< PreviousSejarah Indonesia 221 KEGIATAN PEMBELAJARAN1. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi/absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).b. Guru menyampaikan topik tentang “Pelaksanaan Politik Bebas Aktif Indonesia”. c. Guru memberikan motivasi dan mengajak bersyukur bahwa Indonesia memiliki pendirian yang jelas dan tegas dalam menerapkan kebijakan politik luar negerinya yang bebas dan aktif.2. Kegiatan Inti (60 Menit)a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.b. Siswa dibagi ke dalam kelompok, masing-masing 4 orang.c. Siswa diberi kesempatan untuk membaca lebih dahulu materi mengenai “Pelaksanaan Politik Bebas Aktif”. Di dalam Buku Siswa, materi ini terdapat pada halaman 209-219.d. Setiap kelompok diberi tugas untuk menjawab pertanyaan:1) Jelaskan tentang landasan politik luar negeri Indonesia, dan apa yang dimaksud dengan politik luar negeri bebas aktif!2) Jelaskan dasar pemikiran lahirnya kebijakan politik luar negeri bebas aktif Indonesia!3) Jelaskan kaitan antara pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif Indonesia dengan isi Pembukaan UUD 1945!4) “Konsep politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif merupakan gambaran dan usaha Indonesia untuk membantu terwujudnya perdamaian dunia”. Kaitkan pernyataan tersebut dengan kebijakan politik luar negeri bebas aktif Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer. Lakukan analisis!5) Jelaskan dinamika arah politik luar negeri Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin!222 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 6) Jelaskan peran serta Indonesia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia, sebagai bentuk kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif pada masa Orde Baru!7) Buatlah perbandingan dalam hal penerapan kebijakan politik luar negeri bebas aktif Indonesia yang dilakukan pada masa Presiden B.J.Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Sukarno Putri, dan Susilo Bambang Yudhoyono!8) Dalam konteks Perang Dingin pada masa kini sudah tidak ada lagi, masihkan diperlukan kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif oleh Indonesia? Mengapa? Buat analisis!e. Satu siswa dalam masing-masing kelompok memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas kelompok yang sedang dikerjakan.f. Siswa berikutnya memberikan pula kontribusinya.g. Demikian seterusnya giliran bicara dilakukan. Bisa berlangsung searah putaran jarum jam atau dari kiri ke kanan.h. Semua hasil pandangan anggota kelompok disimpulkan dan ditulis.i. Tugas yang telah diselesaikan lalu didiskusikan bersama-sama dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil pandangan dan pemikirannya. 3. Kegiatan Penutup (15 Menit)a. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi tentang “Pelaksanaan Politik Bebas Aktif”.b. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang topik “Pelaksanaan Politik Bebas Aktif”.c. Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, misalnya dengan mengajukan pertanyaan:1) Jelaskan tentang pengertian dan landasan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif!2) Jelaskan sasaran utama kebijakan politik luar negeri Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan!3) Jelaskan, apa saja peran serta Indonesia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia pada masa Demokrasi Parlementer!Sejarah Indonesia 2234) Jelaskan, apa yang dimaksud dengan Politik Mercusuar pada masa Demokrasi Terpimpin!5) Jelaskan perubahan sikap politik luar negeri Indonesia yang dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru dibandingkan dengan pemerintahan Demokrasi Terpimpin sebelumnya!6) Jelaskan, bagaimana upaya yang dilakukan Presiden Abdurrahman Wahid untuk menjadikan citra Indonesia positif di mata internasional!Tugas:a. Siswa dibagi ke dalam 4 kelompok.b. Setiap kelompok diberi tugas untuk mencari informasi tentang topik yang berbeda. Topik tersebut adalah:• Konferensi Asia Afrika (KAA)• Gerakan Non Blok (GNB)• Misi Pemeliharaan Perdamaian Garuda• ASEAN• Organisasi Konferensi Islam (OKI)• Deklarasi Djuanda• Jakarta Informal Meeting (JIM)c. Informasi yang diperoleh akan dijadikan sumber untuk penulisan makalah/paper kelompok pada pertemuan berikutnya (pembelajaran ketigapuluh).E. Penilaian Hasil BelajarPenilaian dilakukan menggunakan penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Format penilaian sebagai berikut:224 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 1. Penilaian KeterampilanPenilaian untuk kegiatan membuat makalah/paper:NoNamaRelevansi 1-4Kelengkapan 1-4Kebahasaan 1-4Jumlah skor12345Nilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangan:a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indra penglihat, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan (berupa informasi) bukan CARA mengamati.b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati.• Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar/Indikator Pembelajaran (TP).• Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa (residu) fakta yang tertinggal.• Kebahasaan menunjukkan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami).c. Skor rentang antara 1 – 4• 1 = Kurang• 2 = Cukup• 3 = Baik• 4 = Amat BaikSejarah Indonesia 2252. Penilaian PresentasiNoNamaMen-jelaskan 1-4Mem-visualisasi-kan 1-4Merespons 1-4Jumlah skor12345Nilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangan:a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan.b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif mungkin.c. Keterampilan merespons adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, dan sanggahan dari pihak lain secara empati.d. Skor rentang antara 1– 4• 1 = Kurang• 2 = Cukup• 3 = Baik• 4 = Amat BaikPembelajaran Ketigapuluh (90 Menit):“Peran Indonesia dalam Upaya Menciptakan Perdamaian Dunia”A. PengantarDalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang abadi, pemerintah Indonesia mengambil peran penting dalam aktivitas politik internasional. Berbagai peran telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya 226 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK menciptakan perdamaian dunia, misalnya memelopori penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika yang dilaksanakan pada tahun 1955 di Bandung dengan menghasilkan Dasasila Bandung. Indonesia juga turut menjadi pelopor pembentukan Gerakan Non-blok yang merepresentasikan 55% penduduk dunia atau 2/3 anggota PBB. Mayoritas anggota gerakan ini adalah negara Asia Afrika dan Amerika Latin yang baru merdeka pasca-Perang Dunia II. Dalam upaya mewujudkan pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional Indonesia terlibat dalam pengiriman pasukan Misi Perdamaian Garuda. Selain itu, Indonesia juga termasuk negara yang memelopori pendirian ASEAN, sebuah kerja sama regional untuk memperkuat kedudukan dan kestabilan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, terlibat aktif dalam Organisasi Konferensi Islam, hingga menjadi penengah dalam Jakarta Informal Meeting (JIM).B. IndikatorMelalui kegiatan pembelajaran ini, siswa mampu:3.8.5. Menganalisis informasi tentang Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Non Blok (GNB), Pengiriman Misi Perdamaian Garuda, ASEAN, Organisasi Konferensi Islam (OKI), Deklarasi Djuanda, Jakarta Informal Meeting (JIM)3.8.6. Membuat paper mengenai Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Non Blok (GNB), Pengiriman Misi Perdamaian Garuda, ASEAN, Organisasi Konferensi Islam (OKI), Deklarasi Djuanda, dan Jakarta Informal Meeting (JIM).C. Materi Pembelajaran• Konferensi Asia Afrika (KAA)• Gerakan Non Blok (GNB)• Misi Pemeliharaan Perdamaian Garuda• ASEAN• Organisasi Konferensi Islam (OKI)• Deklarasi Djuanda• Jakarta Informal Meeting (JIM)D. Metode dan Langkah-Langkah Pembelajaran1. Model: Diskusi2. Pendekatan: scientific, dengan langkah-langkah: mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan.Sejarah Indonesia 227 KEGIATAN PEMBELAJARANKegiatan Pendahuluan (15 Menit)a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi/absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).b. Guru kembali menyampaikan topik tentang peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.c. Guru kembali memberikan motivasi kepada siswa agar belajar dengan sungguh-sungguh untuk suatu ketika dapat berperan serta dalam menjadikan Indonesia sebagai bangsa dan negara yang semakin disegani di dunia.Kegiatan Inti (60 Menit)a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.b. Guru memberikan informasi kepada siswa tentang teknik membuat makalah/paper, yang terdiri atas pendahuluan, permasalahan, pembahasan, dan kesimpulan.c. Siswa menyusun makalah/paper sesuai topik yang telah ditetapkan, berdasarkan informasi yang telah mereka dapatkan.1) Kelompok Satu: Peranan Konferensi Asia Afrika (KAA)2) Kelompok Dua: Gerakan Non Blok (GNB)3) Kelompok Tiga: Pengiriman Misi Pemeliharaan Perdamaian Garuda.4) Kelompok Empat: ASEAN5) Kelompok Lima: Organisasi Konferensi Islam (OKI)6) Kelompok Enam: Deklarasi Djuanda7) Kelompok Tujuh: Jakarta Informal Meeting (JIM)d. Setelah semua kelompok menyelesaikan makalah/paper, guru memberikan penguatan terhadap materi yang dibahas.e. Bersama siswa, guru mengambil kesimpulan.f. Makalah/paper dikumpulkan.228 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Kegiatan Penutup (15 Menit)a. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi tentang “Peran Indonesia dalam Upaya Menciptakan Perdamaian Dunia”.b. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang topik “Peran Indonesia dalam Upaya Menciptakan Perdamaian Dunia”.c. Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, misalnya dengan mengajukan pertanyaan:1) Jelaskan apa hubungan antara Pertemuan Colombo dengan KAA!2) Sebutkan, tokoh dan asal negara pelopor pembentukan GNB! Mengapa mereka berkeinginan membentuk GNB?3) Jelaskan, apa yang dimaksud dengan Indonesian Peace Security Centre (IPSC/Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia)!4) Mengapa keterlibatan Indonesia dalam ASEAN tidak bisa dikatakan sebagai penyimpangan dari kebijakan politik bebas aktif? Jelaskan argumentasi Anda!5) Jelaskan latar belakang pembentukan Organisasi Konferensi Islam!6) Jelaskan akibat diterapkannya kebijakan Deklarasi Juanda bagi kesatuan wilayah Indonesia!7) Jelaskan secara singkat, proses penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting, hingga terjadi kesepakatan damai antara pihak-pihak yang bertikai dalam pertemuan tersebut!E. Penilaian Hasil Belajar1. Penilaian PengetahuanNoButir Instrumen12345Nilai = Jumlah skorSejarah Indonesia 2292. Penilaian KeterampilanPenilaian untuk kegiatan membuat mind mapping (peta konsep) tentang landasan ideal, konstitusional dan operasional politik luar negeri Indonesia.Struktur MakalahIndikatorNilaiPendahuluan- Latar Belakang- Rumusan Masalah- Tujuan PenulisanIsi- Ketepatan Memilih gambar- Orisinalitas Makalah- Kejelasan mendeskripsikan- Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas sesuai metode yang dipakai- Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif- Daftar pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan (ilmiah)Penutup- Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah- Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan yang sesuaiJumlahKriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:Sangat sesuai/lengkap = 4Sesuai/lengkap = 3Cukup/lengkap = 2Kurang/lengkap = 1230 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Daftar PustakaAbdulgani, Roeslan. 1971. 25 Tahun Indonesia-PBB. Djakarta: PT Gunung AgungAbdullah, Taufik. ed. 2012. Malam Bencana 1965 dalam Belitan Krisis Nasional. Bagian I: Rekonstruksi dalam Perdebatan. Jakarta, Yayasan Obor.Adams, Cindy. 2000. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Terj.Abdul Bar Salim. Jakarta: Ketut Masagung Corp.Akbar, Akhmad Zaini. 1990. Beberapa Aspek Pembangunan Orde Baru, Esei-esei dari Fisipol Bulaksumur. Solo: Ramadhani.Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. 2011. Atlas Nasional Indonesia: Sejarah, Wilayah, Penduduk dan Budaya (vol.III). Jakarta: Bakosurtanal.Bunnell, Frederick P., 1966. “Guided Democracy Foreign Policy: 1960-1965 President Sukarno Moves from Non-Alignment to Confrontation”, dalam Indonesia, 2: 37-76.Caldwell, Malcolm dan Ernst Utrecht. 2011. Sejarah Alternatif Indonesia, Terj. Saut Pasaribu. Yogyakarta: Djaman Baroe.Center for Information Analysis. 2004. Gerakan 30 September : Antara Fakta dan Rekayasa, Berdasarkan Kesaksian Para Pelaku Sejarah. Yogyakarta: Media Pressindo.Crouch, Harold. 1999. Militer dan Politik di Indonesia, Terj. Th. Sumarthana, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.Departemen Penerangan Republik Indonesia. 1975. 30 Tahun Republik Indonesia. Jakarta: Departemen Penerangan Republik Indonesia.Dwipayana, G dan Nazaruddin Sjamsudin (ed). 2009. Diantara Para Sahabat. Pak Harto 70 Tahun. Jakarta: Chitra Kharisma Bunda.Emmerson, Donal K. 2001. Indonesia Beyond Soeharto: Negara, Ekonomi, Masyarakat, Transisi, Terj: Donald K Emmerson. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Feith, H. dan Castles, L. 1970. Indonesian Political Thinking, 1945 – 1965. New York: Ithaca.Next >