< Previous329Gambar 154. Ragum dan perlengkapan frais batang bergigi (Rack milling attachment and vice)e.Perlengkapan pembagi batang bergigi (Rack indexing attachment)Disamping kita menggunakan pergeseran meja mesin untukpembagian batang bergerigi, pada mesin frais tertentu dilengkapi alat pembagi khusus.Alat ini terdiri dari satu set roda gigi, pelat pembagi (indexing plate) pen index dan penyokong (pemegang). Alat inidipasang pada ujung meja.Gambar 155. Perlengkapan pembagi batang bergigif.Prosedur pemotonganUntuk memotong gigi rack lurus pada mesin frais dapat dilakukan dengan cara berikut ini : •Pelajari gambar kerja (Gambar 156), misalnya diketahuisebuah gigi rack lurus dengan panjang (L )= 71mm, danmodulnya (m) 1,5. 330Gambar 156. Roda gigi lurusMaka ukuran-ukuran yang lain dapat direncanakan sebagaiberikut, termasuk agar supaya sisa gigi sisi kanan dan kiri sama.•Besarnya aksial pitch px= .m= 3,14.1,5= 4,71 mm•Kedalaman gigi (h)= ha+hf = (1.1,5)+(1,2.1,5)= 3,3 mm•Jumlah gigi sepanjang 71 mm adalah:z=gigimL0743,155,1.14,371.==•Jadi sisa gigi adalah= 0,0743.(.m)= 0,35 mm•Untuk mendapatkan sisa gigi yang sama bila tebal pisaunyaadalah 4 mm maka:mmX7,024.35,0==•Pisau yang digunakan adalh nomor 8•Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pembuatan roda gigi lurus.•Pasang blank gigi rack pada ragum yang telah terpasangsebelumnya.•Setting pisau pada sisi benda kerja, dan selanjutnya geser pisau sebesar X = 0,7 mm.•Atur kedalaman pemakanan sebesar 3,3 mm.•Setelah yakin benar bahwa posisi cutterpada posisi yang benar, lakukan pemotongan gigi pertama.•Berikutnya lakukan pemotongan gigi kedua dengan menggeser meja sebesar 4,71 mm•Ukurlah tebal gigi dengan gear tooth vernier bila ternyata ada kekurangan atur kembali defth of cut (h)•Kemudian lakukan kembali pemotongan hingga selesai dengan menggunakan gerakan meja secara otomatis.3313. Teknik Pengukuran Pada Proses Produksi…………………3.1 Jenis Pengukuran3.1.1 Pengukuran presisiPengukuran ini digunakan untuk mendapatkan ketelitian 0,05, 0,02, 0,01 bahkan sampai ukuran micron. Alat-alat ukur yang dipakai antara lain :a.Jangka sorong ketelitian 0,05 mmb.Jangka sorong ketelitian 0,02 mmc.Mikro meter ketelitian 0,01 mmd.Mikro meter ketelitian 0,001 mm3.1.2 Pengukuran tak presisiPengukuran ini biasanya menggunakan alat ukur tak langsung atau menggunakan alat ukur yang mempunyai ketelitian 0,5 mm.misalnya rollmeter, bar meter (mistarbaja).Sedangkanpadapengukuran dimensi tertentu menggunakan alat ukur tak langsung kemudian untuk mengetahui hasilnya dicocokkkan dengan alat ukur langsung.3.2 Metode pengukuranUntuk mendapatkan benda kerja yang presisi. Kemampuanmelakukan pengukuran memegang peranan yang sangat penting.Untuk melihat berbagai ukuran dimensi benda kerja kita dapatmenggunkan beberapa jenis alat ukur.Berdasarkan cara pembacaan skala ukurnya, alat ukur dibagimenjadi 2 yaitu :3.2.1Alat ukur langsungYang dimaksud denganalat ukur langsung adalah jenis alat ukur yang datanya dapat langsung dibaca pada alat ukur tersebutdigunakan. Contoh : jangka sorong, micrometer, mistar, busur derajat (bevelprotector) dan lain-alin.Alat ukur ini biasanya digunakan untuk mengukur bagian-bagian yang mudah diukur dan dijangkau oleh alat ukur langsung.3.2.2Alat ukur tak langsungYang dimaksud dengan alat ukur tak langsung adalah jenis alatukur yang datanya hanya dapat dibaca dengan bantuan alat ukur langsung. Contoh : telescoping gauge, inside caliper, outside caliper dan lain-lain. Alat ukur ini dipakai untuk mengukur bagian-bagaianyang tidak dapat dijangkau oleh alat ukur langsung.Pada alat ukur langsung memiliki beberapa tingkatan ketelitian. Untuk itu kita harus dapat menentukan alat ukur jenisapa yang harus kita gunakan berdasarkan tingkatan toleransi yang ingin kita capai. Disampingkepresisian alat ukur dan suhu ruang (kuranglebih18º÷20º)332yang menentukan kebenaran/ketepatan dari hasilpengukuran, Faktor lainnya adala posisi dan sikap sewaktu melakukan pengukuran, antara lain :a.Lakukan pengukuran dalam keadaan mesin berhenti.b.Letakkan sensor ukur tegak lurus terhadap bidang ukur.c.Berilah penerangan yang cukup pada saat melakukan pengukuran. d.Pembacaan skala nonius harus tegak lurus terhadap skala utama.e.Untuk jenis pekerjaan yang dituntut dengan kepresisian tinggi, sebaiknya perlu dilakukan pengukuran beberapa kali. Hal ini untuk menghindari terjadainya kesalahan pengukuran. 3.3 Alat ukur mistar geser (vernier caliper) dan mikrometer luar(outside micrometer)Alat ukur presisi yang sering digunakan di industri dan bengkel-bengkel pemesinan salah satunya adalah mistar geser dan mikrometerdalam skala ukur mm. Maka dari itu dalam menunjang materi-materisebelumnyadibawah ini akan dibahas tentang alat-alat ukur tersebut. 3.3.1 Mistar Geser/Vernier Calipers3.3.1.1Skala/venierpada mistar geserSkala adalah alat pembanding yang pada umumnya terdapatpada semua jenis alat ukur sehingga memungkinkan mendapat hasil pengukuran yang tepat.Skala pada mistar geser terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:a. Skala utamab. Skala noniusSkala utama terdiri dari skala standar yang pembagiannya sama seperti pada mistar baja. Sedangkan skala nonius dibuat panjang tertentu sehingga dapat dibagi kedalam beberapa bagian, dimana tiap bagiannya menunjukkan panjang yang proporsional terhadap skala pada bagian skala utama.3.3.1.2Bagian- bagian mistar geserSecara umum bagian mistar geser terdiri dari:a. Rahang tetap/fixed jaw, yang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti.b. Rahang gerak/sliding jaw, yang skala noniusnya dapat digerakkan spanjang bingkai.Bagian yang lainnya untuk jenis mistar geser tertentu, kadang-kadang dilengkapi dengan pengatur gerakan yang halus sepanjang bingkainya dan juga dilengkapi dangan bagian untuk mengukurkedalaman.Bagian-bagian mistar geser sebagaimana (Gambar 157)adalah:•Beam (Batang/rangka)•Fixed jaw (rahang tetap)333•Sliding Jaw (rahang gerak)•Main scale (skala tetap)•Vernier scale (skala ninius)•Fine adjustment (Penggerak halus)•Clamping screws (Baut pengencang)Gambar157. Bagian dari mistar ingsut nonius.3.3.1.3 Fungsimistar geserMistar geser dapat digunakan untuk berbagai kegiatanpengukuran, diantaranya untuk mengukur:a. Ketebalan, jarak luar atau diameter luar.b. Kedalaman.c. Tingkat/step. d. Jarak celah atau diameter dalam. 334Gambar158. Contoh penggunaan mistar geser3.3.1.3Prinsip skala metricPrinsip dari skala metric yang memiliki ketelitian 0,05 mm adalah pada rahang gerak terbagi menjadi 20 bagian/garis. Jarak dari 0sampai 20 =19 mm, yang jarak antara garis satu dengan yang lainnya 19 : 20 = 0,95 mm. jadi selisih dari dua skala ini adalah 1 mm – 0,95 mm = 0,05 mm. Dengan demikian, berarti juga mistar geser ini mampu mengukur sampai ukuran terkecil 0,05 mm (lihat gambar 159)Gambar159. Prinsip Skala metrik1.3 Pembacaan mistar geser ketelitian 0,05 mmContoh pembacaan mistar geser ketelitian 0,05 mm padapengukuran 9,5 mm sebagaimana gambar 152 adalah:ada pengukuran 9,5 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut:a. Garis 0 pada skala nonius terletak antara garis ke 9 dan 10 pada skala tetap.b. Garis ke 10 skala nonius segaris dengan salah satu garis pada 335skalatetap.Gambar160. Contoh pengukuran 9,5 mm3.3.1 Mikrometer3.3.1.1Bagian-bagian mikrometerMikrometer merupakan alat ukur linier yang mempunyai Ketelitian/kecermatan yang lebih baik daripada mistar ingsut.Bagian-bagianmikrometer dapat dilihat pada gambar 161.Gambar161. Mikrometer luar dengan nama bagiannya.3.3.1.2Fungsi mikrometerMikrometerdapat digunakan untuk berbagai kegiatanpengukuran, diantaranya untuk mengukur:a. Diameter luarb. Ketebalan suatu benda kerja336c. panjang dari suatu bagian3.3.1.3Pembacaan mikrometerPada bagian tabung ukur dan tabung putar terdapat angka-angkadan garis-garis (Gambar 162), angka-angka inilah yang menunjukkan ukuran benda yang diukur. Angka-angka yang terdapat pada tabung ukur menunjukkan mm, misalnya 0 – 5 – 10 – 15 – 20 – 25. dari 0 – 5 jaraknya adalah 5 mm. demikian pula 5 – 10 jaraknya adalah 5 mm, dan seterusnya.Dari angka ke angka ini dibagi dalam 5 bagian, sehingga 1 bagian jaraknya 1 mm. pada bagian garis bawah terdapat pula garis-garisukur pembagi dua, yang artinya antara garis atas dan garis bawah jaraknya 0,5 mm. Sedangkan pada tabung putar terdapat garis-garisukur yang banyaknya 50 buah (Gambar 163). Apabila tabung putar diputar satu kali (misalnya dari 0 sampai ke 0 lagi), maka poros geser akan bergerak 0,5 mm. Jika diputar 2 kali berarti 2 x 0,5 mm = 1 mm dan seterusnya. Dengan demikian tabung putar dibagi dalam 50bagian, maka 1 bagian jaraknya 0,5 mm : 50 = 0,01 mm (Gambar 164)Gambar162.Tabung ukur dan tabung garisGambar163.Penunjukkan garis ukur337Gambar164. Penunjukkan jarak ukur3.3.1.3Contoh Pembacaan MikrometerContoh pembacaan mikrometer kapasitas 0– 25 mmketellitian/kecermatan 0,01, pada pengukuran 5,62 mm (Gambar165)Gambar165. Contoh pembacaan mikrometerPada pengukuran 5,62 mm, maka kedudukan garis-garis ukurannya adalah sebagai berikut:a. Pada tabungukur terlihat dengan jelas garis ukur milimeteryang ke 5.b. Garis ukur 0,5 mm pada tabung ukur terletak antara garis ke 5 dan ke 6, dan terlihat posisi tabung putarnya melebihi garis ukur 0,5 mm.c. Pada tabung putar posisi garis ke 12 segaris dengan garis tengah 338pada tabung ukur.Jadi cara pembacaannya adalah: 5 mm + 0,5 mm + 0,12 mm = 5,62 mm.4. Pembacaan Toleransi Pada Gambar Kerja…………………..4.1 Pengkodean toleransi Didalam pemesinan, bagian komponen yang telah selesaidibuat harus mampu bebas tukar dengan komponen yang lain. Sifat bebas tukar hanya akan mungkin dilaksanakan jika bagian-bagianyang bersuaian mempunyai 2 batas ukuran (toleransi yang tepat) Pada prinsipnya dalam pembuatan benda kerja pasti terjadikesalahan/penyimpangan ukuran, karena itulah tidak mungkn dapat dibuat tepat menurut ukuran yang ditentukan. Agar kita dapat membuat komponen yang bebas tukar maka harus diberi batasan ukuran yang diijinkan menyimpang dari ukuran nominal/sebenarnya, dimana penyimpangan ukuran yang diijinkan dari ukuran yang sebenarnya disebut Toleransi.Untuk menunjukkan batas kedudukan daerah toleransi terhadap garis batas dasar digunakan kode yang berupa huruf-huruf. Huruf yang tidak dipakai untukmenunjukkan daerah toleransi antara lain : I, L, O, Q dan W. hal ini dimaksudkan untuk mernghindari kesalahan dengan angka angka.Penunjukan toleransi untuk lubang ditandakan dengan hurup besar sedangkan untuk batang digunakan huruf kecil. Untuk lebih jelasnya mengenai tingkatan tingkatan suaian dengan basis lubang dan poros dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 15. Tingkatan suaian basis lubangSystem Basis lubangSuaian / fitLubangPorospenggunaanRunningfitf 7Bearing with noticeable clearanceCloseRunningfitg 6Bearing with Slight clearanceSliddingfi th 6Tailstock centersleve, guideCloseSliddingfitJs 6Handwhells, Change gear, set collarWringingfitk 6Gear whell, BushingsForcefitm 6Whell rims, clutches, faceplatLightpressfitp 6Bushings, wristpins, gear rimsPressfitH 7s 6Shirking, slutchesNext >