< Previous Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 113Daftar PustakaAdiputra, I Gede, Rudia, dkk.1990.Tattwa Darsana. Jakarta: Yayasan Dharma Sharati.Agustina, Rahmi. 2008. Mensiasati Injury time Dengan Pembelajaran PAIKEM. Diakses tanggal 13 September 2014Agus S. Mantik. 2007. Bhagavad Gītā. Surabaya: Pāramita. Agung Oka, I Gusti. 1978. Sad Darsana. PGAHN Denpasar. Ali, Matius. 2010. Filsafat India. Tangerang: Sanggar Luxor.Ananda Kusuma, Sri Rsi. 1984. Dharma Sastra. Klungkung-Bali: Pusat Satya Dharma Indonesia.Bambang Q-Anees dan Radea Juli A. Hambali. 2003. Filsafat Untuk Umum. Jakarta: Fajar Interpratama; Bhāsya of Sāyanācārya. 2005. Atharvaweda Samhitā I. Surabaya: Pāramita.Bhāsya of Sāyanācārya. 2005. Atharvaweda Samhitā II. Surabaya: Pāramita. Bhāsya of Sāyanācārya. 2005. Rgweda Samhitā VIII IX X. Surabaya: Pāramita.Dirjen Bimas Hindu dan Budha. 1979. Sang Hyang Kamayanikan. Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Buddha Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama RI.Dinas Pendidikan Prop. Bali. 1989. Bharata Yuddha Kakawin Miwah Tegesipun.Dinas Pendidikan Prop. Bali. 1988. Arjuna Wiwaha Kakawin Miwah Tegesipun.Departemen Agama Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Hindu. 2010. Dasar-Dasar Agama Hindu Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia.Departemen Agama Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Hindu dan Budha. 2003. Intisari Ajaran Hindu. Surabaya: Paramita.Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Panduan Penilaian untuk Sekolah Menengah Atas.Djamarah,Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.Gulo, W. 2008. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Grasindo, Internet (dikses 2 desember 2015)Gelebet, Ir. I Nyoman. ---- Arsitektur Tradisional. Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan.http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/ (diakses 25 Oktober 2013)http://www.m-edukasi.web.id/2014/06/pengertian-discovery-learning.htmlhttp://yogabudibakti.wordpress.com/2012/03/14/remedial-dan-pengayaan/ (Diakses 25 Oktober 2013)http://ayatussyifa260391.wordpres.com/2012/03/28/komponen-pembelajaran (Diakses 25 oktober 2013)http://www.academia.edu/4394403/hubungan_ kerjasama_antara guru dan orang tua (Diakses 25 0ktober 2013)114 Kelas XII SMA/SMK Semester 1http://www.m-edukasi.web.id/2011/12/pengertian-pembelajaran-kontekstual-ctl.htmlhttp://www.triyosupriyatno.com/2009/11/model-model-belajar-dan-pembelajaran.htmlhttp://www.sekolahoke.com/2013/02/apa-yang-dimaksud-dengan-storytelling.htmlhttp://dewin221106.blogspot.com/2010/01/model-model-pengembangan-pembelajaran.htmlhttp://neozonk.blogspot.com/2007/11/model-bela-hbanathy.htmlhttp://smk3ae.wordpress.com/ metodologi-pakem/. Diakses tanggal 13 September 2014Kadjeng, dkk. I Nyoman. 2001. Sarasamuscaya dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia. --- : Dharma Nusantara.Kajeng, I Nyoman Dkk. 2009. Sarasamuccaya, Surabaya: Pāramita.Kandepag. Kota Denpasar. 2000. Caru Pancasatha.Kalam; Drs. A.A.Rai. 1980. Bangunan Rumah Tinggal Tradisional Bali. Denpasar. Kamala Subramaniam. 2001. Ramayana (Diterjemahkan oleh Sanjaya I Gde Oka). Surabaya: Paramita.Kosasih R.A. 2006. Mahabharata. Surabaya : Paramita.Mantra, Prof. Dr Ida Bagus. 1975. Kumpulan Kuliah Sejarah Kebudayaan India. Denpasar : Untuk Keperluan sendiri, IHD – Denpasar).Maswinarta I Wayan. 2008. Reg Weda Samhitā Mandala I II III. Surabaya: Paramita.Maswinarta I Wayan. 2004. Reg Weda Samhitā Mandala IV V VI VII. Surabaya: Paramita.Maswinara, I Wayan. 1998. Sarva Darsana Samgraha, Sistem Filsafat India. Surabaya: ParamitaMaswinara, I Wayan. 2000. Panggilan Weda. Surabaya: Pāramita.Mas Putra, Nyonya I G A. 1982. Upakara Manusa Yajna. Denpasar: IHD Denpasar.Milik Pemerintah Daerah Tingkat 1 Bali. 1995. Panca Yajna, Dewa Yajna, Bhuta Yajna, Rsi Yajna, Pitra Yajna dan Manusa Yajna. Bali.N. Supardjana, BA dan I Gusti Ngurah Supartha, SSt. 1982. Pengetahuan-Pengetahuan Tari I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Punyatmaja, Drs. IB. Oka. 1984. Panca Sraddha. Denpasar : Parisada Hindu Dharma Pusat.Pudja, MA. Gde dan Sudharta , MA.Tjok Rai. 2004. Manawa Dharmasastra. Surabaya : Paramita.Pudja, MA., SH. Gde. 1971. Weda Parikrama. Jakarta : Proyek Pengadaan Kitab Suci Agama Hindu Departemen Agama R.I.Pudja, MA., SH. Gde. 1977. Theologi Hindu. Jakarta : Mayasari.Pudja, MA., SH. Gde. 1977. Hukum Waris Hindu. Jakarta : CV. Junasco.Poedjawitna, Prof. Ir. 1982. Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta : PT. Bina Aksara.Pendit, S. Nyoman. 1978. Bhagawad Gita. Denpasar : Dharma Bakti.Parisada Hindu Dharma. 1968. Upadesa. Denpasar : Parisada Hindu Dharma Pusat.PGAHN. 6 Tahun Singaraja. 1997. Nitisastra. Denpasar : Pemerintah Daerah Propinsi Bali. Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 115Puja, Gde. 2004. Bhagawad Gìtā (Pañcamo Weda). Surabaya: Pāramita.Parisada Hindu Dharma Pusat,. 1968. Upadesa tentang ajaran agama Hindu. Denpasar : Proyek Pengadaan Prasarana dan Sarana Kehidupan Beragama tersebar di 8 Kabupaten Dati II.Pandit, Bansi. 2005. Pemikiran Hindu Pokok-pokok Pikiran Agama Hindu dan Filsafatnya. Surabaya : Paramita.Sugiarto, R dan G. Puja. 1982. Sweta Swatara Upanisad, Cetakan I. Jakarta: Mayasari.Radhakrisnan S. 1989. Indian Philosophy 2. New Delhi : Oxford University Press.Ranganathananda, Swami. 1993. Suara Vivekananda. Jakarta : Hanuman Sakti.Rai Sudarta,MA., Prof.Dr.Tjok. 1994. Siwaratri; Upada Sastra. Denpasar.---------- 2004. Kidung Panca Yajna. Surabaya : Paramita.Swami Satya Prakas Saraswati. 2005. Patanjali Raja Yoga. (dilengkapi dengan naskah asli - alih bahasa oleh Drs. J.B.A.F. Mayor Polak, Surabaya. Paramita.Suamba I.B.P. 2003. Dasar- Dasar Filsafat India. Denpasar : Program Megister Unhi dan Widya Dharma.Sumawa I Wayan dan Raka Krisnu T Raka. 1992. Materi Pokok Darsana. Jakarta : Dirjen Bimas Hindu Buddha dan UT.S Pendit, Nyoman. 2007. Filsafat Hindu Dharma, Sad Darsana, Enam Aliran Astika (Ortodoks). Denpasar : Pustaka Bali Post.Sura, Drs. I Gede. 1985. Pengendalian diri dan etika; Departemen Agama RI.Sura, Drs. I Gede : Sekitar Tata Susila Seri I. Yayasan Guna Werddhi, Denpasar.Suryani, Prof. Luh Ketut. 2003. Perempuan Bali Kini. Denpasar: PT. Offset BP.Soekmono, R. Drs. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia II. Jakarta : Yayasan Kanisius.Sugiarto, Drs. R. Dkk. 1982. Sweta Swatara Upanisad. Departemen Agama Republik Indonesia.Sri Arwati, Dra. Ni Made. 1992. Caru. Denpasar: Upada Sastra.Sandhi, BA. Gde. Dkk. 1979. Brahmanda Purana. Jakarta : Departemen Agama Republik Indonesia.Slametmulyana, Prof. Dr. 1967. Perundang-undangan Majapahit. Jakarta : Bhratara.Sudarsana. Drs. IB.Pt. MBA.MM. 2004. Himpunan dan etika Penataan Banten. Denpasar : Yayasan Dharma Acarya.Sunetra. I Made, SE. BE. MM. 2004. Laya Yoga. Surabaya : ParamitaSurpha, SH. I Wayan. 1986. Pengantar Hukum Hindu.------- 2003. Intisari Ajaran Hindu. Surabaya : Paramita------- 2006. Yoga Asanas. Denpasar : Widya Werddhi Sabha.Swabodhi, Pandita, D.D. Harsa. 1980. Upamana–Pramana Buddha Dharma dan Hindu Dharma.Medan : Yayasan Perguruan Budaya.Tim Penyusun. 2002. Panca Yajna. Denpasar: Pemerintah Tingkat I Bali.116 Kelas XII SMA/SMK Semester 1Tim Penyusun. 1982/1983. Kamus Kecil Sansekerta-Indonesia. Denpasar: Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Pemda Tk. I Bali.Tim Penyusun. 1978. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.Tim Penerjemah. 1994. Bhuwanakosa. Denpasar : Penerbit Upada Sastra.Titib, DR. I Made. 2003. Teologi dan Simbol-Simbol Agama Hindu.Titib, I Made. 1996. Weda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan. Surabaya : Paramita.Titib, I Made. 2008. Itihasa Ramayana dan Mahabharata (Viracarita) Kajian Kritis Sumber Ajaran Hindu. Surabaya: Paramita.Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi AksaraUdin S. Winataputra, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas TerbukaWiratmaja, Drs. I Gst. Agama Hindu Sejarah dan Sraddha.Widyatranta, Siman. Adiparwa Jilid I dan II. Yogyakarta: U.P. Spring.Wursanto, Drs. I G. 1986. Dasar-Dasar Manajemen Umum. Jakarta: Pustaka Dian.Wiana, Drs I Ketut. 2002. Memelihara Tradisi Weda. Denpasar: PT. Bali Post.Wiana, Drs. Ketut dan Raka Santreri. 1993. Kasta Dalam Hindu Kesalah Pahaman Berabad-abad. Denpasar : Penerbit. Yayasan Dharma Naradha.W. Gulo. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:. Grasindo.Winata Putra Udin, 1994, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka.... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/metode-mengajar-yang-tepat.htmlwww.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia CopyrightZoetmulder, P.J. 2005. Ădiparva. Surabaya: Pāramita.-----------Himpunan Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu; Parisada Hindu Dharma Indonesia.----------- 1992. Sundarigama. Denpasar: Departemen Agama Kota Denpasar._____. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarata: Balai Pustaka.______ . 2008. Itihasa Ramayana dan Mahabharata Kajian Kritis Sumber Agama Hindu. Surabaya:, Paramitha Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 117Ahimsa adalah memiliki sifat saling mengasihi dan menyayangi sesama makluk hidup / dilarang membunuh dan menyakitiAsana adalah sikap duduk pada waktu melaksanakan yoga / sembahyangAshtangga Yoga yaitu delapan tahapan YogaArjawa artinya: tulus hati dan berterus terangArcanam artinya Bakti kepada Hyang widhi melalui symbolAparigraha artinya pantang akan kemewahan harus hidup sederhanaBakti Marga artinya sujud bakti kepada Sang Hyang widhi melalui cinta kasihBerata artinya Taat akan sumpah / setia janjiCatur artinya Empat Catur Parusàrtha artinya empat tujuan hidup manusia yang harus dicapaiDharana artinya Pemusatan pikiran terhadap obyekDahsyam artinya: Menjadi pelayan / memberikan pelayanan yang baikDama artinya: sabar dan dapat menasehati diri sendiriDharana artinya mengendalikan pikiran agar terpusat pada suatu objek konsentrasiDhyana adalah suatu keadaan dimana arus pikiran tertuju tanpa putus-putus pada objekDang Hyang Asthapaka adalah seorang pendeta Buddha Mahayana yang datang ke Bali dari Majapahit.Empu Tantular adalah seorang Rsi yang tinggi pribadinya, dan juga sebagai seorang Pujangga besar hasil karyanya berupa syair atau kekawin (wirama) Suta Soma. Homo Sapiens adalah manusia purba yang sudah mirip manusia sekarangHomo Erectus atau Pithecanthropus: manusia yang sudah berjalan tegakIjya artinya Pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi/tekun sembahyang Jnana marga mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk orang banyakJiwamukti adalah tingkatan Moksa atau kebahagiaan/kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnyaKarma Marga artinya bekerja dengan tulus iklas tanpa pamrihKirthanam artinya Melantunkan Tembang tembang suci / kidung, wiramaKsama artinya: suka mengampuni dan tahan uji dalam kehidupanMantra adalah kumpulan dari pada kata-kata yang mempunyai arti mistik, serta umumnya berasal dari bahasa sanskerta dan dinamai BijaksaraMoksa adalah Bersatunya kembali Atman kepada Brahman (Sang Hyang Widhi) atau tercapainya Sat Cit Ananda Glosarium118 Kelas XII SMA/SMK Semester 1yaitu tercapainya kebahagian dan kesepurnaan yang abadi.Marga artinya Jalan atau caraMona artinya Menahan kata-kata, hati-hati dalam berbicara Mardawa artinya rendah hati dan tidak sombongMadhurya artinya manis tutur dan panangannyaMeganthropus palaeojavanicus manusia yang paling purbaNyama artinya Pengendalian diri dalam tahapan rohaniPurnamukti adalah tingkat kebebasan yang paling sempurnaPranayama adalah pengaturan nafas keluar masuk paru-paru melalui lubang hidung dengan tujuan menyebarkan prana (energi) keseluruh tubuhPuja Tri Sandya artinya melaksanakan persembahyangan tiga kali sehariPratyahara artinya Penarikan indra dari obyek-obyeknyaPadasewanam artinya: Sujud Bakti di kaki NabePrasada artinya berfikir dan berhati suciPriti artinya cinta kasih sayangRaja Marga Yoga artinya mengamalkan ajaran Agama Hindu dengan melakukan Yoga, bersemadi.Rinadana yaitu ketentuan tentang tidak membayar hutang.Rsi Wyasa adalah Maharsi yang mengumpulkan wahyu-wahyu suci menjadi kitab suci WedaRsi Markandeya adalah orang suci yang pertama datang ke Bali untuk menyebarkan Agama HinduSakyanam artinya Menjalin persahabatanSang Hyang Widhi Wasa adalah Tuhan yang maha EsaSatya artinya kesetiaan, taat, jujur menepati janjiSauca artinya suci /kebersihan lahir batinSantosa artinya kepuasanSradha artinya kepercayaan / keyakinanSamipya adalah suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnya di dunia iniSarupya (Sadharmya) adalah suatu kebebasan yang didapat oleh seseorang di dunia ini, karena kelahirannyaSalokya adalah suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh Atman, di mana Atman itu sendiri telah berada dalam posisi dan kesadaran yang sama dengan TuhanSayujya adalah suatu tingkat kebebasan yang tertinggi di mana Atman telah dapat bersatu dengan Tuhan Yang EsaSemaranam artinya bakti dengan jalan mengingat TuhanSrawanam yaitu Mendengarkan piteket/ pitutur sane rahajeng / baikSvadhyaya artinya mempelajari kitab-kitab suci, melakukan japa (pengulangan pengucapan nama-nama suci Tuhan) Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 119Sevanam artinya Memberikan pelayananSnana artinya Membersihkan hati dengan jalan bersembahyang dan berdoa Swamipalawiwada artinya perselisihan antara buruh dengan majikanTat Tvam Asi artinya saling menghormati saling mengasihi, saling tolong menolongTapa artinya pengendalian diriTantra merupakan salah satu dari sekian banyak konsep pemujaan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha EsaUpawasa artinya Membatasi diri dalam hal makan dan minum (kahrtaning pangan kinum) Upasthaningraha artinya Menahan nafsu hubungan kelamin (khrtaning upaska) Weda Sruti adalah kitab suci Hindu yang berasal dari wahyu Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa yang didengar langsung oleh para Maharsi,Wetanadana yaitu hukum mengenai tidak membayar upah.Wibhaga adalah hukum pembagian waris.Wandanam artinya Membaca kitab kitab suci agama Hindu yang kita yakiniYoga yaitu ilmu yang mengajarkan tentang pengendalian pikiran dan badan untuk mencapai tujuan terakhir yang disebut dengan SamadhiYadnya (yajna artinya korban suci, yaitu korban yang didasarkan atas pengabdian dan cinta kasih.Yantra umumnya berarti alat untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuanYama yaitu Pengendalian diri dalam tahap perbuatan secara fisik 120 Kelas XII SMA/SMK Semester 1Lampiran-LampiranKompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi PekertiSMA/SMK KELAS XIIKOMPETENSI INTIKOMPETENSI DASAR1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya1.1 Menghayati Weda sebagai sumber Hukum Hindu yang tertuang dalam Weda Sruti dan Smrti;1.2 Menghayati perkembangan kebudayaan Hindu di dunia;1.3 Mengamalkan ajaran Yantra, Tantra dan Mantra dalam konsep Weda;1.4 Menghayati konsep Ashtangga Yoga dalam upaya mencapai Moksa;1.5 Mengahayati konsep ajaran yang tertuang dalam Dasa Yama Bratha, dan Dasa Nyama Bratha; 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.2.1 Menghayati perilaku disiplin ajaran Weda sebagai sumber Hukum Hindu;2.2 Peduli terhadap perkembangan sejarah perkembangan kebudayaan Hindu di dunia;2.3 Tanggung jawab menjalankan ajaran Yantra, Tantra dan Mantra dalam kehidupan nyata;2.4 Disiplin menjalankan Ashtangga Yoga dalam upaya mencapai Moksa;2.5 Mengamalkan ajaran Dasa Yama Bratha, dan Dasa Nyama Bratha dalam pergaulan hidup; Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 121KOMPETENSI INTIKOMPETENSI DASAR3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah3.1 Memahami klasifikasi Weda sebagai sumber Hukum Hindu;3.2 Memahami sejarah perkembangan kebudayaan Hindu di dunia;3.3 Menerapkan ajaran Yantra, Tantra dan Mantra;3.4 Menganalisisajaran Ashtangga Yoga untuk mencapai Moksa;3.5 Menerapkan ajaran Dasa Yama Bratha, dan Dasa Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari;4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah ke ilmuan4.1 Menyajikan klasifikasi Weda sebagai sumber Hukum Hindu;4.2 Menguraikan sejarah perkembangan kebudayaan Hindu di dunia;4.3 Menyajikan ajaran Yantra, Tantra dan Mantra;4.4 Menyajikan Ashtangga Yoga untuk mencapai Moksa;4.5 Menguraikan contoh-contoh Dasa Yama Bratha, dan Dasa Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari;122 Kelas XII SMA/SMK Semester 1Lampiran-lampiran:Silabus SMA/SMK kelas XIISILABUS MATA PELAJARAN:PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMKSatuan Pendidikan : SMA / SMK......................Kelas : XIIKompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan duniaKI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalahKI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.Next >