< Previous4192.4.2.9 Arti Kode G 91Kode G 91 merupakan penepatan programinkremental,Pemrogrammaninkremental merupakan pemrograman yang mengacu pada besarnya perubahan lintasan. Titik akhir suatu lintasanmerupakan awal dari lintasan berikutnyaGambar40. Pemrogramman Inkremental G 912.4.2.10 Arti Kode G 92Pemrogramman absolute merupakan pemrograman yangmengacu pada titik nol. Penetapan titik nol dapat dilakukan pada posisi yang memudahkan pemrogramman. G 92 merupakan penetapan pemrogramman absolute yang selalu mengacu pada titk nol.420Gambar 41. Titik nol benda kerja (W)3.4.2.11 Arti Kode lainnyaTabel 2. Arti Kode LainyaKODEARTI (mengacu pada CNC EMCO PU)G07Gerakan pahat/pisau frais (alat potong) membentuk radius (fillet).G17Pengaturan persumbuan ke 1G 18Pengaturan persumbuan ke 2G 19Pengaturan persumbuan ke 3G 20Pengaturan persumbuan ke 4G 21Pengaturan persumbuan ke 5G 22Pengaturan persumbuan ke 6G 25Memanggil sub programG 27Lompatan tanpa syaratG 53Penggeseran posisi 1 dan 2 hapus / batalG 54Penggeseran posisi 1G 55Penggeseran posisi 2G 56Penggeseran posisi 3, 4 dan 5 hapusG 57Penggeseran posisi 3 G 58Penggeseran posisi 4G 59Penggeseran posisi 5, juga dapat diubah dalam program G70Ukuran dalam inchiG 71Ukuran dalam mmG 72Penetapan jajaran lingkar lubang borG 73Pelaksanaan jajaran lingkar lubang borG 74Penetapan jajaran segi empat lubang borG 75Pelaksanaan jajaran segi empat lubang borG 81Pemboran, penyenteranG 82Pemboran, pengefraisan muka setempatG 83Pemboran lubang dalam dengan penarikanG 86Pemboran lubang dalam dengan pemutusan tatalG 87Siklus pengefraisan kantong421G 89Siklus pengefraisan alurG 94Data kecepatan asutan dalam mm/men, inchi/menG 95Data asutan dalam mm/put, inchi/putG 98Penarikan ke bidang awalG 99Penarikan ke bidang penarikanA 00Salah perintah fungsi G atau MA 01Salah perintah G 02 atai G 03A 02Nilai X SalahA 03Nilai F salahA 05Kurang perintah M 30A 06Kurang perintah M 03A 08Pita kaset habis, perlu diganti baruA 09Program tidak ditemukanA 10Pita kaset dalam pengamananA 13Penyetelan inchi/mm dengan memory program penuhA 14Salah posisi kepala fraisA 15Salah nilai YA 16Tidak ada nilai radius pada pisau fraisA 17Salah sub programA 18Jalannya komponsasi radius pisau frais lebih kecil dari nolFAsutan dalam mm/men, μm/putKisar ulir dalam μmSKecepatan sumbu utamaTMemanggil alat potong (empat angka)LNomor sub program/pengulangan (empat angka) tujuan lompatan2.5 Siklus PemrogrammanPengerjaan benda kerja dengan bentuk tertentu akan lebih cepat bila menggunakan siklus pemrogramman. Keuntungan yang diperoleh antara lain: tidak memerlukan intruksi/blok kalimat yangpanjang, lebih mudah, dan lebih cepat. Beberapa sikluspemrogramman yang ada pada tiap mesin CNC antara lain: siklus pengeboran, siklus pembuatan ulir, siklus kantong, siklus alur, dan lain-lain.Sikluspemrogramman merupakan pemrogramman membuat kontur atau pengeboran yangmengacu pada dimensi bentukkonturnya.Pola siklus pemrogramankontur untuk setiap mesinmemiliki karakteristik yang berbeda.Di bawah ini beberapa contoh siklus pemrogramman dengan menggunakan mesin Frais CNC MAHO 432, CNC Bubut Gildmesiter dan CNC Training Unit (TU).4222.5.1Siklus pemrogramman pembubutan memanjangAlat potong (pisau frais/bubut) akan bergerak membentuksikluspemakananmemanjang secara otomatis. Siklus pemakanan ini biasanya untuk melakukan pemakanan awal yang masih kasarsebelum alat potong bergerak melakukan finishing sesuai lintasannya. Pada mesin CNC EMCO TU 2A siklus pembubutan memanjangmenggunakan kode G 84, biasanya dilakukan untuk pemakanan kasar sehingga dapat memperpendek waktu pengerjaan dan prosesfinisihing akan lebih mudah.2.5.1.1 Siklus pemrogramman G 84 pada mesin CNC EMCO Lintasan alat potong mesin CNC bubut bergerak dengan siklus pemakanan memanjang dengan pengurangan diameter secarabertahap (Gambar 42). Pemrogramannya bila menggunakan EMCO TU 2A dapat ditulis:Tabel 3. Siklus pemrograman G84 Mesin CNC EMCONGXZF0000-50001000-4000284-100-21001000384-200-21001000484-300-16001000584-400-16001000684-5000700500080004000922Gambar 42. Siklus pemakanan memanjang G 84423Keterangan :N= nomor blokG 84 = Perintah siklus pembubutan memanjangX= Diameter yang akan dikehendaki (mm)Z= Gerak memanjang (m)F= Feeding (kecepatan asutan dalam mm/menit)H= Kedalaman tiap kali pemakanan2.5.1.2 Siklus pemrogramman G 81 mesin CNC PU 2A GildmeisterPada mesin CNC bubut Production Unit merek Gildmeisterterdapattiga jenis pembubutan memanjang. Pertama pada akhir siklus tanpa diakhiri proses finishing (Gambar 43 a), kedua pada akhir siklus dilanjutkan proses finishing (Gambar 43b), ketiga bentuk pembubutan memanjang dengan bentuk lurus dan tirus (Gambar 43c).(a)(b)(c)Gambar 43. Siklus pemakanan memanjang G 81 mesin Gildmeister4242.5.2 Arti Kode G 88G 88 merupakan perintah untuk membuat siklus pembubutan melintang pada mesin CNC TU 2A EMCO. Pada mesin CNC PU 2A merek Gildmesiter siklus pembubutan melintang intruksinya berupa G 36 G 82. Bila pemakanan dimulai dari titik nol benda kerja, maka siklus ini dapat digunakan untuk mengurangi panjang benda kerja, atau untuk menghasilkan permukaan melintang yang halus selanjutnya dapat menentukan titik nol benda kerja. Berbeda dengan perintah G 84, benda kerja akan mengalami pengurangan diameter sepanjang titik koordinat yang sudah ditentukan sebelumnya.Gambar 44. Siklus pembubutan melintang G 36 G 82 Gambar 45. Siklus pembubutan melintang dengan finishing G 37 G 82 425Bila proses pembubutan melintang dilanjutkan dengan proses finishing dengan menggunakan alat potong yang sama, maka siklus pemrogrammannya menggunakan G 37 G 822.5.3 Siklus Pembuatan KantongGambar 46.Siklus pembuatan kantong Penulisan program siklus pembuatan kantong di atas dapat dituliskan : G87 X60 Y60 Z-10 B2 R8 (I70)(J-1) K5 F… Z…. M…G87= Siklus pembuatan kantong (mesin CNC MAHO 432)X60=Panjang kantong Y60= Lebar kantongZ-10= Kedalaman kantongB2= Mulai dikerjakan alat potong pada jarak 2 mm di BKK5= Setiap siklus melakukan pemakanan se dalam 5 mm I70= Lebar pemakanan alat potong 70%J-1=Pisau frais berputar berlawanan arah jarum jam4262.5.4 Siklus PembuatankantongLingkaranGambar 47. Siklus kantong lingkaranPenulisan program siklus pembuatan kantong di atas dapatdituliskan : G89 Z-10 B2 R20 (I70)(J-1) K5 F… Z…. M…G89= Siklus pembuatan lingkaran (mesin CNC MAHO 432)Z-10= Kedalaman kantongB2= Mulai dikerjakan alat potong pada jarak 2 mm di BKK5= Setiap silkus melakukan pemakanan se dalam 5 mm I70= Lebar pemakanan alat potong 70%J-1= Pisau frais berputar berlawanan arah jarum jam3.5.5SiklusPemrogrammanPengeboranGambar 48. Siklus PengeboranB = 20Y = 2Z=-15427Penulisan program siklus pembuatan kantong di atas dapat dituliskan : G81(X1.5) Y2 Z-15 B20 R20 F… Z…. M…G81= Siklus pengeboran (mesin FraisCNC MAHO 432)Z-15= Kedalaman pengeboran 15 mmY2=Jarak aman alat potong 2 mm di atas permukaan benda kerjaB20= Jarakaman alat potong 20 mmdi atas BK (setelah slesai) 2.5.6Sikluspembuatanulir G33Sikluspembuatan ulir akan membuat ulir sesuai denganprosedur baku. Siklus pembuatan ulir dilakukan setelah diameter luar ulir terbentuk. Setelah itu menggunakan mesin CNC akan mengganti alat potong sesuai dengan modul ulir yang akan dikerjakan. Di bawah ini contoh siklus pembuatan ulir M 40 x 2 dengan puncak ulir P=2 mm,dan kedalaman ulir 1,3 mm, menggunakan mesin CNC bubutProductionUnit.Gambar 49. Siklus pembuatan ulir G 33428Tabel 4. Siklus pembuatan ulir G33NG/MX,Y,Z,I,J,KKeterangan0190S…….M03Poros berputar searah JJ02G00X46Z78M07Cairan pendingin mengalir03G00X38,704G33Z22K2Tahap pertama penguliran05G00X 4606G 00Z 7807G 00X 37,408G 33Z 22 K2Tahap kedua penguliran09G 00X 46 M0910G 00X 100 Z 15011M 30Programberhenti2.6 Menentukan titikkoordinat benda kerja2.6.1 Handel Gambar50. Dimensi handelNext >