< PreviousPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti41 Peta KonsepSumber: www.andriewongso.comBab 3Menghidupkan Nurani dengan Berpikir KritisBerpikir KritisMembaca Q.S. Āli Imr±n/3:190-191 dan Hadis tentang Berpikir KritisMenghafal Q.S. Āli Imr±n/3:190-191Analisis Q.S. Āli Imr±n/3:190-191 dan Hadis tentang Berpikir KritisSikap dan Perilaku Berpikir KrisisManfaat Berpikir Krisisdipelajari melaluidengandenganuntukKelas XII SMA/MA/SMK/MAK42Cermati fenomena alam di bawah ini! Kemudian, lakukan tanya-jawab terkait pesan-pesan yang dikandungnya! Sumber: christianhermawan.files.wordpress.comGambar 3.1 Matahari tenggelamSumber: www.asuransiangkutanlaut.comGambar 3.3 Dahsyatnya transportasi airSumber: cdn-media.viva.idGambar 3.4 Pusat tsunamiSumber: www.umm.ac.idGambar 3.2 Gerhana MatahariPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti43Membuka Relung Kalbu“Apakah mereka tidak memperhatikan, bagai-mana unta diciptakan?” (Q.S. al-Gh±syiyah /88:17)Tidak ada satu makhluk Allah Swt. yang tidak berguna, itu pasti. Persoalannya hanyalah pada keterbatasan kemampuan manusia dalam mengungkap manfaat dan misterinya. Salah satunya dan yang secara tegas menantang manusia adalah fakta tentang unta.Salah satu fakta tentang unta yang masih menjadi misteri adalah kemampuannya ber-tahan hidup di padang pasir yang panas tanpa air dalam waktu lama, hingga sekitar satu setengah bulan. Cukup lama fakta ini menjadi misteri yang membingungkan para ilmuwan.Pada akhirnya, para pakar fisiologi dan biologi telah menemukan jawaban dari misteri tersebut, jawabannya bahwa unta ternyata memiliki kemampuan untuk memproduksi air dari lemak yang terdapat dalam punuknya melalui proses kimiawi. Hal ini tidak dapat ditandingi oleh industri yang ada di dunia. Unta menyimpan cadangan air di punuknya. Jika unta menyimpannya di bawah kulit seperti manusia, maka suhu tubuh akan meningkat drastis dan berakibat fatal. Unta mampu menyimpan lemak di punuknya sekitar 120 kg. Adanya jumlah cadangan lemak sebanyak ini, unta mampu bertahan hidup tanpa air selama satu setengah bulan. Subhanallah…! Masih banyak misteri lain tentang unta, baik yang sudah terungkap maupun yang belum. Ayo terus belajar tentang unta!Aktivitas Siswa1. Untuk melihat lebih banyak tentang misteri dan kedahsyatan ciptaan Allah Swt., carilah hasil-hasil penelitian ilmiah terkait dengan unta atau binatang lainnya! 2. Setelah diunduh dan diedit, presentasikan di depan kelas untuk men-dapatkan tanggapan dari kelompok lain! Sumber: ahmadfarisi.files.wordpress.comGambar 3.5 Unta, binatang penuh misteriKelas XII SMA/MA/SMK/MAK44Mengkritisi Sekitar KitaPerhatikan realitas kehidupan dan fenomena alam berikut!1. Nyamuk yang diciptakan dengan sayap dan bisa terbang ternyata justru menjadi makanan cicak dan katak yang tidak dapat terbang. Apa makna dari penciptaan tersebut menurut pendapatmu? 2. Di samping makhluk-makhluk berbadan besar seperti gajah dan semisalnya, Allah Swt. juga menciptakan makhluk yang super kecil, bahkan yang tidak terlihat mata. Berangkat dari keyakinan bahwa semua makhluk yang diciptakan Allah Swt. pasti ada manfaatnya, telusuri di berbagai sumber untuk menemukan manfaat makhluk-makhluk mikro tersebut bagi kehidupan manusia!3. Petir ada yang berpendapat sebagai alat untuk melempar setan, sedangkan dalam pandangan ilmu pengetahuan, hal itu terjadi karena adanya gesekan arus listrik. Dengan keyakinan bahwa kebenaran ilmiah akan selalu sejalan dengan kebenaran al-Qur±n. Bagaimana memadukan kedua konsep tersebut? Coba kalian diskusikan dengan kelompokmu atau teman-temanmu untuk mencari jawaban ilmiahnya!Memperkaya KhazanahA. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai TemaKewajiban untuk tadarus al-Qurān dengan sebenar-benarnya (Q.S.al-Baqarah/2:121) bertujuan menumbuhkan keinginan peserta didik untuk mentadabburi dan mengetahui manfaatnya. Seperti paham makna al-Qurān dan mengetahui rahasia keagungan-Nya. Dengan mengetahui manfaatnya, peserta didik diharapkan dapat melaksanakan dan mengikutinya karena al-Qurān sudah membekas dalam jiwa (Q.S. Tahā/20:112-113,Q.S. al-Baqarāh/2:38), sehingga peserta didik akan memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan (Q.S.Tahā/20:2-3).Sumber: upload.wikimedia.orgGambar 3.6 Hujan PetirPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti45Oleh karena itu, sebelum kalian memulai pembelajaran, lakukan tadarus al-Qurān secara tartil selama 5-10 menit dengan kelompok kalian masing-masing dipimpin oleh ketua kelompok. Ayat-ayat yang dibaca akan ditentukan oleh Bapak/Ibu guru kalian. B. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Q.S. Ali-Imran/3:190-191 serta Hadis tentang Berfikir KritisBerpikir kritis didefinisikan beragam oleh para pakar. Menurut Mertes, berpikir kritis adalah “sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan”. Berangkat dari definisi di atas, sikap dan tindakan yang mencerminkan berpikir kritis terhadap ayat-ayat Allah Swt. (informasi Ilahi) adalah berusaha memahaminya dari berbagai sumber, menganalisis, dan merenungi kandungannya. Kemudian menindaklanjuti dengan sikap dan tindakan positif.1. Baca dengan Tartil Ayat al-Qur±n dan Terjemahannya yang Mengandung Perintah Berpikir Kritis.Salah satu mukjizat al-Qur±n adalah banyaknya ayat yang memuat informasi terkait dengan penciptaan alam dan menantang para pembacanya untuk merenungkan informasi Ilahi tersebut. Di antara ayat yang dimaksud adalah firman Allah Swt. dalam Q.S. ²li 'Imr±n/3:190-191 berikut ini. Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah Swt.) bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah Swt. dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka”.Berpikir kritis memungkinan untuk memanfaatkan potensi diri dalam melihat masalah, memecahkan masalah, menciptakan, dan menyadiri diri.Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK462. Penerapan TajwidPelajari hukum tajwid pada tabel berikut!Tabel 3:1Tentang Penerapan TajwidNo.LafazHukum BacaanAlasan1.Idg±m SyamsiyahAlif Lam diikuti huruf Sin 2.I§h±r QamariyahAlif Lam diikuti huruf Hamzah3.Idg±m BigunnahTanwin diikuti huruf Wawu4.Mad °±bi’iDammah diikuti huruf Wawu mati/sukun5.Qalqalah ¤ugr±Huruf Qaf sukun di tengah kata6.Mad ‘²ri« LissukµnMad Thabi’i diikuti huruf hidup dibaca waqaf Aktivitas SiswaHukum tajwid yang diungkap dalam Tabel 3.1 di atas hanya sebagian. Temukan lebih banyak lagi lafal-lafal yang mengandung hukum tajwid pada kedua ayat di atas!Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti473. Kosakata Baru:Tabel 3.2. Arti Kosakata BaruLafalArtiLafalArtiSesungguhnya Dalam keadaan/sambil dudukDalam penciptaan langitBerbaringDan bumiMemikirkan/ merenungkanDan pergantian/ pertukaran malamTidak Engkau ciptakanDan siang(semua) iniBenar-benar merupakan tanda (kebesaran Allah)Sia-sia/ tanpa maknaAktivitas SiswaHafalkan Q.S. Ãli ‘Imrān /3:190-191 beserta artinya dan perbendaharaan kosa-kata baru, setelah hafal demontrasikan pada kelompokmu untuk dikoreksi kesalahan bacaan dan hafalannya! 4. Asbabun NuzulAt-Tabari dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a.,bahwa orang-orang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya,”Bukti-bukti kebenaran apakah yang dibawa Musa kepadamu?” Dijawab, “Tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya”.Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK48Kemudian, mereka mendatangi kaum Nasrani dan menanyakan, “Bagaimana halnya dengan Isa?” Dijawab, “Isa menyembuhkan mata yang buta sejak lahir dan penyakit sopak serta menghidupkan orang yang sudah mati.” Selanjutnya, mereka mendatangi Rasulullah saw. dan berkata, “Mintalah dari Tuhanmu agar bukit safa itu jadi emas untuk kami.” Maka Nabi berdoa, dan turunlah ayat ini (Q.S. ²li 'Imr±n/3:190-191), mengajak mereka memikirkan langit dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di dalamnya, seperti bintang-bintang, bulan, dan matahari serta peredarannya, laut, gunung-gunung, pohon-pohon, buah-buahan, binatang-binatang, dan sebagainya.(Sumber: Kementerian Agama (2012), Al-Qur'±n dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan), Jilid 2, Jakarta, hal. 96-97)Aktivitas Siswa1. Carilah riwayat lain di berbagai sumber, yang menjadi asbabun nuzul ayat di atas!2. Presentasikan di depan kelas!5. Tafsir/Penjelasan Ayat Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw. minta izin untuk beribadah pada suatu malam, kemudian bangunlah dan berwudu lalu salat. Saat salat, beliau menangis karena merenungkan ayat yang dibacanya. Setelah salat beliau duduk memuji Allah Swt. dan kembali menangis lagi hingga air matanya membasahi tanah. Setelah Bilal datang untuk azan subuh dan melihat Nabi saw. menangis ia bertanya, “Wahai Rasulullah saw., mengapa Anda menangis, padahal Allah Swt. telah mengampuni dosa-dosa Anda baik yang terdahulu maupun yang akan datang?” Nabi menjawab, “Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah Swt.?” dan bagaimana aku tidak menangis, pada malam ini Allah Swt. telah menurunkan ayat kepadaku. Kemudian, beliau berkata, “alangkah ruginya dan celakanya orang-orang yang membaca ayat ini tetapi tidak merenungi kandungannya.”Memikirkan terciptanya siang dan malam serta silih bergantinya secara teratur, menghasilkan perhitungan waktu bagi kehidupan manusia. Semua itu menjadi tanda kebesaran Allah Swt. bagi orang-orang yang berakal sehat. Selanjutnya, mereka akan berkesimpulan bahwa tidak ada satu pun ciptaan Tuhan yang sia-sia, karena semua ciptaan-Nya adalah inspirasi bagi orang yang berakal.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti49Pada ayat 191 Allah Swt. menjelaskan ciri khas orang yang berakal, yaitu apabila memperhatikan sesuatu, selalu memperoleh manfaat dan terinspirasi oleh tanda-tanda kebesaran Allah Swt. di alam ini. Ia selalu ingat Allah Swt. dalam segala keadaan, baik waktu berdiri, duduk, maupun berbaring. Setiap waktunya diisi untuk memikirkan keajaiban-keajaiban yang terdapat dalam ciptaan-Nya yang menggambarkan kesempurnaan-Nya. Penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam benar-benar merupakan masalah yang sangat rumit dan kompleks, yang terus-menerus menjadi lahan penelitian manusia, sejak awal lahirnya peradaban. Banyak ayat yang menginspirasi dan memotivasi manusia untuk meneliti alam raya ini, di antaranya adalah Q.S. al-A’raf/7:54, yang menyebutkan bahwa penciptaan langit itu (dalam enam masa).Terkait dengan penciptaan langit dalam enam masa ini, banyak para ilmuwan yang terinspirasi untuk membuktikan dalam penelitian-penelitian mereka. Salah satunya adalah Dr. Ahmad Marconi, dalam bukunya Bagaimana Alam Semesta Diciptakan, Pendekatan al-Qurān dan Sains Modern (tahun 2003), sebagai berikut: kata ayyam adalah bentuk jamak dari kata yaum. Kata yaum dalam arti sehari-hari dipakai untuk menunjukkan terangnya siang, ditafsirkan sebagai “masa”. “Ayyam” dapat diartikan “beberapa hari”, bahkan dapat berarti “waktu yang lama”. Abdullah Yusuf Ali, dalam The Holy Qur’an, Translation and Commentary, 1934, menyetarakan kata ayyam dengan “age” atau “eon” (Inggris). Sementara Abu Suud menafsirkan kata ayyam dengan “peristiwa” atau “naubat”. Kemudian diterjemahkan juga menjadi “tahap”, atau periode atau masa. Dengan demikian, kata sittati ayyam dalam ayat di atas berarti “enam masa”.Secara ringkas, penjelasan “enam masa” dari Dr. Marconi adalah sebagai berikut: Masa Pertama, sejak peristiwa Dentuman Besar (Big Bang) sampai terpisahnya Gaya Gravitasi dari Gaya Tunggal (Superforce). Masa Kedua, masa terbentuknya inflasi jagad raya, namun belum jelas bentuknya, dan disebut sebagai Cosmic Soup (Sup Kosmos). Masa Ketiga, masa terbentuknya inti-inti atom di Jagad Raya ini. Masa Keempat, elektron-elektron mulai terbentuk. Masa Kelima, terbentuknya atom-atom yang stabil, memisahnya materi dan radiasi, dan jagad raya terus mengembang. Masa Keenam, jagad raya terus mengembang, hingga terbentuknya planet-planet. Sumber: www.anneahira.comGambar 3.8 Rotasi bumiKelas XII SMA/MA/SMK/MAK50Demikian juga dengan silih bergantinya siang dan malam merupakan fenomena yang sangat kompleks. Fenomena ini melibatkan rotasi bumi, sambil mengelilingi matahari dengan sumbu bumi miring. Dalam fenomena fisika, bumi berkitar (precession) mengelilingi matahari. Gerakan miring tersebut memberi dampak musim yang berbeda. Selain itu, rotasi bumi distabilkan oleh bulan yang mengelilingi bumi. Sub¥an±ll±h. Semua saling terkait. Kompleksnya fenomena penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang, tidak akan dapat dipahami dan diungkap rahasianya kecuali oleh para ilmuwan yang tekun, tawadhu’, dan cerdas. Mereka itulah para “ulul albab” yang dimaksud dalam ayat di atas.Jadi, berpikir kritis dalam beberapa ayat tersebut adalah memikirkan dan melakukan tadabbur semua ciptaan Allah Swt. Dengan demikian, kita sadar betapa Allah Swt. adalah Tuhan Pencipta Yang Maha Agung, Maha Pengasih lagi Penyayang, dan mengantarkan kita menjadi hamba-hamba yang bersyukur. Hamba yang bersyukur selalu beribadah (ritual dan sosial) dengan ikhlas.Aktivitas Siswa1. Carilah lebih lanjut teori-teori tentang penciptaan bumi menurut para ahli dari berbagai referensi!2. Tampilkan ke dalam power point dan presentasikan di kelasmu!C. Menyajikan Keterkaitan antara Berpikir Kritis dengan Ciri Orang Berakal (Ulil Albab) sesuai Pesan Q.S. Āli-Imrān/3: 190-191Definisi tentang berpikir kritis disampaikan oleh Mustaji. Ia memberikan definisi bahwa berpikir kristis adalah “berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan”. Contohnya adalah kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan “membuat ramalan”, yaitu membuat prediksi tentang suatu masalah. Seperti memperkirakan apa yang akan terjadi besok berdasarkan analisis terhadap kondisi yang ada pada hari ini. Dalam Islam, masa depan yang dimaksud bukan sekedar masa depan di dunia, tetapi lebih jauh dari itu, yaitu di akhirat. Orang yang dipandang cerdas oleh Nabi adalah orang yang pikirannya jauh ke masa depan di akhirat. Maksudnya, jika kita sudah mengetahui bahwa kebaikan dan keburukan akan menentukan nasib kita di akhirat, maka dalam setiap perbuatan kita Next >