< Previous267 l. Sanggul daerah D.I.Y. Yogyakarta Sanggul daerah D.I.Y. Yogyakarta disebut Ukel Tekuk. 1) Sejarah sanggul Ukel Tekuk Ukel tekuk pada zaman dahulu hanya dipakai sebagai sanggul oleh keluarga kerajaan, misalnya putri remaja, putri dewasa yang sudah menikah, para selir, termasuk para inang pengasuh. Cara penggunaannya disesuaikan dengan usia dan keperluan. Perbedaan ini terlihat dari kelengkapan perhiasan dan pakaian yang dikenakan, antara lain sebagai berikut: a) Putri remaja Putri yang berusia 11-15 tahun (sesudah haid) akan menggunakan: x Memakai ukel tekuk dengan hiasan peniti ceplok ditengah dan peniti renteng di kanan dan kiri sanggul. x Memakai kain garis miring dengan model tanpa baju (pinjung kencong). x Sanggul dipakai waktu menhadap raja pada hari ulang tahun raja (wiosan). b) Putri dewasa x Memakai ukel tekuk dengan hiasan sebagaimana pada putri remaja. x Memakai kain dengan semekan. x Memakai kebaya pendek tanpa bef. x Memakainya sebagai pakaian sehari-hari dalam keraton. x Memakai kain seredan. Putri yang sudah menikah. x Memakai ukel tekuk dengan hiasan pethat emas dan bunga ceplok jebehan. x Memakai kain batik wiron. x Memakai kebaya beludru/sutra panjang dengan pelisir pita emas dan memakai peniti susun tiga. x Sanggul ini dipakai pengiring raja ketika menghadiri resepsi diluar keraton. 268 Gambar. 7.64. Sanggul Tampak Depan Sumber : Santoso, Tien (1999) c) Inang pengasuh x Memakai ukel tekuk tanpa hiasan. x Memakai kain batik tanpa wiron dan memakai semekan. x Tidak memakai baju. x Memakai sampir barong dan wedung atau paturon barong. 2) Makna sanggul Dalam uraian terdahulu telah dijelaskan penggunaan sanggul menurut umur dan keperluan. Kaum wanita yang memakai sanggul sekarang menandakan bahwa ia telah lepas dari dunia remaja dan mulai menginjak masa kedewasaannya. Hal ini juga merupakan perlambang bahwa gadis itu bagaikan bunga yang sedang mekar dan harum semerbak. Seorang gadis dewasa harus sanggup memikul tugas dan tanggung jawabnya yang berarti ia sudah layak menjadi ibu rumah tangga. 3) Ornamen/perhiasan Perhiasan yang dipakai adalah Ceplok Jebehan yang terdiri dari: a) Pada bagian tengah sanggul agak ke atas dipasang ceplok. b) Pada kiri kanan sanggul dipasang dua tangkai bunga jebehan yang menjuntai ke bawah. c) Pada bagian atas sanggul dipasang pethat berbentuk gunung. 4) Peralatan yang digunakan a) Sisir (sisir yang salah satu ujungnya melengkung untuk keperluan membuat sunggar). b) Minyak rambut. c) Cemara 100-125 cm. d) e) f) 5) Caa) b) 6) Caa) b) c) d) e) f) g) h) Jepitan daHarnet yanTali sepatuara membenRambut patengah. Sebelakang kSetelah ramendapatkdan keempsisi dilakukara membuaIkatan ramsanggul. Pertama kkiri. Arah rambrambut, alingkaran, Sampai pasebelah kirPosisikan dengan carambut disArahkan ulalu menudiikatkan menggunaBagian linatas sanggAmbil lungditengah s n harnal. ng terbuat dau/karet. ntuk sunggakada kedua setelah rapi rkepala. ambut diikat,kan bentuk pat jari yangkan, dengan at sanggul mbut yang kali adalah pbut menjuntarahkan rammenuju ikataada gerakanri. rambut unara membawsebelah kanaujung rambuuju ke atas,pada panakan jepit ramgkaran kedugul menjadi sgsen yang anggul sebaGambarSuari bahan nilkan sisi (di atas rambut diika sedikit dilosunggar yag lain menje menarik kesudah disapembuatan lai ke bawahmbut ke baan rambut.n ini sudah ntuk membwa rambut an. t ke bagian , ke tempatgkal ikatanmbut. ua dibalik asatu. sudah dipeagai pengua r. 7.65. Langkaumber : Santoslon. telinga) disat menjadi snggarkan paang dimaksuepit rambut pluar sedikit, atukan mulalingkaran peh, tepat padaagian atas, terlihat 1 bbuat lingkartersebut ke tengah sant ikatan ramn dan dikarahnya, sehersiapkan ut sanggul. ah Membuat Saso, Tien (1999)sisir kearah satu dibagiaada kedua sud. Bantuanpada rambuttanpa dipakai dibentuk ertama padaa garis pertmembuat buah lingkaran sebelabatas pertnggul ke arambut. Ujungkencangkan hingga posisntuk diikatkanggul ) 269 atas dan an tengah sisi untuk n ibu jari t dikedua ksakan. menjadi a sebelah umbuhan setengah ran pada h kanan umbuhan ah kanan, g rambut dengan si bagian kan tepat 270 7) Perawatan sanggul Untuk merawat sanggul secara tradisional dipergunakan berbagai ramuan daun-daunan, antara lain: a) Batang padi kering yang sudah dibakar dan direndam dalam air, yang kemudian dijadikan bahan sebagai pengganti shampo. b) Daun dadap serep dipakai untuk mendinginkan rambut. c) Air asam kawak dipakai untuk menghilangkan ketombe. d) Air santan dipakai untuk mengkilapkan, melemaskan dan menyuburkan rambut. e) Daun pandan atau daun mangkokan dicampur dengan minyak kelapa untuk membuat minyak cem-ceman, guna memperlambat tumbuhnya uban, mengkilapkan rambut serta mengharumkan rambut. m. Sanggul daerah Jawa Tengah Sanggul daerah Jawa T engah disebut Ukel Konde. 1) Asal-usul dan sejarah sanggul Sanggul tradisional ukel konde ini sudah umum dipakai oleh para gadis dan orang dewasa. Pada zaman dahulu bentuk sanggul ini kecil dan tempatnya agak di atas kepala. Rambut kaum wanita pada zaman dahulu selalu panjang dan pada waktu mereka akan pergi mandi atau berpergian rambutnya selalut dikonde. Letaknya disebelah atas atau bagian puncak kepala dan bentuknya kecil bulat menonjol. Pada zaman Pakubuwono X, hampir semua segi kebudayaan mencapai titik kesempurnaan, termasuk seni tata rias rambut. Oleh karena itu, bentuk sanggul tradisional ini pun semakin disempurnakan sehingga bentuknya ada yang lebih besar, berbentuk bulat telur (lonjong), atau gepeng (pipih). Tempatnya tidak lagi dibagian atas kepala, tetapi agak ke bawah dan dilengkapi dengan sunggar pada kanan dan kiri kepala di atas telinga, supaya kelihatan lebih luwes. 2) Macam-macam sanggul a) Ukel Ageng Bangun Tulak Sanggul resmi atau sanggul kebesaran ini bentuknya memanjang seperti kupu-kupu tarung. Menurut kepercayaan suku Jawa, kupu-kupu yang hinggap dirambut, terutama kupu-kupu kuning, merupakan perlambang bahwa rezeki dan kebahagiaan akan datang. Untuk itu cara penggunaan sanggul: x Bagi putra-putri remaja, ukel ageng dipakai dengan pandan. x Bagi umum, ukel ageng dipakai dengan pandan dan dicampur dengan bunga mawar serta kenanga. x Bagi putra-putri yang sudah bersuami, ukel ageng dipakai dengan bunga mawar tulak melati. Ukel Ageng Bangun Tulak cocok dipakai sehari-hari, pada situasi resmi, dan pada dodotan kebesaran. b) SaSanggoleh p c) UkSanggIndonetetap d3) CaSarambudengaa) Sismeb) Mic) Jed) Hae) TaSediatur.di kanRambjari ataberupaSemengiguide dengadisisir perempada anggul Bokogul ini berbepengantin. kel konde gul ini termesia sekarandigemari samara membenanggul tradisut yang tidakan baik makasir (sisir yaembuat sungnyak rambupitan dan haarnet yang teali sepatu/kaebelum sang. Pada waktunan-kiri kepaut yang telaau dengan sa sunggar. elanjutnya, rikatnya denline). Kemuan karet itu rapi, diberi mpat dari patempat ujur Mengkurepentuk bokormasuk sangng. Ukel agempai sekara ntuk sanggulsional ini mek panjang ma peralatan sng salah saggar). t. arnal. erbuat dari bret. ggul dibentuu membuat ala (di atas ah dinaikkansisir lengkun GambaSurambut disisngan karet dudian, cema(letak rambminyak ramanjang cemaung rambutp r yang menggul yang seng ini meruang. emerlukan rmemerlukan sanggul itu aatu ujungnybahan nilon.uk, rambut hsunggar, petelinga) dinan di kanan-kg hingga ram ar. 7.66. Cara Mumber : Santossir ke belakadan tingginyara diikatkanbut di atas mbut dan agaara. Dengant itu diputaelungkup dsering dipaupakan sangrambut yangcemara. Agadalah: ya melengkuharus diberi ertama-tamaaikkan ke atkiri kepala itmbut berbenMembentuk Saso, Tien (1999)ang dan disya 5 jari tann pada rambcemara). Rak dipelintir n tangan kirarkan, agaran biasanyaakai acara ggul tradisiog panjang dgar sanggulung untuk kminyak aga rambut yantas kemudiatu ditarik dentuk lengkunnggul ) satukan dengan kita (dibut yang teRambut dansampai kirari, dibentuk r karet itu 271 a dipakai resmi di onal yang dan untuk l berhasil keperluan ar mudah ng berada an dijepit. engan ibu ngan atau gan cara ukur dari lah diikat n cemara a-kira tiga lingkaran tertutup. 272 Lingkaran yang di tangan kiri digeser ke tengah hingga membentuk ukel konde yang diinginkan. 4) Hiasan sanggul a) Ukel konde mempunyai 2 hiasan tusuk konde yang terbuat dari kulit penyu. Tusuk konde itu diletakkan pada kanan-kiri sanggul (rata dengan sanggul dan tidak boleh menjorok ke luar). Di tengah-tengah sanggul (bagian atas) itu diletakkan hiasan penetep (tusuk kecil). Pada sanggul orang dewasa kalangan bangsawan dapat dipakai cuduk bunga hidup, biasanya berupa bunga melati, di atas sanggul sebelah kiri. Cunduk yang diletakkan di atas sanggul sebelah kanan, biasanya dipakai oleh penari atau pesinden. Pada sanggul wanita yang masih gadis tidak boleh dipakai cunduk bunga hidup. b) Ukel konde selalu dipakai atau diserasikan dengan kebaya pendek, kain wiron dan selendang juga dipakai pemanis penampilan keseluruhan. n. Sanggul daerah Minahasa, Sulawesi Utara Sanggul daerah Minahasa, Sulawesi Utara disebut Konde Pingkan. 1) Sejarah sanggul Konde Pinkan Propinsi Sulawesi Utara terdiri dari beberapa daerah, yang masing-masing masyarakatnya mempunyai pakaian adat dan sanggul yang khas. Menjelang akhir abad ke 17, yaitu tahun 1690, di Tanah Wangko, salah satu tempat di Minahasa, ada seorang gadis keturunan Walian Ambowailan (ambelan), yang bernama Pinkan Mogoghunoi. Gadis itu mempunyai rambut yang sangat panjang hingga mencapai lantai. Rambut itu selalu dikepang (dicako). Pada saat-saat tertentu, rambutnya dikonde atau ditaldimbu kun (bahasa Tombulu) atau diwulu’kun (bahasa Tontemboan). Jadi, kreasi konde ini berasal dari seorang gadis yang bernama Pinkan, yang kemudian pada abad ke 19 ini makin disempurnakan. 2) Jenis sanggul di daerah Minahasa Konde seorang gadis atau ibu-ibu muda berbeda dengan konde kaum ibu yang sudah lanjut usia (setengah umur). Dalam kehidupan sehari-hari, rambut mereka hanya dikepang dua atau dikepang satu (cako) dan kepangnya dilepas. Untuk keperluan pesta upacara resmi, pernikahan, rambut yang biasanya dikepang itu dikonde. Sanggul-sanggul asli yang dikenal di daerah itu terdiri dari empat macam, yaitu: a) Sanggul Manado/Minahasa. b) Sanggul Gorontalo. c) Sanggul Bolaang Mongondow. d) Sanggul Sangir Talaud. PaMinahsedanyang mawa3) PePea) Sisb) Jec) Ked) Hae) Ha4) CaCaa) Peb) Pac) Ked) UnseSaletaknbelakalingkakupingsepertHiabaju pkondeBungaada kesempasa, yaitu gkan kata pberasal darr segar, berw eralatan yangeralatan yangsir, Sisir sikapit rambut. epangan ataarnal. air spray. ara membenara membenertama-tamaangkal rambuemudian dikentuk membecara vertika anggul gadiya di belakang. Sangguran pada teg. Rambut ti belahan teasan kondepemakainyae yang palina-bunga lain patan ini, hasanggul pinkan berai Minahasa.warna merag digunakang digunakanat. u kelabang, ntuk sanggulntuk sanggula bagian deput itu disasaembalikan keentuk 2 kondl. GambaSuis-gadis atakang kupingul kaum ibu sengah belakadepan yangelur yang dis dipakai bua. Bunga rog disenangpun boleh danya diuraikonde Pinasal dari na Ornamen/ph. n n adalah seb2 buah (sep itu adalah span rambut dak sepanjange arah belakde, bagian b ar. 7.67. Cara Mumber : Santosau ibu-ibu agak ke bsetengah umang agak keg berada debut koip. nga hidup yose (kembai, tetapi hiasdipakai sebakan sanggukan. Kondma seorangperhiasan sabagai berikutpasang). sebagai beridiarahkan keg kurang lebkang sambil belakang ramMembentuk Saso, Tien (1999)muda dibubawah menumur dibuat ke bawah dadi atas telinyang disesuang mawar)san bunga agai hiasan kul yang bere artinya g nama gadanggul hanyt: kut: e muka. ih 5 cm. dirapikan. mbut kepalanggul ) uat konde utupi sebagkonde satu ban letaknya nga dibentuaikan denga merupakaini tidak dihkonde. 273 rasal dari sanggul, dis cantik ya bunga a dibagi 2 dua dan ian leher berbentuk di bawah uk sedikit an warna n hiasan haruskan. 274 Letak bunga juga mempunyai arti. Untuk seorang gadis, hiasan bunga itu diletakkan disebelah kiri dan untuk wanita yang sudah menikah hiasan bunga itu diletakkan disebelah kan konde. o. Sanggul daerah Tou-Tou, Sulawesi Tengah Sanggul daerah Tou-Tou, Sulawesi Tengah disebut Pungut Tetembu. 1) Pengertian Sanggul ini biasa dipakai oleh wanita-wanita dalam perkawinan dalam upacara-upacara resmi, hanya perbedaannya pada perkawinan; ornamennya lebih banyak. Pungut Tetembu: Arti dari pada Pungut ialah sanggul. Terutama dalam bahasa Buol adalah pelepah, sejenis daun palam yang masih kuncup. Apabila dibuka akan berbentuk seperti setengah bulan (Bulan sabit). Di daerah ini banyak sekali terdapat tumbuhan tersebut. Pelepah daun yang berupa lengkungan setengah bulan ini sangat membantu pekerjaan masyarakat di daerah Toli-toli. Misalnya untuk mengambil air dan keperluan lainnya. Karena bergunanya tetembu ini dan begitu melekat dihati masyarakat ini, sehingga mereka ciptakan sanggul seperti bentuk lengkungan pelepah setengah bulan. 2) Ornamen/perhiasan yang digunakan OMU ialah hiasan yang berbentuk pohon, batangnya berwarna hijau. Warna hijau ini melambangkan kebesaran. Pohon ini berarti perlindungan (teduh). Di sini diartikan supaya teduh dalam bahtera rumah tangga. Bila warna cabang-cabangnya emas adalah dari keturunan raja. Bila berwarna perak keturunan rakyat biasa. Letak Omu diantara kepala dan sanggul. 3) Peralatan yang digunakan adalah a) Sisir, Sisir sikat. b) Jepit rambut. c) Harnal. d) Hair spray. 4) Bentuk sanggul dan cara membuat a) Bentuk sanggul seperti bulan sabit atau berbentuk setengah bulan. Untuk memudahkan pembuatannya, rambut yang akan disanggul harus panjang sampai bawah pundak. b) Letak sanggul adalah di belakang simetris. Bentuk sanggul kanan kiri telinga harus kelihatan dari depan. Bagian depan kanan kiri agak gembung (sunggar). c) Kita buat lebih dahulu cetakan dari karton berbentuk setengah bulan (Bulan sabit). Cetakan ini diletakkan pada batas hair-line bawah (batas tumbuh rambut). 275 d) Kemudian rambut itu kita lekuk ke atas, dibentuk sesuai dengan cetakan tersebut di atas berilah harnet. Gambar. 7.68. Sanggul Tampak Depan Dan Belakang Sumber : Santoso, Tien (1999) Pada jaman dahulu, supaya rambut agak menggembung, dimasukkan diantara rambut wewangian yang terdiri dari daun-daun dan bunga-bunga yang harum baunya. p. Sanggul daerah Bugis, Sulawesi Selatan Sanggul daerah Bugis, Sulawesi Selatan disebut Simpolong Tattong. 1) Pengertian sanggul Simpolong Tattong Simpolong artinya ‘sanggul’, sedangkan tattong artinya ‘berdiri’. Sanggul ini berbentuk tanduk. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh animisme, meskipun suku Bugis penganut agama Islam yang taat. Kerbau atau tanduk kerbau dianggap binatang yang mempunyai kekuatan gaib dan di dalam buku Kielich yang berjudul Volken Stammaen dikatakan bahwa wanita Bugis mendapat kedudukan yang tinggi dalam masyarakatnya. Oleh karena itu, secara simbolis sanggul yang berbentuk tanduk ini dapat diartikan sebagai penghargaan kepada pengantin. Simpolong tattong adalah sanggul pengantin suku Bugis. 2) Cara membentuk sanggul a) Mula-mula rambut yang berbeda pada batas dahi tengah diambil kira-kira 2-3 jari untuk pengikat sanggul atau lungsen. Seperti pada gambar berikut. b) c) Rambut baketat deng(sekarang berikut ini. Semua ramlima jari ddan dililit adijadikan bdiusahakapertama tabetul berdiGambSuagian depangan cara medengan po GambaSumbut ditarik ari batas raagar sanggubeuete di sen agar terlihadi diikatkaniri. Selanjutn bar. 7.69. Cara umber : Santosn yang lain emberinya momade atau ar. 7.70. Cara Mumber : Santoske belakangambut tengkul dapat berdbelah kananhat dari depn pada ujunnya, dipasanMengambil ramso, Tien (1999)dibentuk hminyak dan hairspray).Membentuk Raso, Tien (1999)g agak ke atkuk. Kemudidiri. Ujung rn sebagai hipan dan ramng sanggul ng hiasan sa mbut ) ingga gembremasan da Perhatikan ambut ) tas atau kuran rambur rambut yangiasan. Ujungmbut yang dsupaya dapnggul. 276 bung dan aun waru n gambar ang lebih itu dilipat g berlebih g sanggul disisakan pat betul-Next >