< PreviousPrakarya dan Kewirausahaan 133 C. Perhitungan Harga Jual Makanan Khas Daerah yang Dimodifi kasi Perencanaan wirausaha adalah langkah awal untuk memulai usaha. Bila akan mengadakan kegiatan, biasanya dibuat satu proposal, sebagai pengajuan rencana kegiatan. Begitu pula dalam bisnis, harus dibuat suatu perencanaan dan dituangkan dalam bentuk sebuah proposal. Proposal usaha meliputi berbagai hal yang terkait dengan usaha atau bisnis tersebut, diantaranya jenis produk yang dipilih, kapasitas produksi, alat dan mesin, bahan baku, proses produksi dan pengemasan, hitungan harga pokok produksi dan harga jual, perkiraan keuntungan dan berapa lama modal akan kembali, serta perencanaan pemasaran. Tahap awal berwirausaha diperlukan suatu Perencanaan Wirausaha atau Business Plan. Perencanaan Wirausaha berisi tahapan yang harus dilakukan Tugas 2Tantangan Makanan Khas Daerah• Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara, maupun dari literatur tentang makanan khas daerahmu atau daerah lain di Nusantara.• Diskusikan dengan teman tentang asal daerah, jenis makanan, tantangan yang ada saat ini, sehingga bisa dilakukan modifi kasi dari makanan khas daerah tersebut berdasarkan tantangannya.• Tuliskan data dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah ini.• Buat presentasi yang informatif dan menarik dengan memanfaatkan paparan tulisan dan gambar.No.Nama Makanan DaerahKategori Hewan/NabatiTantangan1.Dadih MinangkabauMinuman- Kurang awet - Kurang variasi rasa - Kemasan kurang menarik2.3.4.5.dst.Tantangan Makanan Khas Daerah134 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK dalam menjalankan suatu usaha. Dalam mempersiapkan pendirian usaha, seorang calon wirausaha akan lebih baik dengan pembuatan perencanaan terlebih dahulu. Mengapa calon wirausaha harus membuat perencanaan usaha? Oleh karena perencanaan usaha merupakan alat yang paling ampuh untuk menentukan prioritas, mengukur kemampuan, mengukur keberhasilan, dan kegagalan usaha. Perencanaan pendirian usaha akan memberikan uraian tentang langkah-langkah apa saja yang harus diambil, agar sesuai sasaran, baik berupa target, petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu, strategi, taktik, program biaya, dan kebijaksanaan. Perencanaan pendirian usaha yang dibuat secara tertulis merupakan perangkat yang tepat untuk mengendalikan usaha agar fokus pelaksanaan usahanya tidak menyimpang. Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup : (i) Nama perusahaan, (ii) Lokasi perusahaan, (iii) Jenis Usaha, (iv) Perijinan usaha, (v) Sumber Daya Manusia (SDM), (vi) Aspek Produksi, dan (vii) Aspek Pemasaran. Pada kesempatan ini akan coba dibuat tahapan pengembangan wirausaha yang dilakukan untuk membuat usaha asinan dalam kemasan cup mangkok. 1. Pemilihan Jenis Usaha Pada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usaha yang ditetapkan. Di bawah ini akan diuraikan contoh mengapa memilih asinan sebagai pilihan ContohAsinan merupakan salah satu produk makanan khas Bogor yang banyak digemari konsumen. Rasa asinan yang segar, memang relatif sangat disukai, begitu pula dengan harganya yang relatif terjangkau. Hal tersebut menjadi alasan mengapa produk ini sangat digemari oleh banyak kalangan.Bahan baku asinan sangat mudah didapat dan dapat pula disesuaikan dengan ketersediaan buah dan sayur yang ada di setiap daerah. Proses pengolahannya pun cukup sederhana, tidak memerlukan banyak investasi peralatan, hal ini menjadi pilihan menarik untuk memulai usaha ini.Prakarya dan Kewirausahaan 1352. Nama Perusahaan Anda harus memberikan nama usaha yang akan dikembangkan. Jika anda ingin bentuk usaha berbadan hukum, bisa dalam bentuk CV, FIRMA, Koperasi atau PT. Mari ambil contoh dalam pengembangan usaha Asinan Bogor, perusahaan ini diberi nama CV. Pangan Sukses Makmur, dengan pendiri perusahaan terdiri atas tiga orang. 3. Lokasi Perusahaan Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal bisa menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat tinggal. 4. Perizinan Usaha Ijin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP/TDI dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten dan Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, serta pendaftaran merk pada Departemen Kehakiman. 5. Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam bagian ini harus dapat ditentukan jumlah SDM yang diperlukan. Contoh keperluan SDM yang diperlukan untuk usaha Asinan Bogor, a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai: (i) Penanggung jawab produksi, (ii) Penanggung jawab pemasaran, dan (iii) Penanggung jawab administrasi dan keuangan. b. Enam orang karyawan, yaitu 3 (tiga) orang untuk bagian produksi, 2 (dua) orang untuk bagian pemasaran, dan 1 (satu) orang untuk bagian administrasi. Sejatinya, produk asinan ini bukan produk baru bagi masyarakat kita, namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal rasa dan kemasan, akan menjadi daya tarik tersendiri untuk konsumen memilih produk ini. Saat ini, kendala dari usaha asinan adalah keawetan dan kemasan yang kurang nyaman untuk dibawa sebagai oleh-oleh. Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, tentu akan meningkatkan daya simpan (keawetan) dari produk ini serta kemudahan membawa, sehingga cocok untuk oleh-oleh.136 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK 6. Aspek Produksi Di bagian ini diuraikan semua aspek produksi secara detail, meliputi peralatan yang diperlukan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan pangan dan teknologi proses pengolahannya. Di bawah akan dipaparkan contoh aspek produksi usaha Asinan Bogor. Pada Tabel 1 dapat dilihat peralatan yang diperlukan untuk memproduksi asinan sebanyak 500 cup per hari. Tabel 1. Peralatan yang dibutuhkan untuk Produksi Asinan 500 cup/hari No Jenis Alat Spesifi kasi Jumlah (Unit) 1 Cup sealer manual Manual, dengan diameter ukuran seal 82 dan 92 mm 1 2 Pisau Terbuat dari stainless steel 5 3 Talenan Terbuat dari tefl on 5 4 Baskom plastik Terbuat dari bahan food grade 5 5 Panci Stainless Steel Terbuat dari SS 304 2 6 Kompor Dilengkapi dengan regulator bertekanan 1 7 Literan Ukuran 1000 ml 2 8 Timbangan Digital 1 9 pH Meter Hand pH meter 1 10 Refraktometer Hand Refraktometer 0-280 Brix 1 11 Alat lainnya Sendok, pinset dan alat bantu lainnya 1 pkt Bahan baku, bahan tambahan pangan (BTP) dan kemasan yang dibutuhkan dalam pembuatan Asinan Bogor dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Bahan Baku, BTP dan Kemasan Asinan Bogor No Bahan baku Spesifi kasi 1 Bengkuang Segar dan tidak busuk 2 Pepaya Mengkal (matang 75%) 3 Kedongdong Tua tidak busuk 4 Nenas Mengkal dan masih keras 5 Bumbu-bumbu Dibuat dari bahan yang baik dan tidak busuk 6 Kemasan mangkok Gunakan yang tahan suhu di atas pemanasan 850 C. 7 Tutup mangkok Gunakan yang tahan suhu di atas pemanasan 850 C. 8 Kardus Double Corrugated Cartoon 9 Sendok Plastik food grade 10 Lakban Plastik Prakarya dan Kewirausahaan 137Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk produksi asinan 500 cup perhari dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam usaha. Jumlah Tenaga Kerja Produksi Pemasaran dan Administrasi Pria Wanita Pria Wanita 1 2 2 1 Pada tahap ini kamu harus menjelaskan dengan lengkap tahapan proses pengolahan untuk produk yang kamu pilih. Pada produk asinan, pengolahan asinan adalah sebagai berikut. • Siapkan buah-buahan yang akan digunakan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tentang pengolahan dan pengemasan asinan. • Siapkan bumbu, cabe dihancurkan lalu disaring, gula dilarutkan juga disaring, dimasukkan ke dalam panci stainless steel, dicampur garam dan cuka. • Siapkan cup sealer machine, atur suhunya. • Siapkan kemasan cup mangkok dan tutupnya. • Lakukan pengisian, dengan aturan seperti pada sub bab E tentang pengolahan dan pengemasan asinan. • Pasteurisasi, suhu 75-80°C selama 30 menit. • Pendinginan dengan air mengalir. • Pengemasan. 138 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK 7. Aspek Keuangan Diasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 500 mangkok asinan, masing-masing berisi 240 gram asinan (buah dan kuah). Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap dan tidak tetap (variabel) untuk asinan disajikan berikut ini, hal ini untuk menjadi bahan pembelajaran jika akan membuat perencanaan kewirausahaan jenis produk lainnya. a. Investasi Alat dan Mesin Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi asinan. Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai dengan kapasitas produksi, dan hal teknis lainnya, seperti ketersediaan daya listrik, dan lainnya. Pada proses produksi asinan, alat dan mesin yang dibutuhkan seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Investasi Alat dan Mesin AsinanNo Jenis Alat Jumlah (Unit) @ (dalam ribu Rp) ∑ (dalam ribu Rp) 1 Cup sealer manual 1 1.200 1.200 2 Pisau 5 20 100 3 Talenan 5 15 75 4 Baskom plastik 5 25 125 5 Panci Stainless Steel 2 300 600 6 Kompor 1 600 600 7 Literan 2 20 40 8 Timbangan 1 200 200 9 pH meter 1 400 400 10 Refraktometer 1 1.500 1.500 11 Alat lainnya 1 pkt 200 200 Jumlah (Rp) 5.040 Biaya Penyusutan/bulan = total investasi/ umur alat =(5.040/60 bulan) 84 Prakarya dan Kewirausahaan 139b. Biaya Tidak tetap (Variabel) Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, bisa berubah sesuai jumlah produksinya. Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi biaya bahan baku, bahan pembantu dan bahan kemasan. Pada proses produksi asinan, kebutuhan bahan baku pada Tabel 5. Tabel 5. Biaya Tidak Tetap Asinan No Bahan baku Jumlah @ (ribu Rp) Harga (ribu Rp) 1 Bengkuang 30 kg 8 240 2 Pepaya 30 kg 3 90 3 Kedongdong 18 kg 10 180 4 Nenas 18 kg 5 90 5 Bumbu-bumbu 70 liter 5 350 6 Kemasan mangkok 525 0,3 157,5 7 Tutup mangkok 525 0,05 26,25 8 Kardus 22 2 44 9 Sendok 525 0,08 42 10 Lakban 2 10 20 Jumlah per satu kali produksi (Rp) 1.221,75 Jumlah per bulan (Rp) 24.435 c. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dan jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya. Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan alat, dan lainnya. Pada produk asinan, biaya tetap yang dibutuhkan tersaji pada Tabel 6. 140 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Tabel 6. Biaya Tetap Asinan Items Jumlah (dalam ribu Rp) Tenaga kerja tetap (6 orang x Rp 750.000) 4.500 Listrik/air 1.500 Gas 1.200 Penyusutan alat 84 Biaya lainnya 100 Total biaya per bulan 7.384 Total biaya per hari 369,2 d. Total Biaya Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. Pada proses produksi asinan, total biaya yang dibutuhkan adalah Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap = Rp1.221.750,00 + Rp369.200,00 = Rp1.569.950,00 e. Harga Pokok Produksi (HPP) Harga Pokok Produksi (HPP) adalah harga pokok dari suatu produk, dimana jika dijual dengan harga tersebut, maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi. HPP ditentukan untuk bisa menentukan harga jual, dimana harga jual adalah HPP ditambah margin keuntungan yang akan diambil. Untuk produk asinan ini HPP-nya adalah : Total Biaya / Jumlah produksi Rp1. 569.950,00 / 500 = Rp3140,00 f. Harga Jual Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk tersebut. Harga jual bisa ditentukan dengan mempertimbangkan HPP dan juga produk pesaing. Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen. Harga dari pabrik tentu lebih murah, karena saluran distribusi (agen, toko, counter, dll) tentu juga harus mendapatkan keuntungan. Prakarya dan Kewirausahaan 141Pada produk asinan dalam kemasan mangkok ini, melihat HPP nya yaitu Rp3.140,00 dan produk pesaing dengan volume yang relatif sama dijual berkisar Rp6.000,00 sampai Rp8.000,00, maka ditetapkan harga jual dari pabrik adalah Rp5.000,00 (pada Tabel 7), dengan harapan di tingkat konsumen harganya adalah Rp6.000,00 sampai Rp7.000,00 Tabel 7. Harga jual asinan No.Satuan Harga satuan (dalam ribu Rp) 1 Mangkok 240 gram 5 2 Karton isi 12 mangkok 60 g. Penerimaan Kotor Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya. Pada produksi asinan ini, jumlah penerimaan kotor pada Tabel 8. Tabel 8. Penerimaan kotor asinan Jenis Kemasan Jumlah (cup) Satuan (Rp) Total (Rp) Mangkok 240 g 500 5.000 2.500.000 Total (Rp) 2.500.000 h. Pendapatan Bersih (Laba) Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong total biaya. Pada produksi asinan ini, jumlah penerimaan bersih adalah: Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor–Total biaya = Rp2.500.000,00 – Rp1.569.950,00 = Rp930.050,00 142 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Jadi perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak 500 mangkok asinan, akan mendapatkan laba/keuntungan sebesar Rp930.050,00 (sembilan ratus ribu lima puluh rupiah). D. Penentuan Media Promosi Makanan Khas Daerah Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menjalankan kegiatan pemasaran suatu produk antara lain jenis produk, persaingan produk, kebutuhan pasar, tujuan pemasaran dan hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri, seperti: harga jual, kualitas, dan kemasannya. Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran produk. Salah satu startegi pemasaran yang bisa digunakan adalah 4P, yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat) dan Promotion (Promosi). Ada banyak cara untuk memasarkan produk makanan khas daerah, tentu disesuaikan dengan kapasitas produksi yang sudah dibuat, sehingga kita bisa memperkirakan jangkauan pasar yang harus ditembus. Bisa dengan menggunakan tahapan berikut ini: 1. Perkenalan Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, kenalkan produk yang kita buat kepada teman-teman dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman bermain. Berilah sedikit tes produk agar mereka bisa mencicipi produk buatan anda supaya mereka tertarik membeli. Tugas 3Membuat Perencanaan Usaha • Bautlah kelompok, terdiri dari 5-8 orang. • Pilih salah satu makanan khas daerah yang kelompok kamu sukai, bisa nabati atau hewani. • Buatlah perencanaan usahanya dengan lengkap. • Tentukan harga pokok dan harga jualnya. • Persentasikan di depan kelas. Next >