< PreviousPendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti195. Kegiatan Peserta DidikDalam buku guru dibahas langkah-langkah kegiatan pembelajaran peserta didik dan untuk kegiatan yang sudah jelas, tidak perlu lagi dijelaskan. Penjela-san hanya diberikan pada kegiatan yang membutuhkan perhatian khusus atau jika ada beberapa penekanan penting yang harus diberikan sehingga guru memperhatikannya ketika mengajar. Mengenai langkah-langkah ke-giatan, guru juga dapat mengganti urutan langkah-langkah kegiatan jika dirasa perlu tetapi harus dipertimbangkan dengan baik. Ketika menyusun langkah-langkah kegiatan, penulis sudah mempertimbangkan sequence atau urutan pembelajaran secara matang apalagi penilaian berlangsung sepan-jang proses pembelajaran dan terkadang penilaian dan pembelajaran berja-lan bersama-sama dalam satu kegiatan.E. Penilaian Pendidikan Agama KristenPenilaian merupakan suatu kegiatan pendidik yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Keputusan tersebut berhubungan dengan tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti penilaian unjuk kerja ( performance), penilaian sikap, penilaian tertulis ( paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut.1. Penilaian Unjuk KerjaPenilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-tidak baik). Dengan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan untuk mengamati subjek dalam jumlah besar. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK20Contoh Check listFormat Penilaian Praktik DoaNama peserta didik : .........................Kelas : ........................ NoAspek yang DinilaiBaik/Tidak Baik2. Skala Penilaian ( Rating Scale) Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai dilakukan secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat.Contoh Rating ScaleKeterangan:5 = Sangat baik4 = Baik3 = Cukup2 = Kurang1 = Sangat kurangUntuk penilaian dari 0 –100, kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikuta. Jika seorang peserta didik memperoleh skor 85–100 dapat ditetapkan sangat baik.b. Jika seorang peserta didik memperoleh skor 70–84 dapat ditetapkan baik.c. Jika seorang peserta didik memperoleh skor 60–69 dapat ditetapkan cukup.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti21d. Jika seorang peserta didik memperoleh skor 46–59 dapat ditetapkan kurang.e. Jika seorang peserta didik memperoleh skor 0–45 dapat ditetapkan sangat kurang.3. Penilaian SikapSikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.a. Sikap terhadap materi pelajaran.b. Sikap terhadap pendidik/pengajar.c. Sikap terhadap proses pembelajaran.d. Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran.e. Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan dengan mata pelajaran.Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik yang antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut. Observasi PerilakuPendidik dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil pengamatan dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK22Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian:Buku Catatan Harian tentang Peserta DidikNama Sekolah : ...........................................Mata Pelajaran : ...........................................Kelas : ...........................................Tahun Pelajaran : ...........................................Nama Pendidik : ........................................... Jakarta, ................... 2014Contoh Isi Buku Catatan Harian :No. Hari : .........................................................................Tanggal : .........................................................................Nama Peserta Didik : .........................................................................Kejadian : .....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan dalam lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan menilai perilaku peserta didik, sangat bermanfaat pula untuk menilai sikap peserta didik serta dapat menjadi bahan dalam penilaian perkembangan peserta didik secara keseluruhan. Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari peserta didik pada umumnya atau dalam keadaan tertentu. Pertanyaan LangsungApakah kamu setia berdoa dan membaca Alkitab? a. Ya b. Tidak Apa alasanmu?Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti23 Laporan PribadiMelalui laporan pribadi, peserta didik diminta membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap/minat. Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya tentang buah roh dan aspek yang mana dari buah roh yang dapat dan belum dapat kamu terapkan dalam sikap hidup. Jelaskan alasannya, mengapa ia berpendapat seperti itu!4. Penilaian TertulisPenilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespons dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:a. Memilih jawaban, yang dibedakan menjadi:1) pilihan ganda2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)3) menjodohkan4) sebab-akibatb. Memberikan jawaban, dibedakan menjadi:1) isian atau melengkapi2) jawaban singkat atau pendek3) uraianDalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.a. Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diuji;b. Materi, misalnya kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada kurikulum;c. Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas;d. Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK24Contoh Penilaian TertulisMata Pelajaran : Pendidikan Agama KristenKelas/Semester : VII/1Mensuplai jawaban singkat atau pendek:1. Sebutkan cara peserta didik SMP Kelas VII memelihara alam sebagai tanggapan atas pemeliharaan Tuhan Allah pada dirinya. 2. .......................................................................................................... Cara Penskoran:Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan/ditetapkan guru. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.5. Penilaian ProjekPenilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data.Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Dalam penilaian proyek terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:a. Kemampuan pengelolaan.b. Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.c. Relevansi.d. Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.e. Keaslian.f. Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi pendidik berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik. Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, pendidik perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan menyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti25juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek: penelitian sederhana tentang perilaku terpuji keluarga di rumah terhadap hewan atau binatang peliharaan.6. Penilaian ProdukPenilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:a. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.b. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, serta teknik.c. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan. Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.1) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.2) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.7. Penilaian PortofolioPenilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, pendidik dan peserta didik Buku Guru Kelas XII SMA/SMK26sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dsb.8. Penilaian Diri ( Self Assesment)Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kreteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. • Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. • Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. • Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian. • Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. • Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif. • Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak. Contoh Format Penilaian DiriBerdasarkan kajian mengenai multikultur dan sumbangan nilai-nilai multikultur bagi umat Kristiani secara khusus dan bangsa Indonesia pada umumnya, kamu dapat menilai diri sendiri. Yaitu, apakah kamu sudah mempraktikkan sikap hidup yang menerima dan menghargai multikulturalisme?Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti27Nama : ..................................................... Kelas : ..................................................... Tanggal : ..................................................... NoNilai-Nilai MultikulturSikap SayaTidak PernahJarangSering KaliSelalu1.Solidaritas terhadap sesama.2.Keterbukaan terhadap perbe-daan suku dan budaya (pandang-an positif).3.Bersedia menolong sesama tanpa memandang perbedaan.4.Mampu beradaptasi dengan orang yang berbeda pandang an hidup, suku dan budaya.5.Memandang bahwa hanya agama saya yang paling benar.6.Hanya mau bergaul dengan orang yang memiliki status sosial yang sama dengan saya.Skor nilai tertinggi adalah : 60Selalu : 10Sering kali : 7Jarang : 5Tidak Pernah : 2Skor terbanyak menunjukkan sikap kamu, yaitu apakah kamu menghargai dan menjalankan praktik hidup multikultur ataukah tidak.9. Lingkup KompetensiRemaja SMA/SMK kelas XII masih dalam proses pembentukan jati diri menuju dewasa walau pun sudah pada tahap terakhir dari jenjang sekolah. Dalam masa pertumbuhan ini mereka membutuhkan bimbingan dan dampingan agar mampu mengambil keputusan yang benar dalam menghadapi berbagai persoalan di masa remaja. Di zaman kini tekanan yang dihadapi oleh remaja cukup banyak. Mereka menghadapi tuntutan dunia pendidikan di sekolah Buku Guru Kelas XII SMA/SMK28dengan tugas-tugas yang berat dan banyak, di rumah menghadapi orang tua yang umumnya sibuk dengan dunianya sendiri. Bisa saja remaja mengalami kesepian tanpa teman bicara baik di rumah maupun di sekolah. Remaja masa kini cenderung hidup mengelompok dan membentuk jati diri berdasarkan kelompok-kelompok pertemanan. Hal ini akan mempengaruhi perilakunya. Oleh karena itu amat penting untuk memberikan bekal baginya sebagai pegangan hidup melalui topik-topik pembahasan PAK di sekolah. Pada jenjang SMA kelas X mereka diperkuat dalam pembentukan jati diri sebagai remaja Kristen, pada kelas XI mereka dimotivasi untuk melihat potret dirinya dalam keluarga, gereja dan masyarakat. Pada jenjang kelas XII mereka dimotivasi dan diperkuat dalam hal mewujudkan peran sosial kemasyarakatan sebagai warga gereja dan warga negara. Kelas XII merupakan klimaks dari seluruh pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di sekolah (jenjang SD hingga SMA/SMK) oleh karena itu tim penulis sepakat untuk mengakhiri pembelajaran PAK di sekolah dengan judul “Menjadi pelaku kasih dan perdamaian”. Judul tersebut menjadi pengunci pembelajaran di jenjang SMA kelas XII. Jika ketersediaan waktu memungkinkan, guru dapat merancang kegiatan retret untuk peserta didik di SMA kelas XII sebagai penguatan bagi peserta didik sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi ujian akhir SMA. Kegiatan ini sekaligus mengarahkan peserta didik untuk mampu memilih jurusan di Perguruan Tinggi. Bagi mereka yang akan bekerja karena tidak memiliki kemampuan keuangan yang cukup untuk kuliah, guru dapat memperkuat mereka sekaligus mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia kerja. Kegiatan ini akan mencapai sasaran jika pendamping dalam retret adalah guru PAK dan psikolog Kristen.Mempertimbangkan kondisi tersebut di atas, cakupan Kompetensi Dasar PAK di SMA/SMK kelas XII adalah Menjadi murid Kristus yang dapat mewarnai lingkungannya, khususnya dalam menjalankan perannya sebagai agen pembawa damai sejahtera Allah. Kompetensi ini mengandung unsur pertumbuhan yang bersifat holistik. Jadi tidak hanya bertumbuh dari segi spiritual saja, namun secara biologis dan psikologis. Supaya remaja dapat bertumbuh menyiapkan diri sebagai murid Kristus pembawa damai sejahtera, maka dibahas terlebih dulu tentang hak asasi manusia dan demokrasi yang menjadi sangat tepat dalam konteks keberagaman negara Indonesia di mana multikulturalisme menjadi sebuah keniscayaan. Dalam rangka membentuk diri sebagai remaja Kristen pembawa damai sejahtera, maka nilai-nilai kristiani dapat dijadikan pegangan hidupnya sebagai warisan dan tugas mulia yang diberikan Yesus: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Ku berikan kepadamu” (Injil Yohanes 14:27a). Bahwa hakikat hidup beriman adalah hidup dalam perdamaian dengan semua orang berdasarkan kasih.Next >