuk Semua “, dalam Subkhi Ridho (ed ), Belajar dari Kisah Kearifan Sahabat; Ikhtiar Pengembangan Pendidikan Islam, Yogyakarta, Pilar Media.Imam Ahmad bin Hambal, (tt).Musnad Imam Ahmad, Kairo: Muassasah Qurthubah.Iim Halimah ,Abd.Rahman ,Sholeh Dimyathi. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X, XI dan XII, Jakarta: PT.Erlangga.Iim Halimah, Abd.Rahman, Sholeh Dimyathi, 2013. Mandiri Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: PT. ErlanggaYatim, Badri, 2005. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja Grafindo Persada.J. Sayuthi Pulungan.1996. Prinsip-Prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah. Jakarta: Raja Grafindo.Kementerian Agama. 2012. Al-Qur'±n dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan), Jilid 2, Jakarta.K.H. Firdaus A.N. 1977. ”Detik-detik Terakhir Kehidupan Rasulullah saw., Jakarta: Publicita.Mustaji. 2012. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran. www.pasca.tp.ac.id.M. Nashiruddin Al-Albani. 2008. Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-Ma’arif, Riyadh, dan Jakarta: Gema Insani. Mertes, L. 1991. Thinking and writing. Middle School Journal, 22, 24-25. Muhammad bin Ismail Al Bukhari. 1407H. al J±mi’ A£ Sahih al Mukhta£ar, Beirut: Dar Ibnu Katsir.Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin,1419H, Syarh U£ul Iman,Arab Saudi: Dar Al Qasim.Muhammad Fu’ad Abdul Baqi. 1979. Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim, Jakarta: PT. Bina Ilmu.Muhammad Nasib Ar-Rifa’i. 1999. Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah al-Ma’arif, Riyadh, dan Jakarta: Gema Insani, Jakarta.Muslim bin Hajjaj An Naisaburi, tt.¤ahih Muslim, Beirut:Dar Ihya’ At Turats.Nasution, Harun. 1973. Falsafat Dan Mistisisme Dalam Islam,Jakarta: PT. Bulan Bintang.Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK280Nata, Abuddin, 1995. Ilmu kalam, Filsafat, dan tasawuf, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Noer, Azhari, Kautsar, Ibn al-’Arabi Wahdat. 1995. al-Wujud Dalam Perdebafan. Jakarta: Paramadina.Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, edisi ke 4.Rozak, Abdul, dkk . 2006. Ilmu kalam. Bandung: CV. Pustaka setia.Said bin Abd al-Qadir. 2002. Al-Mun³ Fi Fiqh al-Hajj wa al-Umrah. Libanon: Dar Ibn Hazm.Sabiq, Sayid, Aqidah Islam: Pola Hidup Manusia Beriman (terj.), Moh. Abdai Rathomy, Bandung: Penerbit Diponegoro Bandung, cet.ke-12.Sani, Abdullah, 1980. Asmaul Husna dalam Komentar, Jakarta:Bulan Bintang, cet.ke-1.Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mhisbah, Pesan kesan dan keserasian al-Qur'±n, Jakarta: Lentera Hati...........,1997.Wawasan al-Qur'±n, Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung: Penerbit Mizan.Syaltut, Mahmud. 1996. Islam Aqidah dan Syariah (terj.), Abdurrahman Zain, Jakarta: Pustaka Amani, jilid1, cet.ke-3.Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, 2008. Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan Riyadh, Jakarta: Almahira. Syaikh Abdullah Al Fauzan. 2001. Hu£µlul Ma’mµl bi Syarhi Sal±sat³l U£±l, Riyadh: Penerbit Maktabah ar Rusyd, Riyadh, Cetakan pertama, tahun 1422H.Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin. 1419H. Syar¥u Usulil Iman, Penerbit Daarul Qasim, Cetakan pertama.Syaikh Sholih Al Fauzan, 2006. Al Irsy±d il± ¤ah³jhil I’tiq±d, Penerbit Maktabah Salsabiil, Cetakan pertama.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, (tt) Syarhu al ‘Aqidah al Wa£itiyah, Kumpulan Ulama, Penerbit Daarul Ibnul Jauzi.Syauqi Abu Khalil. 2008. Atlas Al-Qur'±n, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah yang Disampaikan Al-Qur'±n secara Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr Damaskus, Jakarta: Almahira.Tim DISBINTALAD (Nazri Adlany, Drs. HanafiTamam, Faruq Nasution). 2004. Al-Qur'±n Terjemah Indonesia, Jakarta: Penerbit PT. Sari Agung.Next >