< Previous71Ilmu Pengetahuan AlamKeterangan:1) Penilaian KD 4.2 dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik yang sama, yaitu kinerja. Skor akhir KD 4.2 adalah skor optimum yaitu 75. 2) Penilaian untuk KD 4.4 dilakukan 2 (dua) kali, tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu produk dan proyek. Skor akhir KD 4.4 adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut, yaitu (75+87)/2 = 78,5.3) Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat. 4) Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan: Sangat Baik (A) : 86-100 Baik (B) : 71-85 Cukup (C) : 56-70 Kurang (D) : ≤ 55Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi capaian keterampilan untuk setiap mata pelajaran. Berikut rambu-rambu rumusan deskripsi capaian keterampilan.1) Deskripsi keterampilan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. HINDARI frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... dan masih perlu peningkatan dalam ... atau ... dan masih perlu peningkatan dalam hal .... 2) Deskripsi berisi beberapa keterampilan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh peserta didik dan yang penguasaannya mulai meningkat. 3) Deskripsi capaian keterampilan didasarkan pada bukti-bukti karya peserta didik yang didokumentasikan dalam portofolio keterampilan. Apabila KD tertentu tidak memiliki karya yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut didasarkan pada skor angka yang dicapai. Portofolio tidak dinilai (lagi) dalam bentuk angka. Penilaian harus dilakukan setiap guru mata pelajaran. Contoh-contoh penilaian dapat dilihat pada Buku Guru Mata Pelajaran IPA SMP Kelas VIII.C. Pembelajaran Remedial dan PengayaanPembelajaran tuntas (mastery learning) dalam proses pembelajaran berbasis kompetensi mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh kompetensi dasar mata pelajaran tertentu. Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan prinsip ketuntasan secara individual. Dengan demikian, ketuntasan belajar mempertimbangkan perbedaan individual peserta didik. Pembelajaran tuntas berpandangan bahwa peserta didik dapat belajar apa pun, hanya waktu yang dibutuhkan berbeda dalam mempelajari materi yang sama. Ada peserta didik yang memerlukan waktu lebih cepat tetapi ada pula yang memerlukan waktu 72Buku Guru Kelas IX SMP/MTsPetunjuk Umumbelajar lebih lama dibanding peserta didik pada umumnya. Peserta didik yang lambat belajar memerlukan langkah-langkah dan pemberian materi serta penanganan yang berbeda dengan peserta didik yang cepat belajar.Pembelajaran remedial dan pengayaan merupakan tindak lanjut guru terhadap proses dan hasil belajar peserta didik. Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan (Kemdikbud, 2015). Pembelajaran remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM, sementara pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai atau melampaui KKM. 1. Pembelajaran RemedialPembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar. Pembelajaran remedial adalah tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimalnya dalam satu kompetensi dasar tertentu.Perlu dipahami oleh guru, bahwa remedial bukan mengulang tes (ulangan harian) dengan materi yang sama, tetapi guru memberikan perbaikan pembelajaran pada KD yang belum dikuasai oleh peserta didik melalui upaya tertentu. Setelah perbaikan pembelajaran dilakukan, guru melakukan tes untuk mengetahui apakah peserta didik telah memenuhi kompetensi minimal dari KD yang diremedialkan. Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik. b. Pemberian bimbingan secara perorangan. c. Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya. d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KKM. Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta didik diketahui belum mencapai KKM berdasarkan hasil PH, PTS, atau PAS. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum dapat membantu peserta didik mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan. Nilai KD yang dimasukkan ke dalam pengolahan penilaian akhir semester adalah penilaian setinggi-tingginya sama dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran tersebut. Apabila belum/tidak mencapai KKM, nilai yang dimasukkan adalah 73Ilmu Pengetahuan Alamnilai tertinggi yang dicapai setelah mengikuti pembelajaran remedial. Guru tidak dianjurkan untuk memaksakan untuk memberi nilai tuntas kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.Adapun langkah-langkah program pembelajaran remedial sebagai berikut. a. Identifikasi kesulitan belajar peserta didik, b. Pelaksanaan pemberian perlakuan (pembelajaran remedial).a. Identifikasi Kesulitan BelajarSecara umum identifikasi kesulitan belajar dapat dilakukan melalui kegiatan berikut.1) Wawancara, pengamatan (selama proses pembelajaran).2) Analisis hasil tes (dapat melalui tes/ulangan harian, tes diagnostik). 3) Analisis hasil penilaian autentik (atau penilaian proses).b. Pelaksanaan Pembelajaran Remedial1) Bentuk program pembelajaran remedial sebagai berikut.a) Jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 50%, tindakan pembelajaran remedial dapat dilakukan dalam bentuk pemberian pembelajaran ulang dengan menyiapkan media dan metode yang lebih efektif.b) Jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 20%, tetapi kurang dari 50%, program pembelajaran remedial dapat dilakukan dalam bentuk pemberian tugas-tugas kelompok.c) Jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%, program pembelajaran remedial dapat dilakukan dalam bentuk pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan atau pemanfaatan tutor teman sebaya.2) Semua pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang.3) Pembelajaran remedial dan tes ulang dilaksanakan di luar jam tatap muka.2. Pembelajaran PengayaanPengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Langkah-langkah program pengayaan sebagai berikut. a. Identifikasi kemampuan belajar peserta didik, b. Pelaksanaan pembelajaran pengayaan.Identifikasi kemampuan belajar berdasarkan jenis serta tingkat kelebihan belajar peserta didik misal belajar lebih cepat, menyimpan informasi lebih mudah, keingintahuan lebih tinggi, berpikir mandiri, superior dan berpikir 74Buku Guru Kelas IX SMP/MTsPetunjuk Umumabstrak, dan memiliki banyak minat. Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui: tes IQ, tes inventori, wawancara, dan pengamatan.Selanjutnya, pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui kegiatan berikut. a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran.b. Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan sendiri/individual. c. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa materi pada tema tertentu, sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KKM berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang-kali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.Pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui kegiatan: a. belajar kelompok, b. belajar mandiri, c. pembelajaran berbasis tema, dan d. pemadatan kurikulum. Pemberian pembelajaran pengayaan hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik, dengan demikian peserta didik memperoleh kompetensi/materi baru. Pemberian pengayaan dapat dilakukan melalui pembelajaran berbasis proyek, baik proyek individual atau kelompok, disesuaikan dengan jenis proyek, dan kemampuan tiap-tiap peserta didik. Pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan dengan kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan dalam bentuk portofolio, dan dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.75Ilmu Pengetahuan AlamPEMETAAN KOMPETENSI DASAR DAN MATERIBAB4Bab 1 Sistem Reproduksi pada Manusia Kompetensi Dasar : 3.1. Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi.4.1. Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi.A. Pembelahan SelMateri/KegiatanBiologiFisikaKimia Pembelahan Mitosis Pembelahan Meiosis Pembentukan sel kelamin melalui pembelahan meiosis --B. Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi ManusiaMateri/KegiatanBiologiFisikaKimia Organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki dan fungsi tiap-tiap organ Manfaat berkhitan Kelainan BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) yang terjadi pada kelenjar prostat Tingkat keasaman (pH) cairan yang dihasilkan oleh kelenjar prostat Fungsi hormon testosteron Macam-macam zat-zat yang dihasilkan oleh vesikula seminalis serta fungsi dari tiap-tiap zat Zat-zat yang dihasilkan oleh kelenjar prostat76Buku Guru Kelas IX SMP/MTsPetunjuk UmumMateri/KegiatanBiologiFisikaKimia Fungsi cairan yang bersifat basa yang dihasilkan oleh kelenjar bulbouretra (Cowper) Semen adalah suatu suspensi yang dihasilkan kelenjar reproduksi Proses spermatogenesis Struktur kepala sperma meruncing dan fungsi bagian ekor sperma Organ reproduksi pada perempuan dan fungsi tiap-tiap organ Proses oogenesis- Fungsi hormon estrogen dan progesteron pada perempuan Siklus menstruasi- Kerja beberapa hormon pada siklus menstruasi Hormon LH yang terdapat pada urine dapat digunakan untuk mengetahui waktu ovulasi Grafik level hormon dalam siklus menstruasi 77Ilmu Pengetahuan AlamMateri/KegiatanBiologiFisikaKimia Fertilisasi dan kehamilan Proses fertilisasi dan implantasi yang terjadi pada organ reproduksi perempuan Proses perkembangan bayi dalam rahim pada tiga trimester, yaitu trimester pertama, kedua, dan ketiga Air ketuban mengandung antibakteri Peristiwa bayi kembar Gerakan memutar flagela sperma dianalogikan seperti baling-baling yang memberikan gaya dorong kepada sperma sehingga sel sperma dapat bergerak Sperma dapat mendeteksi keberadaan sel telur melalui sensor panas USG (Ultrasonografi) digunakan sebagai pendeteksi perkembangan janin yang terdapat dalam kandungan Fungsi cairan ketuban (cairan amnion) bagi janin di dalam rahim Cairan ketuban dapat membantu proses kelahiran dan pendeteksi kelainan genetik pada janin Gaya dorong dan gaya gesek saat proses kelahiran Senyawa kimia yang dihasilkan oleh sel telur yang berfungsi sebagai sinyal bagi sperma untuk mendeteksi letak sel telur Kandungan senyawa kimia yang terdapat pada air ketuban Senyawa kimia yang terdapat pada ketuban dapat diserap oleh tubuh janin melalui kulit dengan menggunakan mekanisme transpor aktif maupun osmosis Kerja beberapa hormon yang mengatur frekuensi, kekuatan dan durasi kontraksi otot uterus pada saat proses melahirkan 78Buku Guru Kelas IX SMP/MTsPetunjuk UmumC. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia dan Upaya PencegahannyaMateri/KegiatanBiologiFisikaKimia Berbagai kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi manusia Studi lapangan tentang penyakit pada sistem reproduksi Upaya pencegahan penyakit pada sistem reproduksi manusia Poster tentang upaya pencegahan penularan penyakit seksual--Materi Pengayaan : Spermatogenesis OogenesisBab 2 Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan HewanKompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta penerapan teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan.4.2. Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan.PendahuluanMateri/KegiatanBiologiFisikaKimia Cara reproduksi berbagai macam makhluk hidup--79Ilmu Pengetahuan AlamMateri/KegiatanBiologiFisikaKimia Pentingnya mempelajari materi tentang cara reproduksi hewan dan tumbuhan agar dapat membantu menjaga kelestarian flora dan fauna Indonesia--A. Perkembangbiakan pada TumbuhanMateri/KegiatanBiologiFisikaKimia Reproduksi aseksual tumbuhan Angiospermae Cara reproduksi aseksual alami dan reproduksi aseksual buatan Beberapa tumbuhan yang bereproduksi secara aseksual Reproduksi pada beberapa tumbuhan Manfaat reproduksi vegetatif buatan bagi manusia --80Buku Guru Kelas IX SMP/MTsPetunjuk UmumMateri/KegiatanBiologiFisikaKimia Reproduksi seksual tumbuhan Angiospermae Mengidentifikasi struktur bunga Penyerbukan (Polinasi) Cara penyerbukan bunga • Berbagai macam perantara yang dapat membantu penyerbukan • Macam-macam penyerbukan Pembuahan (Fertilisasi) Gaya tarik-menarik antarmolekul (adhesi dan kohesi) pada proses penyerbukan Senyawa kimia yang terdapat pada nektar atau madu Senyawa kimia yang terdapat pada serbuk sari Faktor yang memengaruhi gerak serbuk sari Penyebaran biji Beberapa cara penyebaran biji pada tumbuhan Perkecambahan Faktor yang memengaruhi perkecambahan Siklus hidup tumbuhan Angiospermae Siklus hidup tumbuhan berbiji Pengaruh tekanan udara, arah gerak angin, dan gaya gravitasi terhadap pemencaran biji anemokori Gaya apung pada buah kelapa membantu persebaran biji kelapa Next >