< PreviousPendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti199 Damai yang PadakuDamai yang padaku tak dib’rikan dunia,Tak dapat diambilnya pun.Meski susah tempuh, takutku tidaklah,Kar’na damai Tuhanku turun.Ref..... Damai yang dib’ri-Nya sangat besar;Damai yang dijadikan hati gemar.Tuhan beserta aku s’panjang jalanan;Yesuslah saja kuharapkan.Doa PenutupDoa dari JamaikaJagalah agar gerejamu tetap bebas, ya Tuhan, agar ia boleh menjadi saluranagar lewat Dia mengalirlah keadilan dan perdamaian,integritas dan keutuhan,keselarasan dan niat baikkepada mereka yang tidak punya apa-apa dan yang putus asa,agar kiranya Kerajaan-Mu boleh datang dalam segala kepenuhannyadengan kehidupan dan sejahtera dan perdamaian,melalui Yesus Kristus Tuhan kami(sumber tidak dikenal, dikirim oleh Pdt. John Carden) Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti201 12PENJELASAN BABKabar Baik di Tengah Kehidupan Bangsa dan Negara Bahan Alkitab: Mazmur 137; Nehemia 2:1-20Kompetensi IntiKompetensi DasarKI-1Menghayati dan mengamalkan aja-ran agama yang dianutnya .1.4 Menghayati dan menjalankan perannya sebagai pembawa damai sejahtera dalam kehidupan sehari-hari.KI-2Menunjukkann perilaku jujur, disiplin, tanggung ja wab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, res ponsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.2.4 Bersikap proaktif sebagai pembawa damai sejahtera dalam kehidupan sehari-hari. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK202Kompetensi IntiKompetensi DasarKI-3Memahami, menerapkan, mengana-lisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta mene rapkan pe ngetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k se suai dengan bakat dan minatnya untuk me mecahkan masalah.3.4 Menganalisis peran remaja sebagai pembawa damai sejahtera dalam kehidupan sehari-hari selaku murid Kristus.KI-4Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelaja-rinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.4.4 Membuat proyek yang berkaitan dengan peran remaja sebagai pembawa damai sejahtera.Indikator: • Menjelaskan pentingnya peranan pemimpin terhadap kesejahteraan mereka yang dipimpinnya. • Menjelaskan pentingnya membawa pesan damai sejahtera kepada orang-orang di lingkungannya.• Membuat komitmen secara pribadi dan/atau bersama gereja untuk ikut serta mengatasi krisis kehidupan bangsa dan negara untuk orang-orang di lingkungannya.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti203A. Pengantar Dalam pembelajaran ini, peserta didik diajak untuk melihat keterkaitan antara tindakan seorang pemimpin yang salah yang berakibat buruk terhadap mereka yang dipimpinnya. Walaupun di Alkitab ada sejumlah pesan yang disampaikan kepada bangsa Israel untuk mematuhi pemimpin, namun seorang pemimpin yang salah dan tetap dipatuhi oleh rakyatnya ternyata berdampak buruk dan dampak ini dapat menjadi sangat berkepanjangan. Di Alkitab juga ada pesan untuk menjadi pembawa damai sejahtera kepada orang-orang di lingkungan, tanpa menunggu untuk disuruh oleh pemimpin. Artinya, terlepas dari apa pun yang dilakukan pemimpin, sudah menjadi tugas kita selaku rakyat yang dipimpin dan terlebih lagi sebagai murid Kristus untuk selalu membawa damai sejahtera di lingkungan kita masing-masing. Untuk Indonesia saat ini, tugas sebagai pembawa damai sejahtera ini menjadi penting karena berbagai kondisi yang membuat Indonesia terpuruk dan untuk itu diperlukan pemimpin bangsa yang sungguh-sungguh mau melayani rakyat. Hal buruk yang terjadi di Indonesia adalah maraknya korupsi yang dilakukan di berbagai bidang oleh pemimpin di berbagai jenjang. Seharusnya, pemimpin yang baik adalah yang mengantarkan rakyat yang dipimpinnya mencapai kesejahteraan, bukan malah menumpuk kekayaan untuk dirinya. Ketaatan beribadah bukan hanya nampak dalam seringnya beribadah di gereja, melainkan juga perlu ditunjukkan dalam perilaku bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang baik. Peserta didik diajak untuk memahami bahwa salah satu hal yang dapat dilakukan sebagai warga negara yang baik adalah menjaga agar keadilan dan kebenaran tetap ditegakkan di negara kita. Pemahaman tentang pentingnya menjalankan komitmen selaku murid Kristus, khususnya sebagai pembawa damai sejahtera inilah yang ingin ditanamkan kepada peserta didik. B. Penjelasan Alkitab tentang Pengalaman Bangsa Israel Ketika Dibuang ke Babel Peserta didik diajak untuk melihat ungkapan pengalaman bangsa Yehuda ketika mereka hidup di negeri asing, di Babel, sebagai bangsa buangan. Pada tahun 597 SM, Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yehuda, dan mengalahkannya (Wikipedia “Babylonian captivity”). Raja Zedekia, raja Israel saat itu, mencoba tetap melawan. Ia membangun persekutuan dengan Firaun Hofra dari Mesir (Yeremia 37:7; 44:30). Oleh karena itu, pada tahun 589 SM, Nebukadnezar kembali ke Yehuda dan mengepung Yerusalem selama 18 bulan. Banyak orang Yehuda yang lari ke daerah-daerah sekitar, seperti Moab, Amon, Edom, dan negara-negara lain untuk menyelamatkan diri (Yeremia 40:11-12). Yerusalem kembali jatuh, dan Nebukadnezar sekali lagi menjarah kota itu dan Bait Suci, lalu menghancurkan keduanya pada tahun 587 SM. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK204Raja Zedekia, yang dianggap memberontak, ditawan dan diangkut ke Babel, dan Yehuda dijadikan provinsi Kerajaan Babel yang disebut “Yehud”. Tamatlah riwayat kerajaan Daud. Selain korban yang tewas, sekitar 4.600 orang Yehuda dibuang ke Babel. (Yeremia 52:29). Pembuangan berlangsung sampai tahun 538 SM, ketika Babel jatuh ke tangan Koresh, raja Persia, yang mengizinkan bangsa Yahudi (dari nama “Yehuda”) kembali ke negeri mereka. Secara keseluruhan sekitar 10.000 orang anggota keluarga istana, tokoh-tokoh masyarakat, para tukang dan ahli, serta lainnya dibuang ke Babel. Pembuangan ke Babel adalah sebuah peristiwa traumatis dalam sejarah bangsa Yahudi. Kerajaan mereka hancur. Demikian pula Bait Suci di Yerusalem. Tanpa Bait Suci, mereka merasa tidak dapat lagi beribadah kepada Tuhan, Allah mereka. Mereka bersedih hati karena tidak memiliki tanah air. Mereka merasa terhina karena diserahkan ke tangan bangsa kafi r, bukannya melayani Allah di Bait Allah yang kudus. Mereka menderita terutama karena mereka sadar bahwa keberadaan mereka di negeri asing itu terutama sekali disebabkan oleh dosa-dosa mereka. Musuh-musuh mereka mengejek dan mencemooh. Orang Yehuda disuruh menyanyi. “Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!” begitu kata mereka. Nyanyian yang diminta tentunya adalah nyanyian pujian, madah penghormatan dan pengagungan Allah yang perkasa, pelindung Israel. Akan tetapi, justru inilah ironisnya. Allah seolah-olah sudah memalingkan wajah-Nya dan tidak peduli lagi kepada Israel, umat-Nya. “Bagaimana mungkin kami menyanyikan pujian bagi Tuhan,” pemazmur bertanya, “ketika kami menyadari bahwa kami terpuruk dalam keberdosaan kami? Bagaimana mungkin kami menyanyikan nyanyian dari Sion, sementara kami terbuang di negeri asing?” (Mazmur 137: 4)Berita Suka Cita Umat Israel tidak selama-lamanya menderita di Babel. Setelah berakhir masa penghukuman mereka, Tuhan Allah mengirimkan utusan-Nya untuk memberitakan kabar suka cita. Mereka telah ditebus Allah. Mereka akan diperbolehkan kembali ke Sion, kota Allah. Dengan demikian maka mereka akan dapat memproklamasikan, “Allahmu itu Raja!” (Yesaya 52:7). Apakah artinya ini? Ini berarti suka cita umat Allah hanya dapat terjadi apabila mereka mengakui bahwa Allah itulah Raja. Kehendak Allah haruslah dinyatakan di dalam kehidupan umat. Pembangunan kembali Yerusalem terjadi setelah bangsa Yahudi diizinkan kembali oleh Koresh, raja Persia pada tahun 538 SM. Pada tahun 464 SM Artahsasta naik takhta sebagai raja di Persia. Ia mempunyai seorang juru minuman yang berdarah Yahudi yang bernama Nehemia (Wikipedia “Nehemia”). Nehemia Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti205mendengar berita dari saudaranya, Hanani, tentang kehancuran kota Yerusalem dan Bait Suci Allah ( Nehemia 1:2; 2:3). Mendengar kabar buruk itu, Nehemia merasa sangat sedih. Berhari-hari ia berpuasa dan berdoa meratapi negeri nenek moyangnya. Ketika raja melihat kesedihan Nehemia, baginda menanyakan apa yang membuatnya sedih. Nehemia menceritakan semua yang didengarnya tentang negeri leluhurnya. Kemudian ia meminta izin kepada raja agar diizinkan kembali ke Yerusalem, dan memimpin pembangunan kembali kota itu. Raja mengizinkan Nehemia dan malah mengangkatnya menjadi bupati di Yehuda (Nehemia 5:14).Apa arti tindakan Nehemia ini? Keputusannya untuk kembali ke Yehuda dan membangun kembali negeri leluhurnya tentu membutuhkan pengorbanan besar pada pihak Nehemia. Ia harus meninggalkan sebuah jabatan yang sangat baik di istana raja. Kedudukannya tinggi. Ia orang kepercayaan raja. Namun semuanya itu dilepaskannya. Nehemia bersedia berkorban untuk meninggalkan kenikmatan tinggal di sekitar istana, untuk kembali ke Yehuda dan kemungkinan sekali selama berbulan-bulan ia harus tinggal di kemah dengan fasilitas yang serba minim. Makanan dan minumannya pastilah tidak selezat seperti yang dapat ia nikmati selama tinggal mengabdikan diri kepada raja. Namun, upaya Nehemia tidak sia-sia. Yerusalem dibangun kembali. Bangsa Yahudi kembali ke tanah air mereka dan memulai hidup yang baru. Akan tetapi semuanya itu hanya dapat terjadi lewat kerja keras dan pengorbanan, bukan dengan berpangku tangan. Sebuah bangsa acap kali mengalami krisis kehidupan karena tidak melakukan kehendak Allah. Apakah kehendak Allah tersebut? Kehendak Allah itu adalah hidup berkeadilan, kesediaan setiap anggota masyarakat untuk berkorban. Para pemimpin haruslah melakukan tugasnya sebagai pemimpin, mendidik generasi muda untuk menggantikannya, dan memberikan teladan yang baik. Bila ini yang terjadi, maka bangsa akan mengalami damai sejahtera. C. Penerapan Damai Sejahtera di IndonesiaPada pelajaran yang lalu kita sudah membahas sedikit tentang sulitnya hidup masyarakat miskin di Indonesia. Banyak dari mereka yang menderita sehingga akhirnya bunuh diri karena tidak tahan lagi menanggung penderitaan dan kemiskinan mereka. Mari kita pelajari keprihatinan dari Sri Edi Swasono (edukasi.kompasiana, 2012), mantan anggota MPR dari Fraksi Utusan Golongan, dan guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, penulis buku “Indonesia dan Doktrin Kesejahteraan Sosial”. Ide-ide penting yang terus menerus dipertanyakannya adalah antara lain: (1) Mengapa pembangunan yang terjadi di Indonesia ini menggusur orang Buku Guru Kelas XII SMA/SMK206miskin dan bukan menggusur kemiskinan? Dalam hal ini pembangunan malah menghasilkan dehumanisasi di mana orang miskin semakin menjadi miskin dengan mengalami kehilangan tanah dan kesempatan mendapatkan pendidikan serta pekerjaan yang layak. (2) Mengapa yang terjadi sekadar pembangunan di Indonesia dan bukan pembangunan Indonesia? Orang-orang asing membangun Indonesia dan menjadi pemegang konsesi bagi usaha-usaha ekonomi strategis, sedangkan orang Indonesia menjadi penonton atau menjadi jongos globalisasi. Seharusnya, kita orang Indonesia menjadi tuan di negeri sendiri, menjadi “The Master in our own Homeland, not just to become the Host”, yang hanya melayani kepentingan globalisasi dan mancanegara. Betapa banyaknya sumber daya alam Indonesia yang pengelolaannya dikerjakan oleh perusahaan asing. Kesejahteraan rakyat tidak kunjung tercapai, sedangkan kesenjangan antara kaya dan miskin makin meningkat. Untuk mengubah nasib orang miskin, seharusnya yang dilakukan pemerintah adalah memperbaiki sekolah dan mutu pendidikan di Indonesia; membuka lapangan-lapangan kerja; memperbaiki kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia. Namun yang lebih sering terjadi adalah, orang miskin digusur ke tempat-tempat lain, ke pinggiran kota, bahkan ke pulau lain melalui program transmigrasi. Sri Edi Swasono menambahkan bahwa kita perlu banyak belajar dari pengalaman di negara-negara lain. Misalnya, negara Amerika Serikat pada awal tahun 2010 berhasil menyelesaikan rancangan undang-undang di bidang kesehatan. Mengapa kita tidak dapat melakukan hal yang sama? Yang terjadi sekarang ialah berbagai biaya pelayanan sosial menjadi semakin mahal, seperti biaya pendidikan, biaya perawatan kesehatan, dan lain-lain. Dalam hal inilah, semestinya pemerintah lebih berperan dan bekerja keras menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan adil, sehingga orang miskin dapat terangkat dari kemiskinannya dan mereka yang tidak punya pun dapat menikmati pelayanan kesehatan yang baik. Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang mampu memahami kebutuhan masyarakat, dan bukan mereka yang hanya mementingkan diri sendiri atau golongannya saja. Apalagi karena biaya pencalonan mereka untuk menjadi pemimpin juga biasanya mahal sekali. Pemimpin yang kita perlukan adalah pemimpin yang memiliki orientasi untuk rakyat dengan tidak memberikan kemudahan kepada investor asing yang malah mendirikan pusat pembelanjaan, supermarket, hotel mewah, dan pemukiman super mewah yang diperoleh dengan menggusur tanah-tanah rakyat dengan ganti rugi yang mungkin tidak layak. Ekonomi rakyat adalah wujud dari ekonomi yang berbasis rakyat (people-Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti207based economy) dan ekonomi terpusat pada kepentingan rakyat (people-centered economy) yang merupakan inti dari Pasal 33 UUD tahun 1945, terutama ayat (1) dan ayat (2). Kabar baik datang pada awal tahun 2014 ini ketika Pemerintah Indonesia mengeluarkan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional yang merupakan kartu yang dapat dipakai di Puskesmas dan rumah sakit agar biaya pemeriksaan dokter, pembelian obat, dan fasilitas medis lainnya serta perawatan inap tidak lagi mahal karena dibantu oleh pemerintah Republik Indonesia (I, 2012). 1. Kemiskinan di Indonesia Di bawah ini adalah tabel “ Indeks Pembangunan Manusia” untuk Indonesia pada tahun 2012 yang disusun oleh UNDP (United Nations Development Program – Program Pembangunan PBB). Berdasarkan tabel 12.1 ini kita dapat melihat posisi Indonesia dalam nilai pembangunan manusianya dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya, sehingga kita dapat memperoleh gambaran bagaimana posisi kesejahteraan bangsa kita di antara bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. a. Indeks Pembangunan Manusia Setiap tahun sejak tahun1990, Kantor Laporan Pembangunan Manusia PBB menerbitkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM atau Human Development Index/HDI) yang meneliti lebih dari sekadar tingkat pendapatan (PDB) untuk mendapatkan defi nisi yang lebih luas tentang kesejahteraan. IPM memberikan ukuran terpadu dari tiga dimensi pembangun an manusia: kehidupan yang panjang dan sehat (diukur dari tingkat harapan hidup), pendidikan (diukur melalui tingkat melek huruf dan banyaknya anak-anak yang bersekolah di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan perguruan tinggi), serta memiliki tingkat kehidupan yang layak (diukur melalui tingkat daya beli dan pendapatan). Indeks berikut ini bukanlah ukuran yang menyeluruh untuk pembangunan manusia. Misalnya, di sini tidak dimasukkan indikator-indikator penting seperti gender atau kesenjangan pendapatan dan indikator-indikator lain yang lebih sulit diukur seperti penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia dan kebebasan politik. Yang diberikan di sini adalah prisma yang diperluas untuk meninjau perkembangan manusia dan hubungan yang kompleks antara pendapatan dan kesejahteraan. IPM Indonesia untuk tahun 2013 adalah 0,684, yang menempatkan negara ini pada peringkat ke-108 dari 187 negara yang dimuat datanya di sini, dan jauh di bawah Singapura maupun Malaysia yang merupakan tetangga terdekat Indonesia (World Bank, 2014). (lihat Tabel 12.1). Buku Guru Kelas XII SMA/SMK208Tabel 12.1 Indeks Perbandingan Pembangunan Indonesia dengan Negara LainNilai IPM 2013Tingkat harapan hidup waktu lahir tahun2013Tingkat melek huruf (% usia 15 dan lebih)2013Populasi dengan pendidikan minimal Sekolah Menengah (%) 2013PPP (pendapatan per kapita (dlm dolar AS) 20131. Norwegia (0.944)1. Jepang (83.6)1. Georgia (100.0)1. Austria (100)1. Qatar (119.029)9. Singapura (0.901)6. Singapura (82.3)85. Singapura (95.9)37. Norwegia (97.1)4. Singapura (72.371) 62. Malaysia (0.773)13. Norwegia (81.5)104. Malaysia (93.1)76. Singapura (77.4)6. Norwegia (63.909) 108. Indonesia (0.684)66. Malaysia (75)89. Malaysia (69.4)49. Malaysia (21.824)109. Botswana (0.683)111. Indonesia (70.8)106. Indonesia (92.8)133. Indonesia (44.5)107. Indonesia (8.97) 186. Congo (0.338) 186.Swaziland (49)186. Niger (28.7)186. Mozambique (3.6)186. Republik Afrika Tengah (588)187. Niger (0.337)187. Sierra Leone (45.6)187. Guinea (25.3)187. Burkina Faso (2)187. Congo (444)Next >