< PreviousPrakarya dan Kewirausahaan 1432. Pertemuan Rutin Pertemuan rutin pada area paling kecil, misanya RT/RW dan/atau komplek perumahan bisa dijadikan media promosi makanan khas daerah yang efektif. Jadi, bisa dilakukan ijin promosi pada pertemuan tersebut. Pertemuan rutin itu anatara lain pertemuan PKK, dharma wanita, dan arisan. 3. Pameran/Bazar Saat ini banyak sekali diselenggarakan pameran/bazar, baik oleh instansi/departemen tertentu, maupun pihak swasta dan perorangan. Ajang ini dapat digunakan untuk media promosi makanan khas daerah yang baik. Biaya yang dikeluarkan juga biasanya tidak terlalu besar, masih sangat terjangkau oleh Skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).4. Media Sosial Keberadaan media sosial saat ini sudah begitu menjamur, dimana berbagai kalangan sudah sangat familiar dengan facebook, twitter, instagram, dan lainnya. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan untuk media promosi yang efektif dan efesien. Perbanyaklah teman dan follower, untuk memperluas pemasaran. Bisa juga dengan membuat blog gratis atau website yang berbayar dengan relatif terjangkau harganya. 5. Penjualan Kreatif Gunakan sistem penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya. Sebagai contoh, bisa memanfaatkan munculnya fenomena “pasar kaget” di hampir setiap kota di Indonesia, juga saat ada momen “Car free day”, atau pada kesempatan lainnya. Hal besar itu dimulai dari hal yang kecil, dan dimulai saat ini. Seorang wirausahawan adalah seorang yang bisa menangkap peluang dengan cepat, bahkan seonggok rongsokan bisa diubah menjadi sebongkah emas oleh seorang yang mempunyai jiwa wirausaha. Andakah satu diantaranya? Seorang karyawan, membangun karirnya dari nol sampai puncak karir, tetapi dia tetap tidak bisa mewariskan posisinya tersebut pada keluarganya. Tetapi seorang wirausahawan, walaupun hanya mempunyai warung saja, dia adalah orang hebat, karena sudah mampu memberikan warisan yang berharga untuk keluarganya. 144 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Pilihan berwirausaha, adalah pilihan cerdas. Saat anda bekerja di suatu perusahaan/instansi, anda sedang turut membantu membangun suatu istana, sayangnya istana itu bukan milik anda. Tetapi saat kita memutuskan berwirausaha, maka kita sedang membangun istana milik kita sendiri. E. Analisis Sistem Konsinyasi yang Dimodifi kasiSistem pemasaran produk sangat beragam, bisa dilakukan dengan penjualan langsung maupun penjualan tidak langsung. Penjualan langsung juga terbagi menjadi beberapa jenis, misalnya penjualan melaluii outlet sendiri, atau sistem penjajaan langsung pada konsumen. Sedangkan penjualan tidak langsung, yaitu penjualan dengan menggunakan perantara dan/atau menggunakan saluran distribusi. Saluran distribusi yang digunakan bisa pendek ataupun panjang, tergantung jenis dan kapasitas produksinya. Pemilihan sistem pemasaran yang tepat, menjadi salah satu penentu keberhasilan dari penerimaan produk tersebut di tangan konsumen. Salah satu sistem yang akan diterapkan pada sistem pemasaran produk makanan khas daerah adalah sistem konsinyasi. Sistem konsinyasi adalah sistem kerjasama pemasaran, antara pemilik barang (produsen) dengan pemilik warung/toko/outlet (pemasar), atau sering disebut sistem titip jual. Sistem konsinyasi ini tidak rumit, produsen hanya perlu mencari warung/toko/outlet yang bersedia menerima produknya, dengan membuat kesepakatan kerjasama dengan maksud menitipkan barang dagangan di warung atau toko tersebut. Jika sudah sepakat maka kita hanya perlu memasok barang dagangan, menunggu beberapa hari, dan kembali untuk mengambil bayaran dan mengganti barang dagangan yang sudah lama. Periode penitipan disepakati kedua belah pihak, biasanya rata-rata seminggu. Tugas 4Pemasaran • Buatlah strategi pemasaran terhadap makanan khas daerah yang dipilih. • Tentukan media promosi yang akan digunakan. • Buatlah desain media promosi sesuai pilihanmu. • Diskusikan dalam kelompok.• Buatlah presentasi yang informatif dan menarik tentang pelaksanaan strategi pemasaran yang dipilih. Prakarya dan Kewirausahaan 145Sistem bisnis ini adalah sistem bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak. Bagi produsen yang menitipkan barang dagangannya, hanya perlu menitipkannya saja dan pihak warung/toko/outlet yang akan memasarkan produknya, sedangkan bagi pemilik warung/toko/outlet, mereka untung karena bisa menjual barang dagangan tanpa modal dan mendapatkan hasil keuntungan dari hasil penjualannya tersebut, kalaupun barang rusak atau tidak laku, tidak menjadi tanggung jawab pemiliki warung/toko/outlet. Walaupun sistem ini terlihat mudah dan menguntungkan, tapi tetap harus berhati-hati saat menjalankannya, jangan lupa membuat catatan barang yang dititipkan, karena banyak pemilik warung/toko/outlet yang kadang lupa atau nakal dalam menghitung barang dagangan titipan. Jadi, perlu mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terlebih dahulu. Selain itu, terkadang juga ada pemiliki toko yang pelit, menunda-nunda pembayaran barang titipan, padahal barang tersebut sudah laku terjual, jika kita menemukan pemilik toko seperti ini, alangkah baiknya segera kita tinggalkan kerjasamanya karena akan merugikan kita. Pengaturan target pasar juga harus dibuat, bisa dengan membagi per daerah dan per hari, misalnya kalau melakukan penitipan barang dagangan setiap satu minggu sekali, dilakukan pemilihan tujuh wilayah untuk tujuh hari dalam seminggu. Begitupun dalam penentuan jumlah warung/toko/wilayah, ditetapkan berdasarkan kapasitas produksi dan target penjualan setiap warung/toko/outlet. Misalnya, dalam satu hari kita ingin mengunjungi 10 toko, maka paling tidak kita memiliki 70 toko langganan agar usaha kita berjalan terus setiap hari. Hubungan kerjasama yang baik dan kepercayaan yang terbentuk dengan sistem ini, lebih menguatkan sistem pemasaran produk makanan khas daerah, karena resiko yang ditimbulkan sangat kecil. Satu sama lain saling mengenal, dan terjalin hubungan simbiosis mutualisme yang cukup baik. Tugas 5Konsinyasi Produk • Buatlah survei singkat tentang model distribusi produk makanan yang biasa digunakan oleh para pelaku usaha mikro dan kecil. • Gunakan metode survei wawancara, buatlah beberapa pertanyaan terkait model distribusi produk. • Lakukan wawancara pada minimal lima produsen.• Tuliskan hasil survei kamu dalam bentuk laporan lengkap, 5-10 halaman, dalam kertas A4, huruf arial, ukuran 12, spasi 1,5. 146 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Prakarya dan Kewirausahaan 147KERAJINAN148 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar GlobalPerencanaan Usaha Kerajinanuntuk Pasar GlobalABPerancangan dan Produksi Kerajinanuntuk Pasar GlobalCPenghitungan Harga Jual ProdukKerajinan untuk Pasar GlobalDMedia Promosi Produk Kerajinanuntuk Pasar GlobalEPenjualan Sistem KonsinyasiProduk Kerajinan untuk Pasar GlobalPeta MateriPrakarya dan Kewirausahaan 149BAB VWirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar GlobalSetelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:• Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif untuk membuat produk kerajinan serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah Tuhan.• Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam membuat karya kerajinan untuk pasar global guna membangun semangat usaha.• Mendesain dan membuat produk serta pengemasan karya kerajinan untuk pasar global berdasarkan identifi kasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya.• Mempresentasikan, mempromosikan dengan pemilihan media yang tepat dan menjual karya produk kerajinan untuk pasar global dengan perilaku jujur dan percaya diri melalui promosi dan penjualan online.• Menyajikan wirausaha kerajinan untuk pasar global berdasarkan analisis pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.Tujuan Pembelajaran150 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Suatu usaha tidak dapat selamanya tergantung pada satu jenis produk atau satu pasar sasaran yang sama. Hukum ekonomi dasar menjelaskan hubungan antara ketersediaan barang di pasar (supply) dan permintaan pembeli (demand). Ketersediaan barang yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga barang. Apabila banyak produsen memproduksi barang yang sama dan ketersediaan barang menjadi terlalu tinggi dibandingkan dengan permintaan pasar, maka harga akan menjadi sangat murah atau barang tidak laku. Pada saat itulah diperlukan inovasi untuk pengembangan desain produk baru atau target pasar yang baru. Upaya mengembangan produk dan pasar baru tersebut disebut dengan diversifi kasi.Pengembangan produk baru dari wirausaha kerajinan dapat berupa pengembangan produk-produk hiasan dengan desain baru atau pengembangan produk ke arah pasar sasaran baru. Produk baru dapat berupa produk dangan desain baru yang terbuat dari bahan baku limbah yang sama, sehingga perolehan bahan baku, teknik dan alat kerja tidak akan banyak berubah. Upaya pengembangan usaha terdiri atas empat (4) strategi: market penetration, market development, product development dan diversification. Market penetration adalah upaya untuk melakukan penjualan, produk yang ada kepada pasar sasaran yang ada. Market development atau perluasan pasar adalah upaya untuk menjual produk yang ada kepada pasar yang lebih luas. Product development adalah upaya menjual produk baru kepada pasar yang sudah ada. Diversification atau diversifi kasi adalah upaya pengembangan produk baru untuk menyasar pasar yang baru. Diversifi kasi produk dilakukan agar usaha tidak tergantung pada satu jenis produk dan satu pasar sasaran saja. Saat satu produk mengalami penurunan penjualan, maka produk lain akan mengatasinya.Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 5.1 Model Ansoff tentang Diversifi kasi ProdukPrakarya dan Kewirausahaan 151Telah dipelajari sebelumnya bahwa pengetahuan tentang pasar sasaran menjadi salah satu kunci penting untuk keberhasilkan suatu usaha. Wirausaha dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar, dengan demikian peluang produk diserap pasar akan lebih besar. Riset tentang pasar bertujuan pula untuk mengenali pesaing yang ada di pasar tersebut. Posisi suatu usaha terhadap pesaingnya harus diketahui oleh wirausahawan agar dapat memenangkan persaingan. Persaingan yang terjadi dapat mempengaruhi rancangan produk dan keputusan penetapan harga jual produk. Beberapa waktu belakangan ini ketertarikan pada kerajinan yang unik dan khas meningkat. Hal tersebut membuat peluang pasar produk kerajinan menjadi sangat luas. Pada era ekonomi sebelumnya, yaitu pada saat era ekonomi industri dan era informasi, atau kita kenal dengan era globalisasi, seluruh bangsa di dunia cenderung sama dan seragam. Era industri menghasilkan barang yang diproduksi pabrik dalam jumlah banyak, dan dipasarkan ke seluruh dunia. Konsumen di Indonesia dapat memiliki produk yang sama dengan yang dijual di Eropa dan Amerika, demikian pula sebaliknya. Kursi plastik yang diproduksi masal di China dipasarkan ke seluruh dunia. Sepatu yang diproduksi massal di Brazil, dipasarkan ke seluruh dunia. Konsumen di dunia mendapatkan produk yang sama. Globalisasi di satu sisi memiliki sisi positif dalam memberikan kesempatan yang sama kepada bangsa di dunia, namun globalisasi juga memberikan ruang yang sempit kepada perbedaan dan keunikan. Manusia pada dasarnya tertarik pada perbedaan serta menyukai keunikan dan kekhasan, maka era industrialisasi dan globalisasi menyebabkan kebosanan. Manusia kembali mencari keunikan dan kekhasan dari alam, adat, budaya, termasuk juga kerajinan. Saat ini pariwisata menjadi salah satu kegiatan yang berkembang di seluruh dunia, karena orang-orang semakin suka bepergian untuk melihat berbagai keunikan dan kekhasan yang berbeda-beda di setiap daerah di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang paling kaya di dunia. Pada 2012, Indonesia menduduki peringkat 6 sebagai negara dengan alam terindah di dunia berdasarkan survey World Economic Forum (WEF). Kedatangan wisatawan ke daerah-daerah di Indonesia memberikan peluang kepada wirausahawan kerajinan. Para wisatawan membutuhkan buah tangan untuk dibawa pulang. Wisatawan lokal maupun internasional merupakan pasar sasaran dari produk kerajinan. Kerajinan khas daerah yang unik dan sesuai dengan selera, akan diminati oleh wisatawan. Perkembangan teknologi informasi memberikan kesempatan manusia di berbagai belahan dunia melihat apa yang ada di daerah lain melalui internet. Teknologi tersebut juga mendukung berkembangannya penjualan dengan sistem online. Penjual dapat mengunggah gambar produknya ke website dan pembeli yang tertarik dapat melakukan pembelian dan pembayaran secara online, kemudian produk kerajinan dikirimkan kepada pembeli dengan memanfaatkan jasa pengiriman. Pada era ini, pemasaran produk kerajinan dapat dilakukan dengan cara penjualan langsung (atau konsinyasi) kepada wisatawan atau dengan memanfaatkan sistem penjualan online. 152 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK A. Perencanaan Usaha Kerajinan untuk Pasar GlobalKegiatan wirausaha dapat dibagi menjadi tiga tahapan. Tahapan pertama adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi. Tahapan perencanaan produk ini disebut juga tahapan Research and Development atau dikenal dengan R&D. Tahap kedua adalah produksi hingga penjualan. Kelompok wirausaha melakukan produksi kerajinan sesuai dengan target produksi dan melakukan upaya pemasaran sesuai dengan target penjualan. Tahapan ini disebut juga dengan Production and Distribution. Tahapan ketiga adalah evaluasi dari seluruh kegiatan wirausaha yang telah dilakukan. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan melakukan perencanaan perbaikan, agar wirausaha dapat berkembang menjadi lebih baik. Proses evaluasi dapat menggunakan metode analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities dan Treats), yaitu Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 5.2 Gelombang Ekonomi dan Peluang Pasar Global untuk Produk LokalNext >