< PreviousPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti31Dikisahkan ketika Umar bin Khattab akan berkunjung ke negeri Syam (Syiria dan Palestina sekarang) beliau mendengar berita bahwa di sana sedang terjadi wabah penyakit, sehingga beliau membatalkan rencananya tersebut. Kemudian seseorang tampil bertanya: “(Apakah Anda lari/menghindar dari takdir Allah?)” Umar serta merta menjawab: “(Saya lari/menghindari dari takdir Allah Swt. kepada takdir-Nya yang lain)”Kisah lain menceritakan bahwa pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan dibawa ke hadapan Khalifah Umar. ”Mengapa Engkau mencuri?” tanya Khalifah. Pencuri itu menjawab, ”memang Allah sudah menakdirkan saya menjadi pencuri”. Mendengar jawaban demikian, Khalifah Umar marah, lalu berkata, ” Pukul saja orang ini dengan cemeti, setelah itu potonglah tangannya!” para sahabat lain bertanya, ” Mengapa hukumnya diberatkan seperti itu? ”Khalifah Umar menjawab, ”Ya, itulah yang setimpal. Ia wajib dipotong tangannya sebab mencuri dan wajib dipukul karena berdusta atas nama Allah”.Peristiwa-peristiwa tersebut menunjukkan kesalahan dalam memahami takdir, padahal dengan tegas Allah Swt. melarangnya. Akhlak yang diajarkan Islam adalah setiap keburukan yang menimpa merupakan kesalahan kita sebagai manusia, sementara segala kebaikan dan keberhasilan merupakan anugerah Allah Swt. 2. IkhtiarIkhtiar adalah berusaha dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati dalam menggapai cita-cita dan tujuan. Allah Swt. menentukan takdir, kita sebagai manusia berkewajiban melakukan ikhtiar. Jika Allah Swt. telah menentukan, mengapa ada ikhtiar? Perhatikan Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Anbiyaa’/21:90 yang artinya: ”Sungguh mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) per buatan-perbuatan baik”. Kemudian, dalam Q.S. al-Mukminuun/23:60, Allah Swt. Berfirman: ”Mereka itu bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya”.Dari beberapa ayat di atas, Allah Swt. mendorong manusia untuk berusaha, berlomba, dan berkompetisi menjadi orang yang tercepat. Siapa pun yang berusaha dengan sungguh-sungguh, berarti dia sedang menuju keberhasilan. Pepatah Arab mengatakan “Man jadda wajada”, Artinya:“Siapa pun orangnya yang bersungguh-sungguh akan memperoleh keberhasilan”.Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK32Rasulullah saw. bersabda: ”Bersegeralah melakukan aktivitas kebajikan sebelum dihadapkan pada tujuh penghalang. Akankah kalian menunggu kekafiran yang menyisihkan, kekayaan yang melupakan, penyakit yang menggerogoti, penuaan yang melemahkan, kematian yang pasti, ataukah Dajjal, kejahatan terburuk yang pasti datang, atau bahkan kiamat yang sangat amat dahsyat?”(HR. at-Tirmid©i).Jika sudah diikhtiarkan namun kegagalan yang diperoleh, maka dalam hubungan inilah letak “rahasia Ilahi.” Meskipun begitu, Allah Swt. tidak menyia-nyiakan semua amal yang sudah dilakukan, walaupun gagal. Firman Allah Swt.: “ Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”. (Q.S. an-Najm/53:39-41).Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah mengapa Allah Swt. mewajibkan manusia berikhtiar. Walaupun sudah ditentukan Qa«±' dan qadarnya, di pundak manusialah kunci keberhasilan dan keberuntungan hidupnya. Di samping itu, begitu banyak anugerah yang telah Allah Swt. berikan kepada manusia berupa naluri, panca indera, akal, kalbu, dan aturan agama, sehingga lengkaplah sudah bekal yang dimiliki manusia menuju kebahagiaan hidup yang diinginkan.3 DoaDoa adalah ikhtiar batin yang besar pengaruhnya bagi manusia yang meyakininya. Hal ini karena doa merupakan bagian dari motivasi intrinsik. Bagi yang meyakini, doa akan memberikan energi dalam menjalani ikhtiarnya, karena Allah Swt. telah berjanji untuk mengabulkan permohonan orang yang bersungguh-sungguh memohon. Firman Allah Swt.: “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila ia berdoa kepada-Ku, ...” (Q.S. al-Baqarah/2:186).4. TawakalSetelah meyakini dan mengimani takdir, kemudian dibarengi dengan ikhtiar dan do’a, maka tibalah manusia mengambil sikap tawakal. Tawakal adalah “menyerahkan segala urusan dan hasil ikhtiarnya hanya kepada Allah Swt.”Dasar pengertian tawakal diambil diantaranya dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim dari Ja’far bin Amr bin Umayah dari ayahnya Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Aku lepaskan untaku dan (lalu) aku bertawakal ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ikatlah kemudian bertawakallah.” Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti33Peristiwa ini menyimpulkan pemahaman bahwa sikap tawakal baru boleh dilakukan setelah usaha yang sungguh-sungguh sudah dijalankan. Hal ini juga memberikan pemahaman bahwa tawakal itu terkait erat dengan ikhtiar, atau dapat disimpulkan bahwa tidak ada tawakal tanpa ikhtiar. Firman Allah Swt.: ”Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertawakallah kepada Allah Swt.. Sesungguhnya Allah Swt. menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”(Q.S.Ali-Imran/3:159).Aktivitas Siswa(Membuat Video Pendek):Tema: “Menyikapi takdir dengan ikhtiar dan tawakal” Deskripsi: Buatlah skenario yang menggambarkan adanya orang yang sukses karena keyakinannya kepada takdir, bekerja keras (ikhtiar), dan diiringi doa sebagai bentuk kepasrahan (tawakal). Di sisi lain, ada seorang yang lebih banyak berdoa, sedangkan ikhtiarnya dilakukan sambil bermalas-malasan. Ketentuan sebagai berikut.1. Buatlah rancangan skenario untuk diperankan dalam durasi kira-kira 10 menit!2. Judul harus berbeda setiap grup/kelompok, tetapi masih dalam tema besar yang sama.3. Buat setting cerita yang akhirnya dapat menginspirasi penonton untuk menyikapi takdir dengan bekerja keras!4. Pilih personil untuk menjadi pemeran masing-masing karakter (semakin banyak fokus semakin bagus), termasuk yang berperan sebagai sutradara, kameramen, dan crew lain!5. Lakukan acting sesuai peran dengan penuh penghayatan!6. Rekam setiap adegan/episode dengan alat perekam video yang layak atau alat perekam lain.7. Setelah selesai, lakukan editing video tersebut sehingga enak ditonton!8. Tampilkan karya kalian di ruang studio/multimedia/ruang lain yang memungkinkan!9. Tanggapi secara bergantian dengan kelompok lain!10. Jika dirasa layak, upload ke Youtube dengan nama video pendidikan!jika diperlukan, dapat berkolaborasi dengan kelompok lain dengan dua atau tiga kelompok.Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK34D. Hikmah Beriman kepada Qa«±' dan Qadar 1. Semakin meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini tidak lepas dari sunnatullah.2. Semakin termotivasi untuk senan-tiasa berikhtiar atau berusaha lebih giat lagi dalam mengejar cita-citanya.3. Meningkatkan keyakinan akan pen ting nya peran doa bagi keber-hasilan sebuah usaha.4. Meningkatkan optimisme dalam menatap masa depan dengan ikhitar yang sungguh-sungguh;5. Meningkatkan kekebalan jiwa dalam menghadapi segala rin-tangan dalam usaha sehingga tidak berputus asa ketika meng-alami kegagalan.6. Menyadarkan manusia bahwa da-lam kehidupan ini dibatasi oleh peraturan-peraturan Allah Swt., yang tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri. Bersikap optimis, Ikhtiar dan Tawakkal se-bagai implementasi beriman ke-pada Qada’ dan Qadar Allah Swt.Aktivitas SiswaTemukan lebih banyak lagi hikmah-hikmah yang dapat dipetik dari keimanan kepada Qa«±’ dan Qadar! Hukum Allah Swt. (Sunnatullah)“Sesungguhnya Allah Swt. tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah ke adaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (Q.S. ar-Ra’d/ 13:11).Kesuksesan kalian tidak akan terwujud tanpa melakukan perubahan dari dalam. Untuk menghasilkan suatu kebaikan bagi diri kalian, dituntut untuk menanamkan benih kebaikan.Perbuatan tidak produktif dan bermalas-malasan menyebabkan kalian akan ter puruk. Bila kenyataannnya demikian, apa yang kurang dari kalian? Karena itu ubah lah kondisi dalam diri kalian, sehingga Allah Swt. mengubah kondisi sulit atau ketidaksuksesan kalian yang sedang kalian hadapi. Jangan menjadi pemimpi yang berdiri di pohon labu, kemudian memohon kepada Allah Swt. agar memberikan apel. Bagaimana mungkin hal itu dapat terjadi? Siapa yang menginginkan apel, sudah barang tentu harus menanam dan merawatnya.(Disadur dari Urgensi Sebuah Usaha dalam Revolusi Diri karya Amru Khalid)Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti35Menerapkan Perilaku MuliaBersikap optimis, ikhtiar, dan tawakal sebagai implementasi beriman kepada Qadā dan Qadar Allah Swt.Semua orang berharap untuk mendapatkan sukses atau kemenangan. Manusia akan hidup dalam dua alam, yaitu dunia dan akhirat. Kemenangan di akhirat dan kemenangan di dunia adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, dia bagaikan sisi mata uang yang tidak akan bermakna jika salah satu sisinya hilang. Bahkan Allah Swt. berfirman yang artinya; ”Barang siapa yang buta hatinya di dunia, niscaya di akhirat nanti akan lebih buta “(Q.S.al-Isra’/17:72) Kemenangan bukanlah sesuatu yang tiba-tiba, melainkan sebuah pencapaian yang perlu perencanaan matang. Perencanaan yang matang sangat dipengaruhi oleh sejauhmana ketersediaan informasi dalam memprediksi ke depan, sedangkan masa depan tanpa perencanaan dan rida Allah Swt. adalah sesuatu yang mustahil untuk sukses. Untuk itu, kita perlu mengkaji bagaimana kita harus mengatur diri kita agar mendapatkan sukses tersebut.Beriman kepada Qadā dan Qadar menuntun seseorang untuk berfikir strategis yang dimulai dengan tujuan akhir, yakni kita inginkan akhir dari seluruh ikhtiar dan aktivitas kita merupakan takdir terbaik dari Allah Swt.Perilaku seseorang yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Qa«±' dan Qadar Allah Swt. dicerminkan dalam beberapa perilaku seseorang di antaranya sebagai berikut.1. Selalu menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asaOrang yang beriman kepada Qa«±' dan Qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena rahmat Allah Swt. Apabila ia mengalami kegagalan, ia tidak mudah berkeluh kesah dan berputus asa, karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah Swt. Ia menyadari bahwa di balik kegagalan ada hikmah.2. Banyak bersyukur dan bersabarOrang yang beriman kepada Qa«±' dan Qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah Swt. yang harus disyukuri. Sebaliknya, apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian. Perhatikan lagi Firman Allah Swt. Q.S.at-Taubat/9:51!Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK363. Bersikap optimis dan giat bekerja Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada Qa«±' dan Qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Perhatikan kembali Firman Allah Q.S.²li-Imr±n/3:159!4. Selalu tenang jiwanyaOrang yang beriman kepada Qa«±' dan Qadar senantiasa tenang hidupnya, sebab ia selalu senang atas apa yang ditentukan Allah Swt. kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Rangkuman1. Ketetapan Allah Swt. di zaman azali disebut Qa«±'. Kenyataan bahwa saat terjadinya sesuatu yang menimpa makhluk Allah Swt. disebut Qadar atau takdir. Dengan kata lain bahwa Qadar adalah perwujudan dari Qa«±'.2. Antara Qa«±' dan Qadar saling berkaitan. Qa«±' adalah ketentuan, hukum atau rencana Allah Swt. sejak zaman azali. Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah Swt. Jadi, hubungan antara Qa«±' dan Qadar ibarat rencana dan perbuatan. Perbuatan Allah Swt. berupa Qadar-Nya sesuai dengan ketentuan-Nya.3. Iman kepada Qa«±' dan Qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya. 4. Beriman kepada Qa«±' dan Qadar merupakan salah satu rukun iman. Seorang muslim tidak sempurna dan sah imannya kecuali beriman kepada Qa«±' dan Qadar Allah Swt. 5. Takdir Allah Swt. merupakan iradah (kehendak) Allah Swt. Oleh sebab itu, takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. 6. Orang yang beriman dengan sebenar-benarnya kepada Qa«±' dan Qadar akan senantiasa menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa, memiliki sifat optimis, giat bekerja , dan selalu tenang jiwanya. 7. Nasib manusia telah ditentukan Allah Swt. sejak sebelum manusia dilahirkan. Walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak berarti bahwa manusia hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa berusaha atau ikhtiar. Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang dengan sendirinya.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti37EvaluasiI. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap jawaban yang paling tepat!1. Perhatikanlah Q.S. al-Furq±n/25:2 di bawah ini! Makna yang terkandung dalam ayat tersebut adalah bahwa Allah Swt. yang sudah menciptakan segala sesuatu, dan Allah Swt. juga yang sudah menentukan . . . .a. ukuran-ukurannyab. panjang pendeknyac. posisi-posisinyad. besar kecilnyae. baik buruknya2. Akhlak yang diajarkan Agama Islam dalam memahami Qa«±' dan Qadar adalah . . . .a. setiap keburukan kesalahan manusia dan kebaikan adalah anugerah-Nya b. berbuat baiklah, sebagaimana Anda ingin diperlakukan dengan baikc. keteladanan merupakan kunci keberhasilan pergaulan sesamad. sibukkanlah mencari kekurangan yang ada dalam diri e. kesuksesan dunia menentukan kesuksesan akhirat 8. Dengan beriman kepada Qa«±' dan Qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.Tugas KelompokKegiatan Kelompok1. Buatlah lima kelompok, 1 kelompok terdiri atas 6-7 orang!2. Salinlah Q.S. at-Taubah/9:105 dan Q.S. ²li 'Imr±n/3:159, lengkap dengan terjemahannya dan jelaskan isi kandungannya!3. Cari ayat-ayat al-Qur±n yang berkaitan dengan tema di atas!Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK383. Pernyataan yang termasuk dalam contoh ketentuan dari takdir mubram adalah . . . .a. hidup yang benar, beriman atau kafir, sukses atau gagal, sedih atau gembirab. karier yang bagus, rumah tangga yang sejahtera, anak-anak yang salihc. kaya dan miskin, cerdas dan bodoh, sehat dan sakit, sejahtera dan sengsarad. saat kematian datang , kelahiran, jenis kelamin, siapa orang tua kitae. harapan serta cita-cita, harta, jabatan, ilham, dan ilmu pengetahuan4. Tidak semua doa yang dipanjatkan dikabulkan oleh Allah Swt. Pernyataan di bawah ini kemungkinan belum dikabulkannya doa tersebut, kecuali . . . a. saatnya belum tepatb. sebagai tabungan di akhiratc. ditangguhkan sampai di akhiratd. tidak baik hasilnya e. sebagai hukuman 5. Perhatikanlah pernyataan berikut ini!1) Penuh optimis dalam menjalani hidup 2) Senantiasa berorientasi kepada prestise3) Tidak memiliki harga diri dalam bergaul4) Pandai memanfaatkan kesempatan dalam hidup5) Memiliki etos kerja yang tinggi dalam beraktivitas6) Tidak mudah putus asa bila menghadapi kegagalan Pernyataan di atas yang tidak termasuk hikmah beriman kepada Qa«±' dan Qadar adalah nomor . . . .a. 1), 2) dan 4)b. 2), 3) dan 5)c. 2), 3) dan 4)d. 1), 4) dan 6)e. 1), 5) dan 6)II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar!a. Segala sesuatu yang sudah ditetapkan Allah Swt. atas manusia sudah ditentukan sejak zaman . . . .b. Ketetapan dan ketentuan Allah Swt. atas manusia sudah tertulis di . . . .c. Ketentuan dan ketetapan Allah Swt. yang baru merupakan ketetapan belum terlaksana disebut . . . .d. Suatu ketentuan Allah Swt. yang akan diberlakukan kepada makhluk-Nya, setelah terlahir ke dunia disebut . . . .Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti39e. Adapun yang dimaksud dengan sunnatullah adalah . . . .f. Tanda-tanda kebesaran Allah Swt. yang terhampar di alam raya disebut . . . g. Permohonan atas segala sesuatu yang diinginkan manusia terhadap Allah Swt. disebut . . . .h. Kematian merupakan contoh dari takdir . . . .III. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan singkat dan benar!1. Jelaskan hubungan antara takdir, ikhtiar, doa dan tawakal!2. Mengapa manusia diwajibkan ikhtiar!3. Mengapa Rasulullah saw. dan sahabat utama beliau tidak pernah mempersoalkan takdir? Urutkan jawabanmu!4. Sebutkan 5 macam anugerah Allah Swt. yang telah diberikan manusia sebagai bekal agar tidak salah dalam menempuh kehidupannya!5. Salinlah, terjemahkan, dan jelaskan kandungan isi dari Q.S. an Najm/43:39-42?6. Mengapa manusia harus bertawakal? Jelaskan! 7. Jelaskan manfaat berdoa bagi orang beriman!8. Sebutkan fungsi beriman kepada Qa«±' dan Qadar!9. Mengapa tidak semua doa yang dipanjatkan selalu dikabulkan Allah Swt.? Jelaskan!10. Kapan waktu yang tepat untuk memanjatkan doa kepada Allah Swt.?IV. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap Anda!SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak SetujuNoPernyataanSSSKSTS1.Keberhasilan manusia dalam meraih cita-citanya hanya tergantung pada ikhtiarnya saja.................2.Manusia sama sekali tidak mempunyai kewenangan untuk mengatur kehidupannya di dunia.................3.Kejadian yang akan menimpa manusia bergantung sepenuhnya kepada Allah Swt.................4.Allah Swt. sama sekali tidak ikut campur dalam perbuatan manusia, karena semuanya menjadi tanggung jawab manusia itu sendiri.................Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK40NoPernyataanSSSKSTS5.Buat apa bekerja keras, kalau semua hasilnya sudah ditentukan oleh Allah Swt.................6.Berdoa merupakan satu-satunya cara untuk mengubah takdir manusia.................7.Seorang Muslim yang selalu berbuat baik di dunia, belum tentu masuk surga.................8.Bertanya tentang masa depan kepada paranormal dibolehkan selama tidak berbuat syirik.................9.Hidayah sepenuhnya hak Allah Swt., sehingga ikhtiar apapun yang dilakukan untuk mendapatkannya, jika Allah Swt. tidak berkenan, maka tidak akan memperolehnya.................10.Jika pada akhirnya yang akan terjadi merupakan ketentuan Allah Swt. tidak perlu manusia berikhtiar.................Next >