< PreviousPendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti79Rostina terdorong untuk menggalang bantuan berupa obat-obatan, mengirimkan makanan ke penjara, mengurus keluarga tahanan politik dan dengan berbagai cara berupaya menyelamatkan orang-orang yang diburu. Aktivitas ini menyebabkan ia diinterogasi berulang kali oleh militer. Kepeloporan di bidang HAM mengantarnya menerima penghargaan Yap Thiam Hien pada 1995. Ia turut membidani sejumlah organisasi HAM, antara lain ELSAM, Kontras, Imparsial, Pokastin, SHMI, dan Setara. Usia dan kesehatan tidak pernah menjadi penghalang baginya untuk aktif. Sampai menjelang akhir hayatnya, beliau terus aktif bekerja dan berjuang bagi kemanusiaan. (www.tokohindonesia.com)Tokoh keempat adalah Malala Yosafzai. Malala lahir pada tanggal 12 Juli 1997 sebagai anak pertama setelah ibunya mengalami keguguran. Saking miskinnya, ayahnya tidak memiliki uang untuk membayar bidan supaya menolong ibunya melahirkan. Dalam budaya Pakistan, terutama Suku Pashtun, yang merupakan campuran antara etnis Pakistan dan Afghanistan, kelahiran bayi perempuan adalah suatu kemalangan bagi keluarga. Namun Ziauddin, ayah Malala malah merayakan kelahiran anak pertamanya dengan mengatakan ”Saya melihat ke mata bayi cantik ini, dan langsung jatuh cinta padanya.” Ia bahkan meramalkan bahwa anaknya ini sungguh berbeda dari anak-anak lain. Nama Malala diambil dari Malalai, yaitu pejuang wanita dari Afghanistan, negara tetangga Pakistan. Setiap anak Pashtun tumbuh dalam semangat patriotik Malalai yang berhasil membangkitkan semangat juang rakyatnya yang sedang melawan penjajahan Inggris. Walaupun Malalai terbunuh dalam peperangan, namun kematiannya justru membuat pejuang Afghanistan semakin gigih sehingga memenangkan pertempuran. Namun, kakek Malala tidak setuju dengan nama itu karena memiliki arti “menarik kesedihan.” Ayah Malala tetap mempertahankan nama yang sudah dipilihnya karena berharap, Malala tumbuh menjadi pahlawan bagi bangsanya, sama seperti Malalai dulu. Ziauddin Yousafzai memiliki idealisme untuk menghadirkan pendidikan bagi anak di Pakistan, termasuk untuk anak perempuan yang sebetulnya dianggap tabu untuk bersekolah. Bersama temannya, Ziauddin mendirikan sekolah dan Malala menjadi muridnya. Sejak kecil, Malala terbiasa mengikuti ayahnya berkeliling ke desa-desa sekitar untuk mempromosikan pentingnya pendidikan bagi anak perempuan. Aktivitas seperti ini tidak disukai oleh Taliban yang secara perlahan namun pasti mengambil alih kekuasaan di daerah tempat tinggal Malala. Taliban menyerang sekolah-sekolah untuk anak perempuan, dan pada tahun 2008 Malala bereaksi dengan berpidato yang intinya adalah mempertanyakan mengapa Taliban mengambil haknya untuk bersekolah. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK80Pada awal tahun 2009, Malala mulai menulis blog untuk radio Inggris BBC yang isinya adalah pengalaman hidup di bawah penindasan dan larangan Taliban untuk bersekolah. Awalnya, penulisan blog ini berjalan lancar karena Malala memakai nama samaran Gul Makai. Namun, pada bulan Desember 2009 nama aslinya mencuat. Tidak kepalang tanggung, Malala semakin aktif menyuarakan hak perempuan untuk memperoleh pendidikan sehingga ia dinominasikan untuk menjadi pemenang International Children’s Peace Prize pada tahun 2011 selain juga berhasil memenangkan National Youth Peace Prize. Pada tahun yang sama, Malala dan keluarganya tahu bahwa Taliban memberikan ancaman mati kepadanya. Mereka sekeluarga memang mengkhawatirkan keselamatan sang ayah yang merupakan aktivis anti-Taliban, namun mereka menganggap Taliban tidak akan menyerang anak. Malala salah, karena Taliban justru dengan sengaja menembak kepalanya saat Malala dan teman-teman berada di bis sekolah saat perjalanan pulang dari sekolah pada tanggal 9 Oktober 2012. Tembakan itu meleset dan mengenai dua temannya yang langsung terluka parah. Walaupun sebagian dari tempurung kepala Malala diangkat untuk meredakan bengkak di otaknya, namun kondisi kritisnya menyebabkan ia dibawa ke Birminghim, Inggris. Untung ia tidak mengalami trauma otak berkepanjangan dan mulai Maret 2013 ia dapat bersekolah kembali di Birmingham. Malala menuliskan otobiografi nya berjudul I Am Malala: The Girl Who Stood Up for Education and Was Shot by the Taliban, yang terbit pada bulan Oktober 2013. Sampai kini Taliban tetap melancarkan ancaman mati untuk Malala. Walaupun begitu, Malala tetap konsisten menyuarakan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan. Dengan pendidikan, kaum perempuan dibukakan wawasannya agar dapat menjalani kehidupan sebagai manusia merdeka, tidak berada di bawah kekuasaan laki-laki atau pun tradisi. Dalam suatu wawancara dengan Sheryl Sandberg pada bulan Agustus 2014, Malala memberikan pernyataan: “Aku berada dalam masa di mana situasi dan keadaan memaksaku untuk berani. Di sana ada ketakutan, teror, bom sepanjang waktu. Itu adalah saat yang sulit karena banyak sekolah yang dibom. Aku hanya punya dua pilihan, tetap diam dan menunggu terbunuh atau bicara meski harus dibunuh. Dan aku memilih yang kedua.” Keberaniannya inilah yang membuat Parlemen Eropa menganugerahkan Sakharov Prize for Freedom of Thought pada bulan Oktober 2013. Tahun 2013 ia juga dinominasikan untuk menjadi penerima Nobel Perdamaian walaupun tidak memenangkannya. Tahun 2014 kembali ia dinominasikan untuk hal yang sama dan memperolehnya sebagai pejuang untuk hak-hak anak memperoleh pendidikan. Namun dengan rendah hati Malala menyatakan bahwa mendapatkan Nobel Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti81bukanlah tujuannya; ia lebih suka bila dunia memberikan kesempatan bagi setiap anak untuk mengenyam pendidikan karena perdamaian yang sesungguhnya barulah tercapai bila hak setiap orang untuk mendapatkan pendidikan diberikan. Dua tokoh idolanya adalah Marthin Luther King, Jr. dan Benazir Bhutto. Keduanya mati terbunuh saat memperjuangkan persamaan hak bagi sesama dan memilih untuk lepas dari kekuasaan yang sifatnya otoriter alias memaksakan kehendak. Peserta didik ditugaskan untuk membaca keempat kisah tersebut pada pertemuan sebelumnya. Kemudian pada pertemuan ini, mereka diminta untuk mengemukakan penilaian mereka terhadap kisah empat orang tokoh tersebut dalam kaitannya dengan demokrasi dan hak asasi manusia. Ingatkan peserta didik bahwa pada pembahasan pertama sudah dibahas mengenai pengertian HAM yang dapat dijadikan masukan dalam menilai praktik demokrasi dan HAM yang telah dilakukan oleh empat orang tokoh tersebut. Peserta didik dapat mengemukakan pendapatnya, bergantung pada ketersediaan waktu yang ada. C. Kesaksian Alkitab tentang Manusia Guru menjelaskan mengenai demokrasi dan HAM menurut Alkitab. Penjelasan ini penting sebagai acuan bagi peserta didik dalam mempraktikkan serta mewujudkan partisipasinya di bidang demokrasi dan HAM. Kitab Kejadian pasal 1:26-30 menulis tentang penciptaan manusia sebagai makhluk bermartabat. Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Menurut John Stott, dalam bukunya Isu-Isu Global Menantang Kepemimpinan Kristiani, martabat makhluk manusia diutarakan dalam tiga kalimat beruntun dalam Kitab Kejadian 1:27,28. Pertama, Allah menciptakan manusia menurut “gambar-Nya”, Kedua, “laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka”. Ketiga, Allah memberkati mereka lalu berfi rman kepada mereka…”Penuhilah bumi dan taklukkanlah itu”. Martabat manusia dikemukakan dalam tiga hubungan yang unik yang ditegakkan sejak penciptaan.1. Hubungan manusia dengan Allah. Menurut Stott, manusia yang diciptakan menurut gambar Ilahi mencakup kualitas-kualitas rasional, moral, dan spiritual. Kualitas ini dengan sendirinya membedakan manusia dari binatang dan memungkinkan manusia berelasi dengan Allah melalui kualitas rasional, moral dan spiritual. Dengannya, manusia belajar untuk mengenal, memahami serta taat pada perintah-Nya. Selanjutnya dikatakan, hak manusia untuk beragama, menyiarkan agama, menjalankan ibadah agama, kebebasan untuk berpikir, berbicara, mengambil keputusan menurut hati nurani, semuanya berada dalam kaitannya dengan hubungan manusia dengan Allah. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK822. Hubungan antarmanusia. Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, sehingga Ia juga memberkati relasi antarmanusia termasuk hal-hal yang berkaitan dengan akibat dari relasi atau hubungan itu. Dengan demikian, hak manusia untuk berelasi, bersahabat, menikah serta membentuk keluarga; hak untuk berkumpul dan mengemukakan pendapat; dan hak untuk diterima dan dihormati tanpa memandang jenis kelamin, usia maupun status sosial yang berada dalam lingkup hubungan antar manusia yang diberkati Allah.3. Hubungan manusia dengan bumi dan makhluk lainnya. Manusia diciptakan untuk mengolah bumi, berkuasa atas makhluk-makhluk lainnya. Dengan demikian, manusia diberikan hak untuk bekerja, memiliki karier; hak untuk beristirahat; hak untuk memperoleh sandang, pangan, rumah yang nyaman dan sehat; memperoleh hak untuk bebas dari penyakit, kemiskinan, keterbelakangan; dan hak untuk menikmati udara dan air bersih. D. Implikasi terhadap Demokrasi dan Hak Asasi ManusiaImplikasi dari tiga hubungan yang unik di atas adalah hakikat manusia sebagai makhluk bermartabat merupakan pemberian Allah. Oleh karena itu tidak seorang pun dapat mengambilnya dari diri seseorang. Menurut Kitab Amsal 14:31, “...siapa yang menindas orang lemah, menghina Pencipta-Nya”. Pelanggaran terhadap hak asasi manusia merupakan penghinaan terhadap penciptanya. Dalam Alkitab Perjanjian Lama, banyak raja yang jatuh karena menerima hukuman Allah akibat mereka berlaku semena-mena terhadap rakyatnya. Raja Ahab yang telah merampas kebun anggur Nabot menerima hukuman, ia mati dan mayatnya tidak dikuburkan secara layak sehingga dimakan anjing di luar pintu gerbang kota tepat seperti yang difi rmankan Allah. Yeremia mengecam Raja Yoyakim yang menindas serta memeras rakyatnya demi membangun istana mewah. Kitab Amos, Mikha, Yeremia adalah kitab-kitab yang berisi seruan serta peringatan para nabi terhadap pemerintah, para pemimpin maupun rakyat yang bertindak tidak adil terhadap mereka yang lemah dan miskin.Ketaatan, kasih, dan keadilan selalu menjadi terminologi penting dalam sejarah hubungan antara manusia dengan Tuhan Allah Sang Pencipta. Jika manusia melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap sesamanya, maka Allah akan menegur dan menuntut pertobatan dari manusia dan jika manusia tidak bertobat, maka akan datang hukuman. Sebaliknya jika manusia sadar akan kejahatannya, memohon ampun dan bertobat, maka akan terhindar dari hukuman. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti83DiskusiPeserta didik mempelajari Kitab 1 Raja-raja 21:1-16 kemudian mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut dan membacakan hasil diskusinya di depan kelas.1. Apakah isi bagian Alkitab yang dipelajari?2. Apa kaitannya dengan hak asasi manusia?3. Apa penilaian peserta didik terhadap tokoh yang memerintah dalam Kitab 1 Raja-raja 21:1-16? 4. Nilailah sikap Izebel sebagai istri raja, bagaimana perannya dalam menjatuhkan Nabot sampai di hukum mati.5. Jika peserta didik adalah Nabot, apa yang dapat dilakukan? Peserta Didik Mempelajari Berita Kemudian Memilih Guru meminta peserta didik mempelajari berita di media mengenai kasus pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi. Ada satu berita mengenai penggusuran warga Tionghoa Benteng di Jakarta. Penggusuran itu dilakukan disertai dengan kekerasan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap HAM. Memang masyarakat salah karena membangun rumah di tanah yang bukan miliknya dan tidak diperuntukkan bagi pemukiman. Minta peserta didik mencontreng di depan rangkaian kalimat yang menggambarkan tindakan kekerasan terhadap warga. Contoh artikel di bawah ini tercantum dalam buku siswa. Bahagian yang dicontreng () adalah baris ke empat, lima, dan enam.Penggusuran Warga Cina Benteng Ricuh Jakarta - Penggusuran warga Cina Benteng yang tinggal di Kampung Lebak Wangi, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, diwarnai kericuhan. Warga bentrok dengan Satpol PP.“Iya kita warga dipukul-pukulin,” ujar Isnur, warga Cina Benteng, kepada detikcom, Selasa (13/4/2010). Menurut Isnur, warga Cina Benteng juga dorong-dorongan dengan Satpol PP. Sebanyak 350 KK atau 1.007 jiwa yang terdiri dari 477 perempuan, 339 anak-anak, 129 laki-laki serta 12 orang penderita keterbelakangan mental terancam kehilangan tempat tinggalnya di kawasan itu.Pengacara warga dari LBH Jakarta, Eddy Halomoan Gurning Senin (12/4/2010) kemarin, mengatakan, pemerintah beralasan, rumah-rumah digusur karena melanggar Perda No 18 tahun 2000, tentang Keindahan, Ketertiban, dan Keamanan (K3) Kota Tangerang. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK84E. Perdebatan Mengenai Hak Hidup Manusia Arti terdalam dari hak asasi manusia adalah pengakuan terhadap kebebasan dan kemerdekaan manusia yang telah dianugerahkan Tuhan Allah sejak seseorang mulai bertumbuh dalam kandungan ibu. Karena itu, segala macam upaya untuk menghancurkan serta menghilangkan kehidupan serta kebebasan manusia merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Bagaimana dengan kasus hukuman mati, aborsi, dan eutanasia? Kasus-kasus yang disebutkan di bawah ini selalu, mendatangkan sikap pro dan kontra artinya ada masayarakat yang menolak tapi ada yang menerima. Dua sikap tersebut masing-masing diserta dengan alasan yang disampaikan. 1. Hukuman Mati Hukuman mati adalah hukuman yang dijatuhkan kepada seseorang yang dianggap melakukan kejahatan yang berat, seperti pembunuhan yang kejam dan sadis, pengkhianatan kepada negara (makar), dan di beberapa negara, seperti Indonesia, penjual atau pembawa narkoba. Hukuman mati diyakini akan membuat orang lain takut dan tidak akan melakukan kejahatan serupa. Selain itu juga terjadi berbagai kasus ketika orang yang tidak bersalah dijatuhi hukuman mati. Berbeda dengan hukuman penjara, bila seseorang sudah dieksekusi tentu hukuman itu tidak dapat dibatalkan. Pihak yang menerima adanya hukuman mati mengatakan dengan diberlakukan hukuman mati diharapkan ada efek jera bagi pelaku kejahatan. Namun, pihak yang menolak mengatakan hak untuk hidup adalah hak yang diberikan oleh Tuhan bagi manusia oleh karena itu manusia tidak berhak mencabut nyawa sesama atas alasan apapun termasuk alasan hukum. 2. Aborsi Aborsi atau pengguguran kandungan adalah praktik menghilangkan janin yang ada di dalam kandungan. Gereja Katolik menentang praktik ini, dan menganggap semua bentuk aborsi sebagai pembunuhan. Banyak gereja Protestan juga menentang praktik-praktik ini, apabila dilakukan secara se-wenang-wenang dan tidak bertanggung jawab. Misalnya, seorang remaja perempuan yang menjadi hamil karena berperilaku seks bebas. Hal ini terjadi karena ia merasa belum siap atau malu oleh cemooh orang-orang sekitarnya. Terhadap orang-orang seperti ini, orang Kristen mestinya bersikap lebih ter-buka dan mau menolong remaja ini, agar ia dapat mempertanggungjawab-kan per buatannya dengan baik. Aborsi juga biasanya tidak akan dilakukan apabila kandungan sudah cukup lanjut usianya, misalnya lima bulan ke atas, namun apabila kandungan itu Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti85membahayakan jiwa si ibu, biasanya aborsi dapat diterima. Banyak pihak yang menentang aborsi karena dipandang sebagai pembunuhan.3. Eutanasia Eutanasia adalah praktik yang dipilih untuk membebaskan seseorang dari penderitaan panjang. Ada eutanasia aktif, yaitu ketika seorang pasien meminta sendiri agar segala perawatan yang diberikan kepadanya dihentikan karena ia sudah tidak mau menderita lebih lama lagi. Ada pula eutanasia yang dilakukan dengan sengaja menyuntikkan zat beracun yang mematikan seseorang untuk menghentikan penderitaannya. Selain itu ada juga eutanasia pasif, yaitu ketika keluarga si pasien yang sudah tidak dapat lagi berbicara atau sudah tidak sadar lagi, meminta agar segala perawatan dihentikan. Pertanyaan yang muncul di sini ialah, apakah arti tindakan ini? Karl Barth pernah menulis tentang hal ini. Ia bertanya, “Dalam proses ini, kita perlu menyelidiki, apakah kita sedang mencoba mencabut nyawa yang Tuhan ingin pertahankan, ataukah justru malah menahan-nahan nyawa yang Tuhan ingin cabut?” Hal ini terlihat dalam kasus Terri Schiavo (baca: Terri Syaivo) yang mengalami koma selama 15 tahun, sejak 1990-2005. Suaminya ingin menghentikan semua perawatan medis yang diberikan, sementara orang tua Terri menolaknya. Mereka mengklaim bahwa Terri masih dapat berkomunikasi, tandanya ia masih hidup. Sementara para dokter menyatakan kemungkinan Terri pulih kembali sangat kecil. Gerak-geriknya dan suara yang dikeluarkannya hanyalah gerak refl eks saja, bukan tanda-tanda kehidupan. Kasus ini menjadi sangat menonjol karena melibatkan gubernur Florida, Presiden George Bush, dan Paus.Tiga buah kasus tersebut di atas menggambarkan bagaimana manusia mencoba mengakhiri hak hidup sesamanya yang diberikan Allah. Tujuannya ingin menolong mengakhiri penderitaan manusia, misalnya eutanasia, namun dalam upaya ini manusia merampas hak Allah karena hanya Allah saja yang berhak menganugerahkan kelahiran maupun kematian. Ia dapat memberi juga mengambil kehidupan manusia. Dalam kasus hukuman mati, apakah sudah terbukti bahwa hukuman mati dapat menghasilkan efek jera pada para penjahat? Buktinya kejahatan berat terus terjadi, bahkan lebih sadis dan canggih. Dalam upaya manusia untuk membebaskan penderitaan sesama jangan sampai manusia malahan melakukan pelanggaran HAM. Mengenai eutanasia, aborsi, dan hukuman mati sampai dengan saat ini masih terjadi pro dan kontra (ada yang berpihak dan ada yang menentang) praktik tersebut. Namun, umumnya di kalangan gereja-gereja Kristen menolak praktik-praktik tersebut. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK86F. Kewajiban Manusia Menyangkut Demokrasi dan Hak Asasi Manusia tidak hanya diberikan hak asasi oleh Tuhan tetapi juga kewajiban asasi. Dalam setiap hak diikuti oleh kewajiban. Manusia yang diciptakan sebagai makhluk rasional, bermoral, dan spiritual dengan sendirinya memiliki kewajiban moral. Kebebasan atau kemerdekaan sejati itu mewujud dalam rangka tanggung jawab. Dalam Galatia 5:13, Rasul Paulus mengatakan: “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu menggunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih”. Orang Kristen adalah manusia merdeka yang telah ditebus oleh Kristus karena itu ada tuntutan untuk hidup sebagai manusia merdeka yang telah terbebas dari perhambaan dosa. Kehidupan sebagai manusia merdeka haruslah diimbangi oleh tanggung jawab. Penekanan terhadap kewajiban adalah penting sebagai perimbangan terhadap hak asasi dan demokrasi karena manusia cenderung menuntut apa yang menjadi haknya tetapi melupakan kewajibannya. Hal ini perlu ditegaskan bahwa jika ada hak asasi maka ada kewajiban asasi. Misalnya, apakah tanggung jawab seorang remaja Kristen di bidang hak asasi manusia? Menjaga hubungan yang baik dengan sesama, baik dengan teman, guru, anggota keluarga maupun orang lain. Remaja Kristen juga dapat menghargai pendapat orang lain, menghargai sesama dalam berbagai perbedaan, berpikir positif terhadap orang lain, melaporkan kepada yang berwajib jika menyaksikan peristiwa pelanggaran hak asasi manusia. Itulah beberapa kewajiban asasi yang harus diwujudkan oleh remaja Kristen. Proaktif Mewujudkan HAMGuru mengajukan pertanyaan pada peserta didik apakah sudah melakukan tugas dan kewajibannya di bidang HAM? Bentuk partisipasi apa yang dilakukan peserta didik dan apakah mereka bertindak proaktif dalam mewujudkan HAM? G. Penjelasan Bahan Alkitab Kejadian 1:26-30Menurut gambar (selem) dan rupa kita (demût). Sekalipun dua istilah sinonim ini memiliki arti yang berbeda, tampaknya tidak dimaksudkan untuk menyampaikan aspek yang berbeda dari diri Allah. Jelas bahwa manusia, sebagaimana diciptakan Allah, pada hakikatnya berbeda dengan semua jenis hewan yang sudah diciptakan. Manusia memiliki kedudukan yang jauh lebih tinggi, sebab Allah menciptakan manusia untuk menjadi tidak fana, dan menjadikan manusia suatu gambar khusus dari keabadian-Nya sendiri. Manusia adalah makhluk yang dapat dikunjungi serta berhubungan dan Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti87bersekutu dengan Khaliknya. Sebaliknya, Tuhan mengharapkan manusia untuk menanggapi-Nya dan bertanggung jawab kepada-Nya. Manusia diberi kuasa untuk memiliki hak memilih, bahkan hingga ke tingkat tidak menaati Khaliknya. Manusia harus menjadi wakil dan penatalayan Allah yang bertanggung jawab di bumi, melaksanakan kehendak Allah dan menggenapi maksud Sang Khalik. Penguasaan dunia diserahkan kepada makhluk ciptaan yang baru ini (bdg. Kitab Mazmur 8:5-7). Manusia ditugaskan untuk menaklukkan (kábash, “menginjak”) bumi dan mengikuti rencana Allah yakni memenuhi bumi. Dosa yang menyebabkan gambar Allah dalam diri manusia tidak berfungsi dengan benar. Manusia hidup bukan untuk kemuliaan Allah melainkan untuk kepentingan diri sendiri yang bersifat merusak dan menghancurkan. Hanya satu jalan untuk memperbaiki semua ini, yaitu dengan mengizinkan Allah memperbarui gambar-Nya di dalam diri kita oleh karya penyelamatan Yesus. Menjadi gambar Allah adalah menjadi wakil Allah di dunia ini. Ini bukan semata-mata hak istimewa melainkan juga tanggung jawab. Semakin besar hak yang diberikan, semakin berat pula kewajibannya. Menjadi gambar Allah bukan hanya memiliki sejumlah potensi Ilahi, tetapi bagaimana mewujudkan potensi itu bagi kemuliaan Allah. H. Kegiatan PembelajaranPengantarPada bagian pengantar peserta didik diarahkan untuk memahami tujuan pembahasan topik. Mereka juga dipandu untuk memahami pentingnya mempelajari demokrasi dan HAM dengan mengacu pada Alkitab sehingga ada dasar-dasar iman sebagai penopang dalam mempelajari maupun mewujudkan demokrasi dan HAM.Kegiatan 1Belajar tentang demokrasi dan HAM melalui ceritaPeserta didik belajar mengenai demokrasi dan HAM melalui cerita empat orang tokoh yang mendedikasikan hidupnya bagi penegakan demokrasi dan HAM. Arahkan peserta didik untuk melakukan penilaian kritis dan kaitkan dengan tokoh demokrasi dan HAM yang ada di Indonesia. Guru dapat meminta peserta didik menyebutkan tokoh yang ada di Indonesia maupun di daerah/lokal masing-masing apa yang telah mereka lakukan di bidang demokrasi dan HAM. Peserta didik dapat berbagi mengenai tindakan apa saja yang mereka kagumi dari tokoh-tokoh yang disebutkan. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK88Kegiatan 2Guru memberikan pemaparan mengenai prinsip-prinsip Alkitab mengenai manusia sebagai makhluk mulia ciptaan Allah dan implikasinya bagi HAM.Kegiatan 3Siswa diminta mengemukakan pandangannya tentang hukum mati, aborsi, dan eutanasia. Guru diminta bersikap terbuka terhadap pandangan siswa. Kemudian guru mengarahkan siswa bahwa Alkitab menulis tentang hidup dan mati manusia ditangan Allah. Jadi hanya Allah yang berhak memberi dan mencabut kehidupan manusia.Kegiatan 4Diskusi Guru memandu peserta didik dalam melakukan diskusi setelah mereka mempelajari Kitab 1 Raja-raja 21:1-16. Pertanyaan yang didiskusikan bertujuan mengelaborasi teks Alkitab dan dikaitkan dengan sikap terhadap demokrasi, HAM, praktik demokrasi dan HAM yang dilakukan oleh peserta didik.Kegiatan 5Mempelajari berita dan mengaitkannya dengan demokrasi dan HAMPeserta didik diminta untuk mempelajari berita yang ada kaitannya dengan pelanggaran HAM kemudian melingkari bagian dari berita yang menunjukkan telah terjadi pelanggaran HAM. Kemudian peserta didik melakukan penilaian terhadap diri sendiri, apakah mereka telah mempraktikkan sikap dan tindakan yang menunjang serta mewujudkan demokrasi dan HAM.I. PenutupGuru memandu peserta didik untuk mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dari Doa yang dipakai oleh PBB untuk mewujudkan HAM di dunia. Doa yang ada dalam pembahasan ini dan pada pembahasan sebelumnya berbeda. Yang satu doa HAM bagi para pembela HAM, orang-orang yang mempersembahkan hidupnya untuk membela HAM sedangkan pada topik ini adalah doa bagi perwujudan HAM terutama mereka yang menjadi korban HAM. Next >