< Previous 229di mana permesinan dan alat-alat lain digunakan secara tetap dan terus menerus serta terdapatnya petugas yang mampu menghitung pembiayaan operasional dari tiap mesin. Harga pokok ialah semua biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk barang cetakan. 1. Tugas Estimator Seorang yang bertugas melakukan kalkuasi atas baya produksi dan menentukan harga jual dalam suatu percetakan disebut istimator. Estimator menempati kedudukan penting dalam perusahaan percetakan, karena struktur harga dan bisnis suatu percetakan bergantung sepenuhnya dan pertimbangan, kemampuan dan pengalamannya. Dia harus selalu peka terhadap perubahan harga dan perubahan cara kerja yang terjadi. Estimator harus pula selalu waspada terhadap perkembangan semua biaya yang erat hubungannya dengan percetakan atau dengan produksi. Ia menempati kedudukan yang menentukan, disebabkan karena semua pekerjaan yang diterima oleh perusahaan selamanya harus melalui penanganan estimator terlebih dahulu. Maka kedudukannya merupakan tempat untuk mencari dan mendapatkan keseimbangan. Bila ia menghitung harga terlalu tinggi, perusahaan tidak akan mendapatkan pekerjaan. Sebaliknya bila menghitung terlalu rendah, akan terjadi kerugian, karena perusahaan tidak mendapatkan kembali biaya yang telah dikeluarkannya. Diharapkan estimator selalu memberikan harga jual yang wajar dengan tidak melupakan semua biaya tetap, semua biaya tidak tetap serta biaya lain harus benar-benar terwakilkan dalam harga jual tersebut dan dapat mempetimbangkan keuntungan yang wajar pula untuk dapat mengembalikan ke dalam investasi. Dengan segera ia harus dapat melihat semua pembiayaan lain seperti komisi penjualan sampai kepada biaya-biaya penyerahan. 230 1.2. Mengerjakan kalkulasi yang benar mempunyai tiga prinsip dasar : 1. Semua harga harus didasarkan pada biaya nyata dan wajar. 2. Dalam harga harus sudah termasuk keuntungan wajar dan pengembaliannya kepada investasi (return on investment) 3. Semua harga tensusun dan berasal dari sesuatu prosedur yang tetap. Banyak perusahaan tiap tahun menderita kerugian, disebabkan karena : a. estimator tidak membiasakan diri dengan menggunakan pembiayaan yang nyata dan tidak pula secara tetap memasukkan biaya-biaya tak langsung dalam menghitung biaya produksi cetaknya. b. ketidakakuratan seorang estimator yang tidak secara tetap memasukkan faktor keuntungan yang wajar pada tiap pekerjaannya. Motivasi utama dan perekonomian adalah keuntungan, tanpa keuntungan sesuatu usaha mustahil dapat berhasil. Seorang istimator dapat berfungsi sebagiai tenaga pembukuan rutin atau sebagai alat dari manajemen. Sebagai tenaga pembukuan, tugasnya adalah menganalisa dan menentukan harga tiap pekerjaan dengan menggunakan tabel dan ikhtisar tarif yang telah disusun oleh manajer. Dalam hal ini Ia tidak mempertimbangkan problema penentuan biaya tertentu seperti misalnya turun naiknya harga, asuransi, penyusunan anggaran, pendistribusian anggaran ke bagian-bagian yang berproduksi, dsb. Sebagai alat manajer, ia merupakan tangan dan manager, tugasnya ia harus mempelajari biaya tetap tahunan, ia harus membuat dan meneliti anggaran biaya atau mendistribusikan biaya-biaya itu pada bagian-bagian yang berproduksi. Untuk pekerjaan ini diperlukan 231ketekunan dan ketelitian. Tugasnya rumit dan memerlukan pengalaman dan kemampuan untuk meniai suatu keadaan. Sehingga boleh dikatakan pekerjaan seorang estimator harus selalu didasarkan ada fakta nyata, penilaian kritis dan pengalaman yang memadai. Sangatlah merugikan bila seorang estimator bekerja berdasar kira-kira konkurensi atau pada dasar yang samara-samar. 1.3. Persyaratan bagi seorang Estimator. Persyaratan utama atau yang penting bagi seorang estimator adalah pengalaman praktis dalam kalkulasi dan pengalaman yang memadai tentang mekanisrne percetakan. Pengetahuan-pengetahuan yang harus dimiliki seorang estimator adalah a. Pengetahuan Teknis. Pengetahuan yang sempurna tentang proses cetak merupakan hal yang mutlak bagi seorang estimator. Karena sebelum menentukan biaya suatu pekerjaan, ia harus mengetahui terlebih dulu mengenai metode pengerjaannya yang paling efisien, alat-alat yang digunakan, kebutuhan listrik yang digunakan serta bahan apa yang diperlukan. b. Pengetahuan Matematika (ilmu berhitung) Pengetahuan matematika sederhana seperti penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, penjumlahan, prosentase dan semacamnya. c. Pengetahuan tentang manajemen. Pengetahuan tentang manajemen, sangat diperlukan karena tidak jarang seorang estimator diminta bantuan untuk memberi penilaian tentang manajemen atau dilibatkan dalam tugas-tugas eksekutif. Pengenalan berbagai problema yang dihadapi oleh seorang estimator, pengetahuan tentang ekonomi dan pemasaran akan sangat benguna bagi seorang estimator sehingga akan 232memahami hubungan antara penjualan, volume, harga dan keuntungan. d. Pengetahuan tentang kalkulasi. Pengetahuan ini akan memberikan pengetahuan tentang peranan dan lingkup tugas seorang estimator, demikian pula tentang perhitungan pemakalan kertas, pemakaian tinta, jam kerja mesin, dsb. 2. Proses Produksi Proses produksi merupakan peristiwa yang terdiri dari beberapa proses mulai dan persiapan sampai penyelesaian grafika. Terutama dalam mencetak buku proses produksi buku dapat menentukan kualitas fisiknya. Proses produksi buku selain dapat menentukan kualitas juga akan menentukan biaya produksinya. Setiap estimator yang menghitung biaya cetak buku harus memahami proses produksi terlebih dahulu. Proses produksi buku dengan melalui teknik cetak ofset pada umumnya dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap produksinya. Menghitung biaya pencetakan buku dengan menggunakan teknik cetak ofset meliputi unsur/komponen biaya, antara lain: a. biaya desain isi dan kulit buku, b. biaya setting naskah, c. biaya montase isi buku, d. biaya pembuatan film negatif dan positif (isi buku – cetakan hitam putih) e. biaya pembuatan film separasi (cover buku) f. biaya pembuatan pelat cetak isi, g. biaya pembuatan pelat cetak kulit, h. biaya kertas isi buku, i. biaya kertas kulit buku, j. biaya cetak isi buku, 233k. biaya cetak kulit buku, l. biaya penjilidan (lipat, komplit, jahit), m. biaya memotong (kertas isi, kertas kulit, dan buku) n. biaya pengepakan, o. total biaya p. keuntungan (10 – 20 %) q. total biaya termasuk keuntungan, r. pajak (PPn + PPh) 11,5 % s. total biaya termasuk keuntungan dan pajak, t. harga per buku, u. harga per halaman. 2.1. Rumus untuk Menghitung Biaya Cetak Buku Berdasarkan Tarif ( Sentot, 2001:14 -17) 1. Rumus menghitung biaya desain. 2. Rumus menghitung biaya setting 3. a. Rumus menghitung biaya pemotretan dan pemrosesan film negatif atau positif (hitam-putih) b) Rumus menghitung biaya pemotretan dan pemrosesan film separasi: 4. Rumus menghitung biaya montase: Untuk menghitung biaya montase pada awalnya estimator harus menghitung jumlah halaman dalam satu montase dengan rumus Jumlah desain x harga per Jumlah halaman setting x harga setting per Jumlah halaman x luas halaman x harga film jadi per Jumlah model x luas model x harga film separasi per cm 234a) Selanjutnya menghitung jumlah montase untuk satu buku dengan rumus: b) Setelah itu menghitung biaya montase dengan rumus c) 5. Rumus menghitung biaya pelat cetak: Untuk menghitung biaya pembuatan pelat cetak dapat digunakan patokan jumlah montase = jumlah pelat. Rumusnya adalah: 6. Rumus menghitung biaya kertas isi buku berdasarkan harga kertas per rim 7. Rumus menghitung biaya kertas kulit berdasarkan harga kertas per rim: 8. Rumus menghitung biaya cetak 9. Rumus menghitung biaya melipat Jumlah montase x biaya montase per lembar Jumlah montase atau jumlah pelat cetak x harga pelat cetak jadi per lembar (termasuk biaya ekpose) Jumlah pelat cetak x oplah cetak x harga ongkos cetak per lintasan x 235 10. Rumus menghitung biaya mengkomplit 11. Rumus menghitung biaya menjahit: atau Biaya penjilidan: 12. Rumus menghitung biaya potong: a. Biaya potong kertas sebelum dicetak Luas kertas x gramatur x jumlah halaman x oplah x inschiet Kertas isi : x biaya potong/kg 10.000.000 x jumlah hal dalam 1 lembar plano Luas kertas x gramatur x oplah x inschiet Kertas kulit : x biaya potong/kg 10.000.000 x jumlah hal dalam 1 lembar plano b. 13. Rumus menghitung harga per halaman: 14. Rumus menghitung keuntungan: Jumlah katern x ongkos melipat per katern x inschiet (%) Oplah cetak x ongkos mengomplit per buku Ongkos menjahit per buku x inschiet (%) Oplah cetak x jumlah halaman buku x ongkos jilid per Oplah cetak x biaya potong per Total biaya + prosentase (%) keuntungan dari total 236 15. Rumus menghitung Pajak : 16. Rumus menghitung harga per buku: 17. Rumus menghitung harga per halaman 2.1.2. Contoh Perhitungan Biaya Cetak Buku Berdasarkan Tarif Untuk menghitung biaya cetak buku berdasarkan tarif ini, seorang estimator perusahaan non percetakan harus menyusun terlebih dahulu tarif komponen biaya cetak. Cara menyusun komponen biaya cetak ada dua cara, yaitu: 1. Melakukan observasi ke beberapa perusahaan setting, repro, dan percetakan, untuk memperoleh data komponen biaya cetak. Dan data tersebut selanjutnya dibuat tabel harga komponen biaya cetak. 2. Menyusun tarif komponen biaya cetak dengan model perusahaan percetakan buku. Selanjutnya untuk menyusun harga-harga bahan baku antara lain kertas cetak, kawat jahit, lem, benang, dan bahan-bahan lain dapat diperoleh dengan observasi atau menanyakan harga ke para supplier penjual bahan baku grafika yang ada, sebagaimana contoh di bawah ini: (Total biaya + keuntungan) + (prosentase (%) pajak dari total biaya + 237Spesifikasi Buku : Ukuran buku : A4 (21 x 29,7 cm) Jumlah halaman isi + kulit : 84 halaman Warna isi : 1 warna (hitam) Warna kulit : 4 warna Kertas isi : HVS 80 gram uk. 61 x 86 cm ( Rp. 232.000,-/rim) Kertas kulit : Ivory 2 muka 190 gsm uk. 79 x 109 cm (Rp. 920.000/rim) Mesin Oliver 72 : Maksimum ukuran kertas 51 x 71 cm Penjilidan : Jahit kawat Oplah : 10.000 eksemplar a. Menghitung biaya desain kulit. Contoh: - Jumlah desain = 1 - Harga desain per buku Rp. 100.000,- - Biaya desain 1 x Rp. 100.000,00 = Rp. 100.000,- b. Menghitung biaya setting naskah. Contoh: - Jumlah halaman setting = 80 halaman - Ukuran buku = A4 (21 x 29,7 cm) - Harga setting per halaman Rp. 6.000,- - Biaya setting = 80 x Rp. 6.000,00 = Rp. 480.000,- c. Menghitung biaya montase dan pemrosesan film negatif (isi buku). Contoh: - Jumlah halaman = 80 halaman - Ukuran buku = A4 (21 x 29,7 cm), naik cetak 4 halaman (44 x 59,4 cm) + inchiet 1 cm 238- Harga pembuatan film negatif per cm2 = Rp. 20,00 - Biaya pembuatan film negatif =45 x 60,4 x 20 lbr x Rp. 20,00 = Rp. 1.087.200,- d. Menghitung biaya pemrosesan film separasi (kulit). Contoh: - Jumlah model = 1 (naik 2 mata) - Ukuran model = 32 x 22 cm - Harga pembuatan film separasi per cm2 = Rp. 80,- - Biaya pembuatan film negatif = 1 x 64 x 44 x Rp. 80,- = Rp.225.280,- e. Menghitung biaya pelat cetak isi dan kulit. Contoh: - Jumlah pelat cetak isi = 80 : 4 = 20 lbr - Jumlah pelat kulit = 4 - Harga pelat cetak per lembar = Rp. 45.000,- (max. oplah 10.000 eks.) - Biaya pelat cetak = (20 + 4) x Rp. 45.000,- = Rp. 1.080.000,- f. Menghitung biaya kertas isi. Contoh: - Oplah cetak = 10.000 eksemplar - Jumlah halaman = 80 halaman - Prosentase inschiet = 5% - Harga kertas plano per rim = Rp. 232.000,- - 1 lembar plano berisi 16 halaman - Biaya kertas isi = 10.000 eks x 232.000 x 80 x 105% 16 x 500 = Rp. 24.360.000,- Next >