< PreviousSejarah Indonesia 61e. Pengolahan Jawaban SiswaPada dasarnya pengolahan hasil observasi yang terekam dalam pedoman observasi bersifat inferensial atau induktif. Artinya, guru melakukan pemberian pertimbangan dari apa yang telah terekam ke dalam kelompok nilai yang paling sesuai. Secara teknis guru menggunakan indikator suatu nilai untuk mengelompokkan perilaku yang terekam. Suatu perilaku yang terekam dapat/boleh dikelompokkan dalam lebih dari satu nilai apabila memang suatu perilaku mewakili perbuatan lebih dari satu nilai. Misalnya, ketika seorang siswa meminjamkan pensil/bolpoin miliknya kepada teman sebangku atau sekelas yang lupa membawa pensil/bolpoin maka perilaku itu dapat dikelompokkan sebagai peduli sosial dan saling bantu. Ketika seorang siswa memberikan penjelasan kepada temannya tentang bahan pelajaran yang tadi dibicarakan di kelas, guru dapat mengelompokkan perilaku itu sebagai saling bantu, bersahabat, dan kerja sama.Sebagaimana halnya dengan hasil pengolahan jawaban dalam instrumen performance, berdasarkan rekaman perilaku siswa yang teramati guru dapat mengolah jawaban tersebut menjadi profil perilaku siswa. Profil tersebut menggambarkan perilaku nilai yang ditunjukkan siswa. Banyaknya kata, tindakan, mimik terekam guru membuat profil awal yang terdiri atas Belum Tampak dan Mulai Tampak untuk setiap hasil observasi.Berdasarkan hasil observasi untuk jangka waktu tertentu, satu minggu untuk guru kelas atau satu bulan untuk guru mata pelajaran yang mengajar seminggu sekali suatu kelas, guru dapat mengembangkan keseluruhan profil perilaku hasil belajar karakter seperti: Belum Tampak (BT), Mulai Tampak (MT), Mulai Berkembang (MB), Mulai Konsisten (MK), Sudah Konsisten (SK).62 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 7. Pelaporan Hasil PenilaianPada tahap pelaporan hasil penilaian, guru melakukan kegiatan sebagai berikut.• Menghitung/menetapkan nilai mata pelajaran dari berbagai macam penilaian (hasil ulangan harian, tugas-tugas, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas);• Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dari setiap siswa pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan melalui wali kelas atau wakil bidang akademik dalam bentuk nilai prestasi belajar (meliputi aspek pengetahuan, praktik, dan sikap) disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi yang utuh.8 . Format Buku SiswaDalam rangka membelajarkan siswa, guru harus juga memahami format Buku Siswa. Buku Siswa mata pelajaran Sejarah Indonesia disusun dengan format sebagai berikut. Buku siswa mapel Sejarah Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA terdiri atas enam bab. Setiap bab terdapat pengantar dan terdiri atas beberapa subbab. Setiap subbab disusun dalam tiga aktivitas: (1) mengamati lingkungan, (2) memahami teks, dan (3) latih uji kompetensi. Setiap bab diakhiri dengan simpulan dan refleksi. Sejarah Indonesia 63Bagian 2Petunjuk Khusus Pembelajaran PerBabBuku panduan guru ini merupakan pedoman guru untuk mengelola pembelajaran terutama dalam memfasilitasi siswa untuk memahami materi dan melaksanakan pesan-pesan sejarah yang ada pada Buku Siswa. Materi ajar yang ada pada Buku Siswa yang terbagi dalam enam bab itu akan dibelajarkan selama satu tahun ajaran. Sesuai dengan desain waktu dan materi setiap bab maka bab I, bab II, dan bab III, dengan jumlah 18 kali/minggu akan diselesaikan dalam kurun waktu setengah tahun pertama (semester 1). Kemudian bab IV, V, dan V dengan jumlah pertemuan 12 kali/minggu akan diselesaikan pada setengah tahun kedua (semester 2).Agar pembelajaran Sejarah Indonesia Kelas XII ini lebih efektif dan terarah, serta lebih bermakna, maka setiap pembelajaran didesain ada: (1) pengantar, (2) Indikator Pembelajaran, (3) materi dan proses pembelajaran, (4) penilaian. Sedangkan untuk (1) pengayaan, (2) remedial, dan (3) interaksi guru dan orang tua, guru dapat menyesuaikan dengan materi dan kondisi situasional jika Indikator Pembelajaran ternyata tidak sampai.Sejarah Indonesia 65BAB IPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaKompetensi DasarKD 3.1 Menganalisis upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G 30 S/PKI. KD 3.2 Mengevaluasi peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945-1965.KD 4.1 Merekonstruksi upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa antara lain: PKI Madiun, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, dan G30S/PKI.KD 4.2 Menuliskan peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah yang berjuang mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1948-1965.66 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Pembelajaran Pertama (90 Menit):“Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa”A. PengantarDalam pertemuan ini guru dapat mengangkat isu aktual berupa berbagai peristiwa konflik yang terjadi di Indonesia sebagai apersepsi dalam kaitan dengan tema “Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa”. Misalnya mengangkat berita mengenai gerakan separatis di Papua atau konflik agama yang terjadi di Sampang, Madura.Guru harus juga memotivasi siswa agar bersyukur atas karunia Tuhan tentang negeri Indonesia yang multikultural. Selain itu, guru harus juga mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan reflektif tentang kemungkinan terjadinya potensi konflik berikut akibatnya, dan di bidang apa saja konflik tersebut potensial dapat terjadi.B. IndikatorMelalui kegiatan pembelajaran ini, siswa mampu:3.1.1. Menganalisis berbagai pergolakan daerah yang terjadi di Indonesia antara tahun 1948 hingga 1965.3.1.2. Mengaitkan peristiwa pergolakan daerah yang terjadi di Indonesia antara tahun 1948 hingga 1965 dengan potensi ancaman disintegrasi pada masa sekarang.C. Materi PembelajaranBentuk-bentuk pergolakan di dalam negeri (1948-1965)1. konflik dan pergolakan yang berkait dengan ideologi2. konflik dan pergolakan yang berkait dengan kepentingan3. konflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahan.D. Metode dan Langkah-Langkah Pembelajaran1. Model: Student Facilitator and Explaining (Siswa mempresentasikan ide/pendapat pada rekan siswa lainnya).2. Pendekatan: scientific, dengan langkah-langkah: mengamati, me-nanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan.Sejarah Indonesia 67KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi/absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).b. Guru menyampaikan topik tentang “Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa”. Namun sebelum mengkaji lebih lanjut tentang topik itu, secara khusus guru mengadakan sesi perkenalan. Diusahakan masing-masing siswa bisa tampil untuk memperkenalkan diri (minimal sebut nama dan alamat), terakhir guru memperkenalkan diri.c. Guru memberikan motivasi dan mengajak bersyukur atas keberagaman yang terdapat di Indonesia.d. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.2. Kegiatan Inti (60 Menit)a. Guru meminta siswa membaca bentuk-bentuk pergolakan dan konflik yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia selama masa tahun 1948-1965 dalam buku teks, halaman 7-8.b. Guru menayangkan beberapa gambar potongan surat kabar yang memberitakan terjadinya konflik di Indonesia pada masa kini. Dalam Buku Siswa gambar ini terdapat pada halaman 6 (Gambar 1.1)Gambar diolah dari berbagai sumber68 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK c. Siswa diminta untuk mengamati dan menganalisis gambar tersebut dan mengaitkannya dengan hasil bacaan mereka.d. Guru meminta siswa untuk menuliskan hasil pengamatannya.e. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya.f. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu dan mengaitkannya dengan bentuk-bentuk pergolakan dan konflik yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia selama masa tahun 1948-1965.3. Kegiatan Penutup (15 Menit)a. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi tentang “Bentuk-Bentuk Ancaman Disintegrasi Bangsa”.b. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang topik “Bentuk- Bentuk Ancaman Disintegrasi Bangsa”.c. Guru sekali lagi menegaskan agar para siswa tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beragam, dan mengajak siswa untuk memahami dan menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang satu dan tidak terpecah belah oleh pertikaian.d. Guru melakukan tanya jawab untuk mengukur ketercapaian Indikator Pembelajaran, misalnya dengan mengajukan pertanyaan lisan:1). Apa saja bentuk pergolakan atau konflik yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965?2). Antara tahun 1948-1965, pemberontakan apa sajakah yang berkait dengan persoalan kepentingan (vested interest)?3). Sebutkan peristiwa-peristiwa konflik yang terjadi pada masa kini, dan jelaskan persamaan antara konflik-konflik tersebut dengan beberapa konflik atau pergolakan yang pernah terjadi antara tahun 1948-1965!TugasMembagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri atas 2-3 orang. Siswa diminta untuk membuat peta konsep (mind mapping) mengenai bentuk- bentuk ancaman disintegrasi bangsa, yang terjadi dalam sejarah Indonesia pada tahun 1948-1965.Sejarah Indonesia 69E. Penilaian Hasil BelajarPenilaian dilakukan menggunakan penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Format penilaian sebagai berikut:1. Penilaian PengetahuanNo.Butir Instrumen1.2.3.4.5.Nilai = Jumlah skor2. Penilaian KeterampilanPenilaian untuk kegiatan mengamati gambar berita koran mengenai konflik yang terjadi di Indonesia dan mengaitkannya dengan bentuk-bentuk ancaman disintegrasi bangsa dalam sejarah Indonesia antara tahun 1948-1965.No.NamaRelevansi 1-4Kelengkapan 1-4Kebahasaan 1-4Jumlah Skor1.2.3.4.5.Nilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangan:a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indra penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan (berupa informasi) bukan CARA mengamati.70 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati.• Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar/Indikator Pembelajaran (TP).• Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa (residu) fakta yang tertinggal.• Kebahasaan menunjukkan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta- fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami).c. Skor rentang antara 1 – 4• 1 = Kurang• 2 = Cukup• 3 = Baik• 4 = Amat BaikPembelajaran Kedua (90 Menit)“Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Ideologi”A. PengantarPertemuan minggu kedua akan mengkaji konflik dan pergolakan di Indonesia antara tahun 1948-1965, yang berkait dengan ideologi. Pembelajaran topik ini merupakan kajian yang sangat penting, terutama bila dikaitkan dengan pernah terjadinya konflik di masyarakat pada masa sekarang yang berhubungan dengan masalah keyakinan yang dianut. Di sini, guru perlu menanamkan kesadaran kepada para siswa bahwa konflik semacam itu bukan saja bertentangan dengan nilai dan prinsip persatuan bangsa, tetapi juga nilai kemanusiaan berupa jatuhnya korban dan kerugian yang tidak sedikit. Upaya dialog hendaknya perlu lebih dahulu dilakukan. Namun, sikap tegas pemerintah juga harus dimengerti dan dimaknai sebagai upaya penyelesaian masalah, bila permasalahan yang ada malah berpotensi merugikan, merusak atau dapat memecah belah keutuhan bangsa dan negara. Bagaimanapun, Indonesia telah ditakdirkan sebagai bangsa yang memiliki keberagaman. Kenyataan tersebut tak bisa diubah. Maka dalam pembelajaran ini, guru Next >