< PreviousSejarah Indonesia 231Feith, Herbert, “Pemikiran Politik Indonesia 1945– 1965 ; Suatu Pengantar”, dalam Miriam Budiardjo, 1998. Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta. Yayasan Obor.Feith, Herbert. 2007. The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia: Jakarta-Kuala Lumpur: Equinox Publishing.Feith, Herbert.1999. Pemilihan Umum 1955. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.Girsang, Laidin.1979. Indonesia sejak Orde Baru. Jakarta: Yayasan Lalita.Gonggong, Anhar dan Musya Asy’arie (ed). 2005. Sketsa Perjalanan Bangsa Berdemokrasi. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika.Harmoko. 1986. Komunikasi Sambung Rasa. Jakarta: Sinar Harapan.Hatta, Mohammad, 1948. “Mendayung Antara Dua Karang: Keterangan Pemerintah tentang Politik-nya kepada Badan Pekerja K.N.P, 2 September 1948”, dalam Sejarah Asal Mula Rumusan Haluan Politik Luar Negeri Bebas Aktif , hlm 12-65.Indria, Donna Sita dan Anita Dewi Ambar Sari dkk (ed). 2011. Pak Harto: The Untold Stories. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2003. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA dan SMK/MAK Sejarah Indonesia. Jakarta: BPSDM-PMK.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2003. Model Penilaian Hasil Belajar Siswa. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA, Dirjen Pendidikan Menengah, Kemendikbud.Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Raja Grafindo Persada.Lane, Max. 2012. Malapetaka di Indonesia; Sebuah Esei Renungan Tentang Pengalaman Sejarah Gerakan Kiri. Terj. Chandra Utama. Yogyakarta. Djaman Baroe.Mahmud , Amir. 1985. Surat Perintah 11 Maret 1966. (Super Semar) Tonggak Sejarah Perjuangan Orde Baru. Jakarta: LP3ES.Mas’od , Mohtar. 1989. Ekonomi dan Struktur Politik Orde Baru, 1966-1971. terj. M Rusli Karim. Jakarta: LP3ES.Noer, Deliar. 1991. Mohammad Hatta: BiografiPolitik. Jakarta: LP3ES.Notosusanto, Nugroho dan Ismail Saleh. 1989. Tragedi Nasional: Percobaan Kup G 30 S/PKI di Indonesia. Jakarta: Intermasa.232 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Nugroho, Tjahyadi. 1984. Soeharto Bapak Pembangunan Indonesia. Semarang: Yayasan Telapak Tangan. Panitia Penulisan Sejarah Diplomasi Republik Indonesia. 2004. Sejarah Diplomasi Republik Indonesia dari Masa ke Masa: Periode 1945-1950. Jakarta: Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (ed). 1984. Sejarah Nasional Indonesia, Jilid VI, Jakarta: PN Balai Pustaka.Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. 1993. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka.Prawiro, Radius. 2004. Pergulatan Indonesia Membangun Ekonomi, Pragmatisme dalam Aksi (edisi revisi). Jakarta: Primamedia Pustaka. Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.Roeder, AG. 1976. Anak Desa: BiografiPresiden Soeharto. Jakarta: Gunung Agung.Salam Solichin. 1990. Sjahrir: Wajah Seorang Diplomat. Jakarta: Pusat Studi dan Penelitian Islam.Salam Solichin. 1992. Bung Hatta: Pejuang dan Pemikir Bangsa. Jakarta: Pusat Studi dan Penelitian Islam.Soeharto. 1989. Soeharto Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya. Autobiografiseperti dipaparkan G. Dwipayana dan Ramadhan KH, Jakarta: Citra Lamtoro Gung Persada.Sriyono, A. A. 2004. Politik Luar Negeri Indonesia dalam Zaman yang Berubah. Dalam A. A. Sriyono, Hubungan Internasional: Percikan Pemikiran Diplomat Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Suryadinata, Leo. 1998. Politik Luar Negeri Indonesia di Bawah Soeharto. Jakarta: LP3ES.Wilopo. 1978. Zaman Pemerintahan Partai-Partai. Jakarta: Yayasan IdayuWilson, Donald. W. 1989. Dari Era Pergolakan Menuju Era Swasembada. Terj.Sulaeman Krisnandi. Jakarta: Yayasan Nusantara Persada.Wuryandari, G. 2008. Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Pusaran Politik Domestik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Sejarah Indonesia 233Glosarium BUUD/KUD pemerintah Orde Baru melibatkan para petani melalui koperasi untuk memperbaiki produksi pangan nasional. Untuk itu kemudian pemerintah mengembangkan ekonomi pedesaan dengan menunjuk Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada dengan membentuk Badan Usaha Unit Desa (BUUD). Maka lahirlah Koperasi Unit Desa (KUD) sebagai bagian dari derap pembangunan nasional. Badan Usaha Unit Desa (BUUD)/KUD melakukan kegiatan pengadaan pangan untuk stock nasional yang diperluas dengan tugas menyalurkan sarana produksi pertanian (pupuk, benih dan obat-obatan).Difusi Partai tahun 1971 pemerintah mengajukan gagasan penyederhanaan Parpol dengan melakukan pengelompokan parpol. Hasilnya, parpol Islam seperti NU, Parmusi, PSII, dan Perti tergabung dalam kelompok Persatuan Pembangunan. Partai-partai nasionalis seperti Partai Katolik, Parkindo, PNI, dan IPKI tergabung dalam kelompok Demokrasi Pembangunan. Selain kedua kelompok tersebut ada pula kelompok Golkar yang semula bernama Sekber Golkar. Pengelompokan tersebut secara formal berlaku pula di lingkungan DPR dan MPR. Memasuki tahun 1973 parpol-parpol melakukan fusi kelompok Persatuan Pembangunan sejak 5 Januari 1973 berganti nama menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kelompok demokrasi pembangunan pada 10 Januari 1973 berganti nama menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI).Dwi Fungsi ABRI konsep Dwifungsi ABRI adalah “jiwa, tekad dan semangat pengabdian ABRI, untuk bersama-sama dengan kekuatan perjuangan lainnya, memikul tugas dan tanggung jawab perjuangan bangsa Indonesia, baik di bidang hankam maupun di bidang kesejahteraan bangsa dalam rangka penciptaan tujuan nasional, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.” Berangkat dari pemahaman tersebut, ABRI memiliki keyakinan bahwa tugas mereka tidak hanya dalam bidang hankam namun juga non-hankam. Sebagai kekuatan hankam, ABRI merupakan suatu unsur dalam lingkungan aparatur pemerintah yang bertugas di bidang kegiatan “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.” Sebagai kekuatan sosial, ABRI adalah suatu unsur dalam kehidupan politik di lingkungan masyarakat yang bersama-sama dengan kekuatan sosial lainnya secara aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan nasional.234 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Kelompencapir kepanjangan dari kelompok pendengar, pembaca, pemirsa. Merupakan salah satu program pertanian Orde Baru yang khas karena menyuguhkan temu wicara langsung antara petani, nelayan, dan peternak dengan menteri atau bahkan dengan Presiden Soeharto. Kelompencapir merupakan program Orde Baru di bidang pertanian yang dijalankan oleh Departemen Penerangan. Kelompencapir diresmikan pada 18 Juni 1984, dengan keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia No.110/Kep/ Menpen/1984. Kelompencapir juga menyelenggarakan kompetisi cerdas cermat pertanian yang diikuti oleh para petani berprestasi dari berbagai daerah. Keluarga Berencana untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia, pemerintah Orde Baru memulai kampanye “Keluarga Berencana” yang menganjurkan setiap pasangan untuk memiliki secukupnya 2 anak. Hal ini dilakukan untuk menghindari ledakan pertumbuhan penduduk yang nantinya dapat mengakibatkan berbagai masalah, mulai dari kelaparan, penyakit sampai kerusakan lingkungan hidup. Pengendalian pertumbuhan penduduk juga bertujuan meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia dan peningkatan kesejahteraannya. Keberhasilan pemerintah Orde Baru untuk melakukan pengendalian jumlah penduduk ini dicapai melalui program Keluarga Berencana Nasional yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Nawaksara judul pidato Presiden Soekarno pada 22 Juni 1966, menyampaikan pidato “Nawaksara” dalam persidangan MPRS. “Nawa” berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti sembilan, dan “Aksara” berarti huruf atau istilah. Pidato itu berisi sembilan pokok persoalan yang dianggap penting oleh Presiden Soekarno selaku mandataris MPR. Isi pidato tersebut hanya sedikit menyinggung sebab-sebab meletusnya peristiwa berdarah yang terjadi pada 30 September 1965. Pelita rencana pembangunan nasional dibuat untuk jangka panjang dan jangka menengah. Pembangunan jangka panjang meliputi waktu 25 tahun. Pembangunan jangka menengah dilakukan secara bertahap dan sambung-menyambung, yang setiap tahapnya berjangka waktu lima tahun. Setiap tahap pembangunan jangka menengah ini dinamai Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Kebijaksanaan pembangunan setiap pelita didasarkan atas Pola Pembangunan Jangka Panjang. Kecuali pada Pelita I, maka setiap pembangunan jangka penjang dan pelita selalu didasarkan kepada Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Sejarah Indonesia 235Tritura (Tri Tuntutan Rakyat). Tuntutan yang dipelopori oleh KAMI dan KAPPI, kesatuan-kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila. Pada 12 Januari 1966 Front Pancasila mendatangi DPR-GR mengajukan tiga buah tuntutan yaitu : (1) Pembubaran PKI, (2) Pembersihan kabinet dari unsur-unsur G30S PKI, dan (3) Penurunan harga/perbaikan ekonomi.Dokumen Gilchrist dokumen atau catatan yang dibuat oleh Gilchrist, duta besa Inggris pada tahun 1960an. Dokumen ini dijadikan alasan oleh PKI menuduh AD akan melakukan kudeta terhadap Sukarno.Conefo (conference of The New Emerging Forces) konferensi negara-negara yang tergabung dalam Nefos.Dekrit Presiden 5 Juli 1959 keputusan atau ketetapan Presiden Soekarno terkait dengan kondisi politik yang tidak stabil akibat dewan konstituante tidak berhasil menyelesaikan tugasnya menyusun UUD baru. Dekrit ini berisi (1) Pembubaran Dewan Konstiuante; (2) kembali kepada UUD 1945 dan tidak berlaku lagi UUD Sementara;(2) pembentukan MPRS dan DPASDemisioner keadaan tanpa kekuasaan, misal suatu kabinet yang telah mengembalikan mandatnya kepada kepala negara, tetapi masih melaksanakan tugas sehari-hari sambil menunggu dilantiknya kabinet baru.Demokrasi Parlementer demokrasi yang bercirikan banyak partai, dalam pelaksanaan pemerintahannya ditandai dengan berjalannya sistem kabinet parlementer.Devaluasi penurunan nilai mata uang yang dilakukan dengan sengaja terhadap mata uang asing atau terhadap emas dengan tujuan untuk memperbaiki perekonomian.Dwikora (Dwi Komando Rakyat) merupakan komando dari Presiden Soekarno untuk melakukan konfrontasi kepada Malaysia yang diucapkan pada tanggal 3 Mei 1964. (1) perhebat ketahanan Revolusi Indonesia (2) bantu perjuangan revolusioner rakyat Manila, Singapura, Sabah Serawak dan Brunei untuk membubarkan negara boneka Malaysia.Game of The Emerging Forces (Ganefo) merupakan salah satu proyek mercusuar Presiden Soekarno untuk menyelenggarakan pesta olah raga negara-negara New Emerging Forces.Inflasi kemerosotan nilai mata uang yang karena banyaknya dan cepatnya uang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang secara tidak terkendali.236 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Konfrontasi cara menentang musuh atau kesulitan dengan berhadapan langsung atau terang-terangan. Misalnya konfrontasi Indonesia dan Malaysia. Konsepsi Presiden 1957 konsepsi Presiden Soekarno yang bertujuan untuk mengatasi dan menyelesaikan krisis kewibawaan kabinet yang sering dihadapi dengan dibentuknya kabinet yang anggotanya terdiri atas 4 partai pemenang pemilu dan dibentuknya Dewan Nasional.Konstituante dewan Pembuat Undang-Undang Dasar yang dipilih berdasarkan Pemilihan Umum 1955. Hal ini diatur dalam UUD Sementara 1950.Mutual Security Act (MSA) dasar adanya penandatanganan persetujuan bantuan ekonomi, teknik dan persenjataan dari Amerika Serikat kepada Indonesia. Kasus inilah yang menyebakan kabinet Sukiman bubar.NEFOS (New Emerging Forces) kelompok negara-negara berkembang yang anti imperialis dan kolonialis.Normalisasi : Pembukaan kembali hubungan diplomasi Indonesia dengan negara-negara tetangga di kawasan regional dan internasional.Old Estables Forces (OLDEFOS ) kelompok negara-negara imperialis/ kolonialis kapitalis dan negara-negara berkembang yang cenderung pada kelompok imperialis/ kolonialis.Oposisi merupakan kekuatan pengontrol terhadap penguasa yang memiliki sikap yang berbeda dengan penguasa.Panca Usaha Tani merupakan program yang dicanangkan pemerintah Orde Baru untuk meningkatkan produksi pangan, terutama beras.Perang Dingin situasi politik dunia yang terjadi karena adanya perseteruan dua ideologi dari dua negara adi kuasa yaitu Amerika Serikat yang mewakili Blok Barat dan Uni Soviet yang mewakili Blok Timur.Politik Mercusuar merupakan kebijakan politik yang diterapkan Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin yang ingin menunjukkan kemegahan di tengah pergaulan antar bangsa.PRRI merupakan pemberontakan yang terjadi akibat adanya ketidakpuasan beberapa daerah di wilayah Indonesia terhadap pemerintahan pusat.Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional. Sejarah Indonesia 237Reses masa waktu istirahat antar sidang, biasanya dimiliki oleh lembaga legislatif dan konstituanteReshuffle pergantian, biasanya dimaksudkan untuk pergantian kabiet.Sanering kebijakan pemotongan nilai mata uang oleh negara untuk menstabilkan nilai mata uang.Separatisme gerakan pengacau keamanan yang bertujuan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.Trikora (Tiga Komando Rakyat) merupakan komando dari Presiden Sokearno untuk melakukan perlawanan secara militer kepada Belanda.Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) merupakan tuntutan yang diajukan mahasiswa dan masyarakat kepada rezim Soekarno untuk memulihkan keadaan nasional. UNAMET (United Nations Mission in East Timor) Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk kasus Timor Timur.238 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Indeks AAbdurrahman Wahid 28, 29, 30, 196, 200, 201, 202, 204, 205, 206, 207, 209, 222, 223Agenda Reformasi 7, 161Amir Machmud 120, 121Amir Syarifuddin 11, 18, 19, 66, 76Andi Aziz 16, 17, 32, 33, 37APRA 16, 17, 31, 32, 37Asaat 82, 84ASEAN 7, 9, 127, 202, 209, 215, 216, 217, 220, 232, 233, 234, 235, 236, 237, 238, 239BBappenas 111Basuki Rahmat 120BFO 17, 36, 37, 40Bimas 141, 142BJ Habibie 7, 166, 170, 198CCakrabirawa 119, 120, 121Chaerul Saleh 120, 121DDekon 110, 111, 112Dekrit Presiden 8, 59, 79, 81, 89, 93, 95, 96, 98, 100, 181Dekrit Presiden 5 Juli 1959 8, 79, 93, 96, 98, 100Demokrasi Parlementer 5, 7, 57, 61, 73, 86, 88, 89Devaluasi 90, 91, 113Dwikora 26, 90, 91, 108, 113, 119FFederasi 107, 108, 147, 224GG 30 S PKI 117Ganefo 112Gerakan Non-Blok (GNB) 213, 227GNB 9, 202, 220, 227, 228, 229, 230Golkar 8, 128, 129, 130, 135, 136, 137, 151, 160, 168, 171, 175, 177, 181, 189Gunting Syafrudin 83IInpres 9, 142, 143, 145, 188, 194Irian Barat 5, 46, 64, 69, 70, 72, 75, 84, 90, 91, 97, 103, 104, 105, 106, 111, 153, 213, 215, 220, 222Ismail Marzuki 8, 44, 52JJ Leimena 121KKABI 118Kabinet Ali I 70, 71, 86Kabinet Burhanuddin Harahap 64, 68, 85, 86Kabinet Djuanda. 86Kabinet Natsir 64, 65, 66, 81, 82, 86Kabinet Sukiman 64, 65, 66, 67, 86Kabinet Wilopo 64, 66, 67, 68, 86KAGI 118KAMI 117, 118, 119, 120KAPI 118, 119KAPPI 118KASI 118KAWI 118Keluarga Berencana 9, 145, 146Komunis 17, 31, 76, 98, 149, 178, 213Konferensi Asia Afrika 68, 103, 212, 220, 221, 222, 223, 224, 225, 226, 239Sejarah Indonesia 239Konfrontasi 5, 90, 91, 104, 107, 109, 216Konsepsi Presiden 1957 72, 88, 93Konstituante 8, 59, 68, 77, 78, 79, 80, 81, 88, 92, 94, 95, 244Koperasi 141, 142Krisis Moneter 7, 157, 159MM Jusuf 120M. Natsir 24Masyumi 16, 27, 36, 64, 65, 68, 70, 71, 72, 76, 78, 79, 80, 86, 93, 99, 101Megawati 7, 75, 157, 164, 175, 176, 181, 182, 183, 184, 185, 186, 187, 188, 189, 190, 198, 199, 219Misi Garuda 9, 202, 230Mohammad Hatta 41, 77, 87, 200, 204, 210, 211, 243Monas 112, 113, 163MPPR 99, 101, 111MPRS 81, 95, 97, 98, 99, 101, 111, 122, 123, 124, 125, 126, 127, 128, 136, 137, 178, 179, 207Mutual Security Act 66NNormalisasi 72OOrde Baru 5, 7, 114, 115, 116, 117, 122, 125, 126, 127, 128, 129, 130, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 145, 146, 148, 151, 152, 153, 154, 155, 159, 163, 166, 168, 174, 177, 178, 180, 181, 182, 184, 185, 187, 193, 196, 197, 198, 199, 207,208, 215, 218, 239, 2 40, 241, 243, 244PPanca Karya 72Panca Usaha Tani 142PDI 8, 128, 129, 130, 160, 168, 171, 177, 189Perang Dingin 18, 150, 217, 220, 221Pergolakan 5, 15, 17, 31, 34, 40, 69, 244Peristiwa 17 Oktober 67PNI 16, 17, 27, 28, 64, 65, 66, 68, 70, 72, 76, 78, 79, 80, 86, 93, 95, 96, 98, 99, 128, 129Politik Mercusuar 215Posyandu 147PPKI 64PPP 8, 128, 129, 130, 160, 168, 171, 177, 189PRRI 17, 34, 35, 36, 100PSI 16, 27, 66, 76, 101, 128RReformasi 7, 61, 153, 155, 157, 158, 159, 161, 162, 163, 167, 168, 170, 173, 174, 176, 177, 182, 183, 192, 196, 197, 198, 199, 203, 208, 218RMS 16, 17, 34SSabur 120, 121Soekarno 7, 8, 9, 11, 18, 19, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 40, 49, 51, 58, 59, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 76, 77, 78, 80, 81, 88, 89, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100, 101, 102, 104, 105, 107, 108, 109, 110, 111, 112, 117, 119, 120, 121, 122, 123, 124, 125,128, 147, 164, 176, 181, 182, 198, 205, 206, 207, 208, 213, 214, 215, 216, 224, 225, 226, 227, 229, 230, 241, 244240 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Sri Sultan Hamengkubuwono IX 51Subandrio 96, 120, 121Sultan Syarif Kasim II 8, 44, 48, 51, 52, 56Super Semar 243Susilo Bambang Yudhoyono 157, 164, 189, 190, 191, 192, 193, 194, 195, 197, 198, 208, 219Syafrudin Prawiranegara 11, 83Syahrir 58, 62, 76, 210TTimor Timur 150, 186TKR 50, 51TMII 8, 116Trikora 45, 48, 90, 91, 105, 113Trilogi Pembangunan 132, 140, 153, 154Tritura 5, 8, 113, 117, 118, 119, 120, 122, 125UUUD 8, 57, 59, 62, 64, 76, 79, 80, 81, 88, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100, 110, 116, 124, 126, 127, 128, 135, 140, 162, 169, 173, 177, 179, 180, 182, 202, 205, 211, 219, 238UUD 1945 8, 64, 76, 80, 81, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100, 110, 116, 124, 126, 127, 128, 135, 140, 162, 169, 177, 179, 180, 182, 202, 205, 211, 219, 238ZZaken Kabinet 64, 72ZOPFAN 235 Next >