< Previous Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 934. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan, 4.4 Menyajikan Ashtangga Yoga untuk mencapai Moksa;2. Tujuan Pembelajaran.Setelah mempelajari materi Ashtangga Yoga dan Moksa peserta didik dapat:a. Menjelaskan Ashtangga Yoga dalam upaya mencapai Moksab. Menyebutkan tahapan-tahapan Ashtangga Yoga dalam upaya mencapai Moksac. Menjelaskan manfaat melaksanakan Ashtangga Yoga dalam kehidupan dan penerapannya dalam ajaran Hindud. Menunjukkan bentuk-bentuk mempraktikkan Ashtangga Yogae. Menumbuh kembangkan sikap Sradha dan baktinya terhadap Ashtangga Yoga untuk mencapai Moksa3. Peta Konsep BAB IV Ashtangga Yoga dan Moksa Alur PembelajaranAshtangga Yogadan MoksaAjaran Ashtangga YogaBagian-Bagian Ashtangga YogaHambatan dan Tantangan dalam Penerapan Ashtangga YogaManfaat Ajaran Ashtangga Yoga untuk Kesehatan Jasmani dan RohaniPenerapan Ashtangga Yoga dalam Mencapai MoksaAshtangga Yoga sebagai Dasar Pembentukan Budi Pekerti Luhur dalam Zaman Globalisasi94 Kelas XII SMA/SMK Semester 14. Proses PembelajaranAgar Pendidik mampu menyampaikan materi Ashtangga Yoga dan Moksa sesuai dengan buku siswa secara lengkap, maka Pendidik harus memahami dan menguasi pokok-pokok materi Ashtangga Yoga dan Moksa yang akan diterima oleh peserta didik dan menguasai batasan materi tersebut. Selain dari materi buku siswa, pendidik agar menugaskan peserta didiknya mencari dan menemukan materi-materi lain yang berkaitan dan berhubungan dengan materi pokok untuk menambah wawasan dan pengetahuannya malalui kitab suci, internet, mengamati yang terjadi dimasyarakat sesuai dengan budaya Hindu setempat. Adapun materi Ashtangga Yoga dan Moksa dapat diajarkan kepada peserta didik dengan metode Saintifik antara lain:Mengamati:Pendidik mengajak peserta didik untuk:a. Melakukan kegiatan mencari informasi, melihat, mendengar, membaca dan menyimak dari materi Ashtangga Yoga dalam mencapai Moksab. Mengamati dengan saksama tahapan-tahapan Ashtangga Yoga dalam mencapai Moksa melalui gambar atau sumber internet.c. ......... dan seterusnya.Menanya:Pendidik mengajak peserta didik untuk:a. Membangun pengetahuan secara factual konseptual, dan prosedural dapat dialakukan melalui kegiatan diskusi, kerja kelompok dari materi tahapan-tahapan Ashtangga Yoga dalam mencapai Moksab. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan contoh-contoh sikap atau perbuatan dalam tahapan-tahapan Ashtangga Yoga dalam mencapai Moksac. ......... dan seterusnya.Mengeksplorasi:Pendidik mengajak peserta didik untuk:a. Mengumpulkan informasi untuk mendapatkan pengetahuan dan mengembangkan kreativitasnya melalui membaca, mengamati aktivitas, untuk memperoleh informasi dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan tentang Ashtangga Yoga dalam mencapai Moksab. Mengumpulkan data-data untuk mendukung Ashtangga Yoga dalam mencapai Moksac. ......... dan seterusnya. Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 95Mengasosiasi:Pendidik mengajak peserta didik untuk:a. Menganalisis data, mengelompokkan, membuat katagori, menyimpulkan Ashtangga Yoga dalam mencapai Moksab. Menyimpulkan hasil analisis berbagai macam hal yang dihadapi dalam mendapatkan bukti-bukti Ashtangga Yoga dalam mencapai Moksac. ......... dan seterusnya. Mengomunikasikan:Pendidik mengajak peserta didik untuk:a. Menyampaikan hasil belajar dalam bentuk tulisan Ashtangga Yoga dalam mencapai Moksa b. Membuat dalam bentuk gambar-gambar/ foto mempraktikkan Ashtangga Yoga dalam mencapai Moksac. ......... dan seterusnya.Metode Pembelajaran yang dapat dipilih oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran Ashtangga Yoga:a. Inquiry Based Learningb. Discovery Based Learningc. Project Based Learningd. Problem Based Learninge. Ceramah (dharmawacana)f. Diskusi g. Tanya Jawab (dharmatula)h. latihan soal-soali. Penugasan membuat ringkasan dari Ashtangga Yoga dalam upaya mencapai Moksaj. Presentasi.k. Membuat kliping, gambar, foto-foto Ashtangga Yoga dalam upaya mencapai Moksa96 Kelas XII SMA/SMK Semester 15. EvaluasiPendidik dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan topik dan pokok bahasan Ashtangga Yoga dan Moksa. Evaluasi pembelajaran yang dikembangkan dapat berupa tes dan nontes. Tes dapat berupa uraian, isian, atau pilihan ganda. Nontes dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek, dan sejenisnya. Pendidik juga harus mengembangkan rubric penilaian sesuai dengan materi Ashtangga Yoga untuk mencapai Moksa. Pendidik atau fasilitator selalu mengecek setiap tahapan yang dilakukan peserta didik, serta membimbing siswa agar menjalankan setiap proses dengan baik dan mendapat hasil yang maksimal sesua potensi yang dimiliki masing-masing peserta didik.Pendidik dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap aspek yang diujikan. Indikator-ini merupakan scoring terhadap apa yang akan dinilai dan dicapai oleh peserta didik berdasarka uji kompetensi yang dikembangkan pada bab IV Ashtangga Yoga dan Moksa. Pendidik dapat membuat dan mengembangkan Rubrik ini sesuai dengan pengembangan materi pembelajarannya seperti contoh tertera dibawah ini. Pengetahuana. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Ashtangga Yoga dan Moksa baik berdasarkan sastra maupun bersarkan pemahaman diri anda!b. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian Ashtangga Yoga dan Moksa tersebut!c. Sebutkan dan jelaskan contoh Ashtangga Yoga dan Moksa pada masa kini!Keterampilana. Praktikkan bagaimana cara pengamalan Ashtangga Yoga untuk mencapai Moksa yang paripurna!b. Praktikkan perbuatan cerminan orang yang berbudi pekerti luhur terhadap pengamalan Ashtangga Yoga untuk mencapai Moksa dan memberikan informasi pendidikan moral seperti sekarang dan masa depan!c. Praktikkan bagaimana perbuatan yang diharapkan Ashtangga Yoga untuk mencapai Moksa, yang dapat diteladani dalam kehidupan sekarang ini dan yang akan datang!Rubrik Pendidik Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 97SikapMelalui ajaran Ashtangga Yoga dan Moksa peserta didik dapat meyakini, menghayati, memahami, mencintai, dan menghargai Ashtangga Yoga dan Moksa. Sehingga menjadi insan-insan Hindu memiliki pengetahuan dan dapat memetik hasil pembelajaran dari Ashtangga Yoga dan Moksa untuk lebih baik dikemudian hari. Peserta didik diharapkan dapat melaksanakan tahapan-tahapan Ashtangga Yoga untuk memudahkan terwujudnya Moksa sebagai tujuan hidup manusia yang tertinggi dan terakhir.a. Cobalah refleksi diri kita sejauh mana dapat memberikan perubahan sesudah dan sebelum mempelajari ajaran Ashtangga Yoga untuk mencapai Moksa !b. Bagaimanakah cara kita untuk selalu dapat menerapkan Ashtangga Yoga secara konsisten sehingga menjadi manusia yang berbudi pekerti yang santun dalam kehidupan ini sehingga nanti dapat tercapainya tujuan ajaran Agama Hindu ?6. Pengayaan dari materi Ashtangga Yoga dan MoksaPendidik dapat mengembangkan materi Pengayaan ini!Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, Yoga telah diketahui sebagai salah satu alternatif pengobatan melalui pernafasan. Awal mula munculnya yoga diprakarsai oleh Maha Rsi Patanji, dan menjadi ajaran yang diikuti banyak kalangan umat Hindu. Cittavrttinirodha adalah kata yang dianggap dapat mengartikan Yoga yang sesungguhnya. Artinya sendiri adalah penghentian gerak pikiran. Ajaran yoga ini ditulis Maha Rsi lewat sastra Yoga sutra, yang terbagi menjadi empat dan memuat 194 sutra. Bagian-bagian pada sastra, yaitu Samadhipada (bagian pertama), Sadhapada (bagian kedua), Vidhutipada (bagian ketiga), dan Kailvalyapada (bagian keempat). Ajaran Yoga ternyata juga termuat dalam sastra Hindu. Beberapa sastra Hindu tersebut adalah Upanisad, Bhagavad Gita, Yogasutra, dan Hatta Yoga. Kemudian, ajaran Yoga mengalami pengklasifikasian, yang terdapat pada sastra Hindu, Bhagavad gita. Klasifikasi tersebut adalah, (Ariasa. 2006: 57)1. Hatha Yoga, yaitu Yoga yang dilakukan dengan pose fisik (Asana), teknik pernafasan (Pranayana) disertai dengan meditasi. Ketiga poin ini dilakukan untuk membuat pikiran menjadi tenang dan tubuh sehat penuh vitalitas.2. Bakti Yoga, yaitu Yoga yang memfokuskan diri untuk menuju hati. Jika seorang yogi berhasil menerapkannya, maka dia akan dapat melihat kelebihan orang lain dan cara untuk menghadapi sesuatu. Keberhasilan yoga ini juga membuat yogi menjadi lebih welas asih dan menerima segala 98 Kelas XII SMA/SMK Semester 1yang ada di sekitarnya, karena dalam Yoga ini diajarkan untuk mencintai alam dan beriman kepada Tuhan.3. Raja Yoga, yaitu yoga yang menitikberatkan pada teknik meditasi dan kontemplasi. Yoga ini nantinya akan mengarah pada cara penguasaan diri sekaligus menghargai diri sendiri dan sekitarnya. Raja Yoga merupakan dasar dari yoga sutra.4. Jnana Yoga, yaitu yoga yang menerapkan metode untuk meraih kebijaksanaan dan pengetahuan. Teknik ini cenderung untuk menggabungkan antara kepandaian dan kebijaksanaan, sehingga nantinya mendapatkan hidup yang dapat menerima semua filosofidan agama.5. Karma Yoga, yaitu Yoga ini mempercayai adanya reinkarnasi. Di sini Anda akan dibuat untuk menjadi tidak egois, karena yakin bahwa perilaku Anda saat ini akan berpengaruh pada kehidupan yang akan datang.6. Tantra Yoga. Untuk Yoga ini sedikit berbeda dengan yoga yang lain, bahkan ada yang menganggapnya mirip dengan ilmu sihir. Teknik pada Yoga ini terdiri atas kebenaran (kebenaran) dan hal-hal yang mistik (mantra). Tujuan dari teknik ini supaya dapat menghargai pelajaran dan pengalaman hidup.Pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada peserta didik atau kelompok yang lebih cepat dalam mencapai kompetensi dibandingkan dengan peserta didik lain agar mereka dapat memperdalam kecakapannya atau dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Tugas yang diberikan Pendidik kepada peserta didik dapat berupa tutor sebaya, mengembangkn latihan secara lebih mendalam, membuat karya baru ataupun melakukan suatu proyek. Kegiatan pengayaan hendaknya menyenangkan dan mengembangkan kemampuan kognitif tinggi sehingga mendorong peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui:a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati.c. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu. Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 99d. Pemadatan kurikulum, yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing.7. Remedial dari materi Ashtangga Yoga dan MoksaPembelajaran remedial adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan kompetensi. Remedial menggunakan berbagai metode yang diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta didik. Pembelajaran remedial diberikan kepada peserta didik bersifat terpadu, artinya pendidik memberikan pengulangan materi Ashtangga Yoga dan Moksa dan mengenali potensi setiap individu ataupun kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik. Bentuk Pelaksanaan Remedial Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pem be-lajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua siswa belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal siswa mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa siswa yang belum berhasil mencapai ketuntasan.c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi pelatihan intensif untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan.d. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kesulitan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.100 Kelas XII SMA/SMK Semester 18. Interaksi dengan Orang Tua Pembelajaran disekolah merupakan tanggung jawab bersama antar warga sekolah, yaitu kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan serta orang tua. Oleh karena itu, pihak sekolah perlu mengkomunikasikan kegiatan pembelajaran peserta didik dengan orang tua. Orang tua dapat berperan sebagai partner sekolah dalam menunjang keberhasilan pembelajaran peserta didik. Pendidik dapat melakukan interaksi dengan orang tua. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi melalui telepon, kunjungan ke rumah, atau media sosial lainnya. Pendidik juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja peserta didik yang harus ditanda tangani oleh orang tua murid baik aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Melalui ineteraksi ini orang tua dapat mengetahui perkembangan baik mental, sosial, dan intelektual putra putrinya. Orang tua selalu memantau perkembangan pembelajaranya, mengingatkan akan tugas-tugas apa saja yang diberikan oleh pendidik, sering mengontrol hasil ulangan harian, tugas-tugas/PR, orang tua menanamkan nilai-nilai budi pekerti dirumah menjauhkan diri dari tindakan kekerasan fisik maupun verbal. Pendidik agama Hindu bekerjasama menugaskan orang tua di rumah antara lain:a. Membimbing putra/putrinya untuk rajin bersembahyang Puja Trisandya dan Panca sembahb. Rajin bersembahyang ke Pura atau ke tempat-tempat suci pada hari-hari suci (Tirta Yatra).c. Rajin beryadnyad. Menghormati dan menghargai budaya Hindue. Bersikap saling asah, asih dan asuh dengan sesama mahkluk hidup ciptaan Ida Sang Hyang Widhif. Menanyakan baik kepada pendidik maupun putra/putrinya tentang perkembangan pembelajaran Ashtangga dan Moksa, tugas, hasil ulangan maupun perkembangan sikap dan perbuatan putra/putrinya.E. Bab V Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Bratha1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)KOMPETENSI INTIKOMPETENSI DASAR1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaMengahayati konsep ajaran yang tertuang dalam Dasa Yama Bratha, dan Dasa Nyama Bratha; Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 1012. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.Mengamalkan ajaran Dasa Yama Bratha, dan Dasa Nyama Bratha dalam pergaulan hidup; 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalahMenerapkan ajaran Dasa Yama Bratha, dan Dasa Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari;4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Menguraikan contoh-contoh Dasa Yama Bratha, dan Dasa Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari2. Tujuan Pembelajaran.Setelah mempelajari materi Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Bratha, peserta didik dapat:a. Menjelaskan ajaran Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Brathab. Menyebutkan bagian-bagian Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Brathac. Menjelaskan masing-masing bagian Dasa Nyama Bratha dan Dasa Nyama Brathad. Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai ajaran Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Bratha terhadap umat manusiae. Menyebutkan dengan contoh-contoh dalam bentuk perbuatan dari masing-masing bagian Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Bratha 102 Kelas XII SMA/SMK Semester 1f. Menerapkan sikap disiplin, peduli dan bertanggung jawab sesuai dengan ajaran Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Brathag. Memberikan perubahan sikap mental yang lebih baik, percaya akan hukum Karma Phala dan terwujudnya kehidupan yang santhi 3. Peta Konsep BAB V Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Bratha Alur Pembelajaran4. Proses PembelajaranAgar Pendidik berhasil menyampaikan materi Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Bratha sesuai dengan buku siswa secara lengkap, maka pendidik harus memahami dan menguasi pokok-pokok materi Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Bratha yang akan diterima oleh peserta didik dan menguasai batasan materi tersebut. Selain dari materi buku siswa, pendidik agar menugaskan peserta didiknya mencari dan menemukan sendiri materi-materi lain yang berkaitan dan berhubungan dengan materi pokok untuk menambah wawasan dan pengetahuannya melalui kitab suci, internet, mengamati yang Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama BrathaAjaran Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama BrathaBagian-Bagian Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama BrathaTujuan dan Manfaat Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Bratha dalam Pembentukan Kepribadian dan yang LuhurPenerapan Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Bratha dalam KehidupanPada Pelajaran Bab V peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi Ajaran Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Bratha.Next >