< PreviousPendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti69Mengapa sang hakim menangis? Tampaknya ia terharu, mengapa seorang nenek tua seperti Minah harus diajukan ke pengadilan karena mencuri buah kakao. Jelas ia ingin menanam kakao itu. Mungkin ia ingin bangkit dari kemiskinannya. Tindakan nenek Minah memang melanggar hukum, tapi ia melakukan karena kemiskinan dan bukan karena ketamakan atau profesi sebagai pencuri. Namun demikian, tindakan mencuri tidak dapat dibenarkan atas alasan apapaun.Hak asasi manusia memberikan perlindungan yang paling dasar kepada setiap orang, apapun jenis kelaminnya, warna kulit, agama dan keyakinan, usia, kondisi fi sik dan mental, dan lain-lain. Setiap manusia tanpa kecuali sama di hadapan hukum. Artinya, yang bersalah akan dihukum dan yang benar akan dibenarkan. Namun, pada kenyataannya masih banyak rakyat jelata yang tidak memperoleh perlindungan hukum yang memadai seperti nenek Minah.E. Kekristenan, Demokrasi, dan Hak Asasi Manusia Meskipun Alkitab tidak berbicara tentang demokrasi dan hak asasi manusia secara eksplisit, tetapi kita dapat menemukan di sana-sini konsep-konsep yang merujuk kepada demokrasi dan hak asasi manusia. Dalam Bilangan 35:9-34 Allah memberikan perintah kepada Musa untuk membangun “kota-kota perlindungan” agar orang yang tidak sengaja menyebabkan kematian orang lain tidak dibalas dengan dibunuh. Ia dapat melarikan diri ke kota-kota perlindungan. Adapun jumlah kotanya cukup banyak, yaitu enam kota, tiga di kota sebelah barat sungai Yordan, dan tiga lagi di sebelah timur. Kota-kota itu adalah Kadesh, Sikhem, dan Hebron di sebelah barat, sedangkan Golan, Ramot di Gilead, dan Bezer di sebelah timur. Apabila seseorang membunuh atau mengakibatkan seseorang tewas dan ia merasa tidak bersalah atau tidak sengaja telah menyebabkan kematian, maka ia dapat melarikan diri ke kota-kota tersebut untuk berlindung. Ia tidak akan dibunuh. Ia harus tinggal di kota itu “sampai matinya imam besar yang telah diurapi dengan minyak yang kudus” (ay. 25).Konsep ini kemudian diambil alih oleh gereja Kristen dengan menetapkan gereja sebagai tempat perlindungan. Pada tahun Sumber : Nelson’s 3-D Bible MapbookGambar 2.1 Lokasi Kota-kota Perlindu ngan di Israel Kuno Buku Guru Kelas XII SMA/SMK70511M, dalam Konsili Orleans, di hadapan Raja Clovis I, setiap orang yang mencari suaka akan diberikan apabila ia berlindung di sebuah gereja, dalam gedung-gedung lain milik gereja itu, atau di rumah uskup. Perlindungan diberikan kepada orang-orang yang dituduh mencuri, membunuh, atau berzina. Juga budak yang melarikan diri akan diberikan perlindungan, namun ia akan dikembalikan kepada tuannya bila sang tuan mau bersumpah di atas Alkitab bahwa ia tidak akan bertindak kejam. Hak suaka ini kemudian dikukuhkan oleh semua konsili sesudah Orleans. F. Penjelasan Bahan Alkitab Bilangan 35: 9-34Musa diperintahkan membangun enam kota perlindungan. “Tiga kota harus kamu tentukan di seberang sungai Yordan dan tiga kota harus kamu tentukan di tanah Kanaan; semuanya kota-kota perlindungan” (ay. 14).Untuk apa kota-kota perlindungan ini didirikan? Kota-kota ini harus dibangun “...supaya setiap orang yang telah membunuh seseorang dengan tidak sengaja dapat melarikan diri ke sana” (ay. 15). Ini adalah perintah yang menarik, sebab kita tahu bahwa pola kehidupan di masyarakat Israel kuno sangat keras. Dalam Keluaran 21:23-25, misalnya, kita menemukan perintah berikut: 23Tetapi jika perempuan itu mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka engkau harus memberikan nyawa ganti nyawa, 24mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, 25lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.Demikian pula dalam Kitab Imamat 24:19-20 dikatakan: 19Apabila seseorang membuat orang sesamanya bercacat, maka seperti yang telah dilakukannya, begitulah harus dilakukan kepadanya: 20patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya.Dari ayat-ayat di atas kita dapat melihat bahwa hukum-hukum Israel didasarkan pada lex talionis atau hukum pembalasan. Nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak. Itu berarti, seseorang yang membunuh sesamanya sudah pasti akan dibalas dengan hukuman mati pula. Namun masalahnya, bagaimana jika kematian itu terjadi bukan karena kesengajaan? Bukankah kasus-kasus seperti ini sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari – pengemudi mobil yang menabrak seseorang yang menyeberang di jalan raya karena jalan itu licin akibat hujan, atau karena tiba-tiba matanya Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti71terkena sinar yang sangat terang sehingga ia tidak dapat melihat orang yang menyeberang itu. Bagaimana seharusnya orang ini diperlakukan? Apakah harus diberlakukan hukum pembalasan? G. Kegiatan PembelajaranPengantarPada bagian pengantar peserta didik diarahkan untuk mempelajari berbagai fakta mengenai praktik demokrasi dan HAM di Indonesia. Bahwa belajar me-ngenai praktik demokrasi dan HAM memotivasi peserta didik untuk memiliki kesadaran demokrasi dan HAM serta bertindak proaktif dalam mewujudkan demokrasi dan HAM.Kegiatan 1Pendalaman materi mengenai demokrasi dan HAM di Indonesia. Dikemukakan beberapa fakta dan peristiwa yang berkaitan dengan pelanggaran demokrasi dan HAM. Kegiatan 2DiskusiJika jumlah peserta didik kurang dari 10 orang, diskusi diadakan dengan teman sebangku. Tetapi jika jumlah peserta didik lebih dari 10 orang, dapat dilakukan diskusi kelompok. Hasil diskusi dilaporkan di kelas untuk dinilai oleh guru. Bahan diskusi tercantum dalam buku siswa, yaitu mengenai :1. Mengapa hak asasi manusia penting bagi manusia sebagai pribadi maupun komunitas bangsa?2. Mengapa pelaksanaan hak asasi manusia tidak hanya menjadi tanggung jawab negara tetapi juga merupakan tanggung jawab warga negara?3. Jika peserta didik menyaksikan seseorang diperlakukan secara tidak adil dan harkat serta martabatnya direndahkan, apa tindakannya? Ataupun jika ada peristiwa kekerasan atau pembunuhan yang menimpa seseorang dan peserta didik menyaksikannya, apakah tindakannya?Manusia sebagai makhluk individu/pribadi telah memiliki hak dan kebebasan sejak dilahirkan. Hak mendasar itu diberikan Tuhan bagi manusia sebagai makhluk mulia ciptaannya. Kebebasan atau kemerdekaan dibutuhkan manusia untuk menjalani hidupnya, bertumbuh dan berkembang, melakukan apa yang harus dilakukan supaya dapat memaknai hidup yang diberikan Tuhan. Namun kemerdekaan atau kebebasan itu hendaknya dilakukan dalam tanggung jawab dan tidak merugikan ataupun merampas hak orang lain. Itu sebabnya ada hukum negara yang melindungi warga negaranya. Jadi, negara Buku Guru Kelas XII SMA/SMK72melaksanakan fungsinya melindungi warganya dan hal itu dilakukan oleh dan melalui lembaga-lembaga yang dibentuk, sebaliknya warga negara pun melakukan kewajibannya sebagai warga negara dan anggota masyarakat. Kamu dapat mempelajari lebih mendalam di mata pelajaran PPKn.Kegiatan 3Setelah melakukan diskusi dan melaporkan hasil diskusi yang bertujuan memberikan pencerahan serta memotivasi peserta didik untuk bersikap peduli demokrasi dan HAM, pembelajaran dilanjutkan dengan pendalaman materi. Perjuangan dan pergulatan bangsa Indonesia di bidang demokrasi dan HAM dibahas dalam pendalaman ini, antara lain beberapa peristiwa pelanggaran demokrasi dan HAM yang berskala nasional. Guru juga dapat memotivasi peserta didik untuk membahas peristiwa pelanggaran demokrasi dan HAM yang terjadi di tempat masing-masing. Guru harus berhati-hati mengajarkan mengenai pelanggaran demokrasi dan HAM sehingga tidak bersifat memprovokasi peserta didik. Pembelajaran ini bertujuan memotivasi peserta didik untuk menghargai demokrasi dan HAM dan proaktif dalam memperjuangkan demokrasi dan HAM. Keberpihakan dan perjuangan demokrasi dan HAM harus dilakukan dengan cara-cara yang benar dan tidak melanggar hukum negara maupun ajaran iman Kristen.Kegiatan 4Guru membimbing peserta didik untuk membuat slogan yang bertujuan mengajak remaja untuk memiliki kesadaran dan kepedulian pada demokrasi dan HAM. Slogan dapat ditulis di kain dan dipajang di kelas, di sekolah ataupun di kertas yang lebih kecil di majalah dinding. Di tempat dimana kemampuan financial/keuangan peserta didik terbatas dan tidak tersedia alat pendukung, peserta didik dapat menulis slogan hasil kreasinya dan dibacakan untuk dinilai oleh guru. Slogan dikumpulkan dan yang terbaik akan dipajang di kelas atau di majalah dinding.Kegiatan 5Pendalaman demokrasi dan HAM dalam Kitab Perjanjian Lama mengenai “kota perlindungan”. Pembelajaran ini memberikan pencerahan pada peserta didik mengenai kejadian yang terjadi secara tidak sengaja yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran demokrasi dan HAM. Misalnya, secara tidak sengaja orang menghilangkan nyawa seseorang. Untuk kasus seperti ini, di Kitab Perjanjian Lama Allah memerintahkan untuk mendirikan kota perlindungan tempat orang-orang yang membunuh secara tidak sengaja. Ketika mereka sudah masuk ke dalam kota itu, mereka tidak boleh dikejar Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti73dan dihukum. Sebenarnya dengan terisolasi di dalam kota itu pun sudah merupakan hukuman bagi mereka. Namun, menyediakan kota perlindungan mengindikasikan bagaimana hukum diterapkan secara adil.Kegiatan 6 Peserta didik menulis tindakan yang dapat dilakukannya ataupun yang sudah dilakukannya sebagai perwujudan demokrasi dan HAM. Setelah menulis, minta peserta didik bertukar kertas kerja dengan teman sebangkunya untuk dinilai oleh teman sebangku sebagai penilaian sejawat.Kegiatan 7Menyusun program kegiatan bagi remaja di gereja atau di sekolah dalam rangka ikut serta mewujudkan hak asasi manusia. Misalkan mengadakan penyuluhan demokrasi dan HAM, mengunjungi orang yang menjadi korban demokrasi dan HAM dan menyatakan keprihatinan dan lain-lain.H. Doa penutup Guru mengajak peserta didik mengucapkan doa yang diambil dari “Doa bagi Pembela Hak-Hak Asasi Manusia” yang tercantum dalam buku siswa.I. PenilaianBentuk penilaian adalah tes lisan ketika peserta didik berdiskusi dalam kegiatan 2. Penilaian produk atau karya dilakukan untuk menilai hasil kerja peserta didik yang membuat slogan yang mengajak sesama remaja untuk peduli dekomrasi dan HAM pada kegiatan 4. Penilaian sejawat dilakukan dalam kegiatan 6 ketika peserta didik menulis mengenai wujud tindakan yang dilakukan dalam rangka demokrasi dan HAM. Penilaian dalam bentuk penugasan proyek demokrasi dan HAM. J. TugasGuru meminta peserta didik membaca di rumah empat buah cerita yang ada dalam pelajaran 3 serta membuat catatan kecil mengenai empat orang tokoh yang ada dalam cerita tersebut. Hal ini penting supaya ketika membahas pelajaran berikut, peserta didik sudah mempelajari perjuangan empat orang tokoh yang ada dalam cerita. Guru diminta untuk mencarai dari berbagai sumber mengenai tokoh-tokoh tersebut sehingga dapat melengkapi diri dengan informasi dan pengetahuan yang cukup. Salah satu tokoh yang ada dalam cerita pernah diangkat dalam pelajaran SMA Kelas X, yaitu Malala Yousafzai.Kedamaian AdaKetika Kita Mau MenerimaPerbedaanPendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti753PENJELASAN BABDemokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam Perspektif AlkitabBahan Alkitab: Kejadian 1:26-30; I Raja-Raja 21:1-16Kompetensi Inti Kompetensi DasarKI-1Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.1.1 Menerima dekomrasi dan HAM seba gai anu-gerah Allah.KI-2Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungja wab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas ber bagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.2.1 Mengembangkan perilaku yang mencer-minkan nilai-nilai de-mokrasi dan HAM. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK76Kompetensi Inti Kompetensi DasarKI-3Memahami, menerapkan, meng-analisis dan mengevaluasi penge-tahuan faktual, konseptual, pro-sedural, dan metakognitif berdasar-kan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenega-raan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta mene-rapkan pengetahuan prorosedural pada bidang kajian yang spesifi k se-suai dengan bakat dan minatnya un-tuk memecahkan masalah.3.1 Memahami arti de-mokrasi dan HAM serta mengenali berbagai bentuk pelanggaran demokrasi dan HAM yang merusak kehidu-pan dan kese jahteraan manusia. KI-4Mengolah, menalar, menyaji dan men-cipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengemba-ngan secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.4.1. Membuat karya yang berkaitan dengan menerapkan sikap dan perilaku yang meng-hargai demokrasi dan HAM. Indikator• Mendiskusikan bagian Alkitab yang menulis tentang hak asasi manusia.• Menjelaskan tugas dan tanggung jawab remaja Kristen dalam mewujudkan hak asasi manusia.• Membuat karya sebagai wujud kepedulian terhadap HAM.• Melakukan kegiatan sebagai bukti peduli HAM.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti77A. PengantarPada bagian pengantar peserta didik diarahkan untuk memahami konsep mengenai demokrasi dan Hak Asasi Manusia. Penalaran makna demokrasi dan HAM ini penting untuk dipahami oleh peserta didik, yaitu sebagai fondasi ketika membahas mengenai bagaimana mewujudkan demokrasi dan HAM dalam tindakan hidup sehari-hari. Pada pertemuan ini peserta didik dibimbing untuk memahami demokrasi dan HAM dalam perspektif Alkitab. Mengacu pada teks Alkitab, peserta didik dibimbing untuk mewujudkan demokrasi dan HAM berdasarkan nilai-nilai iman yang tercantum dalam Alkitab. B. Belajar dari Cerita KehidupanPeserta didik mempelajari empat buah cerita mengenai tokoh yang memperjuangkan keadilan dan Hak Asasi Manusia. Tokoh pertama adalah Aung San Suu Kyi (baca: Aung San Su Ci). Beliau adalah seorang perempuan yang tak pernah lelah memperjuangkan terwujudnya demokrasi dan HAM di Myanmar (Burma). Ayahnya adalah Aung San, tokoh perjuangan Burma yang diakui sebagai bapak pendiri bangsa itu. Ibunya, Daw Khin Kyi, memainkan peranan penting sebagai tokoh politik dalam pemerintahan Burma, negara yang baru merdeka pada tahun 1948. Pada tahun 1950 Khin Kyi diangkat menjadi duta besar untuk India dan Nepal. Aung San Suu Kyi ikut bersama ibunya, dan lulus dalam bidang ilmu Politik dari Lady Shri Ram College di New Delhi pada tahun 1964. Ia melanjutkan studinya di Oxford dan memperoleh gelar BA dalam Filsafat, Politik, dan Ekonomi pada tahun 1969. Setelah lulus ia tinggal di New York City dan bekerja di PBB. Pada tahun 1972 ia menikah dengan Dr. Michael Aris. Pada tahun 1985 ia memperoleh gelar Ph.D dari School of Oriental and African Studies, Univesitas London. Ia memelopori perjuangan menegakkan hak asasi manusia dan demokrasi di Myanmar. Akibat dari kegiatannya tersebut ia dipenjara selama 15 tahun. Seharusnya masa hukumannya adalah 21 tahun, namun baru dijalani 15 tahun ia sudah dibebaskan. Pemerintah Myanmar menghadapi tekanan dari dunia internasional oleh karena penahanan terhadap Aung San Suu Kyi. Kita bersyukur ada orang-orang yang mempersembahkan hidupnya bagi perjuangan Hak Asasi Manusia dan demokrasi.Tokoh kedua adalah Rachel Aline Corrie (10 April 1979-16 Maret 2003) adalah seorang anggota Gerakan Solidaritas Internasional (GSI) yang dibunuh oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dengan sebuah buldoser, Corrie dan teman-temannya bertindak sebagai “manusia perisai”. Corrie adalah seorang mahasiswa dari Evergreen State College, di kota Olympia, Washington, AS. Ia mengambil cuti satu tahun dan berkunjung ke Jalur Gaza pada Intifada Kedua. Setelah terbang ke Buku Guru Kelas XII SMA/SMK78Israel pada 22 Januari 2003, Corrie menjalani latihan selama dua hari di markas besar GSI di tepi barat, lalu berangkat ke Rafah untuk ikut serta dalam demonstrasi di sana. Di Rafah, Rachel bertindak sebagai “manusia perisai” dalam upayanya untuk menghalangi penghancuran rumah yang dilakukan dengan buldoser lapis baja oleh pasukan IDF. Pada malam pertamanya di sana, ia bersama dua anggota GSI lainnya membangun tenda di dalam Blok J, yang sering menjadi sasaran tembak Israel. Pasukan-pasukan Israel menembaki tenda mereka dan tanah yang hanya beberapa meter jauhnya dari tenda itu. Karena merasa bahwa kehadiran mereka memprovokasi pasukan Israel, Corrie dan rekan-rekannya bergegas membongkar tenda mereka lalu pergi. Pada 16 Maret 2003, sebuah operasi IDF di daerah antara kamp pengungsi Rafah dan perbatasan dengan Mesir terlibat dalam pembongkaran rumah, yang dipandang perlu oleh IDF untuk menghancurkan tempat persembunyian gerilyawan dan lorong-lorong penyelundup. Corrie ikut serta dalam sebuah kelompok dengan tujuh anggota GSI (tiga warga negara Inggris, empat Amerika) dalam upaya mereka menghalangi tindakan-tindakan buldoser Israel. Corrie, yang membaringkan dirinya di jalan yang dilalui buldoser caterpillar D9R yang berlapis baja, terluka parah. Ia segera dibawa ke sebuah RS Palestina. Laporan mengatakan ia meninggal di tempat, ada lagi yang mengatakan ia meninggal di jalan menuju ke rumah sakit, atau malah di rumah sakit sendiri. (Sumber: Wikipedia, diunduh 10 Oktober 2014). Tokoh ketiga adalah Ade Rostina Sitompul. Ade Rostina Sitompul lahir pada 12 Desember 1938 di perkebunan teh Kelapa Nunggal milik kakeknya yang terletak di Cibadak, Parungkuda, Sukabumi. Kepeloporan Ade Rostina dalam aktivisme hak asasi manusia banyak dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya. Sejak kecil Rostina menyaksikan, dan bahkan secara langsung dilibatkan dalam aktivitas perjuangan kemerdekaan oleh ayahya. Ia mulai belajar ‘gerakan tutup mulut’ dengan merahasiakan tempat persembunyian yang dibangun ayahnya di rumah, dan dilibatkan sebagai kurir bagi para gerilyawan dengan membawa pesan di balik lipatan. Dari ayahnya juga Rostina belajar tentang kesetaraan dan keadilan sosial melalui pergaulan dengan kalangan kuli perkebunan. Dari kakeknya, Rostina belajar tentang nilai kemanusiaan di mana musuh pun harus diperlakukan secara manusiawi. Peristiwa tahun1965 menjadi titik penting untuk komitmennya dalam gerakan perjuangan kemanusiaan. Abangnya yang adalah salah satu pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia yang pro-Sukarno ditangkap dan ditahan selama sembilan tahun. Sahabat-sahabatnya juga mengalami nasib serupa. Menghadapi situasi ini, Next >