< PreviousPrakarya dan Kewirausahaan 113Kedua adalah ketertarikan (interest) dari calon pembeli. Ketiga adalah keinginan (desire) calon pembeli untuk memiliki produk. Keempat adalah tindakan (action) membeli. Empat bentuk respon ini dikenal dengan AIDA, Attention, Interest, Desire, dan Action. Media promosi dapat dikelompokkan menjadi promosi Above The Line dan Bellow The Line. Promosi Above The Line adalah promosi melalui iklan, seperti iklan di media cetak, iklan radio, poster. Promosi Bellow the Line adalah promosi melalui kegiatan promosinya, contohnya mengadakan kegiatan festival unggas petelur, atau demo memasak untuk menunjukkan kualitas unggas petelur dan hasilnya. Apabila penjualan produk melalui sistem konsinyasi dengan menitipkan produk di koperasi sekolah, maka media promosi yang dapat dipilih adalah dengan meletakkan informasi tentang produk tersebut di koperasi, agar pengunjung koperasi dapat mengetahui bahwa barang tersebut dijual di tempat tersebut. Apabila produk dititipkan di salah satu toko yang berada di pasar, maka di pintu pasar sebaiknya dipasang media promosi yang memberikan informasi tentang keberadaan produk tersebut di salah satu toko. Promosi di lokasi berjualan juga harus diperkuat oleh informasi yang disampaikan melalui media-media lain. E. Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Hasil Budi Daya Unggas PetelurPenjualan dengan sistem konsinyasi adalah penjualan dengan cara menitipkan produk kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga jual dan persyaratan sesuai dengan perjanjian antara pemilik produk dan penjual. Perjanjian konsinyasi berisi mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak. Informasi yang harus ada dalam perjanjian konsinyasi adalah nama pihak pemilik barang (konsinyor), nama pihak yang dititipi barang (konsinyi), nama dan keterangan teknis barang yang dititipkan, ketentuan penjualan, ketentuan komisi (keuntungan yang akan diperoleh toko). Perjanjian dan Pelaksanaan Konsinyasi• Carilah konsinyi untuk penjualan hasil budi daya yang telah dibuat.• Adakan pertemuan dengan konsinyi untuk mendiskusikan bentuk kerja sama konsinyasi yang akan dilakukan. Sebelum pertemuan, buatkan daftar pertanyaan yang akan didiskusikan dalam pertemuan tersebut. Bahan diskusi diantaranya, jumlah produk dalam satu kali pengiriman, besarnya komisi yang akan diterima konsinyi, dan promosi apa yang akan dilakukan.Tugas 12114 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK • Buatlah surat kerja sama yang berisi perjanjian konsinyasi berdasarkan kesepakatan antara konsinyor dengan konsinyi. Surat perjanjian konsinyasi ditanda tangani kedua belah pihak.• Laksanakan penjualan konsinyasi dengan memaksimalkan upaya promosi dengan beragam media promosi yang sesuai dengan hasil budi daya dan pasar sasaran yang dituju. Surat Perjanjian KonsinyasiYang bertanda tangan dibawah ini:Nama :Alamat :No Telp : Selanjutnya disebut Pihak PertamaNama :Alamat :No Telp :Selanjutnya disebut Pihak KeduaUntuk selanjutnya antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua memiliki perjanjian kerja sama sebagaimana ketentuan sebagai berikut:1. Pihak Pertama menitipkan barangnya pada Pihak Kedua dengan sistem konsinyasi. Pihak Kedua mendapat ( __ ) % dari uang hasil penjualan barang titipan pihak pertama.2. Jumlah maksimal penitipan barang yang dilakukan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua adalah ( ____) buah untuk setiap desainnya.3. Pihak Pertama akan membantu promosi Pihak Kedua, begitu juga sebaliknya.4. Pihak Kedua melaporkan hasil penjualan kepada Pihak Pertama setiap bulannya, di awal bulan berikutnya disertai dengan penyerahan laba sebesar ( __ ) % dari uang hasil penjualan barang titipan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.Prakarya dan Kewirausahaan 115Demikianlah surat perjanjian kerja sama ini dibuat untuk menjadi ikatan di antara kami. Segala hal yang belum termuat dalam surat perjanjian ini, dibicarakan bersama antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk mencapai kesepakatan di kemudian hari dan menjadi tambahan pada perjanjian ini.Perjanjian ini kami buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Jika terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, maka kami sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan dan musyawarah, namun jika tidak terselesaikan juga, kami sepakat menyelesaikannya berdasarkan hukum yang berlaku.Perjanjian ini disepakati pada Hari _______Tanggal __ Bulan _____Tahun _____ oleh: Pihak Pertama Pihak Kedua (nama lengkap) (nama lengkap)F. Evaluasi Diri Pembelajaran Wirausaha Budi Daya Unggas PetelurEvaluasi diri pada akhir semester 1 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran terhadap masing-masing peserta didik. Evaluasi individu meliputi evaluasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Evaluasi kelompok adalah untuk mengetahui interaksi dalam kelompok yang terjadi dalam kelompok, kaitannya dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi Diri (individu)Bagian A. Berilah tanda cek (9) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.Keterangan: 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju116 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Bagian B. Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran Kerajinan di Semester 1Bagian ANo. Aspek Evaluasi123451.Saya mengetahui hubungan budi daya telur dengan ketahanan pangan.2. Saya mengetahui jenis-jenis unggas petelur.3. Saya mengetahui teknik budi daya unggas petelur yang tepat untuk bahan baku yang ada di daerah sekitar.4. Saya memiliki banyak ide untuk budi daya unggas petelur yang sesuai dengan potensi daerah.5.Saya terampil melakukan budi daya unggas petelur.6.Saya dapat menghitung biaya produksi dan menetapkan harga jual.7.Saya berhasil menjual hasil budi daya unggas petelur dengan sistem konsinyasi.8.Saya bekerja dengan rapi dan teliti.9.Saya dapat bekerja sama dalam kelompok dengan baik.10.Saya puas dengan hasil kerja saya pada Semester 1.Bagian BKesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Budi Daya Semester 1:Prakarya dan Kewirausahaan 117Evaluasi Diri (kelompok)Bagian A. Berilah tanda cek (9) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.Keterangan: 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat SetujuBagian B. Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok.Bagian ANo. Aspek Evaluasi123451.Semua anggota kelompok kami memiliki sikap yang baik.2. Semua anggota kelompok kami memiliki pengetahuan yang lengkap tentang materi pembelajaran Semester 1.3. Semua anggota kelompok kami memiliki keterampilan yang beragam.4. Semua anggota kelompok kami memiliki keterampilan kerja yang tinggi.5.Kelompok kami mampu melakukan musyawarah.6.Kelompok kami melakukan pembagian tugas dengan adil.7.Anggota kelompok kami saling membantu.8.Kelompok kami mampu menjual banyak hasil budi daya unggas petelur.9.Kelompok kami melakukan presentasi dengan baik.10.Saya puas dengan hasil kerja kelompok kami pada Semester 1.Bagian BPengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok:118 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Prakarya dan Kewirausahaan 119PENGOLAHAN120 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Peta MateriWirausaha Produk PengolahanMakanan Khas DaerahYang DimodifikasiPerencanaan UsahaMakanan Khas Daerah ModifikasiA- Keragaman makanan khas daerah- Metode pengolahan sederhana- Sumber bahan baku melimpahTeknologi PengolahanMakanan Khas Daerah ModifikasiB- Prinsip pengolahan- Metode pengemasan dan pelabelan- Contoh olahan : dadih, telur asin, asinan dllPenghitungan Harga Makanan Khas Daerah ModifikasiC- Penentuan biaya investasi- Penentuan biaya tetap dan tidak tetap- Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP)- Penentuan harga jual- Perhitungan Laba/RugiMedia Promosi Makanan Khas Daerah ModifikasiD- Pengenalan ke masyarakat sekitar- Pertemuan ruti seperti arisan- Pameran/bazar- Melalui media social (fb, twitter, dll)Konsinyasi Makanan Khas Daerah ModifikasiE- Pemilihan warung/toko/outlet- Pembinaan hubungan kerjasama dengan pemasar- Kehati-hatian memilih pemasarasinan, dllsosial (facebook, twitter, dll)Prakarya dan Kewirausahaan 121Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:• Menghayati bahwa begitu besar keanekaragaman makanan khas yang ada di daerah-daerah, di seluruh Indonesia, dimana masing-masing mempunyai ciri dan citarasa yang khas.• Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam membuat analisis kebutuhan adanya teknologi pengolahan yang baik dan tepat untuk setiap makanan khas daerahnya.• Mendesain dan membuat produk khas daerahnya masing-masing, meliputi: model/teknik pengolahan, kemasan dan pelabelan, perhitungan biaya, media promosi, sistem penjualan yang digunakan.• Mempresentasikan: - peluang dan perencanaan usaha sesuai pilihan makanan khas daerah yang dipilihnya dengan perilaku jujur dan percaya diri.- pengembangan bisnis, meliputi teknik pengolahan, kemasan, promosi dan pemasaran, sesuai dengan produk yang dipilihnya.• Menyajikan simulasi wirausaha pengolahan makanan khas daerah berdasarkan analisis pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.BAB IVWirausaha Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifi kasiTujuan Pembelajaran122 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Indonesia terkenal sebagai negara agraris, yang sangat subur, dengan hasil pertaniannya cukup melimpah. Begitupun dengan hasil perikanan dan peternakannya. Nenek moyang kita sudah terbiasa memanfaatkan sumber daya alam (SDA) di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan akan makan dan minumnya, walaupun belum ada pemahaman tentang makanan yang baik dan/atau nilai gizi dari makanan yang dikonsumsinya. Hasil SDA yang melimpah, cukup berlebih, seringkali tidak terserap dengan dikonsumsi secara segar, terutama saat panen raya. Saat musim panen tiba, seringkali kita melihat banyak SDA yang terbuang karena busuk dan/atau harga turun drastis karena suplai yang menumpuk. Dibutuhkan satu solusi yang cukup baik untuk menanggulangi masalah ini, agar tidak terus terjadi. Teknologi pengolahan untuk SDA ini, baik nabati maupun hewani, adalah hal yang dibutuhkan, untuk dapat menyelamatkan SDA agar bisa lebih tahan lama, sehingga harga bisa ditahan tidak merosot turun. Setiap daerah di Indonesia mempunyai makanan dan minuman khas, yang kemudian menjadi ciri khas dari setiap daerah tersebut. Makanan khas daerah, biasanya makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat di daerah tersebut, dengan cita rasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Cita rasa khas ini dapat menjadi nilai lebih, tetapi juga bisa menjadi nilai negatif jika tidak ditangani dengan tepat. Sehingga pemilihan model penanganan yang tepat, sangat diharapkan, untuk menjadikan makanan khas daerah ini menjadi lebih bernilai baik dan bisa tersebar ke wilayah yang lebih luas. Teknologi pengolahan diharapkan dapat membantu menyelamatkan SDA, baik nabati maupun hewani, menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih baik. Hal ini juga diharapkan dapat mendorong untuk menciptakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh di setiap daerah, sehingga mampu melahirkan para wirausaha baru, yang secara otomatis akan menyerap tenaga kerja, sehingga mengurangi angka pengangguran. Wirausaha baru ini dapat diciptakan sedini mungkin, bahkan sejak masih duduk di bangku sekolah. Sehingga kehadiran Mata Pelajaran Kewirausahaan adalah menjadi salah satu usaha dan upaya untuk mendorong remaja kita berpikir untuk memilih masa depannya dengan menjadi wirausahawan. Berbagai wirausaha bisa dipilih, sesuai dengan kemampuan dan kesukaannya, dan salah satunya adalah wirausaha di bidang makanan dan minuman. A. Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifi kasi Sejak dahulu kala, Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, yang sangat majemuk, terdiri atas berbagai suku bangsa, bahasa, dan budaya. Keberagaman ini sangat berkorelasi positif dengan keberagaman makanan tradisionalnya. Setiap daerah mempunyai makanan khas yang menjadi bagian dari ciri khas daerah tersebut dan dapat menjadi bagian dari daya tarik untuk pariwisata selain kekayaan alam dan kesenian. Makanan menjadi Next >