< Previous375Seni BudayaB. Tenik Karya Cipta TeaterSebuah konsep kekaryaan teater harus didukung oleh teknik penggarapan yang memadai agar ide-ide dalam konsep bisa dikomunikasikan kepada penonton.Hal-hal teknis yang harus digarap meliputi: Lakon atau Naskah DramaLakon atau naskah adalah materi yang dijadikan bahan pementasan. Tanpa lakon, tidak ada yang ingin dipentaskan atau ingin digarap melalui media teater. Di samping harus menyediakan lakon, juga memilih bentuk serta jenis lakon yang sesuai dengan kemampuan para pendukung teater. Sebab ada lakon yang sulit untuk dipahami apalagi dipentaskan. Kalaupun bisa, memerlukan pengetahuan yang sangat tinggi baik di bidang teater itu sendiri, di bidang sastra, serta pemahaman budaya secara luas. Oleh karena itu, lakon mutlak harus dipahami dulu oleh penggarap teater sebelum nantinya secara otomatis penonton pun ikut paham. Dengan memahami lakon akan cepat mendapatkan ide-ide untuk sebuah garapan pertunjukan. Di dalam lakon terdapat tema atau bisa disebut inti cerita yang merupakan pesan pengarang yang ingin disampaikan kepada penonton. Ada lakon yang terdiri dari beberapa tema (multitematik) dan ada lakon yang hanya terdiri dari satu tema (monotematik). Begitu juga dalam pembabakannya dan pengadegannya, ada yang beberapa babak, ada yang hanya satu babak dan beberapa adegan. Lakon atau naskah adalah bahan baku untuk membuat sebuah garapan Teater.PentasPanggung atau pentas ditata oleh seorang seniman penata sebelum dipergunakan untuk pertunjukan. Karya seni dimaksud disebut Tata Pentas, sedangkan orang yang menatanya disebut Penata Pentas. Pentas pada dasarnya adalah karya seni yang ikut menjelaskan gagasan-gagasan yang terdapat dalam cerita dalam bentuk visual (bisa dilihat).Dilihat dari bentuk fi siknya, pentas atau panggung tempat pertunjukan di Indonesia pada garis besarnya ada dua. Yang pertama adalah pentas yang berbentuk prosenium yang disebut juga Teater Prosenium. Ciri-cirinya adalah bahwa bentuk pentas ini senantiasa terdapat jarak antara tempat permainan dengan tempat penonton. Jarak tersebut nampak pada ketinggian tempat permainan (panggung) dengan tempat penonton tidak sama. Tempat permainan biasanya lebih tinggi atau lebih rendah dari tempat penonton. Maksudnya agar peristiwa yang terjadi di atas panggung nampak jelas di 376Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKmata penonton. Di samping terdapat perbedaan ketinggian, juga biasanya antara tempat permainan dengan tempat penonton dibatasi oleh layar penutup. Layar ini berfungsi sebagai tanda dimulainya pertunjukan dengan cara dibuka, serta tanda pertunjukan berakhir dengan cara ditutup. Teknik tutup buka layar ada yang ditarik oleh petugas yang berada di samping kiri-kanan panggung, ada juga yang hidrolik, menggunakan tenaga listrik, tinggal tekan kenop saja secara otomatis layar akan bergerak menutup atau membuka. Bentuk fi sik pentas prosenium banyak terdapat di gedung-gedung pertunjukan yang biasanya di kota-kota besar. Bentuk yang kedua adalah apa yang disebut Pentas Arena atau Teater Arena. Bentuk pentas ini berbeda dengan bentuk pentas prosenium. Pentas Arena merupakan tempat terbuka, tidak ada dinding penyekat, serta tidak ada perbedaan ketinggian lantai yang dipergunakan untuk permainan dengan lantai untuk tempat penonton. Bentuknya biasanya tapal kuda atau lingkaran. Antara pemain dengan penonton tidak terdapat jarak. Penonton bisa berkomunikasi langsung dengan pemain atau sebaliknya. Bentuk teater ini biasanya dipergunakan untuk pentas Teater Rakyat atau Teater Tradisional. Lingkup kerja yang menjadi tanggung jawab penata pentas adalah: 1. menata ruang untuk permainan; 2. menata cahaya untuk memberikan suasana serta menerangi permainan; 3. menata suara (agar suara vokal para pemain serta suara musik bisa terdengar jelas dan enak ditelinga penonton). Oleh karena itu, perlu ditata sedemikian rupa; 4. menata ruang tempat penonton, agar penonton bisa menyaksikan pertunjukan dengan nyaman dan tertib, maka harus ditata dan disesuaikan dengan daya tampung ruangan yang dipergunakan; 5. menata pintu masuk serta pintu keluar untuk para penonton agar berjalan dengan tertib. Pada waktu penonton masuk harus dipandu oleh panitia atau seksi yang bertugas untuk menerima tamu (biasanya di ruang loby). Kemudian, dipandu dan diantar oleh petugas sampai pada tempat yang disediakan. Nah, bagaimana konsep Anda bilamana mau menggarap teater?PemainYang dimaksud dengan pemain adalah orang-orang yang tergabung dalam sebuah tim kerja untuk memproduksi karya pertunjukan. Ada pemain yang muncul di atas panggung disebut pemeran dan ada pemain yang berada di belakang layar. Walaupun tidak muncul di atas panggung, namun mereka sama-sama memiliki peran penting dalam pertunjukan. Contohnya: sutradara, penata pentas, penata musik, penata tari, serta penata-penata lainnya. Mereka ini biasanya tidak menjadi pemeran tokoh yang 377Seni BudayaGuru memberi pemahaman pada siswa bahwa yang disebut pemain drama adalah seluruh anggota tim kerja artistik. Tugas berbeda tetapi tanggung jawabnya sama yaitu mengomunikasikan gagasan melalui pergelaran teater. Tugas seorang pemain yang memerankan tokoh cerita di atas pentas adalah menghadirkan karakteristik tokoh cerita. Sementara tugas pemain yang berada di belakang layar tugasnya sebagai konseptor dibantu oleh crew yang menyiapkan adegan dan perlengkapannya. Selain menyiapkan adegan tugas pemain yang berada di belakang layar juga mengatur mobilitas pentas. Orang-orang yang termasuk konseptor adalah: sutradara, penata pentas, penata rias, penata busana, penata cahaya, penata musik, dan penata acara. Sedangkan pemain musik dan penari masuk kategori pemain. Pada bagian ini seyogyanya guru mengundang pakar atau orang yang biasa mengerjakan hal serupa.Sumber: Dokumen Saung Sastra lembang Gambar 15.2 Pemain sedang memerankan tokoh ceritaharus muncul di atas panggung. Kecuali dalam keadaan terpaksa karena kekurangan pemain. Namun peran mereka di belakang layar sungguh sangat penting untuk terwujudnya sebuah garapan teater. Kerja sama dalam tim harus terjalin dengan baik dari berbagai unsur, karena tanpa itu maka pertunjukan teater tidak akan berjalan dengan lancar. Semua pemain dalam kerja teater adalah penting.378Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKSutradaraOrang yang pertama menemukan naskah yang akan digarap dalam bentuk pertunjukan adalah Sutradara. Dia adalah seniman penafsir pertama terhadap naskah yang akan dipentaskan. Gagasan-gagasannya kemudian disosialisasikan kepada calon-calon pemain atau calon-calon penata. Sehubungan dengan sangat luasnya tugas dan tanggung jawab seorang sutradara, maka akan dibahas secara khusus pada bagian berikutnya. Dalam karya cipta teater, kehadiran sutradara sangat penting. Orang yang pertama menafsirkan naskah ke dalam bentuk pertunjukan teater adalah sutradara. Oleh karena demikian jika tidak ada sutradara, maka tidak ada gagasan untuk mementaskan teater atau drama. Sehubungan bahwa sutradara adalah orang yang pertama membaca dan memahami naskah, maka sutradara dianggap orang yang paling tahu tentang isi cerita atau naskah yang akan dipentaskan. Fungsi sutradara dalam karya cipta teater adalah penggagas pertama dalam mewujudkan karya pertunjukan, penafsir pertama terhadap naskah yang akan digarap, serta koordinator dalam melaksanakan kerja kolektif. Setelah memahami naskah, melalui analisis peran-peran tokoh yang terdapat dalam naskah, tempat dan waktu peristiwa, maka sutradara akan menghimpun orang-orang yang berminat untuk diajak kerja sama dalam produksi teater. Tugas yang paling berat bagi sutradara adalah mengatur laku. Tugas tersebut merupakan tugas pokok bagi seorang sutradara, karena melalui para pemainlah gagasan-gagasan sutradara bisa dikomunikasikan langsung kepada penonton. Properti Dalam permainan teater, di samping mengoptimalkan kemampuan para pemeran di bidang akting, juga dibantu oleh perlengkapan lain untuk membantu menjelaskan maksud yang terkandung dalam naskah. Perlengkapan tersebut bisa berupa benda-benda yang dihadirkan di atas panggung, atau juga benda-benda yang dipegang oleh para aktris dan aktor untuk mendukung permainannya. Properti yang diletakan di atas pentas untuk kebutuhan pementasan disebut stage prop (perlengkapan panggung), sedangkan yang dipegang atau dibawa oleh aktor dan aktris disebut hand prop. Misalnya: dalam sebuah adegan drama yang menceritakan peristiwa yang terjadi di dapur sebuah rumah di desa. Maka barang-barang yang harus hadir di pentas adalah barang-barang yang menjadi ciri khas dan terdapat di dapur. Contohnya: tungku api, panci, wajan, serta perkakas masak lainnya. Walaupun tidak ada kata-kata yang menjelaskan tentang tempat 379Seni Budayaperistiwa tadi, hanya dengan melihat barang-barang yang terdapat di atas pentas, secara cepat para penonton akan menafsirkan bahwa itu adalah dapur. Sedangkan perlengkapan yang dibawa atau dipegang oleh aktor atau aktris, fungsinya untuk menegaskan status atau profesi. Kalau ada seorang pemeran muncul di atas panggung dengan membawa cangkul, para penonton akan menafsirkan ganda, yaitu petani atau tukang cangkul. Oleh karena itu supaya tegas, tidak terjadi penafsiran ganda di pihak penonton, maka alat itu harus dimainkan sebagaimana mestinya. Kalau pemain itu memerankan seorang petani, maka biasanya cangkul itu menjadi hand prop yang digunakan petani Indonesia untuk mencangkul. Lain halnya apabila seorang pemain memerankan seorang tukang cangkul, maka dia harus memperlakukan cangkul sebagai barang dagangan, dengan cara dijajagan atau ditawarkan. Status tokoh selain dipertegas dengan properti juga biasanya kostum serta rias sudah sangat membantu dalam penampilannyaSumber: Dokumen Saung Sastra lembangGambar 15.3 Pemain Sedang Memainkan PropertiC. Penciptaan Karya TeaterProses berteater merupakan kegiatan mencipta yang berpijak pada naskah yang digarap. Proses karya cipta dikoordinir oleh sutradara yang mempunyai gagasan secara utuh. Para penata tugasnya menafsirkan ide sutradara. Selama proses selalu berkonsultasi dengan sutradara. Kemudian, hasil tafsiran itu diwujudkan dalam bentuk karya cipta. Penata pentas mewujudkan karya cipta pentas. Penata busana mewujudkan karyanya 380Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKGuru mengajak para siswa untuk mengunjungi sanggar teater yang sedang memproduksi sebuah karya untuk dipergelarkan. Para siswa disuruh mengamati jalannya proses dan mendiskusikannya dengan pimpinan sanggar atau sutradara yang dipercaya untuk membuat garapan. Ada dua hal besar yang harus dipahami para siswa dalam proses produksi teater. Pertama adalah pemahaman tentang konsep artistik meliputi judul garapan, tema garapan, pendukung garapan, serta media ungkap yang dipergunakan. Apakah berupa drama tari, drama musikal, atau drama biasa menggunakan dialog verbal. Kedua tentang konsep produksi meliputi: kapan dipergelarkan, di mana akan digelar, siapa penontonnya, siapa sponsornya, dan berapa harga tiket masuknya. Setelah siswa memiliki pengalaman empirik melalui obsevasi, guru memberi tugas kepada para siswa untuk membuat kepanitiaan untuk memproduksi sebuah karya teater.D. Latihan TeaterLatihan dimulai dari eksplorasi atau pencarian idiom-idiom musik, dialog, artistik pentas, rias, dan busana. Para pemain latihannya diawali dengan olah tubuh, olah vocal, olah sukma, reading text, dan blocking. Sampai pada reading text, latihan dilakukan secara sektoral. Setelah hafal dialog, latihan digabung dengan musik dan penggunaan properti. Busana untuk latihan menggunakan duplikat kostum yang direncanakan agar pada waktunya tidak merasa kaku. Menjelang H -7 latihan diusahakan lengkap dengan seluruh unsur pendukungnya. Tempat latihan sebaiknya sudah di tempat pertunjukan agar bisa orientasi panggung. Jika tidak bisa dilakukan, penata pentas harus membuat duplikat tempat minimal dalam bentuk desain kostum para pemain. Penata rias menghasilkan karya cipta desain rias para para tokoh cerita. Penata musik mewujudkan karyanya dalam bentuk musik ilustrasi. Penata cahaya mewujudkan karya ciptanya dalam bentuk desain pencahayaan. Sementara para pemain tugasnya menciptakan suasana dalam tiap movement, adegan, dan babak, menciptakan irama permainan, menciptakan dinamika permainan serta menciptakan garis-garis dalam ruang melalui blocking. Selama proses penciptaan para pemain berada dalam bimbingan dan arahan sutradara.381Seni Budayaukuran panjang kali lebarnya sama dengan tempat yang akan digunakan pergelaran. Menjelang H-3 latihan gladi kotor lengkap dengan seluruh unsurnya dari awal hingga akhir. Setelah gladi kotor kemudian men-gevaluasi atas kekurangan-kekurangan dari berbagai hal. Menjelang H-2 melakukan revisi atau perbaikan dari hasil evaluasi terhadap gladi kotor. Satu hari menjelang pergelaran lakukanlah gladi bersih atau bisa dianggap pergelaran sebenarnya untuk lingkungan dalam, namun tidak terbuka un-tuk penonton umum. Setelah gladi bersih kemudian istirahat, konsentrasi sambil menunggu pergelaran perdana.E. Pergelaran TeaterPergelaran teater semata-mata merupakan presentasi estetis hasil pencarian dan latihan melalui proses yang sangat panjang. Agar pergelaran berjalan lancar dan sukses, harus dikelola sedemikian rupa. Semua pihak harus bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing. Koordinasi harus terus dilakukan agar tetap berada dalam satu spirit, yaitu menyukseskan pergelaran. Semua tugas-tugas yang dilakukan oleh tim harus bersumber dari satu komando agar tidak terjadi miskomunikasi. Nah sekarang jika Anda ingin menyelenggarakan pergelaran teater, apa saja yang harus Anda siapkan dan kerjakan agar pergelaran berjalan lancar dan sukses? Cobalah rinci seluruh kebutuhan pergelaran dari mulai menunjuk M.C untuk memimpin jalannya acara dari awal hingga akhir.F. EvaluasiPada bagian ini Anda dituntut untuk melakukan evaluasi atas apa yang telah Anda dan orang lain kontribusikan pada pergelaran teater. Evaluasi dilakukan mulai dari proses hingga pertunjukan berakhir. Apa yang kurang? sisi mana yang dianggap masih lemah? baik berhubungan dengan tata kerja tim artistik maupun tim produksi. Evaluasi ini Anda lakukan semata-mata untuk perbaikan di masa datang dan sebagai perbandingan bagi adik-adik kelas Anda yang akan melakukan hal yang sama di tahun mendatang. Hasil evaluasi ini sebagai pelajaran berharga bagi orang lain yang akan melakukan hal serupa pada waktu berikutnya382Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKNama : ………………………………Kelas : ………………………………Semester : ……………………………… Waktu penilaian : ………………………………No.Pernyataan Uji Kompetensi1.Saya berusaha belajar mengidentifi kasi tentang konsep, teknik, dan prosedur berkarya teater.YaTidak2. Saya berusaha belajar memahami karya seni teater melalui apresiasi dan diskusi.YaTidakv3.Saya mengikuti pembelajaran cara mengevaluasi konsep, teknik, dan prosedur dalam berkarya teater.YaTidak4.Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.YaTidak5.Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.YaTidak6.Saya aktif dalam mencari informasi tentang konsep, teknik, dan prosedur dalam berkarya teater.YaTidak7.Saya menghargai keunikan berbagai jenis karya seni teater.YaTidak Uji Kompetensi Penilaian Pribadi383Seni Budaya8.Saya menghargai keunikan karya pergelaran teater yang dibuat oleh teman saya.YaTidak9.Saya penuh percaya diri untuk mempresentasikan kreasi naskah yang saya buat melalui pergelaran teater.YaTidak10.Saya menerima masukan dan kritik teman tentang naskah yang saya kreasikan.YaTidakNama teman yang dinilai : ………………………………Nama penilai : ………………………………Kelas : ………………………………Semester : ……………………………… Waktu penilaian : ………………………………No.Pernyataan Uji Kompetensi1.Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh.YaTidak2. Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian.YaTidak3.Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.YaTidak4.Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.YaTidak5.Berperan aktif dalam kelompok.YaTidak Penilaian Antarteman384Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK6.Menyerahkan tugas tepat waktu.YaTidak7.Menghargai keunikan ragam seni rupa dua dimensi.YaTidak8.Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.YaTidak9.Menghormati dan menghargai teman.YaTidak10.Menghormati dan menghargai guru.YaTidak1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan • konsep,• teknik, dan• prosedur.Jawaban tersebut dilengkapi dengan contoh-contohnya!2. Tuliskan hasil evaluasi Anda tentang pergelaran teater yang Anda buat dengan teman Anda secara runtut !Menonton pergelaran teater kemudian membuat resume pergelaran terutama menyangkut konsep, teknik, dan prosedur untuk bahan diskusi kelas. Mengkreasi naskah drama.PenugasanNext >