< Previous339Tabel 16. Tingkatan suaian basis Poros.System Basis PorosSuaian / fitLubangPorospenggunaanRunningfitE 8Bearing with drawn shaftSliddingfi tH 9Actuating levers, Control gearsWringingfitK 6Keys without maching workPressfitP 9h 9Keys with matching workContoh :Penulisan toleransi Kedudukan daerah toleransi lubang30 H7,maksudnya 30 adalah diameter nominal, H adalah kwalitas, dan 7 adalah ukuran toleransi.Didalam gambar kerja, setiap toleransi sudah terdapat keterangan mengenai batasan ukurannya. Jika harga dari batasan tersebut tidak terdapat maka dapat dilihat seperti pada harga suaian (Tabel17), nilaipenyimpanagan lubang (Tabel 18 a dan b), nilai penympangan poros (Tabel 19 a dan b).Tabel17. Harga Suaian untuk tujuan umum.340341Tabel 18 a. Nilai penyimpangan lubang untuk tujuan umum342Tabel 18 b. Nilai penyimpangan lubang untuk tujuan umum343Tabel 19 a. Nilai penyimpangan poros untuk tujuan umum344Tabel 19 b. Nilai penyimpangan poros untuk tujuan umum34515099+−=h15296+−=KContoh :Ukuran alur dan pasak suatu poros adalah 15 K6 – h9 Adapun cara membaca toleransinya adalah sebagai berikut:a.Dengan melihat penunjukan toleransi tersebut kita dapatmengetahui dengan diameter nominal 15 pada toleransi K6. b.Setelah kita mengetahui sistim basisnya, kemudian kita lihatdidalam table untuk batasan toleransi K6-h9Keterangansedangkan untukdengan mengetahui 2 batasan tersebut maka dapat dihitung:ukuran alurnya =batas atas 15,002 mm.=batas bawah 14,991 mmukuran pasaknya =batas atas 15 mm.=batas bawah 14,957 mm.5. Keselamatan Kerja Pada Saat Proses Produksi……………Mengoperasikan mesinperkakastidak terlepas dari adanyabenda yang berputar dan adanya serpihan logam sebagai akibat dari adanya proses penyayatan material benda kerja, sehingga akan dapat menimbulkan bahaya-bahaya yang sering terjadi saat mengoperasikan mesin.5.1 Peralatan keselamatan kerja pada proses produksiMenjaga keselamatan pada saat bekerja dengan mesin perkakasdapat dilakukan dengan memilih alat keselamatan kerja yang tepat.Alat keselamatan kerja yang kita pakai harus benar-benar mampu melindungi kita dari semua bahaya yang terjadi walaupun itu tidak dapatdijamin selamat 100 %. Keselamatan kerja yang dimaksudmeliputi keselamatan kerja bagi operator.Untuk menjaminkeselamatan operator, makaoperatorpada saat mengopersikan mesin perkakasharus menggunakan peralatan keselamatan kerja yaituyangharus digunakan pada saat proses produksi pemesinan diantaranya :5.1.1 Pakaian KerjaPakaian kerja yang dipakai operator selalu menyesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Bagi operator pemesinan frais,bubut, gerinda danlain-laian, pakaian kerja yang digunakan harus memilikisyarat-syaratantara lain: tidak mengganggu pergerakan tubuh operator, nyaman dan tidak terasa panas waktu dipakai. Karena di negara kita beriklim 346tropis maka disarankan untuk menggunakanpakaian kerja terbuat dari bahan cotton.Pakaian kerja memiliki manfaat antara lain; tidak merasa panas jika dipakai, dan Tidak mengganggu gerakan tubuh.51.2 Sepatu kerjaSepatu kerja harus benar-benar dapat memberikan perlindungan terhadap kaki kita. Berdasarkan standart yang telah ditentukan, sepatu kerja terbuat dari bahan kulit, sedangkan alas terbuat dari karet yang elastis tetapi tidak mudah rusak karena berinteraksi dengan minyak pelumas (oli). Untuk bagian ujung sepatu masih dilapisi dengan pelat besi yang digunakan untuk melindungi kaki jika terjatuh oleh benda-benda yang berat.Sepatu kerja memiliki manfaat antara lain:?Tidak licin waktu dipakai,?Mampu melindungi kaki dari chip yang jatuh dan benda-bendayang lain, Alas kaki tidak mudah rusak karena berinteraksi dengan minyak pelumas.5.1.3 Kaca MataKaca mata digunakan untuk melindungi mata dari chip-chip yang berterbangan pada saat kerja di mesin frais. Oleh karena itu kaca mata yang dipakai oleh operator harus memenuhi syarat-syaratberikut:Mampu menutup seluruh bagian-bagian mata dari kemungkinanterkena chip, Tidak mengganggu penglihatan operator dan, Memilikilubang sebagai sirkulasi udara kemata.5.2 Resiko-resiko dalam mengoperasikan mesin perkakas dancara menghindarinya5.2.1 Mata terkena chip (Tatal/Beram)Untuk menghindari mata kemasukan chip/beram pada saatmengopersikan mesin perkakas, maka selama melakukan penyayatanharus memakai kaca mata sesuai standar keselamatan kerja (Gambar 166).Gambar 166. Penggunaan kaca mata3475.2.2 Tangan atau rambut terkena atau terbelit alat potongPada proses pemesinan ketika alat potong atau benda kerja berputar, hindarkan tangan atau rambur terkenaalat potong atauterbelit putaran benda kerja. Khususnya pada proses pengefraisan apabilaterpaksa harusmengambil bagian, melihat,ataumembersihkan tatal yang dekat dengan pisau atau benda kerja yang sedang berputar maka lebih baik putaran spindel dimatikan terlebih dahulu (Gambar 167). Karena apabila hal itu dilakukan, tidak hanya mebahayakan tangan, tapi juga rambut yang terlalu panjang. Maka dari itu rambut diupayakan harus rapi dan tidak terlalu panjang atau meggunakan pelindung rambut supaya tidak ada bagian rambut yang terurai. Sedangkan pada saat proses pembubutan dilarang kerasmenarik tatal/beram hasil potongan yang melilit pada benda kerja, karena hal ini dapat mengakibatkan tangan bias terluka. Untuk itu pada saat menarik tatal/beram gunakan batang penarik (Gambar 168).Gambar 167. Memembersihkan chip/beram pada saatputaran mesin harus berhentiGambar 168. Menarik lilitan tatal dengan batang penarik348Selain itu yang perlu selalu diingat adalah pada saatmengopersikan mesin dilarang keras menngunakan sarung tangan, karena dengan menggunakan sarung tangan kulit tangan kita kurang peka terhadap sentuhan sehingga disamping kurang peka pada saat melakukan proses pengukuran, yang paling membahayakan adalah terbelitnya sarung tangan pada saat mesin berputar sehingga tangan kitapun ikut terbelit oleh putaran mesin.5.2.3 Tangan terkenachip/beram.Biasanya bahaya seperti ini terjadi pada waktu kita membersihkan chip/tatalsetelah selesai bekerja.Apalagi chip/tatalhasil pemotongan pengefraisan, karena alat potongnya memilki mata sayat lebih dari satuchipnyapada umumnayaberbentuk pendekpendek dan tajam. Untuk mengatasi resiko ini maka gunakanlah kuas untukmembersihkan. (Gambar 169 a) menunjukkan pembersihan chip/ tatal pada mesin frais, dan (Gambar 169 b) menunjukkan pembersihan chip/tatal pada mesin bubut.(a) (b)Gambar 169. Membersihkan mesin dengan kuas.5.2.4 Kaki terkena benda tajam dan terjatuhnya benda kerja.Dilingkungan bengkel produksi/pemesinan, tidakbisa dihindari adanya chip/beram yang berserakan dilantai akibat dari hasilpemotongan. Selain itu ada kemungkinan benda/alat atauperlengkapan lain terjatuh dari atas dan juga oli yang berceceran . Maka dari itu setiap operator yang bekerja dilingkungan bengkelproduksi pemesian diwajibkan menggunakan sepatu kerja sesuaistandar yang berlaku. (Gambar 170) menunjukkan penggunaansepatu kerja dilingkungan bengkel produksi pemesinan.Next >