< Previous409Gambar 24. Posisi TNB, TNM, dan TR pada mesin CNC BubutGambar 25. Posisi TNB, TNM, dan TR pada mesin CNC FraisPembuatan program mesin CNC,seorang programmer harusmemiliki kemampuan dasar pemograman, antara lain: (a) Pengalaman dalam membaca gambar teknik, (b) berpengalaman dalam pengerjaan logam dengan menggunakan mesin pemampu memilihalat potong/pisau perkakas secaratdengan bentuk benda kerjanya, (dkerja dalam sisitem koordinat dengan tepat, (e) mempunyai dasar-dasar pengetahuan matematika terutama trigonometri.2.4Standarisasi Pemrogramman Mesin Perkakas CNCPemakaian kode-kode pada mesin perkakas CNC dapatmenggunakan standar pemrograman ynag berlaku antara lain: DIN (Deutsches Institut fur Normug) 66025, ANSI (American NationaleStandarts Institue), AEROS(Aeorospatiale Frankreich), ISO, dll.Sebagian besar dari standar, yang diinginkan memiliki persamaan dansedikit saja perbedaannya. Berikut ini beberapa bagian kode pada mesin CNC EMCO antara lain kode G, kode M, kode F, kode S dan kode T yang mempunyai arti sebagai berikut. TNBTNMTRTNMTNBTR4103.4.1 Arti Kode M pada mesin CNCTabel 1. Arti kode M mesin CNCKODEARTIM00Mesin terhenti terprogramM03Sumbu utama berputar searah dengan jarum jam;Kode ini biasanya pada awal intruksi. Adanya kode ini menyebabkan sumbu utama mesin akan berputarsearahjarum jam. Pada mesin bubut CNCcekambenda kerja akan berputar searah jarum jam,sedangkan pada mesin frais CNC yang berputaradalahtempat alat potong arbornya.Gambar26.Alat potong berputar searah jarum jam M03M04Sumbu utama berputar berlawanan arah jarum jamGambar27.Arah putaranspindle berlawanan arah dengan jarum jam (M04)M05Sumbu utama berhenti terprogramM06Penggantian alat potongdilakukan agar kualitas bendakerja meningkat. Bentuk benda kerja yang semakin kompleks akan cenderung menggunakan alat potongyang banyak, seperti pemakanan kasar, pengeboran, pembuatan alur, dan pemakanan finishing. Masing-411masing jenis pemakanan memerlukan alat potongyang khusus, sebagai contoh alat potong yangdigunakan untuk melakukan pemakanan kasar akanberbeda dengan alat potong yang digunakan untuk membuat ulir.M08Cairan pendingin akan mengalirkan.Pada proses pengerjaan benda kerja, terjadi gesekan antara benda kerja dan alat potong. Alat potong dan benda kerja akan menjadi panas. Bila tidakdidinginkan makaalatpotong akan cepat tumpul/rusak. Oleh karena itu perlu didinginkan dengan cara memerintahklan mesin untuk mengalirkan cairanpendingin (coolant).Gambar28. Cairan pendingin disemprotokan untuk mendinginkanalat potong dan benda kerjaM09Cairanpendingin berhenti mengalirM17Sub program (unterprogram) berakhirM19Sumbu utama posisi tepatM30Program berakhir dan kembali pada program semula.M38Berhenti tepat, aktifM39Berhenti tepat, pasifM90Pembatalan fungsi pencerminanM91Pencerminan sumbu XM92Pencerminan sumbu YM93Pencerminan sumbu X dan YM99Penentuan parameter lingkaran I, J, K.4122.4.2 Arti Kode G pada mesin CNCIntruksi pada mesin CNC menggunakan kode-kodepemrograman, misal kode G, kode M, kode P, dan sebagainya. Arti kode tiap mesin biasanya memiliki persamaan, namun arti kode pada merek yang berbeda dapat memiliki arti yang berbeda pula, sehinggaprogrammer harus dapat menyesuaikan standarisasi kode yangdigunakan pada mesin CNCyang akan digunakan. Sebagai contoh intruksi G 84 pada mesin CNC EMCO TU 2A berarti pembubutanmemanjang, sedangkan pada mesin CNC PU 2A merek Gildmeister siklus pembubutan memanjang menggunakan kode G 81.Pembahasan kali ini penulis mengacu pada arti kode yang digunakan pada mesin CNC EMCO baik yangTrainingUnit (TU) maupunProduction Unit (PU) kecuali bila penulis menyebutkan merek tertentu seperti Gildmesiter, MAHO, Deckel, dan lain-lain.2.4.2.1 Arti Kode G 00Kode G 00 merupakan intruksi untuk memerintahkan mesin CNC agar sumbu utama (pisau frais/pahat bubut) melakukan gerakancepat tanpa melakukanpemakanan.Gerakan ini digunakan bilapahat/pisau frais tidak melakukan pemakanan/pemotongan padabenda kerja. Gerakan cepat digunakan bilaalat potong berada bebas dari pemakanan benda kerja, alat potong kembalike atas permukaanbenda kerja, ataukembaliketitik referen. Gerakan cepat dapat dilakukan bila posisi alat potong benar-benar tidak akan menabrak benda kerja dariperalatan lainnya. Kesalahan dalam penentuankoordinat dapat menyebabkan tabrakan antara alat potong dengan mesin atau benda kerja yang dapat menyebabkan kerusakan fatal pada alat potong maupun mesin(a)(b)Gambar 29. Gerakan cepat alat potong di atasbenda kerja413Lintasan alat potong di atas akan bergerak cepat ke bawah di sebelah benda kerja tanpa pemakanan (Gambar 29b), pemrogramaninkrementalnyadapat ditulis:3.4.2.2 Arti Kode G 01Kode G 01 merupakan instruksi agar alat potong mesin CNCmelakukan gerakanpemakananlurus baik kearah sumbu X, Y,maupun Z. Pada mesin CNC baik bubut maupun frais intruksi G 01 merupakan perintah agar alat potong bergerak lurus dari satu titik ke titik lainnyadengan kecepatan sesuai dengan feeding yang telahditentukan.(b)(b)Gambar30.Pembubutan lurus (a) dan tirus (b) pada mesin bubut CNC (c)(b)Gambar31.Pemakanan lurus pada mesin CNC frais414Gerakanlurus dengan pemakanan digunakan untuk melakukan pengefraisan atau pembubutan lurus, termasuk tirus dan kedalamanpemakanan.Lintasan alat potong bergerak dengan pemakanan lurus ke titik X =25 dan Y =18 (Gambar 31 b), pemrograman inkrementalnya dapat ditulis:3.4.2.3 Arti Kode G 02Kode G 02 merupakan intruksi agar alat potong mesin CNCmelakukan gerakan interpolasi lingkaran searah jarum jam. Alatpotong (pisau frais atau pahat bubut) akan membentuk lingkaran yang searah jarum jam. Sering dijumpai bentuk benda kerja yang berupa lengkungan yang memiliki radius tertentu. Seperti bentuk fillet pada ujung–ujung benda kerja atau bentuk lingkaran sebagian atau penuh pada benda kera. Gerakan searah jarum jam atau berlawananmenggunakan asumsi bahwa alat potong berada di atas benda kerja, atau di belakang benda kerja. Jadi bila alat potong berada di depan benda kerja maka berlaku sebaliknya.G 02 X + ….. Z - …..G 02 X - ….. Z - …..Gambar 32.Arah pembubutan melingkar G 02 pada mesin CNC BubutG 02Searah JJ415Gambar 33.Arah pemakanan melingkar G 02 pada mesin CNC FraisLintasan alat potong mesin frais bergerakdengan pemakanan radius berlawanan dengan jarum jam ke titik X = Pz dan Y = Pz(Gambar 33). Pemrograman inkrementalnya bila menggunakan EMCO TU 2A dapat ditulis:N100= Nomor blok ke 100G02=Gerak alat potong melingkar searah dengan jarum jamXPz= Tujuan lengkungan searah X yang dikehendaki (mm)YPz= Tujuan lengkungan searah Y yang dikehendaki (mm)ZPz= Tujuan lengkungan searah Z yang dikehendaki (mm)F=Feeding (kecepatan asutan dalam mm/menit)M99=merupakan parameter gerak alat potong membentuk radius yang berpusat di titik M yang memiliki jarak dengan titik awal searah sumbu X disebut I, searah dengan sumbu Y disebut J, dan searah dengan sumbu Z disebut K2.4.2.4 Arti Kode G 03Kode G 03 merupakan instruksi agar alat potong mesin CNCmelakukan gerakan interpolasi lingkaran berlawanan arah dengan jarumjam. Gerakan ini akan selalu membentuk lingkaran yangberlawanan arah dengan jaraum jam.G 03berlawanan arah JJ416G 03 X + ….. Z - …..G 03 X - ….. Z - …..Gambar 34.Arah pembubutan melingkarG 03 pada mesin CNC bubutGambar 35.Arah pemakanan melingkar G 03 pada mesin CNC FraisLintasan alat potong mesin frais bergerak dengan pemakananradius berlawanan dengan jarum jam ke titik X = Pz dan Y = Pz(Gambar 35). Pemrograman inkrementalnya bila menggunakan EMCO TU 2A dapat ditulis:4172.4.2.5 Parameter I, J, KSetiap gerakan alat potong yang membentuk lintasan radius, baik searah jarum jam (G02) maupun yang berlawanan arah dengan jarum jam (G03) harus dilengkapi parameteri I, J, K. Parameter Iartinya jarak titik awal lintasan radius ke titik pusat lengkungan searah X, Parameter J artinya jarak titik awal lintasan radius ke titik pusat lingkaran searah Y, Parameter K artinya jarak titik awal lintasan radius ke titik pusat lingkaran searah Z.Parameter I, J, K (Gambar 36)bernilai absolute maupuninkremental. Nilai absolute selalu mengacu pada titik nol, sedangkan nilaiinkremental mengacu pada perubahan X, dan perubahan Y(Gambar 37).Gambar36.Nilai I, J, K inkrementalGambar37.Nilai I, J, K Absolute2.4.2.6 Arti Kode G 40Gerakan alat potong tanpa memperhatikan besar radius alat potongnya.Alat potong bergerak sesuai dengan bentuk lintasan benda kerja. Biasanya digunakan untuk pembuatan alur, atau huruf tertentu.JIJI418Gambar38. Gerak alat potong sesuai lintasan G 402.4.2.7 Arti Kode G 41Instruksi kode G 41 berartigerakan sumbu utama kekiri dari lintasannya sebesar radius alat potongnya.Alat potong (pisaufrais/bubut) akan bergeser ke kiri lintasan sesuai dengan besarnya diameter alat potongnya.Kode G41 akan menyebabkan gerakan alat potong akan selalu menyesuaikan dengan besarnya radius alat potong yang dimilikinya dengan cara menggeser ke posisi sebelah kiri dari lintasannya,sehingga bentuk benda kerja tidak akan berubahwalaupun pisau frais atau pahat bubut memiliki radius yang berbeda.Gambar39. Gerak alat potong bergeser ke kiri lintasannya2.4.2.8 Arti Kode G 42Alat potong (pisau frais/bubut) akan bergeser ke kanan lintasan sesuai dengan besarnya diameter alat potong. Gerakan sumbu utama dengan memperhatikan besarnya radius pisau frais yang dimilkinya dengan melakukan penggeseran ke arah kanan lintasan benda kerja (Gambar 39). RNext >