< Previous257 b) Sanggul untuk pengantin x Siput Lipat Pandan (Kabupaten Kampar). x Siput Buntut cigak Ekor Kera (Bengkalis). x Siput Lintang (Siak). x Siput Tanduk (Polo Penjengat Tanjung Pinang, Kepulauan Riau). c) Sanggul untuk orang dewasa x Siput Lintang dari Indragiri Hulu. x Siput Lipat Pandan (Siak). x Siput Kucing Tido (Siak). x Siput Jonget (Siak). x Siput Naga Bejuang. 3) Perbedaan pemakaian ornamen sanggul Antara gadis yang keturunan raja (Bangsawan) dengan rakyat biasa dapat dibedakan pada ornamen dan busananya. Para bangasawan biasanya memakai ornamen yang berwarna emas dan untuk rakyat biasa memakai warna perak atau bunga melur (Melati). Busana untuk bangsawan warnanya kuning emas senada, semua busana terbuat dari songket Siak, kebanyakan memakai PEAAK (geer) panjang kebaya 10 cm dari atas lutut. Ornamen/perhiasan sanggul terdiri dari: a) Jurai pendek 5 atau 7 untaian (1 buah) panjang jurai 11/2 jengkal dipakai pada siput sebelah kanan menjurai ke bawah. b) Tusuk paun (ringgit) 3 buah dipasang pada tengah siput. c) Kembang Malur, kenanga, kantil kuning 3 buah di atas dan 2 buah putih di bawah yang segar atau imitasi, dari saten dipakai pada siput sebelah kiri sebanyak 5 buah. 4) Peralatan yang digunakan a) Sisir sasak. b) Sikat rambut. c) Tali pengikat. d) Hair spray. e) Jepit lidi. f) Jepit bebek. g) Tempat sisir. h) Cemara 80-100 cm. i) Harnet kasar dan halus. 5) Cara membuat sanggul siput ekor kera Siput ekor kera arinya ekor kera, dipakai untuk upacara adat harian. Jaman dahulu rambut tidak disasak, pada jaman sekarang disesuaikan dengan keadaan atau boleh disasak asalkan sesuai dengan kepala, wajah dan besar badan. Laa) Rameb) Buc) Bed) Sipe) Ayf) Beg) Beh) BeAg angkah-langkambut diikat emakai cemuat sawok ayentuk siput yput tidak bolyam mengerentuklah ayaerilah harnetesar sanggugar lebih jela kahnya adalsetinggi 7 jara 100 cm.yam mengeryang rapih. eh kena keram kelihatanam mengeradan dirapikl disesuaikaas perhatikanGambar. 7.5Sumber : PGambaSumber : Pah sebagai ari dari teng ram pada terah dibaju. n setelah sem dibagian tan. n dengan banlah gambar3. Langkah-laPuspoyo, Widjaar. 7.54. SanggPuspoyo, Widjaberikut: gkuk. Kalau ngkuk. elesai siput.tengkuk yanadan dan ker langkah bengkah Membuaanarko, Endanul Tampak Samanarko, Endanrambut yangng baik. epala model.erikut. at Sanggul ng (2005) mping ng (2005) 258 g pendek 259 i. Sanggul daerah Betawi Sanggul daerah Betawi disebut Cepol. 1) Sejarah sanggul Cepol Di daerah Betawi gubahan rambut, sanggul atau konde biasanya diberi nama sesuai dengan situasi dan kondisi pada zaman itu. Istilah atau nama sanggul itu sering dihubungkan dengan suatu peristiwa sejarah. Pengaruh kebudayaan Cina, disamping pengaruh bangsa-bangsa lain yang datang dan menetap di Betawi, masih terlihat dan dipergunakan sebagai istilah dalam bahasa dan tata cara hidup orang Betawi dahulu. Sesungguhnya tata rambut atau gubahan rambut Betawi pada dasarnya amat praktis dan sederhana. Jenis sanggul yang paling terkenal di daerah Betawi adalah konde cepol. Konde cepol adalah sejenis konde yang setiap tahun diperagakan dalam acara pemilihan Abang dan None Jakarta, yang diprakarsai oleh Bidang Kebudayaan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dan biasanya diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Jakarta. Istilah cepol dalam bahasa Betawi berarti ‘tinju’. Konde cepol bentuknya sebesar tinju, padat dan letaknya agak tinggi. Konde cepol biasanya dipakai oleh para gadis (none) dan ibu-ibu muda. Di samping konde cepol, beberapa nama sanggul lainnya yang cukup terkenal pada zamannya antara lain adalah: a) Konde bundar, yaitu konde untuk wanita lanjut usia. b) Konde sawi asin, yaitu konde untuk wanita (gadis) pengantin baru dan disanggul dalam keadaan basah karena harus keramas setiap pagi. c) Konde perawan, yaitu konde model keong caput dan keong gondang. Perawan yang memakai konde keong gondang menandakan bahwa ia telah bertunangan. d) Konde cioda, yaitu konde yang biasanya dipakai oleh janda muda. e) Konde ikan bandeng, yaitu konde yang biasanya dipakai oleh golongan Cina peranakan dengan mengenakan baju kebaya yang disebut Encim. f) Konde JB, yaitu konde pada zaman Ratu Wihelmina menikah. g) Konde berunding, yaitu konde cepol dua pada waktu Perundingan Renvile (perundingan perdamaian antara Indonesia dan Belanda). 2) Cara membentuk sanggul Cepol Agar sanggul tampak licin dan berkilat diberi minyak kelapa yang telah diolah dan dicampur dengan wangi-wangian kembang kenanga. Caranya adalah sebagai berikut: a) Pertama-tama seluruh rambut disisr rapi ke belakang, kemudian dipegang dengan tangan kiri. Caranya, rambut dipegang agak tinggi pada bagian tengah belakang. Apabila rambut diangkat setinggi itu, maka akan terbentuk sigar (sunggar, Jawa) dan bentuk rambut di sebelah kiri kanan atas telinga akan berbentuk sayap. Rambut yang telseb) Takaterc) Taanah terpegabelah bawa angan kiri mnan, dan telrgenggam. angan kiri dngka delapanng diikat dh. GambaSuemegang selapak tanganGamSu dibalik dan n. dengan ram ar. 7.55. Cara Mumber : Santoseluruh rambn kiri mengh bar. 7.56. Caraumber : Santosmenghadapmbut sendiriMemegang Raso, Tien (1999)but, tangan khadap ke ataa Memilin Ramso, Tien (1999)p ke bawah , yang diam ambut ) kanan memias sementar mbut ) sehingga t260 mbil dari linnya ke ra rambut terbentuk 261 d) Sisa rambut (ujung rambut) dililitkan ke atas dan ditumpuk dengan seluruh pangkal rambut, kemudian disisir rapi, lalu ujungnya dimasukkan ke dalam untuk alat pengikat. Gambar. 7.57. Contoh Sanggul Setelah Dililit Sumber : Santoso, Tien (1999) Gambar. 7.58. Tampak Muka Sumber : Santoso, Tien (1999) 262 Gambar. 7.59. Tampak Samping Sumber : Santoso, Tien (1999) Gambar. 7.60. Tampak Belakang Sumber : Santoso, Tien (1999) e) Lepaskan tangan kiri dari genggaman rambut dan bulatan angka delapan diletakkan di atas tumpukan rambut yang telah disusun pada pangkal rambut. f) Bagian rambut sebelah bawah ditarik ke luar sehingga berbentuk buntut bebek. Karena konde cepol dipakai sehari-hari oleh gadis-gadis atau ibu-ibu muda, hiasan rambut (ornamen) tidak banyak dan tidak ramai. Setelah 263 konde cepol selesai, kemudian diberi roja melati yang diletakkan di sebelah kanannya. Bentuk konde cepol ini tidak boleh terlalu besar, tetapi harus padat, mencuat ke luar dan letaknya agak tinggi. 3) Cara membuat roja melati Daun pisang diolah sedemikian rupa hingga bentuknya bulat, kemudian dilipat 4 (diagonal). Diantara lipatan itu diselipkan (dijahitkan) melati dan diusahakan agar tidak jatuh. Setelah itu sisa daun pisang dicanting. Dengan demikian, akan terbentuk suatu rangkaian bunga melati (roja melati) yang indah, yang kemudian disisipkan di sebelah kanan konde cepol. j. Sanggul daerah Banten Sanggul daerah Banten disebut Nyimas Gamparan. 1) Sejarah sanggul Banten Pada dasarnya melihat gambar yang disimpan di Gedung Arkeolegi Banten pada abad 17-18 yaitu zaman kecemerlangan Sultan Ageng Tirtayasa. Sanggul-sanggul yang dipakai oleh wanita zaman itu tampak ada sedikit perbedaan antara sanggul dari daerah Cilegon, Serang, Tangerang dan Pandeglang. Namun dengan banyaknya pendatang yang mengadu nasib ke daerah Banten untuk berdagang rempah-rempah seperti dari Aceh, Pasundan, Jawa Tengah, Cina, Portugis, Arab dan sebagainya sehingga mempengaruhi bentuk sanggul yang dipakai oleh wanita dewasa pada zaman itu. Pengaruh sanggul Pasundan (Kadal Menek) sangat besar, sejak itu baik para bangsawan kesultanan dan masyarakat biasa sudah memakainya. Perbandingan antara bentuk dan pemasangan antara lain: a) Sanggul Tradisi Banten dipasang agak ke bawah bentuknya agak oval. b) Panjang Cemara ± 80 cm. c) Pemakaian perhiasan aksesoris sangat sederhana terbuat dari tulang, tanduk kerbau yang berkaki satu disebut Tusuk Paku. Sesuai dengan perkembangan zaman masyarakat Banten dewasa ini sudah memasang bermacam-macam sanggul menurut selera yang disesuaikan dengan buasanya. 2) Ornamen/perhiasan yang digunakan Beberapa perhiasan yang digunakan adalah: a) Sungki, 1 buah Sungki (tusuk konde berbentuk paku, kikanya hanya satu) terbuat dari tanduk atau tulang kerbau, Sungki berbentuk daun dengan 6 lengkungan berwarna kuning keemasan berkaki satu. b) Sigang (Jabing) kira berbentuk kuping. d) Sentog (Cemara) dengan panjang ± 80 cm. c) RaArta) Senridhb) Sigc) Sunhard) Bere) Wadi Cf) Ram3) Pea) b) c) d) e) 4) Caa) b) c) d) e) k. SaSaambang (Hatinya, dari ontog atau raho Allah. ang: Mempengki: Wanitarus bisa manrbentuk Dauarna Emas : Cikotok. mbang : Meneralatan yangSisir, Sisir Jepit rambCemara. Harnal. Hair sprayara membuaRambut diBagian bawLetakkan sebelah kilalu dilingsambungaUntuk merTerakhir dianggul daeraanggul daerarnet) 1 buah rnamen di ambut panjanerindah benta harus bandiri. n : LambangLambang knghemat riz g digunakansikat. but. . atnya adalahbagi menjadwah diikat, pcemara/seniri diputar kegkarkan seannya terletarapihkan sanipasang sun GambSu ah Jawa Barah Jawa Barh. tas adalah:ng: Tidak adtuk wajah. angkit bahug kesuburankejayaan Baki. n yakni h di 2 bagian.pegang kira-ntog kira-kire atas sisinhingga berak agak ke anggul dipasangki ditengah bar. 7.61. Cara umber : Santosrat rat disebut Cda putusnya -membahu n/pelestariannten mempu-kira 3 jari dara 80 cm nya dililitkanrbentuk Katas sebelah ang harnet. h-tengah sanMembuat Sanso, Tien (1999)Ciwidey. mengharapdalam bekn hutan. unyai tambaari batas tenke bawah, di pangkaldal Menekkiri. nggul. ggul ) 264 rizki dan kerja dan ang emas ngkuk. tarik ke cemara, k. Hanya 265 1) Asal-usul sanggul Ciwidey Di Jawa Barat terdapat satu kecamatan bernama Ciwidey, termasuk wilayah kotamadya Bandung dan letaknya kurang lebih 50 km di sebelah Selatan Bandung. Salah satu sanggul yang terkenal di Jawa Barat bernama Ciwidey. Belum jelas siapa orang pertama yang menggunakan istilah itu. Nama sanggul itu agaknya tak dapat dilepaskan dari nama daerah itu. Nama sanggul Ciwidey mulai dikenal di daerah Jawa Barat pada tahun 1947. Sanggul itu diperkenalkan oleh kanjeng Haji Wiranatakusumah. Sebelum sanggul Ciwidey dikenal di daerah Jawa Barat, pada zaman Pangeran Sumedang telah dikenal nama sanggul Pasundan atau sanggul Kasundan atau disebut juga kebesaran, yang umumnya dipakai oleh kaum ningrat hingga rakyat biasa. Kemudian sanggul itu berubah menjadi nama sanggul Ciwidey. Siapa yang mengubahnya dan bila diubahnya belum dapat diketahui secara pasti. Jika dilihat dari segi bentuknya, sanggul Ciwidey dipengaruhi oleh bentuk huruf Arab, yaitu alif, ditambah dengan huruf nun atau dikenal dengan istilah sunda; alif pakait sareng nun. Dalam hal ini terlihat pengaruh agama islam. Hal ini dapat dimengerti karena hampir seluruh penduduk asli Jawa Barat pemeluk agama Islam. Pada zaman dahulu umumnya wanita yang berambut panjang jarang menggunakan cemara. Pada zaman modern sekarang ini rata-rata wanita berambut pendek, tetapi masih tetap disanggul rambutnya dan mereka tidak meninggalkan sanggul tradisional atau sanggul asli, yaitu sanggul Pasundan atau Ciwidey. Bentuk sanggul Ciwidey terletak dikepala bagian belakang, dengan bentuk sanggul agak bulat dan bagian bawahnya tidak menyentuh leher. Pada bagian kedua sisi menggunakan “jabing” (=sunggar, bhs. Jawa). Sanggul ini menggunakan perhiasan sepasang “cucuk gelung” atau tusuk konde yang terbuat dari tanduk binatang, imitasi, emas, perak atau lainnya yang dipakai di kanan dan kiri sanggul. Pemakaian jenis perhiasan tergantung pada golongan masyarakat pemakainya. Jika pemakainya dari golongan ningrat, hiasannya berupa emas dan apabila pemakainya golongan biasa atau golongan bawah, hiasanya terbuat dari tanduk atau imitasi. Ornamen/perhiasan itu adalah berupa; Cucuk Gelung/tusuk konde yang terbuat dari tanduk kerbau, imitasi, emas atau perak. 2) Pea) b) c) d) e) 3) Caa) b) c) d) e) eralatan yangSisir, sisir sJepit rambCemara 80Harnal. Hair spray ara membuaPertama-tadibagian bPada bagmenggembSanggul dkepala. Sanggul tidPasang cu Gambar. 7.Sug digunakansikat. but. 0-90 cm. . Gambar. 7Suat sanggul ama rambuelakang kepgian kanan bung yang diikat jadi satdak boleh mucuk gelang 62. Bentuk Saumber : Santos n .63. Langkah Kumber : Santosut disisir rapala, 5-7 jari dan kiri didikenal dengtu, bentuklahmenempel ke2 buah. nggul Tampak so, Tien (1999)Kerja Membuatso, Tien (1999)api, untuk dari tengkuibuat suatu gan “jabing”.h sanggul seerah baju. Belakang ) t Ciwidey ) diikat menjk. bentuk yaesuai denga266 jadi satu ang agak an bentuk Next >