< Previous29Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ TugasSusunlah sebuah program kegiatan bagi remaja di gerejamu atau di sekolah agar mereka pun dapat ikut serta mewujudkan hak asasi manusia! Misalnya, mengadakan penyuluhan HAM, mengunjungi orang yang menjadi korban HAM dan menyatakan keprihatinan, serta lain-lainnya.E. Penutup Mari kita bersama-sama menyanyikan lagu PKJ No. 176: 1-4 “Tuhan Memberikan Kita Tanah Air”Tuhan Memberikan Kita Tanah Air Tuhan memberikan kita tanah air yang merdeka;Juga kedaulatan rakyat di persada Indonesia.Ref. : Tuhan, ajarlah kami supaya arif bijaksana;Serta senantiasa membuka diri.Bersemangatkan kasih, saling menjalin pengertian, kami membina dan membangun bangsa ini. Orang angkuh dan serakah melecehkan keadilan; oleh nafsu berkuasa hukum rimba dihalalkan Ref. : ............Tuhan, kami ini latah, angkuh mengandalkan diri, hingga kami terjerumus, jatuh di lembah derita. Ref. : ............Tuhan, lihat bangsa kami diterjang gelombang ribut. Tolong kami mengatasi kemelut dan kehancuran. Ref. : ............Syair dan lagu: M. Karatem30Kelas XII SMA/SMKDoa PenutupSebagai penutup kegiatan mari bersama-sama mengucapkan doa yang diambil dari “Doa bagi Pembela Hak-Hak Asasi Manusia:” Doa bagi Pembela Hak-hak Asasi ManusiaYa Tuhan, Allah kami, Meskipun di dunia terjadi penderitaan dan kekejaman yang dilakukan satu kepada yang lain, Berikanlah kami pengharapan agar satu hari kelak kami dapat mendirikan tugu peringatan untuk pencinta perda-maian dan anti-kekerasan. Sekaranglah waktunya bagi kami untuk bertindak bersama dengan cara yang lain, Tidak hanya berbicara tentang keadilan, tetapi juga melakukannya; melepaskan semua belenggu, membalikkan penderitaan, menghadirkan kebebasan. Tidak hanya berbicara tentang damaitetapi juga menciptakannya; melewati tembok-tembok penghalangmengupayakan rekonsiliasi, mendekati sesama kami. Tidak hanya berbicara tentang penciptaantetapi juga memeliharanya, melindungi kehidupan, menjadi pengawal, mendukung yang lemah. Tidak hanya berbicara tentang kasihtetapi menjalaninya; saling menerima, siap menolong sesama, 31Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ mempersembahkan hati kami. Tidak hanya berbicara tentang pengharapantetapi juga menebarkannya; menunjukkan bukti, dan tidak menyerah, menatap masa depan. Sekaranglah waktunya bertindak bersama dengan cara yang lain. Fiacat, Juni 2004Sebagai peserta didik SMA kelas XII kamu dapat memberikan penilaian terhadap pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia. Sebagai remaja Kristen dan warga negara Indonesia kamu mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memantau praktik-praktik hak asasi manusia di Indonesia. Berbicaralah, bertindak, dan berjuanglah demi hak asasi manusia, karena semua itu adalah bagian dari tanggung jawab iman kita kepada Allah yang menginginkan agar kita semua hidup dalam damai dan sejahtera. Contoh paling sederhana adalah turut serta melaporkan tindakan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh seseorang.F. Rangkuman33Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ Demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam Perspektif AlkitabBahan Alkitab: Kejadian 1:26-30; I Raja-Raja 21:1-11 Roma 3:9-31A. PengantarDemokrasi dan hak asasi manusia merupakan persoalan yang selalu diperde-batkan sepanjang masa. Sebagai remaja Kristen, kamu memiliki kewajiban untuk menghargai sesama manusia dan turut serta mewujudkan HAM dalam kehidupan sehari-hari.Pembahasan mengenai demokrasi dan HAM dalam perspektif Alkitab bertujuan memberikan bimbingan kepada kamu mengenai demokrasi dan HAM yang mengacu pada ajaran Alkitab. Isi Alkitab dapat dirangkum dalam kalimat ini “Kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia”! Karena kasih kepada manusia maka Allah menciptakan, memelihara, menyelamatkan, dan membaharui manusia. Untuk itu, manusia dapat menanggapi penciptaan, pemeliharaan, penyelamatan, dan pembaharuan Allah baginya dengan mengasihi Allah dan sesamanya. Prinsip kasih ini amat berkaitan dengan HAM. Intisari dari demokrasi dan HAM adalah “jangan menyakiti sesamamu manusia”.Dalam cerita Alkitab kamu dapat temukan bagaimana Allah memperingatkan raja-raja yang memerintah untuk tidak merampas hak rakyat jelata, sebaliknya mereka harus melayani kepentingan rakyat. Para janda miskin, anak yatim piatu adalah orang-orang yang terutama harus dikasihi dan dibantu. Bahkan dalam Kitab Amos 5: 21-24 Allah menolak ibadah umat-Nya jika mereka tidak hidup adil dan benar di hadapan Allah dan sesama manusia.334Kelas XII SMA/SMKMelalui pembelajaran ini, diharapkan kamu termotivasi untuk menjadi pelaku demokrasi dan HAM. Hal ini penting, apalagi pada zaman kini, melalui berita di media maupun fakta kehidupan, kamu saksikan betapa manusia cenderung mempraktikkan kekerasan terhadap sesama. Dalam tindakan kekerasan baik fi sik maupun psikologis (melalui kata-kata yang menghina maupun sikap yang merendahkan sesama) kamu telah melanggar hak asasi seseorang. Di kalangan remaja, perkelahian dan tawuran merebak di mana-mana bahkan sampai dengan aksi menghilangkan nyawa sesama. Mempelajari HAM dalam perspektif iman Kristen akan menolong kamu untuk terpanggil mewujudkan HAM dalam kehidupan.B. Belajar tentang Demokrasi dan HAM melalui Cerita KehidupanKeruntuhan pemerintahan Orde Baru diwarnai pula oleh berbagai konfl ik di berbagai wilayah Indonesia seperti di Ambon, Poso, Kalimantan Tengah, Timor, Papua, dan lain-lain. Di Aceh, pemberontakan rakyat Aceh akhirnya dapat diselesaikan dengan perdamaian. Namun, di Papua rakyat masih terus bergolak menuntut hak-haknya. Kamu dapat mempelajari empat orang tokoh perempuan yang memperjuangkan HAM. Mereka mempersembahkan dirinya bagi penegakan HAM meskipun untuk itu mereka harus menderita.1. Aung San Suu Kyi Aung San Suu Kyi (baca: Aung San Su Ci) adalah seorang perempuan yang tak pernah lelah memperjuangkan terwujudnya demokrasi di Myanmar (Burma). Ayahnya adalah Aung San, tokoh perjuangan Burma yang diakui sebagai bapak pendiri bangsa. Ibunya, Daw Khin Kyi, memainkan peranan penting sebagai tokoh politik dalam pemerintahan Burma, negara yang baru merdeka pada tahun 1948. Pada tahun 1950 Khin Kyi diangkat menjadi duta besar untuk India dan Nepal. Aung San Suu Kyi ikut bersamanya, dan lulus dalam bidang ilmu Politik dari Lady Shri Sumber: http://asiasociety.org/blog/asiaGambar 3.1 Aung San Suu Kyi35Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ Ram College di New Delhi pada tahun 1964. Ia melanjutkan studinya di Oxford dan memperoleh gelar BA dalam Filsafat, Politik, dan Ekonomi pada tahun 1969. Setelah lulus ia tinggal di New York City dan bekerja di PBB. Pada tahun 1972 ia menikah dengan Dr. Michael Aris. Pada tahun 1985 ia memperoleh gelar Ph.D. dari School of Oriental and African Studies, Univesitas London. Pada tahun 1988 Suu Kyi pulang ke Burma untuk membantu ibunya yang sedang sakit, namun kemudian ia terjun ke dalam gerakan pro-demokrasi. Suu Kyi tinggal di Burma. Suaminya berkunjung ke Burma pada hari Natal 1995, dan ternyata itu adalah perjumpaan mereka yang terakhir karena belakangan pemerintah diktator Burma menolak permohonan visa Dr. Michael Aris, suaminya. Pada tahun 1997 suaminya menderita kanker prostat yang mengancam jiwanya. Meskipun tokoh-tokoh terkemuka dunia, seperti Sekjen PBB Kofi Annan dan Paus Yohanes Paulus II memohon agar pemerintah Burma memberikan visa kepada Aris, namun tetap ditolak dengan alasan Burma tidak mempunyai fasilitas untuk merawat sakitnya. Sebaliknya, pemerintah Burma menyarankan agar Suu Kyi saja yang pergi mengunjungi Aris di Inggris. Hal ini ditolak Suu Kyi, karena ia tahu bahwa bila ia meninggalkan Burma, pemerintah negara itu tidak akan mengizinkannya masuk kembali ke negaranya. Saat itu Suu Kyi sendiri berada dalam tahanan rumah di bawah pemerintahan junta militer yang tidak dipercayainya. Keterlibatan Politik Aung San Suu Kyi tidak pernah berencana untuk terjun dalam pergerakan politik di negaranya. Ketika ia kembali ke Burma pada tahun 1988, negara itu sedang dilanda demonstrasi besar-besaran menuntut dipulihkannya demokrasi. Pada September tahun itu, junta militer yang baru merebut kekuasaan. Pada bulan yang sama, terbentuklah Liga Nasional untuk demokrasi dengan Suu Kyi sebagai sekretaris jenderalnya. Suu Kyi banyak dipengaruhi oleh Mahatma Gandhi, khususnya fi lsafat ahimsa yang menolak penggunaan kekerasan. Selain itu, sebagai seorang Buddhis, Suu Kyi pun sangat kuat dipengaruhi oleh agamanya yang menolak kekerasan. Sejak 20 Juli 1989 Suu Kyi dikenai tahanan rumah karena aktivitas politiknya. Ia ditawari kebebasan apabila ia mau meninggalkan Burma, tetapi ia menolak tawaran itu. Salah satu pidato Suu Kyi yang terkenal adalah “Kemerdekaan dari Ketakutan”. Ia mengatakan, “Bukan kekuasaan yang merusak, melainkan rasa takut. Takut akan kehilangan kekuasaan merusakkan mereka yang menggunakan kekuasaan, 36Kelas XII SMA/SMKdan rasa takut akan hukuman oleh kekuasaan merusakkan mereka yang takluk kepadanya.” Ia juga percaya bahwa rasa takut telah menyebabkan banyak pemimpin dunia kehilangan tujuan mereka sebenarnya. Penghargaan dunia terhadap komitmennya membela demokrasi dan hak asasi manusia, tercermin dalam beberapa penghargaan internasional yang ia raih dalam kurun waktu 1990-2000, antara lain meraih hadiah Thorolf untuk perjuangan membela hak asasi dari pemerintah Norwegia (1990), hadiah Sakharov untuk perjuangan ke arah kemerdekaan berpikir dari Masyarakat Ekonomi Eropa (1990), hadiah Nobel Perdamaian (1991), Gandhi Award dari Universitas Simon Fraser, Kanada (1995), dan US Presidential Medal of Freedom, AS (2000).Menurut Vivanews.com tanggal 10 November 2010, Junta militer Myanmar atau disebut juga Burma telah melepaskan Aung San Suu Kyi, tokoh pro-demokrasi, dari tahanan rumah. BBC melaporkan, Suu Kyi muncul menemui pendukungnya di rumahnya di Yangon di mana barikade militer di sekitar rumahnya telah disingkirkan, pada Sabtu, 13 November 2010 sore waktu setempat.Peraih Nobel Perdamaian ini telah ditahan selama 15 tahun. Junta membatasi perjalanan dan kemerdekaannya berkumpul dan memintanya berhenti berpolitik. Suu Kyi seharusnya dibebaskan dari rumahnya tahun lalu. Namun, gara-gara sebuah kasus di mana seorang warga Amerika Serikat menyelinap masuk ke rumahnya, penahanannya diperpanjang. Pada hari Minggu 7 November lalu, Myanmar menggelar Pemilu untuk pertama kalinya dalam dua puluh tahun. Pemilu yang dikecam banyak pihak itu menghasilkan kemenangan partai politik yang disokong junta militer.Selama lima belas tahun, dunia bagi Suu Kyi adalah sebuah rumah bergaya kolonial di University Avenue, Yangon, Myanmar. Hidup selama itu dalam penjagaan ketat militer, merampas hampir segalanya dari hidup Suu Kyi. Saat suaminya, seorang akademisi Inggris, Michael Aris meninggal dunia pada 1999 karena kanker, ia tidak bisa ikut dalam proses pemakamannya. Lebih dari satu dekade ia bahkan tak bisa menatap wajah dua anak lelakinya, apalagi bertemu dengan cucu. (Vivanews.com, 10 November 2010, diunduh tanggal 09 Mei 2014).Pada bulan Agustus 2017 terjadi kekerasan terhadap suku Rohingya di Myanmar tapi Aung San Suu Kyi dianggap tidak membela suku Rohingya yang ditindas oleh Pemerintah Myanmar. Padahal Suu Kyi dapat membela mereka karena ia memiliki kekuasaan dalam pemerintahan baru Myanmar. Akibatnya, banyak pihak mengusulkan supaya hadiah Nobel yang pernah diraih oleh Aung Sun Suu Kyi ditarik kembali. Beberapa waktu terakhir ini Suu Kyi telah bersuara membela suku Rohingya mungkin karena berbagai kecaman yang diterimanya.37Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ 2. Rachel Aline Corrie Rachel Aline Corrie (10 April 1979–16 Maret 2003) adalah seorang anggota Gerakan Solidaritas Interna-sional (GSI) yang dibunuh oleh Pasu-kan Pertahanan Israel (IDF) dengan sebuah buldoser, ketika ia berusaha menghalangi tentara IDF menghan-curkan rumah seorang ahli farmasi Palestina, Samir Nasrallah. Menurut New York Times, Corrie dan teman-teman nya bertindak sebagai “manu-sia perisai”. Corrie adalah seorang mahasiswa dari Evergreen State College, di kota Olympia, Washington, AS. Ia mengambil cuti satu tahun dan berkunjung ke Jalur Gaza pada Intifada Kedua. Setelah terbang ke Israel pada 22 Januari 2003, Corrie menjalani latihan selama dua hari di markas besar GSI di Tepi Barat, lalu berangkat ke Rafah untuk ikut serta dalam demonstrasi di sana. Di Rafah, Rachel bertindak sebagai “manusia perisai” dalam upayanya untuk menghalangi penghancuran rumah yang dilakukan dengan buldoser lapis baja oleh pasukan IDF. Pada malam pertamanya di sana, ia bersama dua anggota GSI lainnya membangun tenda di dalam Blok J, yang sering menjadi sasaran tembak Israel. Pasukan-pasukan Israel menembaki tenda mereka dan tanah yang hanya beberapa meter jauhnya dari tenda itu. Karena merasa bahwa kehadiran mereka memprovokasi pasukan Israel, Corrie dan rekan-rekannya bergegas membongkar tenda mereka lalu pergi. Pada 16 Maret 2003, sebuah operasi IDF di daerah antara kamp pengungsi Rafah dan perbatasan dengan Mesir terlibat dalam pembongkaran rumah, yang dipandang perlu oleh IDF untuk menghancurkan tempat persembunyian gerilyawan dan lorong-lorong penyelundup. Corrie ikut serta dalam sebuah kelompok dengan tujuh anggota GSI (tiga warga negara Inggris, empat Amerika) dalam upaya mereka menghalangi tindakan-tindakan buldoser Israel. Corrie, yang membaringkan dirinya di jalan yang dilalui buldoser Caterpillar D9R yang berlapis baja, terluka parah. Ia segera dibawa ke sebuah RS Palestina. Laporan mengatakan ia meninggal di tempat, ada lagi yang mengatakan ia meninggal di jalan menuju ke rumah sakit, atau malah di rumah sakit sendiri. Sumber : www.uruknet.infoGambar 3.2 Rachel Aline Corrie38Kelas XII SMA/SMK3. Ade Rostina Sitompul Ade Rostina Sitompul lahir pada 12 Desem-ber 1938 di perkebunan teh Kelapa Nunggal milik kakeknya yang terletak di Cibadak, Parungkuda, Sukabumi. Kepeloporan Ade Rostina dalam ak-tivisme hak asasi manusia banyak dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya sejak kecil. Rostina menyaksikan, dan bahkan secara langsung dili-batkan, dalam aktivitas perjuang an kemerdekaan oleh ayahya. Ia mulai belajar ‘gerakan tutup mulut’ dengan merahasiakan tempat persembunyian yang dibangun ayah nya di rumah, ia juga dilibat-kan sebagai kurir bagi para gerilyawan dengan membawa pesan di balik lipatan. Dari ayahnya juga Rostina belajar tentang kesetaraan dan ke-adilan sosial, melalui pergaulan degan kalangan kuli perkebunan. Dari kakeknya, Rostina belajar tentang nilai kemanusiaan, di mana musuh pun harus diperlaku-kan secara manusiawi. Peristiwa 1965 menjadi titik penting untuk komitmennya dalam gerakan perjuang an kemanusiaan. Abangnya yang adalah salah satu pimpinan Persatuan Wartawan Indoesia yang pro-Sukarno ditangkap dan ditahan selama sembilan tahun. Sahabat-sahabatnya juga mengalami nasib serupa. Menghadapi situasi ini, Rostina terdorong untuk menggalang bantuan berupa obat-obatan, mengirimkan makanan ke penjara, mengurus keluarga tahanan politik, dan dengan berbagai cara berupaya menyelamatkan orang-orang yang diburu. Aktivitas ini menyebabkan ia diinterogasi berulang kali oleh militer. Kegiatan pelayanan penjara yang dilalukan Rostina semakin terorganisir setelah ia bergabung dengan Yayasan Hidup Baru (YHB) yang didirikan oleh Jopie Lasut dan Jap Thiam Hien. Ade Rostina, bersama Asmara Nababan dan sejumlah tokoh HAM dan keagamaan lainnya, membentuk Joint Committee for East Timorese yang bertujuan untuk merespon situasi darurat akibat Peristiwa Santa Cruz, 12 November 1991. Kepeloporan di bidang HAM mengantarnya menerima penghargaan Yap Thiam Hien pada 1995. Ia turut membidani sejumlah organisasi HAM, antara lain ELSAM, Kontras, Imparsial, Pokastin, SHMI, dan Setara. Usia dan kese hatan tidak pernah menjadi penghalang bagi nya untuk aktif. Sampai menjelang akhir hayatnya, beliau terus aktif bekerja dan berjuang bagi kemanusiaan. Sumber : www. forum-haksesuk.blogspot.co.idGambar 3.3 Ade Rostina SitompulNext >